Minggu, 01 September 2013

Korek Harian Yamaha Jupiter 115 cc

1. Piston TDR dengan diameter 52 mm
Piston jenong untuk memberikan torsi dan power. Deck clearance piston dibuat 1 mm. Rasio kompresi 11.5 : 1 agar torsi besar. Blok mesin standar di kolter maksimum diameter piston 52 mm. Ring piston menggunakan Jupiter Z oversize 100. Ditambah paking aluminium setebal 2 mm dengan selembar paking kertas. Bahan bakar saya mencoba premium + gas hidrogen dari HCS. Ketika menggunakan Pertamax langsung terasa power mesinnya.
piston TDR Jupiter 52 mm
2. Karburator standar reamer
Karburator bawaan motor VM16 di reamer ekstrim menggunakan skep GL100 dengan cutaway dibuat 4.0 dan tinggi skep 27.5 mm menyerupai standar. Jetting mengguunakan 20 untuk PJ dan 105 untuk MJ. Jarum skep ada di nomer 4 dari atas.
karburator VM16 reamer
3. Leher knalpot tipe lurus
Knalpot anti bobok alias standar, namun leher diperbesar dan menggunakan model lurus. Suara standar namun putaran atas semakin ganas.
leher knalpot tipe lurus
4. CDI dan Koil Mio
Menggunakan CDI Mio lawas 5TL dan koil Mio agar putaran mesin di limit di 12.500 rpm. Tujuan mesin awet dan semakin responsif karena api busi dan kurva pengapian Mio lama sangat kuat. Tak heran di arena drag banyak Jupiter menggunakan CDI Mio lama. CDI Fino Thailand juga lebih baik dari CDI Mio dengan kode 5VV. Bisa dijadikan alternatif.
CDI dan Koil Yamaha Mio lawas
5. Kopling Manual
Bak kopling menggunakan part OEM pabrikan yang sudah dicostum oleh pabrikan lain. Jadi saya beli jadi seharga 300rb/set. Kualitas lumayan dan tinggal pasang. Untuk kopling sentrifugal (kopling ganda) saya menggunakan balancer 1200 gram.
kopling manual Jupiter
6. Per kopling Satria FU
Untuk per kopling tidak lagi menggunakan teknik ganjal ring. Per kopling menggunakan milik Satria FU original pabrik. Harganya murah, 4 biji hanya 10rb saja. Untuk ketahanan masih belum tahu. Yang pasti setelah menggunakan per kopling ini, tarikan motor sangat terasa.
per kopling FU
cirinya ada cat putih
7. Packing aluminium
Blok harus ditambah panjang nya. Caranya ialah dengan menggunakan paking aluminium setebal 2 mm. Atau gunakan saja blok Jupiter Z karena lebih panjang. Kalau menggunakan paking aluminium, rantai standar masih dapat digunakan, namun tensioner menjadi sangat keras. Kalau menggunakan keteng Jupiter Z, harus rombak gigi sentrik dan beli rantai Jupiter Z. Cara ini lebih aman namun merogoh dana lebih.
paking aluminium
8. HydroCarbon Crank System (HCS)
Menggunakan HCS sebagai penambah suplai bahan bakar, yaitu gas hidrogen, agar konsumsi bahan bakar menjadi irit. Putaran bawah semakin responsif dan busi menjadi berwarna merah bata bersih tanda pembakaran kian sempurna.
HCS di motor Jupiter ku
9. Ground Strap
Penggunaan ground strap di kabel busi mampu meningkatkan percikan api busi. Pembakaran semakin fokus dan kuat, sehingga power mesin lebih naik lagi.
lilitan ground strap
10. Spul Gulungan
Spul asli sudah terbakar sehingga harus ganti dengan yang baru. Saya lebih memilih menggulung ulang menggunakan kawat email ukuran 0.7 mm seharga 30.000 rupiah. Sisa kawat masih ada untuk membuat ground strap koil.
spul gulungan ulang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar