Tips Memilih Shockbreaker -Sokbreker daur ulang sudah ada banyak. Oleh karenanya, jangan salah beli. Penjual onderdil motor saat ini banyak yang curang. Mereka memberikan barang yang tidak sesuai harapan. Itu sama dengan dapat abal-abal. Biasanya sih yang harganya lumayan tinggi yang didaur ulang.
Untuk menghindari barang palsu tapi asli, ya karena asli yang sudah rusak dibenahi lagi, jadinya aspal. Pertama, perhatikan bodi atau badan sokbreker. Apakah ada cacat atau masih bagus. Jangan beli sokbreker yang dicat menggunakan pilox, kemungkinan cat tersebut untuk menutupi cacat. Perhatikan juga kode pada bodi sokbreker. Biasanya ada merek yang diukir dengan menggunakan laser atau alat khusus untuk membuat merek pada shokbreaker. Bila mereknya mencurigai sesuai lambang asli ditiru, maka tak usah beli.
Jika mendapati goresan atau bekas las pada batang sokbreker, berarti barang tersebut adalah barang bekas. Batang atau as shockbreker yang justru pertama rusak. Biasanya diameternya mengecil. Bila yang baru, batangnya asnya mengilap dan tanpa goresan.
Cermati pula anting pada bagian bawah dudukan sokbreker. Apakah masih bulat atau tidak, jika tidak berarti barang bekas. Lalu yang terakhir, lakukan pengetesan. Untuk jenis gas dan oli dengan cara menekan shockbreaker full ke bawah. Saat ditekan, seharusnya agak berat dengan tekanan yang sama. Juga posisi kembali (rebound) shockbreaker ke atas, apakah pergerakannya mulus atau tidak. Bila tersendat dan kadang ‘kosong’ artinya kompresi memanjangnya sudah masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar