Jumat, 06 Juli 2012

Tipe Karburator berdasarkan Konstruksi

Berdasarkan konstruksinya, karburator pada sepeda mesin dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Karburator dengan Venturi Tetap (Fixed Venturi).
Karburator tipe ini merupakan karburator yang diameter venturinya tidak bisa dirubah-rubah lagi. Besarnya aliran udaranya tergantung pada perubahan thorttle butterfly (katup gas). Pada tipe ini, biasanya terdapat pilot jet untuk kecepatan idle/langsam, sistem kecepatan utama sekunder untuk memenuhi proses pencampuran udara bahan bakar yang tepat pada setiap kecepatan.

Terdapat juga sistem akselerasi atau percepatan untuk mengantisipasi saat mesin di gas dengan tiba-tiba. Semua sistem tambahan tersebut dimaksudkan agar mesin bisa lebih responsif karena katup throttle mempunyai keterbatasan dalam membentuk efek venturi.


2. Karburator dengan Venturi Berubah-ubah (Variable Venturi).
Karburator dengan venturi berubah-ubah menempatkan throttle valve/throttle piston (skep) berada di dalam venturi dan langsung dioperasikan oleh kawat gas. Oleh karena itu, diameter venturi bisa dibedakan (bervariasi) sesuai besarnya aliran campuran bakan bakar udara dalam karburator.

Karburator tipe ini dalam menyalurkan bahan bakar hanya melalui main jet (spuyer utama) yang dikontrol oleh needle (jarum skep), karena bentuk jarum dirancang tirus. Hal ini akan mengirangi jet (spuyer) dan saluran tambahan lainnya seperti yang terdapat pada karburator venturi tetap.

3. Karburator dengan Kecepatan Konstan (Constant Velocity Carburettor).
Karburator tipe ini merupakan gabungan dari kedua karburator di atas, yaitu variable venturi yang dilengkapi katup gas (throttle valve butterfly). Sering juga disebut dengan karburator CV (Constant Velocity Carburettor). Piston valve berada dalam venturi berfungsi agar diamerter venturi berubah-ubah dengan bergeraknya piston tersebut ke atas dan ke bawah. Pergerakan piston valve ini tidak oleh kawat gas seperti pada karburator variable venturi, tetapi oleh tekanan negatif (kevakuman) dalam venturi tersebut.

Berdasarkan gambar 6.7 di atas, udara yang mempunyai tekanan sama dengan udara luar mengisi daerah di bawah diapragma (3). Udara tersebut masuk ke ruang vakum lewat lubang (2) pada bagian bawah skep. Tekanan rendah dihasilkan dalam ruang vakum dan skep mulai terangkat karena katup gas (3) dibuka oleh kabel gas. Pegas pengembali (4) dalam skep membantu menjaga skep berada dalam posisi seimbang.

Ketika katup gas dibuka penuh, kecepatan udara yang melewati venturi bertambah. Hal ini akan menghasilkan tekanan dalam ruang vakum lebih rendah lagi, sehingga skep terangkat penuh.

1 komentar: