Tampilkan postingan dengan label kompresi mesin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kompresi mesin. Tampilkan semua postingan

Selasa, 22 Juli 2014

Rasio Kompresi Suzuki Inazuma 250 Setelah Papas Blok

Rasio Kompresi Suzuki Inazuma 250 Setelah Papas Blok - Pemilik motor Suzuki Inazuma 250 pun terkadang ingin motornya mampu berlari lebih kencang. Oleh karena itu beberapa memilih untuk memapas blok silinder untuk mendongkrak kompresi motornya. Berikut ubahan rasio kompresi statis motor Suzuki Inazuma 250 setelah memapas blok silindernya.
blok mesin Inazuma
Papas (mm) || Rasio Kompresi
     std          ||       11.5 : 1
     0.1         ||       11.6 : 1
     0.2         ||       11.7 : 1
     0.3         ||       11.8 : 1
     0.4         ||       11.9 : 1
     0.5         ||       12.0 : 1
     0.6         ||       12.1 : 1
     0.7         ||       12.2 : 1
     0.8         ||       12.4 : 1
     0.9         ||       12.5 : 1
     1.0         ||       12.6 : 1

Senin, 21 Juli 2014

Rasio Kompresi Suzuki Titan 115 Setelah Papas Blok

Rasio Kompresi Suzuki Titan 115 Setelah Papas Blok - Pemilik motor Suzuki Titan 115 pun terkadang ingin motornya mampu berlari lebih kencang. Oleh karena itu beberapa memilih untuk memapas blok silinder untuk mendongkrak kompresi motornya. Berikut ubahan rasio kompresi statis motor Suzuki Titan 115 setelah memapas blok silindernya.
blok mesin Titan 115
Papas (mm) || Rasio Kompresi
     std          ||         9.5 : 1
     0.1         ||         9.6 : 1
     0.2         ||         9.8 : 1
     0.3         ||         9.9 : 1
     0.4         ||       10.1 : 1
     0.5         ||       10.2 : 1
     0.6         ||       10.4 : 1
     0.7         ||       10.5 : 1
     0.8         ||       10.7 : 1
     0.9         ||       10.9 : 1
     1.0         ||       11.0 : 1

Minggu, 20 Juli 2014

Rasio Kompresi Suzuki Shogun 125 Setelah Papas Blok

Rasio Kompresi Suzuki Shogun 125 Setelah Papas Blok - Pemilik motor Suzuki Shogun 125 pun terkadang ingin motornya mampu berlari lebih kencang. Oleh karena itu beberapa memilih untuk memapas blok silinder untuk mendongkrak kompresi motornya. Berikut ubahan rasio kompresi statis motor Suzuki Shogun 125 setelah memapas blok silindernya.
blok mesin Shogun 125
Papas (mm) || Rasio Kompresi
     std          ||         9.5 : 1
     0.1         ||         9.6 : 1
     0.2         ||         9.8 : 1
     0.3         ||         9.9 : 1
     0.4         ||       10.1 : 1
     0.5         ||       10.2 : 1
     0.6         ||       10.4 : 1
     0.7         ||       10.5 : 1
     0.8         ||       10.7 : 1
     0.9         ||       10.9 : 1
     1.0         ||       11.0 : 1

Sabtu, 19 Juli 2014

Rasio Kompresi Suzuki Smash 110 Setelah Papas Blok

Rasio Kompresi Suzuki Smash 110 Setelah Papas Blok - Pemilik motor Suzuki Smash 110 pun terkadang ingin motornya mampu berlari lebih kencang. Oleh karena itu beberapa memilih untuk memapas blok silinder untuk mendongkrak kompresi motornya. Berikut ubahan rasio kompresi statis motor Suzuki Smash 110 setelah memapas blok silindernya.
blok smash
Papas (mm) || Rasio Kompresi
     std          ||         9.5 : 1
     0.1         ||         9.7 : 1
     0.2         ||         9.8 : 1
     0.3         ||       10.0 : 1
     0.4         ||       10.1 : 1
     0.5         ||       10.3 : 1
     0.6         ||       10.5 : 1
     0.7         ||       10.7 : 1
     0.8         ||       10.9 : 1
     0.9         ||       11.1 : 1
     1.0         ||       11.3 : 1

Senin, 14 Juli 2014

Cara Menghitung Kompresi Dinamis Mesin 4 Tak Lewat Rumus

Cara Menghitung Kompresi Dinamis Mesin 4 Tak Lewat Rumus Rasio - Kompresi dinamis mesin dipengaruhi oleh timing buka tutup noken as. Ketika mengganti noken as dengan durasi lebih tinggi, biasanya laju motor akan lemah saat rpm rendah namun terasa lebih jalan saat rpm tinggi. Hal ini dapat diakali melalui peningkatan rasio kompresi dinamis mesin. Rasio kompresi dinamis mesin dapat dihitung menggunakan rumus matematika trigonometri. Berikut contoh perhitungannya.
menghitung kompersi statis

Diketahui
Model uji adalah Yamaha Jupiter, dengan diameter piston 49 mm dan langkah piston (stroke) 54 mm. Panjang stang piston sebesar 93.5 mm. Rasio kompresi statis di brosur adalah  9.0 : 1. Klep in menutup saat 57º setelah TMB (di poros kem). Volume ruang bakar sekitar 12.7 cc.

Ditanya
Berapakah rasio kompresi dinamis nya dan oktan bahan bakar berapa yang cocok?

Jawab
Effective Stroke = 22.3 mm (cara mencari lihat di sini)
Vs Dinamis = (3,14 x 49 x 49 x 22.3) : 4000 = 43.9 cc

RKD = (43.9 + 12.7) : 12.7
RKD = 56.6 : 12.7
RKD = 4,5 : 1

Dan oktan bahan bakar yang cocok untuk spesifikasi motor ini adalah Premium dengan oktan 88. Berikut tabel hubungan oktan bahan bakar dengan rasio kompresi.
hubungan oktan bensin dengan rasio kompersi dinamis
Contoh lain adalah Yamaha Vixion.
Diameter piston 57 mm, langkah piston 58.7 mm. Panjang stang piston sebesar  mm dengan rasio kompresi statis di brosur 10.4 : 1. Klep in menutup saat 60º setelah TMB (di poros kem). Volume ruang bakar sekitar 15.9 cc.

Effective stroke =  18 mm
VS Dinamis = (3,14 x 57 x 57 x 18) : 4000 =  cc
RKD = 3.9 : 1

Bahan bakar yang cocok adalah Premium dengan oktan 88.

NB: Tentu data di atas merupakan kondisi standar. Untuk memperoleh performa yang lebih baik, biasanya para tuner menaikkan rasio kompresi dan memajukan timing pengapian dengan harapan tekanan di dalam silinder menjadi tinggi. Juga tidak lupa merenggangkan celah klep akan merubah durasi noken as dan rasio kompresi dinamis menjadi lebih tinggi.

Minggu, 13 Juli 2014

Pengertian Rasio Kompresi Dinamis Mesin

Pengertian Rasio Kompresi Dinamis Mesin -  Rasio Kompresi Dinamis (DCR) merupakan konsep penting untuk membuat mesin berperforma tinggi. Menentukan rasio kompresi adalah terhitung setelah intake valve menutup yang akan menginformasikan tentang oktan bahan bakar yang akan digunakan.

Rasio kompresi (CR) dari mesin adalah rasio volume silinder dibandingkan dengan volume ruang bakar. Sebuah silinder dengan 10 unit volume dan ruang bakar dengan volume 1 memiliki rasio kompresi 10:1. Static Compression Ratio (SCR) adalah rasio yang paling sering disebut. Hal ini berasal dari volume silinder menggunakan engkol stroke penuh (TMB ke TMA). Rasio kompresi dinamis lebih menggunakan posisi piston pada intake valve closing setelah TMB untuk menentukan volume tekanan silinder.
mengukur tekanan silinder
Perbedaan antara keduanya sangat besar. Misalnya, dengan cam yang menutup katup intake pada 70º setelah TMA, piston telah naik 23 mm dari TMB pada titik penutupan klep in. Hal ini mengurangi tekanan silinder. Ini adalah satu-satunya perbedaan antara menghitung SCR dan DCR.
  • Perhitungan yang digunakan dalam menghitung CR adalah sama.
  • DCR selalu lebih rendah dari SCR. 
Tidak perlu bingung juga antara rasio kompresi dinamis dengan tekanan silinder. Tekanan silinder hampir berubah terus menerus. Itu terjadi karena banyak faktor termasuk RPM, desain intake manifold, kepala silinder dan efisiensi, desain knalpot, valve timing, posisi throttle, dan sejumlah faktor lainnya. DCR diukur atau dihitung dari nilai dimensi sebenarnya dari mesin. Oleh karena itu, kecuali variabel timing cam digunakan, seperti rasio kompresi statis, rasio kompresi dinamis terhitung tetap ketika mesin dibangun dan tidak pernah berubah selama pengoperasian mesin.

Dua poin penting untuk diingat:
  1. DCR selalu lebih rendah dari SCR 
  2. The DCR tidak berubah sewaktu-waktu selama pengoperasian mesin

Sabtu, 12 Juli 2014

Cara Menghitung Stroke Efektif Motor

Cara Menghitung Stroke Efektif Motor - Efektifitas stroke motor dibutuhkan sebagai informasi dasar untuk beberapa perhitungan, seperti menghitung rasio kompresi dinamis. Stroke efektif tersebut diukur sebagai sisa ketika klep intake telah menutup hingga TMB. Menghitung stroke efektif membutuhkan tiga input, yaitu titik sudut klep intake close, panjang connecting rod, dan stroke yang sebenarnya, ditambah sedikit trigonometri. Berikut adalah caranya.
pengukuran durasi noken as
Variabel yang digunakan: 
RD   = Pergeseran conrod horisontal (inch)
ICA = Titik sudut klep intake menutup (º)
RR   = Jarak conrod saat dibawah as kruk (inch)
RL   = Panjang conrod (inch)
PR1 = Piston naik dari RR pada as kruk (inch)
PR2 = Piston naik dari kruk as (inch)
ST   = Langkah piston
½ST = Setengah langkah piston
DST = Stroke efektif
Langkah perhitungan rumus:
Pertama kita perlu menemukan beberapa variabel di atas. Kita perlu menghitung RD dan RR. Kemudian, menggunakan data tersebut, kita menemukan PR1 dan PR2. Akhirnya, kita memasukkan nilai tersebut ke dalam rumus untuk menemukan Stroke Efektif (DST). 

RD   = ½ ST * (sinus ICA) 
RR   = ½ ST * (cosinus ICA) 
PR1 = sqrt(RL^2 - RD^2) 
PR2 = PR1 - RR

DST = ST - ((PR2 + 1/2ST) - RL)

NB:
Rumus ini hanya berlaku untuk silinder yang tegak lurus dengan kruk-as. Untuk mesin baru yang mengadopsi offset berbeda tentu perlu rumus yang berbeda.

Rabu, 09 Juli 2014

Rasio Kompresi Yamaha Jupiter Z Setelah Papas Blok

blok mesin Jupiter Z
Pemilik motor Yamaha Jupiter Z dan Vega R new pun terkadang ingin motornya mampu berlari lebih kencang. Oleh karena itu beberapa memilih untuk memapas blok silinder untuk mendongkrak kompresi motornya. Berikut ubahan rasio kompresi statis motor Yamaha Jupiter Z dan Vega R new setelah memapas blok silindernya.

Papas (mm) || Rasio Kompresi
     std          ||         9.3 : 1
     0.1         ||         9.4 : 1
     0.2         ||         9.6 : 1
     0.3         ||         9.7 : 1
     0.4         ||         9.8 : 1
     0.5         ||       10.0 : 1
     0.6         ||       10.1 : 1
     0.7         ||       10.3 : 1
     0.8         ||       10.5 : 1
     0.9         ||       10.6 : 1
     1.0         ||       10.8 : 1