Minggu, 05 Agustus 2012

Rumus Berhitung Sepeda Motor

Judul diatas merupakan judul yang sama dengan artikel pada tabloid Otosport No.13/III Sabtu 6 Juli 2002 halaman 14, karena sumber dari posting ini diambil dari artikel tersebut.

Apa saja rumus-rumus tersebut? Berikut penjelasannya :
1. Menghitung tenaga mesin
Berbeda dengan postingan sebelumnya, rumus berikut merupakan penyederhanaan dari rumus sebelumnya. Rumusnya adalah :

HP = kerja/waktu
HP = (m/t) * 1,241


HP = Horse power / tenaga kuda
m = massa total kendaraan, satuannya kg
t = waktu yang dibutuhkan untuk berakselerasi 0-100kpj, satuannya detik
1,241 = konstanta

Kenapa rumus tersebut begitu sederhana? Sebetulnya yang rumit adalah menentukan konstanta 1,241, karena merupakan penurunan dari rumus-rumus dan pengkonversian satuan, juga diasumsikan kendaraan memiliki sedikit hambatan gelinding.

2. Pengin 150 km/jam, butuh tenaga berapa ?
Pencapaian dari berhasilnya ubahan mesin yang terukur di jalan adalah kecepatan yang bertambah. Jika kita ingin kendaraan kita mencapai kecepatan tertentu tentu harus didukung dengan penambahan tenaga mesin, tapi berapa patokan ubahan tenaga mesin yang cukup untuk mencapai kecepatan yang kita inginkan?
Prosedurnya, hitung tenaga maksimal kendaraan kita (bisa dengan cara menggunakan rumus diatas), lalu hitung kecepatan maksimal yang bisa dicapai kendaraan kita. Selanjutnya masukkan kedalam rumus berikut :

HP2 = HP1 * (V2/V1)^3

HP2 = Tenaga kuda yang dibutuhkan, satuannya dk
HP1 = tenaga kuda standar, satuannya dk
V2 = kecepatan maksimum yang diinginkan, satuannya km/jam
V1 = kecepatan maksimum standar, satuannya km/jam

3. Hitung kecepatan maksimum tiap gigi
Rumus berikut berguna agar mesin tidak dipaksakan hingga over-rev, kondisi mesin tidak “dipaksa” ditahan di gigi tertentu padahal kecepatan sudah tidak bisa naik lagi.
Rumusnya adalah :

V = (60*n*D*rpm) / (1000*i)

V = kecepatan maksimum pada gigi yang dihitung, satuannya km/jam
n = jumlah silinder
rpm = putaran mesin pada torsi maksimum, tercantum di keterangan brosur
D = diameter total ban, satuannya cm
i = rasio gigi (rasio primer, rasio sekunder, rasio tiap gigi)


4. Mengecek akurasi spidometer
Sudah menjadi rahasia umum jika spidometer original motor sudah mengalami kalibrasi ulang dan dilebihkan beberapa persen, semata-mata untuk keamanan pengendaranya sendiri. Tapi jika penasaran dengan kecepatan real dari kendaraan anda, bisa dihitung menggunakan rumus berikut

V =S/t * 3,6

V = kecepatan, satuannya km/jam
S = jarak tempuh, satuannya meter
t = waktu, satuannya detik

Prosedur tesnya, jalankan kendaran dengan kecepetan sekonstan mungkin pada kecepatan tertentu, contohnya 40km/jam. Pada jarak tertentu, hitung waktu yang dibutuhkan untuk menempun jarak tersebut, misalnya untuk mencapai jarak 50 m diperlukan waktu 5 detik. Hitung menggunakan rumus diatas, lalu hitung besar simpangannya dengan yang tertera di spidometer

Simpangan = (V2/V1) * 100%

V2 = kecepatan real yang diukur menggunakan rumus
V1 = Kecepatan yang tertera di spidometer


5. Berapa jarak pengereman kendaraan saya ?
Menghitung atau memprediksi jarak pengereman pada suatu kecepatan tertentu, dapat menghindarkan anda dari ugal-ugalan dan terhindar dari kecelakaan fatal. Cara menghitung jarak pengereman bisa disimulasi menggunakan rumus berikut :

JP = (V2/V1)^2 * S

JP = jarak pengereman, satuannya meter
V2 = Kecepatan yang ingin diketahui jarak pengeremannya, satuannya km/jam
V1 = Kecepatan rendah saat tes, satuannya km/jam
S = Jarak pengereman pada saat tes, satuannya meter

jarak pengereman bukan saja berbanding lurus dengan kecepatan tapi kuadratis, Dalam kecepatan 2 kali lipat maka dibutuhkan jarak pengereman 4 kali lipat.


Selamat Berhitung !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar