Senin, 18 Maret 2013

Korek Yamaha Byson Standar

1. Knalpot Freeflow
Knalpot standar Byson sudah menggunakan catalytic converter. Efeknya ya gas buang menjadi bersih namun banyak mengurangi power akibat gas buang menjadi terhambat. Jika ingin Byson lebih cepat, ya kita harus kembali menggunakan teknologi lama. Knalpot freeflow tanpa adanya sekat ataupun catalytic converter. Knalpot NOB1 sekitaran 375rb dapat digunakan.

2. CDI BRT unlimiter
Cdi cukup menggunakan milik BRT terserah versi yang mana tergantung dana. Cari yang untuk Byson agar plug n play. Coil standar saja dan busi platinum ataupun iridium. Cuma, bahan bakar sekarang kotor dan gampang membuang busi jenis tersebut cepat mati.

3. Intake Manifold yang sedikit tengadah
Intake manifold Byson sedikit lebih panjang dibanding milik motor lain. Ganti manifold pendek agar torsi lebih besar dan muncul di putaran atas agar tidak kehabisan nafas.

4. Karbu PE28
Karbu menggunakan PE28. Kalau menggunakan ini, intake manifold di point nomor 3 tidak usah. Tetapi menggunakan intake manifold yang cocok dengan PE28. Karbu di jetting ulang kombinasi spuyernya.

Kamis, 14 Maret 2013

Dampak Packing Knalpot Rusak

Dampak Packing Knalpot Rusak - Packing knalpot merupakan bagian yang berfungsi untuk mencegah adanya sambungan yang bocor pada knalpot dan mesin. Ternyata, packing ini juga bisa rusak kalau kelamaan tidak diganti. Efeknya bisa-bisa leher knalpotnya malah patah seperti gambar dibawah.
leher patah
Kalau sudah kejadian seperti ini ya terpaksa membawa knalpot ke tukang las atau ahli knalpot untuk menyambungkannya kembali. Logikanya begini. Ketika mur pengunci menekan leher knalpot ke atas, pack menahan jepitan itu dan menutup celah supaya tidak terjadi kebocoran. Ketika pack sudah aus, maka pack tidak akan menahan jepitan itu dan leher knalpot pun patah karena tekanan yang berlebih.

Untuk cara mengganti pack knalpot tersebut silahkan ikuti langkah berikut.

  1. Lepas knalpot terlebih dahulu
  2. Lepas pack bekas
  3. Pasang pack knalpot yang baru
  4. Pasang kembali knalpotnya

Sabtu, 09 Maret 2013

Korek Harian Suzuki Satria-FU Agar Kencang

Korek Harian Suzuki Satria-FU Agar Kencang - Berikut beberapa part yang digunakan atau diubah agar motor Suzuki Satria FU nya lebih kencang dibanding standar.
1. Pilot jet ukuran 17.5
Bisa menggunakan milik Jupiter-Z atau Shogun SP. Harga sekitar 30rb. Kalau mau lebih murah bisa menggunakan merek Kitaco atau Extreme, harganya 20 ribuan.
2. Lepas paking kepala silinder
Gunakan 1 lapis aja yang tengah. Langkah ini berarti menaikkan rasio kompresi. Kalau mau menaikkan kompresinya lebih tinggi lagi, paking blok bawah bisa dilepas dan ga usah pake paking. Cukup menggunakan lem paking aja (yang atas tetep pake 1 paking). Trik ini dah dicoba dan terbukti piston gak tabrakan dengan klep ataupun ada kebocoran oli.
3. Porting polish
Lubang in dan out masing-masing di gedein diameternya 1 mm. Biaya termasuk servis besar. Di bengkel resmi paling mahal 125rb. Kalau di bengkel umum top bisa 300rb.
4. Ganti karbu RX King
Berarti langkah nomor 1 tidak perlu. Saran pakai punya RX King karena murah dan cocok. Bisa langsung pasang ke intake manifold dan filter udara standar. Spuyer bisa coba PJ 20 MJ 150. Setelan udara 1,5 putaran berlawanan arah jarum jam (note tiap motor bisa berbeda). Posisi klip jarum skep di ulir nomor 2 dari atas.
5. Gigi TOP 1 mata
Ini berarti memajukan waktu buka tutup katup masuk dan buang. Kalo mau lebih advance lagi setinggannya adalah klep masuknya dimajuin 1 mata trus buangnya dimundurin 1 mata. Istilah teknisnya buat nyempitin LSA-nya (Lobe Separation Angle. Buat optimalkan proses pembilasan di putaran tinggi Hasilnya juga mantap tapi kerenggangan klep harus dibikin lebih sempit (jadi in 0,07 mm dan out 0,1 mm) dari ukuran standarnya dengan cara mainin tebal shim-nya.
6. Lepas saringan udara
Kalau sudah ganti karbu, yang dilepas hanya elemen saringan udaranya aja. Itu tuh yang ada ada kertas saringannya. Sedangkan boksnya masih terpasang dan tersambung ke karbu. Kalau masih tetap mau andalkan karbu standar maka saringan satndar masih dapat dipakai/dipasang tapi kertasnya di lubangi dibeberapa tempat, guntingin aja, palingan 3 lubang ukuran 0,5 x 4 cm (panjang x tinggi). Bisa dilakuin sendiri
7. Potong kabel koil 2 cm
Resistensi kabel berkurang sekitar 10%. Ingat memasang kabelnya lagi harus benar-benar kuat, caranya ditusukkan dan diputar hingga ngedrat.
8. Busi Iridium
Saran yang agak murah pake merek Sindengen/SDG 30rb. Hasilnya lumayan. Kalau mau tetap pakai busi standar juga bisa. Atur lagi celahnya jadi 0,9 – 1 mm.
9. Oli SAE 10W40
Pakai yang khusus motor (merek apa aja yang penting asli) dengan SAE 10W40.

10. Knalpot free flow
Knalpot standar dicustom atau beli knalpot di toko.

11. Posisi as roda pada penyetel kekencangan rantai diusahakan pada posisi se depan mungkin
Kalau perlu potong 2 mata rantainya. Keuntungannya, jarak poros roda depan belakang makin pendek jadi motor lebih lincah bermanuver. Khasiat lainnya buat mengurangi bunyi-bunyian dirantai karena rantai beradu dengan lengan ayun.

12. Per kopling di ganjel kurang lebih 1 mm
Bisa pakai potongan per kopling atau beli ring per (biasanya 2mm ketebalannya). Terus di ujung kabel kopling yang di atas bak mesin, di ujungnya dipakai kan per yang sering dipakai di rem teromol untuk mengembalikan tuas pengungkit kopling dengan cepat. Hasilnya kopling jadi cepat baliknya dan motor langsung loncat begitu kopling dilepas. Kedua langkah ini bisa juga diganti dengan pasang per kopling racing seharga 100 – 150rb. Tetapi awas! Beberapa pemakai per kopling racing mengeluh motornya cuman enak 3 bulan, abis itu per jadi lembek dan kurang nendang lagi. Per kopling standar terutama yang CBU kayak nya lebih durable dan dengan diganjel. Kekerasan nya akan setara dengan per racing. Tapi perhitungkan efek sampingnya yakni jari tangan kiri jadi pegal kalau lewat jalan macet.

13. Pulser digeser 1-2 mm
Pulser digeser agar waktu busi memercikkan api lebih maju. Power akan terasa bertambah.

14. Gir depan
Untuk akselerasi pakai yang 13 mata (standarnya 14 mata) dari Yamaha Crypton atau F1ZR. Beli aja yang buatan Aspira atau Indopart cuma 30 ribuan. Hasilnya motor lebih narik lagi ampe gigi 6 sekalipun. Langkah ini tidak mengurangi Top Speed secara signifikan. Kalau di perkotaan atau jalanan macet, malahan justru bikin motor lebih cepat menggapai top speed. Untuk Top speed mata depan ganti yang ukuran 15 mata. Bisa ambil milik Yamaha Jupiter.

Bila dana masih ada
Langkah lanjutan adalah mengganti CDI, koil dan camshaft racing. Untuk 3 item ini butuh 1,5 juta. Tapi sangat setimpal bila dilakukan. Saran pake CDI XP Andrion HP 7 (400 ribu) dipadu ama koil andrion juga (170 ribu). Sebagai informasi, CDI BRT sebenarnya bagus juga, hanya saja menurut produsen nya dan dari hasil test, BRT hanya cocok bila koil masih pake yang standar. Kalau koilnya racing malah kadang drop tenaganya atau CDI-nya cepet mati.

Bila CDI telah diganti racing maka sebaiknya per klep juga diganti yang lebih keras, bisa pake merek2 racing seperti WRD, CLD, TK, dll. Atau bisa juga pake aslinya tapi diganjal 1 mm (ini lebih recommended karena kasusnya sama dengan per kopling, yang racing kadang jadi lembek lama-lama. Untuk camshaft/noken as bisa pake WRD, CLD, Kawahara, Akutagawa.
Gear 13/43

Spesifikasi Suzuki FXR150


Engine and transmission
Displacement : 147.00 ccm (8.97 cubic inches)
Engine type : Single cylinder
Stroke : 4
Power : 20.11 HP (14.7 kW)) @ 13000 RPM
Max RPM : 15000
Compression : 10.7:1
Bore x stroke : 62.0 x 48.8 mm (2.4 x 1.9 inches)
Fuel system : Carburettor. Mikuni BS29SS
Valves per cylinder : 4
Fuel control : DOHC
Ignition : CDI, 9 degree BTDC at 1500rpm
Starter : Electric & kick
Lubrication system : Wet sump
Cooling system : Oil & air
Gearbox : 6-speed


Transmission type
final drive : Chain
Clutch : Wet multi-plate type

Physical measures
Dry weight : 118.0 kg (260.1 pounds)
Seat height : 760 mm (29.9 inches) If adjustable, lowest setting.
Overall height : 1,080 mm (42.5 inches)
Overall length : 1,985 mm (78.1 inches)
Overall width : 665 mm (26.2 inches)
Wheelbase : 1,325 mm (52.2 inches)

Chassis and dimensions
Rake (fork angle) : 24.0°
Trail : 85 mm (3.3 inches)
Front suspension : telescopic, coil spring, oil damped forks
Rear suspension : swinging arm, coil spring, oil damped, spring pre-load 4-way adjustable
Front tyre dimensions : 80/90-17
Rear tyre dimensions : 100/90-17
Front brakes : Single disc
Rear brakes : Single disc

Speed and acceleration
Top speed : 150.0 km/h (93.2 mph)
Power/weight ratio : 0.1704 HP/kg

Other specifications
Fuel capacity : 15.00 litres (3.96 gallons)
Reserve fuel capacity : 3.40 litres (0.90 gallons)el consumption pr. 100 km (6.2 miles): 3.00 litres (0.79 gallons)

Cara Menghitung Gas Speed

Gas Speed = ( stroke x rpm / 30,000 ) x ( piston / porting ) ^ 2

Cara Menghitung Gas Speed - Rumus di atas merupakan cara menghitung kecepatan bahan bakar yang masuk. Stroke merupakan langkah naik turun piston dari TMA ke TMB atau sebaliknya. Piston adalah diameter seher yang digunakan. Porting ialah diameter inlet yang digunakan.

Gas speed berguna sebagai acuan kecepatan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar, sehingga kerja mesin dapat lebih optimal. Semakin besar gas speed, maka efisiensi volumetrik semakin tercapai. Akan tetapi mesin lebih cenderung cepat panas karena RPM mesin akan semakin meninggi.

Sabtu, 02 Maret 2013

Meningkatkan Kompresi Primer Piston 2 Tak

Meningkatkan Kompresi Primer Piston 2 Tak - Ini hanya bicara seputar korek jalanan pada piston Yamaha RX-King. Yang diulas pun hanya bagian pantat. Korek piston ini referensi, ya digabung-gabung jadi ilmu tambahan. Tambahan untuk melengkapi sebelumnya. Namanya juga korek harian, berarti ringan, hanya mendesain pantat piston seperti ‘M’.

Kebetulan model korekannya macam huruf awalan portal ini. Dengan coakan ala ‘M’, saat piston di TMA, kabut yang dikelola reed valve akan mudah menuju kompresi primer atau awal. Kompresi ini terjadi di ruang kruk-as (crankcase) ala 2-tak. Desain pojok kiri-kanan pada 'M' dibikin melengkung, bukan 'M' garis lurus yang siku-sikunya tegak. Bukan hanya itu, uap juga cepat ke ruang bakar. Sebab, gunanya ‘M’ agar bensin dari manifold tidak membentur piston. Uap datang dengan bentuk bulat.

Yang dibentuk ‘M’ depan bagian bawah piston. Model sebenarnya silakan lihat foto. Membuatnya boleh ke tukang bubut dan dikerjakan sendiri. Asal punya pisau tunner. Sebenarnya ini hanya meneruskan dua lubang asli pada piston. Makanya, model papasan bagian atasnya jangan sampai melewati lubang aslinya. Katanya kalau itu terjadi, sampeyan akan kecewa dan gelisah. Maklum, sudah hilang waktu mengerjakannya, hasilnya Nol.

Laher Komstir Yamaha

Laher Komstir Yamaha - Hanya laher atau bearing komstir Yamaha Scorpio, Vixion dan Byson yang berbeda. Mulai dari Yamaha RX-Z sampai dengan Jupiter Series menggunakan kode laher komstir (race ball) yang sama. Buktikan saja kodenya pada katalog suku cadang Yamaha.


Kode laher atasya adalah 22F-WF234-00 56 dan bawahnya WF234-00, jenis matiknya pun sama. Ini laher dijual terpisah atas bawahnya. Keduanya tidak serentak jebol. Biasanya laher bawah yang kalah duluan. Sebab, air hujan dan bekas cucian yang kotor sering tertampung di situ.

Gejala laher pecah atau kotor dimulai dari seret, setang terasa kaku jika belok. Seperti ada yang nahan-nahan dan saling tahan. Pokoknya beda dari yang normal lah. Jika terdektesi sejak dini, hanya salah satu yang diganti. Untuk harga sekitar Rp 52 ribu harga laher atas dan Rp 81 ribu untuk bawahnya. Itu yang ori alias orisinal yang genuine parts. Sedang untuk Vixion, Scorpio, dan Byson yang nomornya berbeda tadi, harga juga beda. Karena diameter lahernya lebih besar. Namanya makin besar, berarti makin mahal.

Intake Manifold Tidak Harus Pendek

Intake Manifold Tidak Harus Pendek - Intake manifold pada korek motor memang memberi pengaruh cepat dan lambatnya bensin sampai ke ruang bakar. Tapi, yang lebih penting adalah kecocokan diameter intake dengan mulut karburator dan alur masuk inlet terhadap kepala silinder.
intake manifold
Alat ini juga dikenal sebagai leher angsa, walau bentuk seperti ini adanya hanya di bebek karena mesinnya tidur. Supaya posisi karbu lurus, memaksa intake jadi membengkok seperti leher angsa. Makanya di mesin tegak, ya bentuknya tidak mirip leher angsa.

Korekan pada leher angsa berbicara soal flowbench yang mengukur kecepatan gas speed. Maksudnya, aliran kabut bahan bakar seberapa cepat sampai di ruang bakar. Pengukuran pakai flowbench sebagai patokan menentukkan efesiensi kecepatannya. Itu berhubungan dengan model korekkan pada kepala silinder dan penentuan besarnya diameter karbu.
Disebut efesiensi aliran bahan bakar terlalu cepat, jangan ata terlalu lambat jangan! Tapi alat flowbench ini hanya beberapa bengkel besar yang punya. Nah, untuk korekan harian pakai flowfeeling saja. Ya, ilmu kira-kira. Kira-kira bisa atau kira-kira nggak. Ya, moga-moga pas deh.

Intake bikinan atau dibeli yang bolt on harus pas dulu dengan karbu. Idealnya diameternya berurut. Misalnya karbu diameter direamer jadi 23 mm, nah diameter lubang intake dimulai dari 23,1 mm dan seterusnya sesuai dengan inlet pada kepala silinder. Intinya semua kembali pada riset. Tidak semua didapat sesuai pakem teori, sebagai patokan boleh.
Tinggal mencocokkan posisi atau arahnya. Misal manifold bisa dibelokkan ke kiri atau kanan untuk menghindari tabokan angin. Angin yang tiba-tiba kadang mengacaukan campurannya. Model ubah arah ini korek hariannya sudah aje gile. Balap tidak, tapi mau kebut-kebutan. Tetap hati-hati, bro. Lagian kasihan si angsa lehernya dipelintir, Sekadar korek harian tidak perlu mengubah arahnya. Apalagi sport yang mesinnya tegak, harus di posisi mula.
Pada matik intake manifold bawaan pabrikan lebih pendek dari motor bebek mesin tidur. Sambungan intake menggunakan karet (flens). Prinsipnya sama dengan karburator ‘besar’ macam seri PE, PE, TM dan lainnya yang biasanya diaplikasi pada motor korekan.

Dalam urusan pilih intake manifold yang penting adalah ukuran yang pas. Saluran dari karbu dan inlet kepala silinder seiramana. Karena fungsi manifold hanya pelantara. Kadang ini kurang diperhatikan. Cenderung berpikir intake yang pendek yang bagus. Di mesin grasstrack contohnya, manifold malah dibuat panjang. Agar karbu bisa pas dengan filter udara dari special engine.

Intake pendek identik dengan torsi di putaran atas dan intake panjang identik dengan torsi di putaran bawah. Ini terjadi akibat suhu bahan bakar yang masuk serta faktor homogen bahan bakar itu sendiri.