Crown piston dibuat model flat dengan rasio kompresi 12.7:1. Dengan rumus volume silinder, dapat diketahui bahwa volume mesin didapat sebesar 110cc.
2. Karburator Shogun 125.
Karbu Shogun 125 di reamer hingga venturi karbu menjadi 17.5 dan reamer skep menjadi 19.4mm. Pilot jet menggunakan ukuran 28 dan main jet 122 agak pasokan bahan bakar menjadi pekat. Jarum skep menggunakan milik Shogun SP.
3. Kampas Kopling FR-80.
Agar torsi yang besar efek langkah yang panjang, kampas kopling menggunakan milik FR-80 yang memiliki permukaan kampas lebih lebar dan tebal. Untuk per kopling di aplikasi kan per kopling aftermarket dengan profil spiral 3.1mm.
kiri FR-80 - kanan Jupiter |
4. Magnet di bubut.
Flywheel poros kruk-as tidak digunakan. Magnet di bubut untuk mengimbagi poros kruk-as yang tidak diberi flywheel. Ini berguna agar tidak terjadi wheelie atau ban depan terangkat. Rotor di bubut keliling 2.5mm.
5. Sudut Squish 12º.
Karena piston model flat, maka squish di rubah menjadi 12º agar pembakaran pada piston lebih merata.
6. Noken As Orsi diracik ulang.
Noken as dijadikan 272º (in) dan 274º (ex) dengan celah klep 0.12mm pada kedua klep. Lubang buang dapat di reamer sebesar 2mm.
7. Knalpot Custom.
Knalpot freeflow dengan diameter leher 22mm dengan bafel 24mm, serta sarangan sebesar 32mm yang terbuat dari stainless steel.
8. CDI Rextor.
CDI menggunakan Rextor Monster dengan pengapian adjust 22º sebelum TMA saat RPM 3000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar