Kamis, 21 Februari 2013

Inreyen Motor Setelah Oversize

Inreyen Motor Setelah Oversize - Berkendara bisa terkendala kalau abis turun mesin atau oversize. Atau motor masih baru keluar dealer. Sangat sayang dan dikhawatirkan cepat rusak. Atau jangan-jangan harus ulang kembali oversize-nya. Untuk itu perlu perlakukan khusus.

Cukup trik sederhana. Agar tahan lama dan tidak menyebabkan kerusakan fatal. Misal motor baru 4-tak yang baru diantar dari dealer. Dalam kondisi seperti itu bukan tidak mungkin bisa langsung digeber. Biar aman, nggak salah jika ganti oli baru dulu. Coba dibawa jalan sebentar keliling kota.

Fungsinya untuk merontokkan geram yang masih menempel di komponen mesin. Abis itu, ganti oli baru sesuai anjuran pabrik. Penggantian oli dimaksudkan agar geram yang sangat kecil juga ikut terbuang. Sedangkan bila motor abis oversize, tentu liner silinder habis dikorter.


Nah, biar gerak naik-turun piston lancar ketika motor digeber, liner mesti dipoles ulang dulu. Maksudnya biar piston tidak gampang ngancing ketika memuai, lantaran clearance liner dan seher terlalu sempit. Ketika poles liner baiknya gunakan batu hijau campur minyak tanah atau oli samping sebagai bahan pengkikis. Lalu oleskan ke liner, sebelum digesek berulang sama piston tanpa ring dengan cara naik-turun dari berbagai sisi (gbr. 1).

Hasil yang baik kalau piston nggak nyangkut ketika dimasukkan ke liner. Selain itu juga, liner tidak akan terlihat baret bila gunakan batu hijau campur minyak tanah atau oli samping. Jangan menggunakan amril halus atau pasta pengkikis bibir payung klep. Selain porting liner, untuk jaga suhu mesin tetap ideal dan hasilkan performa optimal jangan lupa seting klep (gbr. 2).Untuk karburator juga setting ulang saja. Langkahnya dengan memutar sekrup udara setengah putaran balik setelan aslinya. Alhasil campuran gas bakar yang tepat sangat mudah dan maksimal ketika diledakkan.

Cara Melepas Resistor Cop Busi

Cara Melepas Resistor Cop Busi - Tahukah Anda bahwa tegangan yang disalurkan ke busi tidak semuanya utuh, bahkan banyak yang terbuang. Sebagai contoh, daya koil bertegangan 10.000V yang disampaikan di busi tidak sampai segitu, mengapa demikian?

Ternyata sebelum sampai di busi arus melewati kabel busi, kemudian cop busi lalu businya itu sendiri, masing-masing komponen tersebut dibekali resistan, akibatnya tegangan output dari koil pun berkurang signifikan, tidak percaya? Silahkan ukur sendiri. Ukurlah resistansi cop busi menggunakan multitester, ternyata rata-rata resistansi cop busi berkisar di angka 10 Kilo Ohm, Busi pun juga sama demikian juga dengan kabel businya.

Pabrikan sengaja memberikan resistan ini demi keawetan komponen pengapian dan antistoring, yang dimaksud dengan anti storing tersebut adalah meredam impedansi gelombang frekwensi. Jika bocor akan mengganggu gelombang TV, sistem audio mobil, bahkan gelombang frekwensi yang cukup tinggi ini dapat merusak ECM (Modul kontrol mesin injeksi).

Melepas resistansi busi sebenarnya tidak haram dilakukan, soal mengganggu frekuensi rasanya tidak berpengaruh banyak di motor, kecuali motor tersebut dipasangi perangkat audio layaknya motor contest, khusus untuk motor injeksi seperti Yamaha V-ixion, Supra X 125 PGM-FI, dan Shogun FI cara ini sangat diharamkan, karena akan merusak ECM yang ada di motor tersebut, jadi jangan coba-coba. Namun untuk motor yang masih menggunakan sistem karburator cara ini sangat efektif karena api di ujung busi menjadi lebih besar otomatis bensin terbakar sempurna, irit dan tenaga meningkat. Jika Brother atau Sister ingin melepas resistan simak caranya berikut ini:

Alat dan bahan:
  1. Gergaji Besi
  2. Lem Besi atau Lem Super
  3. Paku, baut, atau potongan besi (Pengganti Resistor)
   Cara Kerja:
1. Gergaji cop busi
Resistansi di cop busi umum nya terpasang setelah kabel busi menuju ke kepala busi, untuk melepasnya tinggal menggergaji cop busi tersebut (Gambar 01). Biasanya setelah digergaji resistor akan melompat keluar karena ada per di dalamnya. Setelah selesai digergaji akan terlihat sebuah bulatan kecil (Gambar 02) yang disebut resistan (Resistor)

2. Ganti resistor dengan besi
Resistor ini tinggal dilepas begitu saja kemudian ganti dengan besi yang panjangnya seukuran (Gambar 03), bisa dari baut atau paku, yang penting jangan terlalu besar biar bisa masuk ke lubang cop businya, pernya boleh dibuang atau dipakai lagi juga tidak masalah.

3. Kembalikan kondisinya dan rekatkan dengan lem
Setelah diganti dengan besi pengganti masukan kembali bekas potongan cop busi (Gambar 04) kemudian di lem menggunakan lem besi atau lem super lainnya, tunggu hingga kering kira-kira 1 jam, kemudian pasang ke motor, rasakan bedanya!

Untuk yang sudah memasang koil racing, koil mobil atau koil Special Engine, biar lebih maksimal hasilnya ganti kabel businya menggunakan kabel audio berwarna merah (Gambar 05) yg biasa disebut dengan Sound Stream Power Cable karena kabel busi bawaannya masih ada hambatannya walaupun kecil bahkan kabel busi racing seperti Splitfire, NGK, ataupun Red line masih ada sedikit hambatannya sekitar 900 Ohm.

Rabu, 20 Februari 2013

Cara Membedakan Kompon Ban Baru

Cara Membedakan Kompon Ban Baru - Ada cara mudah untuk membedakan ban yang mempunyai kompon hard, medium, dan soft. Pertama-tama kita coba mencari tahu cara membedakan Ban dari komponnya. Caranya tidaklah sulit, cukup menggunakan organ tubuh kita yaitu kuku jari tangan. Caranya dengan menekan atau mencolok permukaan ban dengan sekuat tenaga dengan menggunakan kuku. Nah setelah ditekan langsung lepaskan, tentunya akan meninggalkan bekas, rabalah bekasnya!

pengecekan ban
  1. Jika bekasnya dalam dan bekasnya tidak mau hilang ataupun lama hilangnya bisa dipastikan ban tersebut memiliki kompon lunak (soft) .
  2. Jika bekasnya tidak terlalu dalam dan hilangnya bekas sedikit lebih cepat berarti ban tersebut berkompon medium.
  3. Jika tidak meninggalkan bekas atau bekasnya dangkal dan cepat sekali hilang maka bisa dipastikan ban tersebut memiliki kompon hard (keras).
Cara tersebut cuma bisa diaplikasikan di ban yang baru. Kalau diaplikasikan ke ban yang sudah lama, tentu saja hasilnya tidak akan tepat karena rata-rata ban memiliki kadaluarsa atau akan mengeras dalam jangka waktu tertentu.

Daerah Penyebab Miyak Rem Cepat Habis

Daerah Penyebab Miyak Rem Cepat Habis - Barangkali motor Anda mengalami problem seperti ini. Minyak rem harus ditambah setiap minggu, berarti ada kebocoran. Sumbernya bisa dari berbagai titik yang bila didiamkan akan berakibat fatal. Agar tidak penasaran, nih penyebab berkurangnya minyak rem.

1. Sil master rem
Letaknya di master dan berfungsi sebagai penekan minyak rem. Terdiri dari beberapa komponen, di antaranya karet dan per juga logam yang, bila rusak, minyak rem bisa keluar lewat bagian-bagian tersebut.

Memang, keluarnya tidak seperti air di-tuang  tapi rembes, dan jika dibiarkan, lama-kelamaan minyak di tabung akan berkurang. Biasanya, jika peranti ini rusak, bagian karetnya yang kerap termakan.

2. Nipel dan selang
Jika bagian di atas masih baik, kemungkinan lain terjadi di komponen penyambung selang dengan kaliper atau master rem. Maksudnya, nipel dan ring pengganjal. Jika kondisi nipel dan ring sudah aus, minyak rem pun bisa rembes atau mengalir lewat komponen itu.

Penyebab lain, bisa dari selang rem itu sendiri. Kalau sudah aus, selang bisa menggembung dan berbahaya kena tekanan terus. Selang pecah, rem pun blong.

3. Kampas rem
Komponen ini bisa menjadi penyebab berkurangnya minyak rem. Semakin tipis, kondisi kampasnya bikin minyak rem dalam kepala babi atau kaliper juga jadi lebih banyak lantaran piston kaliper menekan ke luar.

Ketinggian minyak rem di master menyusut karena sering dipakai pada kondisi pengereman yang ekstrem. Pastinya, kampas cepat habis dan minyak rem pun turun.

Merawat Busi Jangan Menggunakan Ampelas

Merawat Busi Jangan Menggunakan Ampelas - Walau bentuknya kecil, busi berperan sangat vital pada mesin sepeda motor. Ketika busi ini bermasalah, mesin motor dapat mati total karena tidak adanya api yang membakar campuran bensin dan udara di ruang bakar. Masalahnya, kemungkinan busi bermasalah ini di-picu dua hal: usia pakai dan perlakuan-nya. Artinya, walau si busi tidak diutak-atik, namun tetap ada kemungkinan busi cepat mati jika salah perlakuan.

Parahnya banyak pemilik kendaraan yang masih salah memperlakukan busi, padahal itu hal yang basic. Maklum, karena sifatnya yang mudah dan minim perawatan, jadi busi kerap diberlakukan sembarangan.
Paling utama ada di bagian center elektroda (gbr.1). Dalam proses membersihkan busi, bagian atas center elektroda kerap diampelas. Itu salah! Sebab, bagian itu diciptakan flat. Kalau diampelas, permukaannya jadi gak rata sehingga percikan api jadi menyebar. Kalaupun ingin diampelas yaitu bagian bawah ground electrode (gbr.2) yang menghadap langsung ke center elektroda. Usahakan ampelas pakai ukuran yang agak halus atau maksimal ukuran 500.
Untuk bagian yang sulit terjangkau seperti nose insulator (gbr.3), cukup bersihkan pakai sikat kawat. Jangan cuci busi pakai bensin atau minyak tanah. Hasilnya memang lebih bersih, namun kalau dilakukan berulang-ulang, malah memperpendek umur busi.

Ada satu hal lagi yang paling mendasar tapi kerap diabaikan, yakni melepas dan memasang busi saat keadaan mesin masih panas. Risiko sleg pada drat busi sangat besar. Makanya, tunggu sampai mesin agak dingin jika mau melakukan aktivitas seputar busi. Begitu juga cop busi! Sebab di bagian cop busi terdapat peranti dari karet (gbr.4). Kalau dibuka saat suhu mesin masih panas, karet itu mudah rusak atau sobek.

Nah kalau mau awet, Ari memberikan pakem dasar masalah busi ini. Pastinya, pilih busi sesuai kode yang ditetapkan pabrikan. Misal panjang drat busi (gbr.5) atau pemilihan busi dingin atau panas.

Selain itu atur kerenggangan celah busi dengan akurat. Angka yang dianjurkan, 0,8-1,2 mm. Jangan sembarangan mengatur celah busi pakai perasaan. Melenceng 0,1 mm saja performa busi bisa gak maksimal dan efek dominonya mesin jadi boros BBM. Terakhir, ini efek gak langsung yang bisa bikin busi rusak, yakni pemilihan angka oktan. Oktan yang gak sesuai dapat menyebabkan mesin overheat. Kalau dibiarkan, kepala busi bisa meleleh.

Fungsi dan Kegunaan Jarum Skep

Fungsi dan Kegunaan Jarum Skep - Jarum skep berfungsi sebagai penutup lubang needle jet yang dapat membuka sesuai bukaan gas. Terkadang, setting pilot jet dan main jet tidak cukup untuk menyuplai bahan bakar ke mesin. Jarum skep inilah yang mampu menjadi peranti yang menentukan debit gas dan bahan bakar. Semakin besar jarum, maka lubang yang terbuka akan semakin kecil sehingga bahan bakar yang menyembur tidaklah banyak alias kering. Semakin runcing jarum, maka lubang yang terbuka semakin besar dan bahan bakar yang masuk menjadi lebih banyak.
bermacam jarum skep karburator motor
Saat setting karbu, yang perlu diperhatikan adalah cutaway, pilot jet dan main jet, klip jarum skep, profil jarum skep, dan sekrup udara di karburator. Untuk jarum skep sendiri, dapat dilihat profilnya dari atas ke bawah. Semakin curam, maka bahan bakar semakin banyak yang keluar.

Membuat Capasitor Bank Sendiri

Membuat Capasitor Bank Sendiri - Fungsi dari capasitor bank adalah sebagai komponen yang bekerja seperti aki. Jadi menyimpan muatan listrik sementara. Ini juga dapat menjadi alat penyetabil tegangan pada kelistrikan kendaraan. Berikut cara membuatnya.
Alat dan Bahan yang diperlukan:

  • Kapasitor ukuran 10000 mf 50V 2 buah sekitar Rp. 16.000,-
  • Kabel secukupnya (2 warna hitam dan merah)
  • Selotip listrik
  • Kabel bakar sesuai ukuran kabel
  • Solder + Timah secukupnya
  • Lem bakar
  • Gunting
  • Korek
Langkah Kerja:
1. Rangkai kapasitor secara paralel seperti gambar di bawah
Paralel kedua kapasitor, sambung + dengan + (kabel merah), - dengan - pada kapasitor (kabel hitam) menggunakan solder, jangan lupa di tutup kabel bakar atau selotip.
capasitor bank ala xitraxeena
2. Charge dahulu dengan charger aki selama 10 menit
Jika rangkaian sudah siap, jangan langsung di sambung dengan aki motor karena muatan aki akan tersedot. Isi muatan dulu dengan men-charge kira-kira 10 menit dulu memakai charger aki (klo citra_X make charger baterai  walaupun kurang maksimal)
proses charge
3. Rangkai dengan aki motor kita
Hubungkan kutub positif CP dengan kutub positif aki (kabel merah) dan kabel hitam kita pasang di kutub negatif aki.
hasil rangkaian

Minggu, 17 Februari 2013

Nozzle Yamaha Mio Buat Honda Blade

Nozzle Yamaha Mio Buat Honda Blade - Untuk menghilangkan gejala miss atau kekosongan power di rpm tertentu, biasanya komponen di wilayah karburator mesti diakali. Terutama tunggangan yang sudah alami ubahan mesin. Khususnya, di seputar aliran pasokan gas bakar.
nozzle karburator Mio dan Blade
Salah satu bagian yang mesti diperhatikan, adalah lubang nosel jarum skep yang diaplikasi jumlahnya sangat sedikit. Sehingga pasokan kurang deras, juga cepat mengantisipasi debit bensin ketika piston skep turun. Makanya timbul kekosongan atau miss pasca penurunan rpm.

Gejala ini nggak akan terjadi pada Honda Blade bila menggunakan nosel jarum skep punya Yamaha Mio Sporty yang kebetulan sama-sama pakai merek Keihin. Apalagi bentuk dan dimensinya sama persis sehingga mudah bila ingin diapliaksi.

Nosel Mio Sporty bagus dipakai di karbu standar Honda Blade buat turun balap di kelas Pemula. Fungsinya cuma untuk menambah debit gas bakar juga kecepatannya. Sehingga power mesin enggak ada kekosangan.

Kelebihan Nosel jarum skep Mio Sporty punya 16 lubang yang terbagi jadi 4 lubang dari ke-4 sisi pemukaan nosel. Makanya bensin di bak karbu yang terhisap lebih banyak juga deras. Sementara Nosel asli Blade jumlahnya cuma 10 lubang terdiri dari 2 dan 3 lubang di masing-masing sisi. Diameter lubang lebih kecil, makanya kucuran bensin kencang ke ruang bakar. Prisipnya seperti venturi.

Ciri Ring Piston Aus

Ciri Ring Piston Aus  Performa motor mulai menurun dan tarikan berat perlu kita waspadai. Apalagi jika kita sudah rutin servis dan menggunakan bahan bakar berkualitas. Kemungkinan ada part di ruang bakar yang mulai aus. Biasanya permasalahan muncul di seputar piston. Bila piston bermasalah dan motor tetap dipacu, akan sangat berbahaya. Kemungkinan silinder terluka dan dalam kasus yang ekstrim kepala piston jebol sangat besar. Bahkan, motor tiba-tiba berhenti dan terpelanting kala pengendara memacu-nya dalam kecepatan tinggi. Akibatnya pun fatal. Karena itu, mewaspadai gejala permasalahan di piston sangat penting. Seperti apa gejala-gejala tersebut? Bagaimana cara mengatasinya? Berikut tips nya.

1. Asap putih tebal yang mengepul dari knalpot
Satu gejala piston yang bermasalah dan bisa diamati secara kasat mata adalah munculnya asap putih tebal dari knalpot. Hal itu bisa terjadi karena piston yang telah goyang atau oblak sehingga saat mendorong kepala piston untuk menyemburkan bahan bakar ke ruang bakar mesin ada celah bagi oli untuk mengalir ke ruang bakar.
Asap putih dari oli yang masuk ke ruang bakar
Oli yang melumasi piston untuk bergerak maju mundur itu sejatinya telah dibatasi oleh ring oli piston. Namun, karena ring piston telah aus dan setang piston yang bermasalah menyebabkan oli merembes ke ruang bakar mesin. Pelumas itu bercampur dengan bahan bakar dan ikut terbakar saat proses pembakaran di mesin berlangsung. Alhasil, kepulan asap pun menyembur bersamaan dengan gas sisa pembakaran dari knalpot.

Piston yang rusak selain dikarenakan faktor usia juga dikarenakan oleh perlakuan terhadap motor yang rusak. Mengangkut beban terlalu berat melebihi kapasitas standar, melibas jalan yang ekstrim secara terus-menerus dalam waktu lama hingga kesalahan pemasangan, merupakan beberapa penyebabnya. Cara mengatasinya, tentu saja harus menggantinya.

2. Tenaga motor menurun drastis
Gejala lain kerusakan piston adalah tenaga motor yang tiba-tiba menjadi loyo. Hal itu bisa terjadi karena piston–mulai dari setang, ring, dan kepala piston–tidak berfungsi maksimal dalam mendorong bahan bakar ke ruang bakar. Tekanan yang semestinya kuat, tidak terjadi. Alhasil, kompresi mesin juga menurun drastis. Akibatnya, proses pembakaran antara bahan bakar dan oksigen atau udara di ruang bakar tidak sempurna. Sehingga tenaga yang dihasilkan juga kecil.

Penyebab piston yang tidak mampu memberikan tekanan kuat itu seperti disebut di atas. Pemasangan yang tidak tepat, faktor usia pemakaian, hingga motor yang terlampau sering mengangkut beban berat melebihi kapasitas standar. Cara mengatasinya pun sama, harus mengganti komponen tersebut. Namun, sebelum menggantinya pastikan dulu dengan melakukan tes kompresi di bengkel yang memiliki peralatan tersebut.

Teknologi Klep (Valve)

Teknologi Klep (Valve) - Berikut merupakan cara insinyur mendesain klep yang lebih menunjang performa mesin.
1. Hard Chrome Plating Valve
Klep dengan teknologi ini biasanya di gunakan untuk mesin dengan kinerja tinggi karena memiliki batang katup dengan koefisien gesek yang rendah, permukaan yang keras dan tahan aus. Hard chrome menawarkan pilihan terbaik untuk aplikasi mesin ekstrim dengan memberikan ruang pelumasan yang lebih tinggi dan perpindahan panas yang lebih baik dari batang klep. 
terdapat lapisan metal
2. Sodium Filled-Hollow Stem Valves
Klep yang memiliki rongga ini berfungsi untuk mentransfer suhu panas dari daun klep menuju seluruh bagian klep dengan menggunakan natrium sebagai perantara yang diletakan di dalam rongga tersebut. Karena bentuknya yang berongga sehingga dapat mengurangi bobotnya sampai 20%. Namun natrium yang berada di dalam rongga akan berubah menjadi gas yang berbahaya jika terkena suhu di atas 1650ÂșC.
batang klep berisi sodium
3. Bimetallic Forged Valves
Katup bimetal salah satu klep canggih untuk aplikasi katup ekstrim yang biasa bekerja pada temperatur suhu yang tinggi. Katup bimetal pada dasarnya dibuat dari dua batang baja paduan bahan yang berbeda yang digabungkan bersama dengan pengelasan dua buah ke dalam satu komponen. Metode manufaktur katup adalah metode yang hanya direkomendasikan untuk aplikasi katup pesawat terbang. 
beda bahan
4. Titanium Valve
Bahannya yang sangat ringan dan kuat. Fluktuasi suhu antara asupan udara dan gas buang menjadi lebih rendah. Biasanya untuk mesin yang memiliki karakter Rpm tinggi.
klep berbahan titanium
5. Coating Valve
Coatings klep dapat meningkatkan kekerasan permukaan komponen pada daun klep hingga 30 sampai 40 persen. Keuntungan terbesarnya dalam memakai Coating Valve, Pelapis termalnya dapat membantu dengan mengurangi suhu 100 sampai 200 derajat.
klep dengan coating