Tampilkan postingan dengan label honda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label honda. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 Januari 2014

Korek Harian Honda Legenda2 130 cc

1. Lubang crankcase diperbesar
Crankcase standar nya sangatlah pas-pas'an sehingga perlu dilakukan pembesaran lubang crankcase. Caranya adalah mesin harus dibongkar total dan dibawa ke tukang bubut agar hasil pembesaran rapi. Lalu blok diganti liner untuk piston yang lebih besar. Kop dibuat ulang squish-nya agar kompresi tidak terlalu besar agar dapat menggunakan premium.
hasil perbesaran crankcase
Untuk pembesaran crankcase tidak boleh sembarangan, karena terdapat perbedaan jarak ke tusuk baut tanam nya. Lihat gambar di bawah. Boring/liner pun harus dipasang dengan proses yang sama sehingga hasil rata dan dapat masuk dengan mudah.
cara memperbesarnya
2. Piston Sonic dengan diameter 58 mm
Piston menggunakan milik Honda Sonic dengan mengganti boring standar motor. Piston ini memiliki pin 13 mm dan ketinggian yang pas jika dipasang sehingga tidak perlu menambah paking aluminium. Coakan klep harus dicek ulang karena klep nantinya akan diperbesar juga.
piston Sonic
3. Klep Smash 25.5 mm (in) dan 22 mm (ex)
Klep menggunakan milik pabrikan Suzuki, yaitu Smash ataupun Shogun, yang memiliki diameter klep 25.5 mm (in) dan 22 mm (ex). Pemasangannya harus mengubah kemiringan klep. Porting ulang intake dan exhaust agar pemasukan bahan bakar menjadi lancar.
blok kop + klep Smash
4. Noken as CLD
Agar pasokan bahan bakar mencukupi, noken as menggunakan produk CLD. Ada baiknya memilih noken as yang durasinya tidak terlalu tinggi dan per klep ikut diganti.
noken as aftermarket
5. Karburator Honda Win 100
Karburator menggunakan milik honda WIN100 dengan intake manifold costum. Jetting ulang spuyer agar mendapat hasil yang maksimal.
karburator honda Win 100

Rabu, 01 Januari 2014

Korek Harian Honda MegaPro Standar

1. CDI Shogun BRT dualband
CDI dapat mengaplikasi CDI Suzuki Shogun kebo lama yang terkenal tanpa limiter. Untuk soket/pin sama dan tinggal pasang. Namun, agar hasil lebih terasa, sebaiknya menggunakan produk BRT dualband. Bisa menggunakan milik Shogun ataupun MegaPro sendiri.
pin CDI shogun dan Megapro
2. Noken as aftermarket
Noken as dapat menggunakan ragam merk yang ada di pasaran. Sebaiknya durasi menggunakan rentang 270º dan tidak lebih dari 280º agar nyaman untuk harian. Imbangi dengan menggajal per klep atau menggunakan per klep yang lebih keras.
3. Kampas kopling Honda Grand dan per kopling aftermarket
Kampas kopling dapat menggunakan orisinil Honda Grand yang terkenal dengan material nya. Per kopling menggunakan aftermarket agar dekapan kampas lebih mantap.


kampas kopling

4. Knalpot freeflow

Untuk pembuangan dapat menggunakan knalpot freeflow. Power mesin serasa lebih lepas dan ringan. Namun, hati-hati akibat yang ditimbulkan dari suara knalpot jenis ini.

knalpot freeflow

Minggu, 15 Desember 2013

Korek Road Race Honda BeAT 130 cc

1. Piston Izumi dengan diameter 54.4 mm
Dome piston dibuat hingga rasio kompresi bermain di angka 11,7 : 1. Ini terkait ketat dengan bahan bakar yang dipakai. Terutama, untuk Matic Race yang wajib berbahan bakar SPBU lokal. Makanya, kompresi tidak dibuat tinggi sekali.
piston izumi
2. Klep CS1 dengan diameter 28 mm (in) dan 24 mm (out)
Head diubah model bathub, dijejali klep CS1 dengan diameter 28 mm (in) dan 24 mm (out).
super head BeAT
3. Noken as costum
Untuk klep isap (in), membuka 25º sebelum Titik Mati Atas (TMA) dan menutup 55º sesudah Titik Mati Bawah (TMB). 25º + 55º + 180º = 260º. Sedang untuk klep ex, membuka 56º sebelum TMB dan menutup 24º setelah TMAº. 56º + 24º + 180º = 260º. Jadi, durasi kem dibuat sama untuk kedua klep. Untuk LSA kem sendiri, dibuat jadi 102º.
noken as racing
4. CDI Rextor Prodrag
CDI Rextor Prodrag dapat disetting kurvanya sesuai dengan keinginan.
CDI Rextor Pro drag
5. Roller 9 gram
Roller ringan mengejar akselerasi motor agar dapat keluar dari tikungan dengan cepat.
roller
6. Karburator standar jetting ulang
Standar nya diubah menggunakan 38/95. Ukuran pilot jet naik step sedangkan main jet malah cenderung minta turun.
jetting karburator BeAT

Senin, 09 Desember 2013

Korek Harian Honda BeAT Standar

1. Costum Rumah Roller
Untuk skutik BeAT, sebaiknya dilakukan pembenahan mekanis di seputar perangkat CVT. Permasalahan ada pada bagian terluar jalur roller yang tidak mulus. Hal ini terlihat dari permukaan alur terluar yang kasar  seperti bekas cor. Untuk mengobatinya, alur yang kasar di bagian lebih ke luar itu mesti ditata dengan bor tune. Awas jangan mengambil banyak bagian alur ini karena akan berpengaruh pada perilaku roller. Cukup lakukan penghalusan permukaan.
rumah roller BeAT
2. Roller 10 gram
Untuk tingkat awal bisa dilakukan tanpa bore up, bisa dengan ganti roller dengan standar Kymco Free LX . Beratnya sekitar 10 gram sedangkan BeAT 9 gram. Fungsi nya agar top speed lebih tinggi.
roller 10 gram
3. Piston Vario 110 cc
Ganti piston milik standar Vario. Diameter piston sama, sehingga bisa langsung tukar tanpa kolter. Bentuk muka pistonnya lebih jenong 1 mm, dengan begitu rasio kompresi bisa naik tapi relatif masih aman buat bensin Premium.
piston vario (kiri) piston BeAT (kanan)

Minggu, 01 Desember 2013

Korek Harian Honda CS1 150 cc

1. Piston NPP Tiger dengan diameter 63.5 mm
Piston kit sekitar 250 ribu dan pilih yang pin pistonnya 13 mm. Piston wajib re-design alias dibentuk ulang. Kapasitas mesin menjadi 149.4 cc alias dibulatkan menjadi 150 cc.
piston Tiger
2. Karburator PE 28
Karburator menggunakan milik NSR-SP dengan kombinasi spuyer 35/132. Setting tergantung pada kondisi daerah masing-masing.
karburator PE28 di CS1
3. Per kopling CLD dan kampas kopling BRT
Per kopling menggunakan milik CLD tipe medium agar proses kopling terasa kenyal di tangan. Kampas kopling sendiri menggunakan milik BRT agar daya cengkram semakin kuat sehingga power tersalur dengan baik ke roda.
per kopling CS1 aftermarket
4. Knalpot costum
Knalpot dapat mendesign ulang mulai leher hingga silencer menggunakan milik Satria FU. Ada baiknya porting polish juga dilakukan agar hasil lebih maksimal.

Sabtu, 09 November 2013

Korek Harian Honda CS1 235 cc DOHC

1. Piston Hi Speed dengan diameter 69 mm
Piston Hi Speed dengan diameter pin 15 mm. Harga sekitar 350 ribu rupiah. Untuk blok mesin menggunakan milik CBR 150 dengan proses ganti liner. Rasio kompresi mesin dibuat 11.0 : 1 agar dapat meminum premium.
piston Hi Speed 69 mm
2. Kruk as Tiger
Stroke kruk as Tiger adalah 62,2 mm dengan penyesuaian pada lengan kiri dan kanan. Dengan langkah 62.2 x diameter 69 mm, maka kapasitas mesin didapat 232.7 cc.
kruk as Tiger
3. Blok + Kop Honda CBR 150
Blok mesin menggunakan milik CBR 150 dengan proses ganti liner menyesuaikan diameter piston. Liner menggunakan milik diesel agak tebal agar tidak mudah panas. Selain itu, tebal liner pada bagian atas yang dekat dengan water jacket harus diatur ulang. Liner sedikit lebih tipis agar tetap ada ruangan untuk pendinginan radiator.
tampak kiri
Jangan lupa, piston pasti lebih keluar dan diwajibkan menggunakan paking aluminium. Paking aluminium yang digunakan tebal, sekitar 2.5 cm alias 25 mm dan harus selembar. Silahkan ukur ulang agar paking tidak terlalu tebal maupun terlalu tipis. Kop standar CBR 150 sudah menganut sistem DOHC agar menjamin putaran atas yang lebih maksimal.
tampak kanan
4. Klep 28 mm (in) dan 23 mm (ex)
Klep standar Honda CBR 150 adalah 24/21 mm dengan jumlah klep 2 isap dan 2 buang. Klep diperbesar dengan diameter klep masuk 28 mm agar nafas putaran atas lebih kuat diimbangi dengan klep buang 23 mm.
ilustrasi super head DOHC
5. Karburator PE 28 reamer
Karburator Keihin Pe28 direamer hingga 30 mm agar sanggup menyuplai pasokan bahan bakar ke dalam mesin. Setting karburator harus dicari hingga pembakaran merata hingga busi berwarna merah bata. Kira-kria PJ #48 dan MJ #130.
pe 28 reamer
6. Knalpot Costum
Knalpot diwajibkan lebih lepas dalam proses membuang gas sisa pembakaran. Untuk hal ini dapat langsung menggunakan knalpot aftermarket freeflow atau handmade.
knalpot aftermarket
7. Noken as Costum
Durasi dapat dibuat 270º agar power mesin keluar di RPM tinggi. Spek ini dapat digunakan untuk touring karena nafas tidak habis-habis.
noken as

Kamis, 07 November 2013

Korek Harian Honda Absolute Revo dan Blade 125 cc

1. Piston FIM BRT dengan diameter 53.4 mm
Ganti liner dengan yang lebih tebal milik Honda karisma, polesan liner masih menyerupai standard nya dengan alur menyilang namun ketika diraba dengan tangan sangat smooth licin. Kemudian piston dijejali dengan diameter 53.4 mm FIM BRT, ring piston mengandalkan milik Suzuki Shogun 110. Kepala piston mentah dibubut ulang, hingga disisakan dum piston 1,5 mm saja meniru dum piston Smash masuk ke ruang bakar.
saat piston terpasang di blok mesin
2. Noken as custom
Dengan rocker arm roller dan rasio rocker arm 1 : 1,5 mm, menjadikan noken as Honda Blade/Absolute Revo lebih efisien dengan pinggang gemuk. Lift cam yang masih bermain di 5,5 mm sudah mampu mengangkat katup setinggi 8mm lebih.
noken dipapas
3. Per Klep Racing
Overlaping klep tinggi membutuhkan pir klep dengan kekenyalan teruji. Terbukti pir klep mampu mendongkrak putaran mesin yang standard nya mentok di 9,000an rpm, kini bisa melengking 12,000 rpm.
per klep racing
4. Klep Sonic dengan diameter 26 mm (in) 23 mm (ex)
Konfigurasi dirubah menjadi katub masuk diameter 26 mm, buang 23 mm. Diambil dari katub Honda sonic, dikecilkan ulang. Sudut derajat ditata ulang, sekaligus menggeser lubang porting, didesain semi down draught. Terus terang nge-porting head itu lebih banyak main feel.
klep Sonic di blok kop Blade/Absolute Revo
5. Karburator RX King
Pengabut bahan bakar dipercayakan dari karburator Mikuni VM26. Intake manifold TDR yang diperpendek. Ukuran pilot jet ketemu di angka 22.5, main jet 125. Setting ulang hingga didapatkan hasil yang maksimal.
intake manifold TDR custom
6. CDI BRT
Pengapian menggunakan CDI dari BRT yang tinggal PnP saja. Magnet masih menggunakan standard, koil standard, dan busi standard. Tidak ada hal yang istimewa di pengapian, hanya butuh untuk membuka limitasi, dan derajat titik ledak sedikit lebih advance. Terlalu memajukan waktu penyalaan akan meningkatkan kecendurangan detonasi/knocking yang akan menghancurkan mesin. Namun pengapian yang terlalu mundur akan menyebabkan tenakan maksimum pada langkah tenaga menurun. Jadi yang baik tetaplah yang PAS.
CDI BRT Maxtronic
7. Rumah Kopling Kharisma SYS
Sistem transfer daya dibuat ringkas, melengserkan bak kopling standard, diganti dengan aplikasi kit dari SYS racing. Jedek rumah kopling sentrifugal dimatikan. House kopling mengandalkan milik Honda Karisma/Honda Supra X 125, pir kopling racing, kampas kopling racing.
sektor kopling

Selasa, 01 Oktober 2013

Korek Harian Honda Supra X 125 200cc

1. Piston NPP Tiger dengan diameter 63.5 mm
Piston Honda Tiger punya diameter 63,5 mm, namun pilih yang punya lubang pen 13 mm buatan NPP. Harganya murah dan kualitas cukup untuk harian. Proses modifikasi aplikasi seher alias piston 63,5 mm agar masuk di blok silinder dan lubang crankcase harus di modifikasi. Liner diperbesar dan lubang crankcase juga diperbesar.
blok + piston Tiger
2. Pen stroke 3 mm → Stroke up 6 mm
Cara agar tidak ada paking tebal di blok silinder alias tetap menggunakan paking standar adalah dengan menggunakan stang piston Honda Grand. Ukurannya lebih pendek dari setang standar Karisma. Sehingga langkah piston bisa naik 6 mm tanpa adanya paking. Aplikasi pen stroke 3 mm, naik-turun, otomatis langkah piston naik 6 mm dari standar. Dipadukan dengan stroke asli yang 57,9 mm + 6 mm. Jadi, stroke total nya 63,9 mm. Hitung-hitungan itu bikin setingan motor jadi menguntungkan. Diameter x stroke yaitu 63,5 x 63,9 mm, hampir square. Dengan begitu, tenaga atas-bawah mudah digapai. Selanjutnya, kapasitas silinder bisa dihitung. Menggunakan volume silinder jadinya 202,3 cc. Namun agar piston tidak mentok head, bagian pinggir kepala piston dipapas 0,4 mm. Pantat seher juga dipapas 5 mm agar tidak mentok bandul kruk as ketika sedang di TMB (Titik Mati Bawah).
pen stroke
3. Karburator standar reamer 23.5 mm
Karburator standar dapat di reamer dengan venturi besar maksimal 24 mm. Skep dapat menggunakan milik RC 100. Ubahan ini diserahkan ke tukang bubut. Pilot jet dan main jet (spuyer) dapat berkisar di angka 45/120.
ilustrasi karbu Supra X 125 reamer
4. CDI BRT I-Max
CDI harus mampu memberi pasokan listrik yang cukup untuk membakar bahan bakar yang banyak di dalam mesin. Untuk itu pilih CDI aftermarket BRT saja. Koil ori dan tinggal pasang. Tenaga langsung melonjak.
cdi BRT
5. Klep EE
Lubang isap dan buang juga diporting ulang. Mengikuti klep yang sudah ganti merek EE dengan diameter in/ ex = 30/25.
klep EE di Supra X 125

Korek Harian Honda Supra X Standar

1. Per kopling Suzuki Smash
Urusan per kopling dapat diserahkan ke Suzuki Smash original. Langsung pasang tanpa ribet. Hasilnya, akselerasi lebih mantap.
per kopling smash ori
2. Kampas kopling Honda Tiger
Kampas kopling Tiger langsung pasang ke rumah koplingnya. Secara fisik, bentuk sama. Tetapi untuk meneruskan tenaga dianggap lebih baik milik Tiger karena power mesin Tiger lebih besar. Jadi kampas kopling Tiger harusnya lebih sanggup meneruskan power mesin.
kampas kopling
3. Karburator
Untuk karburator banyak model yang dapat diaplikasikan. Jika ingin venturi 17 mm bisa menggunakan milik Yamaha Jupiter Z. Jika ingin venturi 18 mm bisa menggunakan milik Suzuki Shogun. Jika ingin venturi 19 mm bisa menggunakan Supra X 125 atau Kharisma. Jika ingin menggunakan venturi 22 mm bisa menggunakan RX100. Semua karburator nya dapat dipasang di intake manifold standar, kecuali karburator Shogun dan Jupiter yang bisa dipasang ke blok mesin jika menggunakan intake standarnya.
karburator RX100
Karburator Jupiter Z = 510.000 + Intake 42.000
Karburator Shogun = 450.000 + Intake 40.000
Kaburator Kharisma = 435.000
Karburator RX100 = 175.000

Semakin besar venturi karburator, semakin banyak pula udara yang masuk ke mesin. Selain itu, campuran bahan bakar yang diperlukan juga semakin banyak. Jadi, selain akselerasi bertambah, konsumsi bahan bakar pun ikut bertambah. Hasil bisa lebih irit dari standar asalkan setting pilot jet dan main jet (spuyer) sudah benar dan sesuai dengan permintaan mesin.

Jumat, 13 September 2013

Korek Harian Honda CS1 (City Sport One) Standar

1. Piston Sonic oversize 0 dengan diameter 58mm.
Pistonnya langsung pasang ke mesin CS1 karena diameter sama. Ring piston pakai milik Sonic agar minim gesekan. Rasio kompresi yang didapat setelah mengganti piston Sonic ialah 11:1.
piston Sonic
2. Porting Polish
Saluran masuk dan buang dihaluskan. Untuk saluran buang dipoles selicin kaca agar gas buang lancar.
saluran buang
saluran masuk
3. Noken as variasi
Noken as menggunakan produk aftermarket atau standar dipapas. Noken as menjadi kunci dari buka tutup klep dan menghasilkan power yang lebih baik.

Minggu, 01 September 2013

Korek Ekstrim Honda CB 220cc DOHC

1. Blok dan Kop Satria FU
Honda CB100 aslinya hanya 2 klep dibikin jadi 4 klep. Menggunakan sistem DOHC (Double Overhead Camshaft) yang didukung dua kem. Menggapai teknologi modern, mesin CB100 digabungkan dengan milik Suzuki Satria F-150. Karter milik CB100 sedang kepala dan blok silinder punya Satria F-150 yang sudah DOHC. Tentunya perlu dudukan atau adaptor khusus untuk menggabungkan karter dan blok silinder. Bikin dari bahan duralium 5 mm. Disambung menggunakan las argon untuk bagian dalam. Sedang bagian luar perlu lebih rapi, makanya pakai las babet. Posisi baut blok juga digeser. Disesuaikan lubang baut di blok F-150. Juga perlu bikin dudukan tensioner yang panjang dan pendek. Menggunakan miling agar pas pasang di karter.
Blok dan kop Satria FU
2. Piston CBR150 oversize 350 dengan diameter 67mm
Piston pakai diameter 67 mm. Pin piston dibuatkan 15 mm. Pas dipasangkan sama setang piston GL-Pro Neo Tech yang sudah dipasang berikut kruk as-nya. Piston besar memaksa ganti boring lebih besar.
Piston Hi Speed CBR 67mm
3. Stroke up kruk as Honda GL Neo Tech
Stroke atau langkah piston dibikin jadi 62,2 mm. Ini didapat dari menggeser posisi pin kruk as Neo Tech sekitar 6,5 mm. Total langkah bertambah 13 mm. Kalau dihitung menggunakan rumus volume silinder pasti didapat 219 cc. Itu didapat dari diameter silinder yang sudah 67 mm dan stroke 62,2 mm. Tapi, lantaran stroke bertambah bukan saja pasang adaptor blok silinder dari duralium 5 mm.
kruk as Neo Tech

4. Rantai keteng Satria FU ditambah 4 mata
Rantai keteng Satria FU perlu ditambah. Disambung lagi 4 mata. Tentu gigi keteng di kruk as juga dibikin seperti punya Satria 4-tak itu.
di tambah panjang nya
5. Rasio Presneling Honda Tiger
Setelah kapasitas dapur pacu meningkat, sektor pemindah daya dibenahi. Biar imbang gitu. Seperti rasio satu set pakai Honda Tiger. Otomatis mesin tidak teriak kencang lantaran sudah 6 tingkat kecepatan. 
1 set rasio Tiger
6. Rumah Kopling Tiger 6 lapis
Begitu juga rumah kopling. Cangkok dari Tiger. Namun kampas kopling dipasang enam lapis. Aplikasi dari Honda Grand.
kampas kopling 6 lapis
7. Pengapian Honda Grand 1 set AC
Pengapian masih cangkok dari punya Grand. Seperti satu set magnet, sepul, pulser dan CDI. Tentu dalam pemasangan kudu dibuatkan dudukan baru. Paling penting lagi letak pulser yang dipasang di kruk as. Tidak ditempatkan di tutup magnet.
pengapian grand
8. Jalur oli di by-pass
Sistem pelumasan menuju kepala silinder kudu lancar agar mampu melumasi mekanisme klep. Kalau mempertahankan jalur lama, dipastikan lumayan ribet. Itu karena lubang baut silinder di karter dan blok sudah bergeser. Apalagi sudah tertutup adaptor blok dan kena las babet.
lebih mantap di tambah oil cooler
Untuk itu kudu dibuatkan jalur baru. Dari tutup bak kopling kanan dilubangi sebagai dudukan nipel slang. Dari nipel disambung ke pipa karet dan pipa besi menuju kepala silinder. Dari sana baru disemburkan menuju mekanisme klep.  Aliran pelumas di kepala silinder dilanjut menuju karter kembali. Lewat lubang baut blok kiri depan. Setelah nyampe atas karter dibuatkan dua lubang yang disemprotkan menuju rantai keteng dan setang piston bawah. Baru deh setelah itu oli ngumpul di bak.