Selasa, 11 Februari 2014

Substitusi Blok Mesin Vega ZR dan Mio

Substitusi Blok Mesin Vega ZR dan Mio - Secara spek teknis, Yamaha Mio dan Vega ZR sangat mirip. Terlihat dari kapasitas mesin sama-sama 113,7 cc yang didapat dari diameter x stroke yaitu 50 x 57,9 mm. Ini yang bikin muncul pertanyaan, apakah komponen atau part kedua tipe Yamaha itu bisa saling tukar. Terutama mesin atas alias mulai dari blok silinder hingga head cylinder. Biar nggak penasaran, baiknya bedah aja keduanya. Kita cari tahu persamaan dan perbedaanya. Apakah cuma sekedar bore x stroke doang yang sama. Atau memang banyak perbedaan lainnya.
blok mio dicoba masuk ke Vega ZR
Dari banyaknya part aftermarket racing Mio, blok dan kepala silinder banyak ditawarkan. Itu karena cukup dengan menggati part bolt-on tersebut, speedgoers pun sudah bisa melaju kencang di lintasan. Cara bore up, banyak ditempuh. Untuk Yamaha Mio, mulai dari piston 58 mm hingga 70 mm bisa diaplikasi. So, buat Yamaha Vega baru alias ZR ini gimana ya? Langsung aja empat baut kepala silinder dilepas.

Kelar head silinder dan blok dilepas, blok aftermarket Mio pun coba dipasang. Melewati empat baut pemegang blok dan kepala silinder, blok enggak ada masalah! Jarak lebar lubang baut yang ditawarkan ZR, sama dengan blok Mio. Bahkan, untuk bos blok atas dengan kepala silinder dan bos blok bawah dengan crankcase pun bisa saling subsitusi. Yap! Antara bos blok dengan baut empat sama sekali enggak ada masalah.
baut tusuk samping mesin
Tapi begitu blok ketemu bibir crankcase, baru muncul persoalan. Lubang baut samping kiri pemegang head dan blok Mio dengan crankcase ZR berbeda jarak. Bagian luar blok Mio, lebih kecil dari ZR. Untuk bagian atas, selisih lubang baut di crankcase ZR lebih tinggi sekitar 4,26 mm. Sedang bagian bawah, lebih pendek 3,13 mm. Tapi untuk lubang linner-nya, tidak ada masalah tuh. Piston tepat ada di tengah.

Penasaran dengan hal ini, blok silinder ZR pun coba dipasang kembali. Selanjutnya coba kombinasi-kan part antara kepala silinder aftermarket Mio dengan blok ZR. Ternyata, tetap saja kendala yang sama muncul kembali. Ya, beda jarak dua baut samping pemegang blok dan kepala silinder. Buat yang ingin memaksakan aplikasi part aftermarket, bisa saja sih. Tapi, itu artinya kudu buat dudukan ulang baut samping di crankcase. Begitunya, kekuatan pemegang blok pun tidak berubah drastis.
piston Mio dan Vega ZR
Tidak cuma sampai di situ perbedaan engine Mio dengan ZR. Meski memiliki stroke X bore sama, tapi lubang pen piston yang dimiliki keduanya taunya juga beda. Milik Yamaha Mio, aplikasi diameter pen piston 15 mm. Sedang yamaha Vega ZR, lebih kecil ketimbang Mio. Yaitu, 13 mm. Begitunya, piston bolt-on aftermarket yang ditawarkan Mio pun gak bisa diaplikasi langsung. Kalau ingin ganti piston bore-up, maka harus ganti setang piston pakai punya Mio.

Sebenarnya bisa aja kalau mau paksa pakai setang ZR. Itu artinya diameter pen piston atas, kudu diperbasar lagi 2 mm. Tapi, langkah ini boleh dibilang cukup berisiko. Karena luas bagian setang menjadi lebih tipis. Belum lagi jika rasio kompresi yang diaplikasi tinggi. So, kuat enggak ya?

Atau kalau mau bore up abis bisa pakai piston Honda Sonic stau City Sport–1 (CS-1) yang diameternya 58 mm. Atau pakai yang oversize 100 menjadi 59 mm. Punya diameter pen piston yang sama dengan Vega ZR yaitu 13 mm. Dengan begini kapasitas silinder bisa naik 150 cc.
tebal liner + aluminium liner
Lanjut ke soal bore up alias memperbesar isi silinder dengan cara ganti piston. Tentu dengan diameter lebih besar. Jadi, kapasitas pun makin bengkak lebih banyak. Nah, aslinya diameter piston ZR adalah 50 mm. Githu juga Mio. Nah, di pasaran banyak Mio aplikasi piston 58 mm buat kohar alias korek harian. Kapasitas pun bengkak dari 113,7 cc jadi 152,8 cc. Sayangnya, buat aplikasi piston seperti ini, ZR gak bisa langsung.

Karena liner alias boring yang dimiliki ZR cukup terbatas. Ya! Hanya bisa dioversize hingga pakai piston 52 mm. Itu pun jarak dinding liner menjadi tipis. Cukup berisiko juga. Ya! Setelah diukur, jarak liner yang dimilik ZR hanya 2,83 mm. Kalau disesaki piston 52, maka liner tersisa hanya 0,83 mm. Belum lagi dikurangi jarak toleransi alias clearance piston dengan liner. Buat terapkan bore up, salah satu caranya adalah kudu ganti boring dulu dengan yang lebih besar. Langkah ini masih bisa diaplikasi. Itu karena dinding blok untuk liner ZR masih memungkinkan.
noken as Vega ZR dan Mio
Dari sekian banyak perbedaan antara ZR dengan Mio, juga ada persamaan lainnya. Yaitu noken-as alias peranti yang berputar buat gerakan pelatuk klep. Untuk bentuknya, hanya ada perbedaan di bearing dalam. Noken-as aftermarket Mio bisa dipasang di kepala silinder ZR dengan cara membubut bagian bearing dalam.

Senin, 10 Februari 2014

Injektor Vixion di Mio Series Injeksi

Injektor Vixion di Mio Series Injeksi - Trik meningkatkan peforma mesin injeksi kian berkembang, termasuk pada matik. Misalnya injeksi Yamaha Mio J, Soul GT dan X-Ride. Injektor bawaan ketiga matik ini bisa disubtitusi pakai injektor Yamaha Vixion lama. Tinggal pasang karena secara fisik sama begitupun soket yang terhubung ke ECU (Engine Control Unit), tinggal plek alias plug n play.
injektor Vixion 6 lubang
Disuruh ganti dengan injektor Old Vixion, pasti ada maknanya. Sebab, injektor Vixion memiliki enam lubang penyemprot bahan bakar. Bandingkan saja dengan matik yang hanya 4 lubang, Akan terasa, apalagi dipakai pada matik yang telah ganti knalpot racing. Makin terasa lagi bila sudah korek harian.

Awali dengan mengganti ECU after market, misalnya saat ini sudah ada Juken 2 BRT yang harganya cuma Rp 600 ribuan. Sebab, percuma ganti injektor bila ECU masih tetap standar. Besarnya dan banyak lubang injector tidak banyak berpenngaruh. Tidak seperti lubang pada spuyer pada karburator.

Jika ECU sudah diganti tipe kompetisi atau korek harian, maka volume bahan bakar akan lebih banyak. Saat itu yang dibutuhkan injektor dengan jumlah lubang lebih banyak ataupun lebih besar memompa bahan bakar. Injektor Vixion di pasaran dapat ditebus Rp 485 ribu, sebagai perbandingan aslinya Mio J hanya Rp 110 ribu.

Sabtu, 08 Februari 2014

Head Push Knop Dekompresi Thunder 250


knop dekompresi Thunder 250
Head Push Knop Dekompresi Thunder 250 - Bila melihat di bagian atas Engine Thunder 250 ada suatu Knop yang menonjol yang jarang ada di motor lain. Ini adalah Knop Dekompresi yang bertujuan membocorkan kompresi di ruang bakar. Fungsinya adalah ketika akan meng-engkol kick stater kaki akan terasa ringan. Bila Knop Dekompresi ini tidak di angkat ke atas engkol motor pun akan berat sekali.
komponen dekompresi Thunder 250
Dekompresi adalah kebalikan dari kompresi. Cara kerjanya pun berbeda, kalau kompresi katup isap dan katup buang menutup rapat disertai naiknya piston bergerak menuju TMA (Titik Mati Atas) dan campuran bahan bakar dan udara dikompresi agar padat, selanjutnya pada waktu api busi memercik terjadilah ledakan yang luar biasa di ruang bakar dan piston kembali terdorong ke TMB (Titik Mati bawah).

Pada Thunder 250 membocorkan kompresi lewat katup buang dengan cara yaitu melalui Knop/tuas secara manual namun sekarang sudah secara Otomatis di motor terbaru. Beberapa keuntungan dari Dekompresi ini yaitu :
  1. Memperpanjang umur dinamo stater
  2. Memperingan & memperpanjang kinerja stang seher
  3. Aki akan selalu awet juga
  4. Kaki tidak mudah lelah

Jumat, 07 Februari 2014

Ukuran Piston Maksimal Untuk Bore Up Mio J Tanpa Perbesar Crankcase

bore up Mio J series
Ukuran Piston Maksimal Untuk Bore Up Mio J Tanpa Perbesar Crankcase - Ingin melakukan bore up pada motor Mio J, Mio Soul GT, Fino dan varian Mio FI lainnya tanpa perbesar crankcase dapat dilakukan. Yang penting adalah tebal liner yang digunakan masih mencukupi untuk harian dan pemasangan yang pas. Keuntungan mesin Mio sejenisnya sendiri adalah lubang crankcase yang sudah lebar. Selain itu, ya harus ganti liner menyesuaikan diameter piston yang digunakan.
diameter lubang crankcase sekitar 63.46 mm
Diameter lubang crankcase terbaca 63.46 mm pada jangka sorong digital. Sehingga, untuk bore up Mio tanpa perbesar crankcase dapat menggunakan liner yang memiliki diameter luar setebal 63.46 - 1 = 62.5 mm. Ini masih liner nya saja dan masih belum diameter piston nya.
tebal boring aman 1.5 mm x 2 = 3 mm
Boring atau liner sendiri harus ganti menyesuaikan dengan diameter piston. Jika ingin menggunakan piston 58 mm seperti milik Sonic, maka diameter luar boring maksimal 62.5 - 58 mm = 4.5 mm dan dibagi dua sebagai tebal boring kiri kanan adalah 2.25 mm. Jika ingin oversize boring atau liner tadi, maka ukuran maksimalnya adalah minimal tebal boring 1.5 mm kiri kanan, yaitu 62.5 - 3 = 59.5 mm atau piston Sonic oversize 150.
piston dapat menggunakan ukuran 59.5 mm

Kamis, 06 Februari 2014

Substitusi Kampas Kopling New Mega Pro Menggunakan Milik Tiger

Substitusi Kampas Kopling New Mega Pro Menggunakan Milik Tiger - Kampas kopling hangus memang bisa dialami semua motor. Pemicunya beragam, tapi yang umumnya terjadi karena kecerobohan pemilik motor yang sering dibilang selip kopling atau menggantung kopling. Ujung -ujungnya peranti pendukung mekanisme perpindahan tenaga dari mesin ini cepat aus. Solusinya, ya harus ganti baru. Itu kalo barangnya tersedia di pasaran. Kalo motornya tipe baru kayak New Mega Pro? Mari kita cari substitusinya.
kampas kopling motor
Metode tukar pakai alias substitusi sudahbiasa. Apalagi kalo menghadapi kasus seperti di atas. Pada produk terbilang varian baru, penyebaran sparepart nya belum terlalu maksimal dan merata. Terlebih kalau buat di daerah pelosok. Jalan keluarnya, bisa adopsi metode substitusi parts. Untuk New Mega Prodapat menggunakan kampasnya Mega Pro lama, Tiger atau Supra X yang kebetulan udah duluan beredar dan menyebar.

Asyiknya, karena satu kandung alias sama-sama rilisan AHM, tinggal plek. Gak perlu modif-modif. Hanya saja, jumlah lembaran nya aja yang disesuaikan. Kalo di New Mega Pro 5 lembar, berarti kalo pake dari saudaranya yang 4 lembar, tinggal tambah satu lembar lagi.

Gejala kalo kampas koplingnya udah aus biasanya pengaruh ke tarikan motor. Kurang responsif, bahkan enggak ada larinya. Suara mesinnya aja kenceng, tapi tarikannya kagak ada. Nah, kalo udah begitu, langsung cek dah peranti koplingnya.

Rabu, 05 Februari 2014

Spesifikasi Yamaha VMax

Yamaha VMax
Mesin
Tipe Mesin : 4 tak, 4 silinder, DOHC 4 klep, berpendingin cairan
Pelumasan : Bak basah
Diameter x Langkah : 90 x 66 mm
Kapasitas Mesin : 1.679 cc
Pengabut bahan bakar : Injeksi Elektronik
Kopling : Manual, kering, multiplat diafragma
Rasio kompresi : 11.3. : 1
Pengapian : TCI
Max. power : 147.2 kW(200 PS)/9.000 rpm
Max. torsi : 166.8 Nm (17.0 kgf-m)/6.500 rpm
Starter : Elektrik
Transmisi : Constant Mesh, 5-speed
Final transmission : Shaft

Chassis
Tipe Rangka : Diamond Shaped
Suspensi belakang : Swingarm, link
Suspensi depan : Teleskopik Ø52 mm
Rear Travel : 110 mm
Front Travel : 120mm
Front Brake : Hydraulic dual disc, Ø320mm
Rear Brake : Single Disc, Ø298 mm
Caster :  º
Trail : 148 mm
Front Tyre 120/70 R18M/C [59V]
Rear Tyre 200/50 R18M/C [76V]

Dimensi
P x L x T : 2.395 x 820 x 1.190 mm
Minimum ground clearance : 140 mm
Tinggi jok : 775 mm
Wheelbase : 1.700 mm
Kapasitas tangki bensin : 15 L
Kapasitas oli : 5.9 L
Berat basah : 310 kg (dengan oli dan bensin penuh)

Selasa, 04 Februari 2014

Spesifikasi Yamaha TMax

Yamaha TMax
Mesin
Tipe Mesin : Forward-inclined parallel, 2 silinder, DOHC 4 katup, berpendingin cairan
Diameter x langkah : 68 x 73 mm
Kapasitas mesin : 530 cc
Rasio kompresi : 10.9 : 1
Max. Power : 34.2 KW/6,750 rpm
Max. Torsi : 52.3 KW/5,250 rpm
Sistem pelumasan : Bak kering
Sistem bahan bakar : Injeksi
Sistem pengapian : TCI
Sistem starter : Elektrik
Sistem transmisi : V-belt otomatis

Dimensi
P x L x T : 2.200 x 775 x 1.420-1.475 mm (dengan windshield yg dapat diatur ketinggiannya)
Tinggi jok : 800 mm
Wheel base : 1.580 mm
Jarak terendah ke tanah : 125 mm
Berat kosong : 217 kg / 221 kg (ABS)
Kapasitas tangki bensin : 15 L

Chassis
Suspensi Depan : Teleskopik
Suspensi Belakang : Swingarm
Front travel : 120 mm
Rear travel : 116 mm
Rem depan : Hidrolik, double disc 267 mm
Rem belakang : Hidrolik, single disc 282 mm
Ban depan : 127/70 - 15"
Ban belakang : 160/60 - 15"

Senin, 03 Februari 2014

Korek Road Race Yamaha Mio 150 cc

1. Paket bore up CLD dengan diameter piston 57 mm
Volume silinder terhitung 147.8 cc. Pemasangan tinggal plug n play. Rasio kompresi ditingkatkan hingga 13.5 : 1 agar torsi semakin meningkat.
paket bore up Mio
2. Super head BRT klep 28 mm (in) 24 mm (ex)
Produk BRT ini memiliki spesifikasi klep Sonic dan saluran bahan bakar dan knalpot sudah di atur ulang. Aliran bahan bakar lancar sehingga power meningkat.
super head Mio BRT
3. CDI BRT I-Max
CDI ini diatur remote sehingga adjustable. CDI ini mampu memnyuplai api di ruang bakar hingga limit mesin itu sendiri, jadi cdi ini tergolong unlimiter. 
4. Karburator Keihin PWK 28
Karburator mengandalkan PWK 28 karena karakter karbu PWK adalah condong ke putaran atas. Intake manifold standar dapat diperbesar sendiri.
5. Knalpot CLD C-3
Knalpot freeflow CLD tipe C3 agar power mesin cepat keluar. Tipe ini cocok untuk akselerasi dalam adu road race.
6. Sektor CVT costum
Roller 8 gram diatur rata ke enam roller nya. Per CVT menggunakan spesifikasi 2.000 rpm agar akselerasi lebih spontan. Di sektor kopling, kampas kopling menggunakan racing CLD.

Spesifikasi Yamaha R6

Yamaha R6
Chassis
Frame Aluminium Deltabox
Front suspension system Upside-down telescopic fork, Ø 41 mm
Front travel 115 mm
Caster angle 24°
Trail 97 mm
Rear suspension system Swingarm, (link suspension), Monoshock
Rear travel 120 mm
Front brake Hydraulic dual disc, Ø 310 mm
Rear brake : Hydraulic single disc, Ø 220 mm
Front tyre 120/70 ZR17M/C (58W)
Rear tyre 180/55 ZR17M/C (73W)

Dimensions
Overall length 2.040 mm
Overall width 705 mm
Overall height 1.095 mm
Seat height 850 mm
Wheel base 1.375 mm
Minimum ground clearance 130 mm
Wet weight
(including full oil and fuel tank) 189 kg
Fuel tank capacity 17 litres
Oil tank capacity 3.4 litres

Engine
Engine type liquid-cooled, DOHC, forward-inclined parallel 4-cylinder, 4-valves
Displacement 599cc
Bore x stroke 67.0 mm x 42.5 mm
Compession ratio 13.1 : 1
Maximum power 91.0 kW (123.7 PS) @ 14.500 rpm
Maximum torque 65.7 Nm (6.7 kg-m) @ 10.500 rpm
Lubrication system Wet sump
Carburettor Electronic Fuel Injection
Clutch type Wet, multiple-disc coil spring
Ignition system TCI (digital)
Starter system Electric
Transmission system Constant Mesh, 6-speed
Final transmission Chain





























Sabtu, 01 Februari 2014

Korek Harian Honda Astrea 125 cc

1. Piston Kaze oversize 50 dengan diameter 53.5 mm
Piston menggunakan milik Kawasaki Kaze oversize 50. Blok cari yang akuminium (bisa milik Legenda2) dan boring standar motor diganti dengan standar Smash. yang tebal sekali liner standarnya. Boring ini mampu dijejali hingga piston 58 mm, sehingga banyak piston alternatifnya. Piston ini memiliki pin 13 mm dan ketinggian yang pas jika dipasang sehingga tidak perlu menambah paking aluminium. Coakan klep harus dicek ulang karena klep nantinya akan diperbesar juga.
piston Kawasaki Kaze
2. Lubang crankcase diperbesar
Crankcase standar nya sangatlah pas-pas'an sehingga perlu dilakukan pembesaran lubang crankcase. Caranya adalah mesin harus dibongkar total dan dibawa ke tukang bubut agar hasil pembesaran rapi. Lalu blok diganti liner untuk piston yang lebih besar.
hasil perbesaran crankcase
Untuk pembesaran crankcase tidak boleh sembarangan, karena terdapat perbedaan jarak ke tusuk baut tanam nya. Lihat gambar di bawah. Boring/liner pun harus dipasang dengan proses yang sama sehingga hasil rata dan dapat masuk dengan mudah.
cara memperbesarnya
3. Kruk as Mocin 110 cc + Pompa oli nya
Diameter kruk as lebih besar dengan bawaan langkah piston 55.5 mm. Pompa oli juga harus menggunakan milik mocin agar pas dengan as kruk nya. Jika tidak menemukan pompa oli nya, dapat diakal dengan membubut batang pompa oli standar. Kapasitas mesin terhitung menjadi 124.8 cc alias 125 cc jika dipadukan dengan piston 53.5 mm.

Spesifikasi Yamaha R1

Yamaha R1

Mesin

Tipe mesin : 4 tak, DOHC, 4 silinder crossplane, DOHC 4 klep, berpendingin cairan
Diameter x langkah : 78 x 52.5 mm
Volume silinder : 998 cc
Rasio kompresi : 12.7 : 1
Max. Power : 133.9 kW (182.1 PS)/12.500 rpm (tanpa induksi udara)
Max. Torsi : 115.5 Nm (11.8) kgf-m/10.000 rpm
Sistem pelumasan : Wet sump
Pengabut bahan bakar : Electronic Fuel Injection
Tipe kopling : Basah, multiplat
Pengapian : TCI digital
Sistem starter : Electric
Sistem transmisi : Constant mesh, 6 tingkat percepatan
Transmisi akhir : Gear dan rantai

Dimensi
P x L x T : 2.070 x 715 x 1.130 mm
Tinggi jok : 835 mm
Wheelbase : 1.415 mm
Jarak terendah ke tanah : 135 mm
Caster : 24º
Trail : 102 mm
Berat penuh kendaraan : 206 kg (termasuk oli dan bensin penuh)
Kapasitas tangki bensin : 18 L
Penggantian oli periodik : 3.7 L

Kaki - kaki
Tipe rangka : Aluminium Deltabox
Suspensi depan : Upside-down, teleskopik Ø43 mm
Front travel : 120 mm
Suspensi belakang : Link suspension, monoshock
Rear travel : 102 mm
Rem depan : Cakram hidrolik, piringan ganda Ø310 mm
Rem belakang : Cakram hidrolik, piringan tunggal Ø220 mm
Front tyre : 120/70 ZR17M/C (58W)
Rear tyre : 190/55 ZR17M/C (75W)

Rabu, 29 Januari 2014

Menaikkan Rasio Kompresi Honda Grand dan Supra X

Menaikkan Rasio Kompresi Honda Grand dan Supra X - Cara menaikkan kompresi tidak selalu dengan cara membubut kepala silinder ataupun blok silinder di tukang bubut, maupun ganti piston jenong. Cukup atur ketebalan paking seperti Honda Supra X atau Honda Grand yang menggunakan milik Legenda. Kompresi dapat dibuat harian sehingga bisa membantu cabut-cabut akselerasi. Hasilnya enak dan sekaligus membuat irit bahan bakar.
deck clearence piston
Pakingnya pun tak perlu repot beli yang macam-macam. Gunakan saja paking blok bawah Honda Legenda atau Honda Supra Fit. Selisih ketebalan sekitar 0.5 mm lagi. Pakingnya lebih tipis dari Supra X, namun bentuknya sama. Otomatis kompresi naik namun sangat aman untuk harian.
paking Supra X (kiri) 3 lapis tebal 1.2 mm
paking Legenda (kanan) 1 lapis tebal 0.5 mm
Lebih detail tebal paking blok silinder atas Supra X adalah 1,2 mm, sedang Supra fit/Legenda 0,5 mm. Bedanya ada pada sisi lubang rantai. Apabila tidak ditambahkan daging, maka oli rawan bocor. Namun rasio kompresi mampu dikatrol lebih tinggi. Perlu memperdalam coakan klep pada kepala piston, agar klep tidak menabrak piston.