Tampilkan postingan dengan label pengapian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pengapian. Tampilkan semua postingan

Jumat, 21 Juni 2013

Blue Thunder Ignition Booster

Fungsi Blue Thunder ignition booster antara lain:
  1. Meningkatkan Akselerasi Kendaraan
  2. Memperpanjang Usia Pakai Busi & Coil
  3. Hemat BBM Hingga 15% (Luar Kota)
  4. Menurunkan Suhu Coil (Mencegah Overheat)
  5. Menekan Kadar Emisi Gas Buang (HC & CO)
  6. Mengurangi Terbentuknya Carbon Pada Katup
Dapat digunakan untuk koil dengan Tegangan Output hingga 90.000 Volt.

Blue Thunder Ignition Booster berfungsi untuk menyempurnakan proses pembakaran dalam mesin dengan cara memperbesar tegangan pengapian (tanpa mengganti koil & Kabel Busi). Booster ini dapat digunakan pada kendaraan dengan sistem pengapian CDI maupun Platina. Di dalam Booster Pengapian ini terdapat rangkaian elektronik (bukan Lilitan Kawat) berupa amplifier teganan + penyearah yang berfungsi untuk memaksimalkan energi pembakaran.

Amplifier tegangan berfungsi untuk memperbesar tegangan output dari koil, sehingga voltase yang mencapai Busi dapat ditingkatkan dan menghasilkan percikan api lebih kuat dan stabil. Amplifier ini juga meminimalkan efek penurunan tegangan yang sering terjadi pada rpm tinggi.

Penyearah berfungsi sebagai penangkal arus balik (Back Motion Electron Force) yang dapat melemahkan tegangan pengapian dan menjadi penyebab meningkatnya suhu Coil. Penyearah juga membantu meringankan beban kerja koil (suhu Coil dapat ditekan lebih rendah), terutama saat menempuh perjalanan jauh Non Stop. Rangkaian elektronik pun terlindung dalam casing tahan air.

Pembakaran yang berlangsung sempurna dapat menekan kadar emisi gas buang dan menghemat konsumsi bahan bakar sekaligus meningkatkan akselerasi kendaraan. Usia komponen mesin juga dapat diperpanjang, karena bensin yang terbakar habis di dalam silinder akan sangat sedikit meninggalkan endapan karbon pada Busi, Katup (Valve), dan Piston Ring. Pembakaran yang tidak sempurna (Api Busi Lemah) menyebabkan bensin tidak terbakar habis di dalam cylinder dan menghasilkan ampas pembakaran yang pekat (berkadar polusi tinggi).

Perangkat ini tidak memerlukan pasokan tegangan listrik, dan dapat langsung dipasang setelah melepas kabel Coil lama. Dengan Kabel dan Terminal yang sudah terpasang pada Rangkaian Booster, pengguna tidak perlu lagi melakukan pemotongan kabel koil. Walaupun Kabel Busi Standard tetap dapat digunakan, tetapi untuk kinerja yang maximal disarankan menggunakan Kabel Busi High Performance, agar tegangan dari Coil tidak tertahan di Kabel Busi (terutama untuk para pengguna Coil dengan Output di atas 50.000 Volt).

Isolator Kabel & Terminal Boot menggunakan bahan silikon murni yang mampu mencegah kebocoran tegangan dan memiliki ketahanan terhadap panas hingga 500°F (bahan Silicone Murni tidak akan mencair bila terbakar). Sedangkan Conductor (Kabel Penghantar) dan Terminal menggunakan Stainless Steel (Anti Korosi).

Total Diameter Kabe l: 10,2 mm
Kabel Penghantar (Conductor) : Stainless Steel
Terminal : Stainless Steel
Isolator (Jacket) : 100% Silicone
Terminal Boot : 100% Silicone.

Type :
Short ( ± 30 Cm ) : Rp. 425.000,-
Medium ( 54 Cm ) : Rp. 450.000,-
Long ( ± 70 Cm ) : Rp. 475.000,-

Kamis, 06 Juni 2013

CDI RX-King di Honda Supra X 100

CDI King
CDI RX-King di Honda Supra X 100 - Untuk CDI RX-King memiliki input output yang sama dengan CDI Honda Supra X atau sejenisnya. Tetapi untuk kabel memiliki arti yang berbeda tiap warna kabel. Jangan sampai salah pasang! Kalau salah ya langsung korslet. Kalau cuma CDI yang mati tidak apa-apa. Tapi kalau seluruh kelistrikan, mulai spul, kiprok, koil. dan aki, ya jadi masalah serius. Apalagi rentan terbakar kabelnya akibat korsleting.

Untuk hasil performa kurang tahu karena belum mencoba. Hehe.. Tapi ini bisa sebagai cadangan darurat kalau CDI asli eror dan tidak ada part pengganti nya.

Berikut jalur per-kabel-an pada CDI RX-King untuk Honda Supra X 100cc.
  1. koil : supra hitam-kuning → king orange
  2. massa : supra hijau → king hitam
  3. kunci kontak : supra hitam → king hitam/merah
  4. input spul : supra hitam-merah → hitam/putih
  5. pulser : supra biru-kuning → king putih/hijau

Minggu, 19 Mei 2013

Sudut Pengapian dan Sudut Dwell

sudut pengapian = 2x sudut dwell
Sudut Pengapian dan Sudut Dwell - Di dalam satu siklus kerja motor ada yang namanya sudut pengapian dan sudut dwell. Apa sih yang dimaksud dengan sudut pengapian dan sudut dwell tersebut dan apa perbedaan antara sudut pengapian dan sudut Dwell . Dan apa efek yang akan timbul jika sudut dwell tidak sesuai dengan anjuran pabrik. Mari kita bahas satu persatu tentang sudut pengapian dan sudut dwell.

Sudut pengapian adalah sudut yang diperlukan untuk satu kali pengapian pada satu silinder motor. Dimana secara detail dapat diterangkan sebagai sudut putar nok/cam saat platina membuka sampai membuka lagi pada tonjolan nok/cam pada silinder berikutnya.

Sudut Dwell adalah lamanya platina dalam keadaan menutup. Dengan memperbesar celah platina, sudut dwell menjadi kecil. Begitu juga sebaliknya, jika celah platina diperkecil akan mengakibatkan sudut dwell menjadi besar.

Sudut Dwell harus di setel sesuai anjuran pabrikan motor, sebab jika sudut dwell terlalu besar dapat mengakibatkan percikan api bisa menjadi terlambat, putaran mesin menjadi kasar, tidak optimalnya fungsi kondensor, dan lain - lain. Sedangkan sudut dwell yang terlampau kecil dapat mengakibatkan percikan bunga api kecil, mesin menjadi panas, dan tidak optimalnya tenaga motor.

Selasa, 30 April 2013

CDI Unlimiter Merk Varro

CDI Unlimiter Merk Varro - CDI Varro mulai banyak yang mencari saat ini. CDI Varro ini menawarkan kurva pengapian mirip standar motor, namun tanpa adanya limiter RPM. Jadi, sekuat power mesinnya sampai di RPM berapa pun, CDI Varro ini tetap mampu menyuplai pembakaran. Selain fitur non-limiter nya, harganya juga pas di kantong. Rata-rata tidak sampai Rp. 200.000,- Murah bukan? Tetapi jika dibandingkan dengan CDI racing milik BRT, Rextor, Kawahara, dsb. yah dapat dibedakan lah hasilnya. Kan CDI Varro memiliki kurva pengapian standar
cdi unlimiter merk Varro
Pemasangan CDI Varro ini juga mudah dan PnP dengan tipe motor yang digunakan. Tinggal pesan untuk merek dan varian apa bisa langsung menggantikan CDI bawaan motor. Top speed motor akan bertambah akibat limiter RPM menjadi hilang.

Saran
Karena CDI Varro non-limiter, jangan sering membawa motor lebih dari ambang batas RPM motor. Masing-masih motor memiliki toleransi RPM yang berbeda. Rata-rata batas RPM aman adalah 10.000 - 11.500 RPM. Lebih dari itu sebaiknya berhati-hati pada kondisi piston, klep, stang seher, dan kruk as. Jadi bawa motor jangan terlalu sering mencari top speed.

Sabtu, 09 Maret 2013

Korek Harian Suzuki Satria-FU Agar Kencang

Korek Harian Suzuki Satria-FU Agar Kencang - Berikut beberapa part yang digunakan atau diubah agar motor Suzuki Satria FU nya lebih kencang dibanding standar.
1. Pilot jet ukuran 17.5
Bisa menggunakan milik Jupiter-Z atau Shogun SP. Harga sekitar 30rb. Kalau mau lebih murah bisa menggunakan merek Kitaco atau Extreme, harganya 20 ribuan.
2. Lepas paking kepala silinder
Gunakan 1 lapis aja yang tengah. Langkah ini berarti menaikkan rasio kompresi. Kalau mau menaikkan kompresinya lebih tinggi lagi, paking blok bawah bisa dilepas dan ga usah pake paking. Cukup menggunakan lem paking aja (yang atas tetep pake 1 paking). Trik ini dah dicoba dan terbukti piston gak tabrakan dengan klep ataupun ada kebocoran oli.
3. Porting polish
Lubang in dan out masing-masing di gedein diameternya 1 mm. Biaya termasuk servis besar. Di bengkel resmi paling mahal 125rb. Kalau di bengkel umum top bisa 300rb.
4. Ganti karbu RX King
Berarti langkah nomor 1 tidak perlu. Saran pakai punya RX King karena murah dan cocok. Bisa langsung pasang ke intake manifold dan filter udara standar. Spuyer bisa coba PJ 20 MJ 150. Setelan udara 1,5 putaran berlawanan arah jarum jam (note tiap motor bisa berbeda). Posisi klip jarum skep di ulir nomor 2 dari atas.
5. Gigi TOP 1 mata
Ini berarti memajukan waktu buka tutup katup masuk dan buang. Kalo mau lebih advance lagi setinggannya adalah klep masuknya dimajuin 1 mata trus buangnya dimundurin 1 mata. Istilah teknisnya buat nyempitin LSA-nya (Lobe Separation Angle. Buat optimalkan proses pembilasan di putaran tinggi Hasilnya juga mantap tapi kerenggangan klep harus dibikin lebih sempit (jadi in 0,07 mm dan out 0,1 mm) dari ukuran standarnya dengan cara mainin tebal shim-nya.
6. Lepas saringan udara
Kalau sudah ganti karbu, yang dilepas hanya elemen saringan udaranya aja. Itu tuh yang ada ada kertas saringannya. Sedangkan boksnya masih terpasang dan tersambung ke karbu. Kalau masih tetap mau andalkan karbu standar maka saringan satndar masih dapat dipakai/dipasang tapi kertasnya di lubangi dibeberapa tempat, guntingin aja, palingan 3 lubang ukuran 0,5 x 4 cm (panjang x tinggi). Bisa dilakuin sendiri
7. Potong kabel koil 2 cm
Resistensi kabel berkurang sekitar 10%. Ingat memasang kabelnya lagi harus benar-benar kuat, caranya ditusukkan dan diputar hingga ngedrat.
8. Busi Iridium
Saran yang agak murah pake merek Sindengen/SDG 30rb. Hasilnya lumayan. Kalau mau tetap pakai busi standar juga bisa. Atur lagi celahnya jadi 0,9 – 1 mm.
9. Oli SAE 10W40
Pakai yang khusus motor (merek apa aja yang penting asli) dengan SAE 10W40.

10. Knalpot free flow
Knalpot standar dicustom atau beli knalpot di toko.

11. Posisi as roda pada penyetel kekencangan rantai diusahakan pada posisi se depan mungkin
Kalau perlu potong 2 mata rantainya. Keuntungannya, jarak poros roda depan belakang makin pendek jadi motor lebih lincah bermanuver. Khasiat lainnya buat mengurangi bunyi-bunyian dirantai karena rantai beradu dengan lengan ayun.

12. Per kopling di ganjel kurang lebih 1 mm
Bisa pakai potongan per kopling atau beli ring per (biasanya 2mm ketebalannya). Terus di ujung kabel kopling yang di atas bak mesin, di ujungnya dipakai kan per yang sering dipakai di rem teromol untuk mengembalikan tuas pengungkit kopling dengan cepat. Hasilnya kopling jadi cepat baliknya dan motor langsung loncat begitu kopling dilepas. Kedua langkah ini bisa juga diganti dengan pasang per kopling racing seharga 100 – 150rb. Tetapi awas! Beberapa pemakai per kopling racing mengeluh motornya cuman enak 3 bulan, abis itu per jadi lembek dan kurang nendang lagi. Per kopling standar terutama yang CBU kayak nya lebih durable dan dengan diganjel. Kekerasan nya akan setara dengan per racing. Tapi perhitungkan efek sampingnya yakni jari tangan kiri jadi pegal kalau lewat jalan macet.

13. Pulser digeser 1-2 mm
Pulser digeser agar waktu busi memercikkan api lebih maju. Power akan terasa bertambah.

14. Gir depan
Untuk akselerasi pakai yang 13 mata (standarnya 14 mata) dari Yamaha Crypton atau F1ZR. Beli aja yang buatan Aspira atau Indopart cuma 30 ribuan. Hasilnya motor lebih narik lagi ampe gigi 6 sekalipun. Langkah ini tidak mengurangi Top Speed secara signifikan. Kalau di perkotaan atau jalanan macet, malahan justru bikin motor lebih cepat menggapai top speed. Untuk Top speed mata depan ganti yang ukuran 15 mata. Bisa ambil milik Yamaha Jupiter.

Bila dana masih ada
Langkah lanjutan adalah mengganti CDI, koil dan camshaft racing. Untuk 3 item ini butuh 1,5 juta. Tapi sangat setimpal bila dilakukan. Saran pake CDI XP Andrion HP 7 (400 ribu) dipadu ama koil andrion juga (170 ribu). Sebagai informasi, CDI BRT sebenarnya bagus juga, hanya saja menurut produsen nya dan dari hasil test, BRT hanya cocok bila koil masih pake yang standar. Kalau koilnya racing malah kadang drop tenaganya atau CDI-nya cepet mati.

Bila CDI telah diganti racing maka sebaiknya per klep juga diganti yang lebih keras, bisa pake merek2 racing seperti WRD, CLD, TK, dll. Atau bisa juga pake aslinya tapi diganjal 1 mm (ini lebih recommended karena kasusnya sama dengan per kopling, yang racing kadang jadi lembek lama-lama. Untuk camshaft/noken as bisa pake WRD, CLD, Kawahara, Akutagawa.
Gear 13/43

Kamis, 21 Februari 2013

Cara Melepas Resistor Cop Busi

Cara Melepas Resistor Cop Busi - Tahukah Anda bahwa tegangan yang disalurkan ke busi tidak semuanya utuh, bahkan banyak yang terbuang. Sebagai contoh, daya koil bertegangan 10.000V yang disampaikan di busi tidak sampai segitu, mengapa demikian?

Ternyata sebelum sampai di busi arus melewati kabel busi, kemudian cop busi lalu businya itu sendiri, masing-masing komponen tersebut dibekali resistan, akibatnya tegangan output dari koil pun berkurang signifikan, tidak percaya? Silahkan ukur sendiri. Ukurlah resistansi cop busi menggunakan multitester, ternyata rata-rata resistansi cop busi berkisar di angka 10 Kilo Ohm, Busi pun juga sama demikian juga dengan kabel businya.

Pabrikan sengaja memberikan resistan ini demi keawetan komponen pengapian dan antistoring, yang dimaksud dengan anti storing tersebut adalah meredam impedansi gelombang frekwensi. Jika bocor akan mengganggu gelombang TV, sistem audio mobil, bahkan gelombang frekwensi yang cukup tinggi ini dapat merusak ECM (Modul kontrol mesin injeksi).

Melepas resistansi busi sebenarnya tidak haram dilakukan, soal mengganggu frekuensi rasanya tidak berpengaruh banyak di motor, kecuali motor tersebut dipasangi perangkat audio layaknya motor contest, khusus untuk motor injeksi seperti Yamaha V-ixion, Supra X 125 PGM-FI, dan Shogun FI cara ini sangat diharamkan, karena akan merusak ECM yang ada di motor tersebut, jadi jangan coba-coba. Namun untuk motor yang masih menggunakan sistem karburator cara ini sangat efektif karena api di ujung busi menjadi lebih besar otomatis bensin terbakar sempurna, irit dan tenaga meningkat. Jika Brother atau Sister ingin melepas resistan simak caranya berikut ini:

Alat dan bahan:
  1. Gergaji Besi
  2. Lem Besi atau Lem Super
  3. Paku, baut, atau potongan besi (Pengganti Resistor)
   Cara Kerja:
1. Gergaji cop busi
Resistansi di cop busi umum nya terpasang setelah kabel busi menuju ke kepala busi, untuk melepasnya tinggal menggergaji cop busi tersebut (Gambar 01). Biasanya setelah digergaji resistor akan melompat keluar karena ada per di dalamnya. Setelah selesai digergaji akan terlihat sebuah bulatan kecil (Gambar 02) yang disebut resistan (Resistor)

2. Ganti resistor dengan besi
Resistor ini tinggal dilepas begitu saja kemudian ganti dengan besi yang panjangnya seukuran (Gambar 03), bisa dari baut atau paku, yang penting jangan terlalu besar biar bisa masuk ke lubang cop businya, pernya boleh dibuang atau dipakai lagi juga tidak masalah.

3. Kembalikan kondisinya dan rekatkan dengan lem
Setelah diganti dengan besi pengganti masukan kembali bekas potongan cop busi (Gambar 04) kemudian di lem menggunakan lem besi atau lem super lainnya, tunggu hingga kering kira-kira 1 jam, kemudian pasang ke motor, rasakan bedanya!

Untuk yang sudah memasang koil racing, koil mobil atau koil Special Engine, biar lebih maksimal hasilnya ganti kabel businya menggunakan kabel audio berwarna merah (Gambar 05) yg biasa disebut dengan Sound Stream Power Cable karena kabel busi bawaannya masih ada hambatannya walaupun kecil bahkan kabel busi racing seperti Splitfire, NGK, ataupun Red line masih ada sedikit hambatannya sekitar 900 Ohm.

Rabu, 20 Februari 2013

Merawat Busi Jangan Menggunakan Ampelas

Merawat Busi Jangan Menggunakan Ampelas - Walau bentuknya kecil, busi berperan sangat vital pada mesin sepeda motor. Ketika busi ini bermasalah, mesin motor dapat mati total karena tidak adanya api yang membakar campuran bensin dan udara di ruang bakar. Masalahnya, kemungkinan busi bermasalah ini di-picu dua hal: usia pakai dan perlakuan-nya. Artinya, walau si busi tidak diutak-atik, namun tetap ada kemungkinan busi cepat mati jika salah perlakuan.

Parahnya banyak pemilik kendaraan yang masih salah memperlakukan busi, padahal itu hal yang basic. Maklum, karena sifatnya yang mudah dan minim perawatan, jadi busi kerap diberlakukan sembarangan.
Paling utama ada di bagian center elektroda (gbr.1). Dalam proses membersihkan busi, bagian atas center elektroda kerap diampelas. Itu salah! Sebab, bagian itu diciptakan flat. Kalau diampelas, permukaannya jadi gak rata sehingga percikan api jadi menyebar. Kalaupun ingin diampelas yaitu bagian bawah ground electrode (gbr.2) yang menghadap langsung ke center elektroda. Usahakan ampelas pakai ukuran yang agak halus atau maksimal ukuran 500.
Untuk bagian yang sulit terjangkau seperti nose insulator (gbr.3), cukup bersihkan pakai sikat kawat. Jangan cuci busi pakai bensin atau minyak tanah. Hasilnya memang lebih bersih, namun kalau dilakukan berulang-ulang, malah memperpendek umur busi.

Ada satu hal lagi yang paling mendasar tapi kerap diabaikan, yakni melepas dan memasang busi saat keadaan mesin masih panas. Risiko sleg pada drat busi sangat besar. Makanya, tunggu sampai mesin agak dingin jika mau melakukan aktivitas seputar busi. Begitu juga cop busi! Sebab di bagian cop busi terdapat peranti dari karet (gbr.4). Kalau dibuka saat suhu mesin masih panas, karet itu mudah rusak atau sobek.

Nah kalau mau awet, Ari memberikan pakem dasar masalah busi ini. Pastinya, pilih busi sesuai kode yang ditetapkan pabrikan. Misal panjang drat busi (gbr.5) atau pemilihan busi dingin atau panas.

Selain itu atur kerenggangan celah busi dengan akurat. Angka yang dianjurkan, 0,8-1,2 mm. Jangan sembarangan mengatur celah busi pakai perasaan. Melenceng 0,1 mm saja performa busi bisa gak maksimal dan efek dominonya mesin jadi boros BBM. Terakhir, ini efek gak langsung yang bisa bikin busi rusak, yakni pemilihan angka oktan. Oktan yang gak sesuai dapat menyebabkan mesin overheat. Kalau dibiarkan, kepala busi bisa meleleh.

Sabtu, 01 Desember 2012

Bikin Sendiri Turbo Cyclone

Bikin Sendiri Turbo Cyclone - Pingin tenaga motor bisa naik tanpa keluar duit banyak dan diakali sendiri? Gampang! Buat Turbo Cyclone sendiri. Ini dia penjelasannya. Prinsip kerjanya kayak turbo cyclone. Jadi angin yang masuk ke karbu dibuat jadi satu pusaran sehingga lebih tertuju pada satu titiki. Kalo sudah seperti ini, pasti sistem pembakaran jadi lebih sempurna. Kira-kira tenaga motor bisa naik sepuluh persen. Sistem ini nggak hanya cocok buat balap, untuk harian juga bagus sekali.
membuat sendiri turbo cyclone
Turbo cyclone hand made ini bisa diaplikasikan pada semua jenis motor, baik itu 4 tak dan 2 tak atau motor jenis bebek atau sport. Dengan modal murah meriah, menghasilkan barang yang multi guna. Pertama, memaksimalkan proses induksi. Kedua, bisa menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna.

Bahan dari turbo cyclone bisa memanfaatkan barang limbah atau buangan. Boks (warna biru), kipas angin limbah komputer yang bisanya disebut fan, kawat kasa dan lempengan seng (gb. 1). Untuk boks atau penutupnya, bisa memanfaatkan barang yang udah nggak berguna, asal ukurannya lebih besar dari moncong karburator. Bentuknya bisa bulat ataupun kotak.


animasi turbo cyclone
Setelah bahan penutup udah ketemu, potong kawat kasa dan lempengan seng mengikuti bentuk penutup tersebut (gb. 2). Usahakan buat dua lapis dan tiap lapisnya diisi 7-8 lembar kawat kasa, biar debu nggak mudah masuk. Seng berguna jadi penahannya, gunakan mur baut untuk memasangnya (gb. 3).

Setelah boks tertutup dengan kawat kasa, baru pasang kipas dengan posisi terbalik (gb. 4). Terbalik itu artinya tulisannya menghadap ke dalam atau ke kasa. Biar kipas bisa berputar sendiri saat terhempas angin. Jadi, nggak perlu listrik.

Lantas pasang pada moncong karburator dan manfaatkan dudukan fairing sebagai penopang turbo cyclone jadi-jadian ini. Atau bisa juga dibikinkan dudukan baru, asal menutupi moncong karbu dengan rapi.