Durasi Knalpot 2 Tak - Durasi knalpot, atau nama lain nya adalah Exhaust duration, merupakan salah satu peran penting di dalam modifikasi mesin 2 tak maupun 4 tak. Untuk kali ini akan dibahas durasi knalpot di mesin 2 tak. Fungsi penghitungan durasi sebenarnya adalah untuk mengetahui karakter dari motor kita. Berikut gambaran mengenai durasi knalpot 2 tak
L = Panjang stang piston (mm)
R = Langkah piston dibagi 2 (mm)
T = Jarak porting exhaust dari bibir blok (mm)
D = Durasi knalpot
R = Langkah piston dibagi 2 (mm)
T = Jarak porting exhaust dari bibir blok (mm)
D = Durasi knalpot
Perkiraan power keluar dimulai dari rpm berapa dapat dikira-kira sebagai berikut.
DURASI = RPM peak power
160º - 170º = 6.000 - 7.000 rpm
170° - 180° = 7.000 - 8.000 rpm
170° - 180° = 7.000 - 8.000 rpm
180° - 190° = 8.000 - 9.000 rpm
200° - 210 = 10.000 - 11.000 rpm
EXHAUST PIPE
L = ED X42545
RPM
L = PANJANG IDEAL KNALPOT ( dari PISTON sampai pertengahan CONE BAFLE ).
ED = Exhaust Durasi
RPM = Putaran mesin pada Exhaust Durasi
Ø Port dalam exhaust : 100cc → 140cc 34mm → 40mm
140cc → 175cc 40mm → 46mm
Panjang header : 7.8 → 8.8 x Ø Port exhaust
Sudut header : 1° → 2° max ( road race ) . 2° → 3° max ( motocross )
FLANK
Jarak antara piston dan header : 60mm – 80mm
Sudut Diffuser : Stage 1 = 6.5 ° → 7.5 °
Stage 2 = 4.5 ° ; 7.5 °
Stage 3 = 4.5° ; 7.5° ; 9° → 10°
BELLY
Ø Belly 2 → 3 X Ø Port exhaust Panjang belly = L – ( Header + Diffuser + ½ Bafle )
BAFLE
Sudut Bafle 9° - 12°
STINGER
PANJANG PIPA Ø DALAM PIPA
125cc – 145cc ------ 150mm – 265mm 19mm – 23mm
145cc – 175cc ------ 150mm – 320mm 22mm – 27mm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar