Tampilkan postingan dengan label piston. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label piston. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 Juli 2013

Cara Memasang Ring Piston dengan Baik dan Benar

Cara Memasang Ring Piston dengan Baik dan Benar - Ring piston merupakan part yang dipasang di piston dan merupakan bagian yang bergesekan dengan dinding liner mesin. Fungsi ring piston ini adalah sebagai penahan kompresi mesin dan mengatur pelumasan dinding liner mesin. Pemasangan nya pun tidak boleh salah maupun terbalik. Pemasangan ring piston ada aturan yang harus di ikuti.
ring piston pada Yamaha Jupiter
Berikut tips nya:
1. Pahami permukaan, kode, warna, dan sudut ring piston
Permukaan ring kompresi dan ring oli sangat berbeda. Ring oli bergelombang dan ring kompresi tampak datar dan mengkilap. Kalau ring kompresi ada tulisan T, itu menghadap ke atas dan sebagai ring kompresi 1/atas. Jika warna yang lebih gelap, atau malah kehitaman, itu merupakan ring kompresi 2/bawah. Jika dicermati lagi, sudut ring kompresi piston juga ada perbedaannya. Berikut gambarnya.

bentuk ring piston
2. Perhatikan sudut celah piston
Ring piston memiliki bagian yang terputus. Nah, celah ring piston yang terputus inilah yang harus kita atur letak nya. Penjelasan silahkan lihat gambar. Berikut gambarnya.
ilustrasi
Kalau masih bingung silahkan lihat dari muka piston saja.
posisi celah ring piston
sumber: Yamaha Indonesia Motor Mfg.

Kamis, 13 Juni 2013

Memasang Ring Piston Yamaha Jupiter Z

Memasang Ring Piston Yamaha Jupiter Z - Pemasangan ring piston Yamaha Jupiter Z ada aturan nya. Kalau salah bisa berakibat bocor kompresi. Untuk ring oli alias ring yang bergelombang pasti kalian mengerti caranya. Ring dipasang dan dikunci dengan rung tipis di bagian atas dan bawah. Namun, berbeda dengan ring kompresi. Berikut ciri ring kompresi di Yamaha Jupiter Z.
ring terpasang pada piston
Pada ring kompresi bawah, bagian dalam atas dan bawah adalah yang memiliki sisi atau sudut tajam. Jika diraba pada bagian dalam, terdapat kasar seperti plat kopling. Kalau menemukan kedua sisi tajam, berarti ini ring piston bawah atau nomor kedua. Posisi atas dan bawah dapat dibalik.
ilustrasi
Pada ring kompresi atas, bagian atas memiliki sudut tumpul dan pada bagian bawah memiliki sudut tajam. Kalau menemukan salah satu sisi tumpul, ini merupakan ring kompresi pertama atau ring kompresi atas. Pemasangan tidak boleh terbalik agar kompresi terjaga.

Senin, 25 Maret 2013

Ring Piston Tipis Minim Friksi

Ring Piston Tipis Minim Friksi - Ring piston, ada dua model. Maksudnya, ring model tebal dan tipis. Tapi, di engine sekarang ini, lebih banyak aplikasi ring piston tipis. Ambil contoh di Honda Tiger. Generasi awal, motor sport Honda 200 cc ini mengadopsi model ring piston tebal. Tapi sudah diubah sejak lama. Ketebalannya memang dikurangi, jadi hampir sama dengan Honda Mega Pro.


perhatikan ketebalan ring
Buat generasi ring piston Tiger awal, ketebalannya mencapai 1mm. Tapi, buat engine yang sekarang ini, ketebalan ring piston hanya bermain di angka 0,8 mm. Kekerasannya tentu disesuaikan kebutuhan. Pada proses heat treatment dibedakan. Seperti di Honda CBR 150R, ring piston lebih tipis lagi. Padahal diameter piston standar Tiger dan CBR sama-sama 63,5 mm. Tapi, ukuran ring piston punya CBR lebih tipis. Pistonnya juga pendek.

Ring dibuat lebih tipis, tujuannya agar friksi atau gesekan yang tercipta antara ring dengan liner jadi minim. Toh, karena minimnya friksi, enggak hanya itu saja kelebihannya. Tapi, efek panas engine juga bisa lebih terjaga. Bagai efek bola salju, ada lagi kelebihan yang ikut menyusul. Yaitu, performa mesin yang pastinya juga akan ikut terjaga.

Tapi ketika membeli, baiknya sobat perhatikan lebih jeli. Terutama jika hanya membeli ring piston aja. Ya, tidak satu set berikut piston. Untuk itu, pastikan ketebalan ring yang bakal dipakai. Karena kalau pakai yang tebal untuk di got piston tipis, pastinya enggak bakalan masuk.

Sabtu, 02 Maret 2013

Meningkatkan Kompresi Primer Piston 2 Tak

Meningkatkan Kompresi Primer Piston 2 Tak - Ini hanya bicara seputar korek jalanan pada piston Yamaha RX-King. Yang diulas pun hanya bagian pantat. Korek piston ini referensi, ya digabung-gabung jadi ilmu tambahan. Tambahan untuk melengkapi sebelumnya. Namanya juga korek harian, berarti ringan, hanya mendesain pantat piston seperti ‘M’.

Kebetulan model korekannya macam huruf awalan portal ini. Dengan coakan ala ‘M’, saat piston di TMA, kabut yang dikelola reed valve akan mudah menuju kompresi primer atau awal. Kompresi ini terjadi di ruang kruk-as (crankcase) ala 2-tak. Desain pojok kiri-kanan pada 'M' dibikin melengkung, bukan 'M' garis lurus yang siku-sikunya tegak. Bukan hanya itu, uap juga cepat ke ruang bakar. Sebab, gunanya ‘M’ agar bensin dari manifold tidak membentur piston. Uap datang dengan bentuk bulat.

Yang dibentuk ‘M’ depan bagian bawah piston. Model sebenarnya silakan lihat foto. Membuatnya boleh ke tukang bubut dan dikerjakan sendiri. Asal punya pisau tunner. Sebenarnya ini hanya meneruskan dua lubang asli pada piston. Makanya, model papasan bagian atasnya jangan sampai melewati lubang aslinya. Katanya kalau itu terjadi, sampeyan akan kecewa dan gelisah. Maklum, sudah hilang waktu mengerjakannya, hasilnya Nol.

Minggu, 17 Februari 2013

Ciri Ring Piston Aus

Ciri Ring Piston Aus  Performa motor mulai menurun dan tarikan berat perlu kita waspadai. Apalagi jika kita sudah rutin servis dan menggunakan bahan bakar berkualitas. Kemungkinan ada part di ruang bakar yang mulai aus. Biasanya permasalahan muncul di seputar piston. Bila piston bermasalah dan motor tetap dipacu, akan sangat berbahaya. Kemungkinan silinder terluka dan dalam kasus yang ekstrim kepala piston jebol sangat besar. Bahkan, motor tiba-tiba berhenti dan terpelanting kala pengendara memacu-nya dalam kecepatan tinggi. Akibatnya pun fatal. Karena itu, mewaspadai gejala permasalahan di piston sangat penting. Seperti apa gejala-gejala tersebut? Bagaimana cara mengatasinya? Berikut tips nya.

1. Asap putih tebal yang mengepul dari knalpot
Satu gejala piston yang bermasalah dan bisa diamati secara kasat mata adalah munculnya asap putih tebal dari knalpot. Hal itu bisa terjadi karena piston yang telah goyang atau oblak sehingga saat mendorong kepala piston untuk menyemburkan bahan bakar ke ruang bakar mesin ada celah bagi oli untuk mengalir ke ruang bakar.
Asap putih dari oli yang masuk ke ruang bakar
Oli yang melumasi piston untuk bergerak maju mundur itu sejatinya telah dibatasi oleh ring oli piston. Namun, karena ring piston telah aus dan setang piston yang bermasalah menyebabkan oli merembes ke ruang bakar mesin. Pelumas itu bercampur dengan bahan bakar dan ikut terbakar saat proses pembakaran di mesin berlangsung. Alhasil, kepulan asap pun menyembur bersamaan dengan gas sisa pembakaran dari knalpot.

Piston yang rusak selain dikarenakan faktor usia juga dikarenakan oleh perlakuan terhadap motor yang rusak. Mengangkut beban terlalu berat melebihi kapasitas standar, melibas jalan yang ekstrim secara terus-menerus dalam waktu lama hingga kesalahan pemasangan, merupakan beberapa penyebabnya. Cara mengatasinya, tentu saja harus menggantinya.

2. Tenaga motor menurun drastis
Gejala lain kerusakan piston adalah tenaga motor yang tiba-tiba menjadi loyo. Hal itu bisa terjadi karena piston–mulai dari setang, ring, dan kepala piston–tidak berfungsi maksimal dalam mendorong bahan bakar ke ruang bakar. Tekanan yang semestinya kuat, tidak terjadi. Alhasil, kompresi mesin juga menurun drastis. Akibatnya, proses pembakaran antara bahan bakar dan oksigen atau udara di ruang bakar tidak sempurna. Sehingga tenaga yang dihasilkan juga kecil.

Penyebab piston yang tidak mampu memberikan tekanan kuat itu seperti disebut di atas. Pemasangan yang tidak tepat, faktor usia pemakaian, hingga motor yang terlampau sering mengangkut beban berat melebihi kapasitas standar. Cara mengatasinya pun sama, harus mengganti komponen tersebut. Namun, sebelum menggantinya pastikan dulu dengan melakukan tes kompresi di bengkel yang memiliki peralatan tersebut.

Rabu, 09 Januari 2013

Vertikal Gas Port pada Piston

Vertikal Gas Port pada Piston - Sebelumnya kita telah mengetahui banyak teknologi tentang piston, di antaranya piston dengan teknologi forged, teflon, offside, dan hi dome. Pastinya kita telah banyak mengetahui keunggulan dari masing-masing teknologi tersebut karena sering kali di bahas pada media-media otomotif tanah air. Namun, ternyata masih banyak teknologi-teknologi di luar sana yang belum kita ketahui seputar teknologi piston. Mungkin karena kita terlalu fokus berkutat dengan piston-piston kendaraan motor saja, sehingga lupa untuk mengeksplorasi pengetahuan tentang teknologi lain seputar piston.
vertical gas port
Teknologi piston yang akan di ulas kali ini datang dari piston kendaraan roda 4 tepatnya adalah mobil. Piston ini terbilang unik dan secara logika sangat menguntungkan untuk menjaga performa mesin untuk tetap stabil. Umumnya banyak di gunakan pada kendaraan sport endurance seperti pada balapan mobil nascar di USA. Namun tidak jarang juga di temukan pada kendaraan-kendaraan umum lainya.

Kok ada lubangnya? Apa ga takut kompresinya bocor? Itu dia kelebihanya! Lubang-lubang kecil tersebut berfungsi untuk mentransfer tekanan kompresi menuju bagian belakang ring dan mendesak ring ke dinding liner atau boring sehingga meminimalkan terjadinya kebocoran kompresi pada bagian celah antara ring piston dan liner.

maksud dari vertical gas port
Contoh gambar sebelah kiri adalah contoh piston yang menggunakan Radial Gas Port. Cara kerjanya dengan melalui perantara lubang kecil yang seperti pada umumnya kita temukan pada piston-piton kendaraan bermotor, di mana kompresi agak sedikit sulit untuk mencapai bagian belakang ring piston seperti pada contoh gambar di bawah ini
radial gas port
Namun jika menggunakan Vertical gas port, tekanan kompresi dapat langsung menuju pada bagian belakang ring piston dan menekannya pada dinding boring. Hal tersebut dapat memaksimalkan kinerja dari ring piston baik yang masih baru ataupun yang sudah haus termakan usia. Karna kinerjanya terjadi secara otomatis setiap kali terjadi kompresi hanya saja, jika menggunakan bensin premium yang mengandung timbal akan terasa sia-sia karna sisa keraknya akan menutup lubang-lubang gas port tersebut. Jadi di sarankan penggunaanya menggunakan bensin tanpa timbal

Selasa, 01 Januari 2013

Daftar Diameter Pin Piston

Daftar Diameter Pin Piston - Piston memiliki lubang yang diameternya hampir tidak sama setiap varian produk yang berbeda kapasitas silinder nya (CC). Semakin besar cc motor, pen nya ikut semakin besar menyesuaikan lubang pada stang seher. Berikut daftar diameter pen nya.
diameter pin piston
Daftar Pin Piston Standar yang cocok untuk Bore-Up dengan diameter tertentu :
  • Pin piston 13 mm
    • Kawasaki Kaze-R
    • Kawasaki Blitz-R
    • Kawasaki ZX130
    • Kawasaki Athelete
    • Honda Sonic 125
    • Honda Vario 110/125
    • Honda Beat
    • Honda Blade/Revo
    • Honda C-series
    • Yamaha Jupiter/Jupiter Z
    • Yamaha Vega
    • Yamaha Crypton
    • Yamaha Mio J
    • Yamaha Mio M3/125
    • Suzuki Nex
    • Suzuki Let's
  • Pin piston 14 mm
    • Yamaha Jupiter MX
    • Yamaha Vixion
    • Yamaha Xeon
    • Yamaha Lexi
    • Yamaha Nmax
    • Honda Verza
    • Honda CB150 new
    • Honda Vario 150
    • Honda Sonic 150
    • Suzuki Smash
    • Suzuki Shogun
    • Suzuki Spin
    • Suzuki Skywave
    • Suzuki Skydrive
    • Suzuki Thunder 125
    • Kawasaki KLX 150
  • Pin piston 15 mm
    • Yamaha Mio
    • Yamaha Nuovo
    • Honda CBR150 old
    • Honda Tiger
    • Honda Mega-Pro
    • Suzuki Satria 150 FI
  • Pin piston 16 mm
    • Yamaha Scorpio
    • Suzuki Satria 150F old
    • Kawasaki Boss

Sabtu, 03 November 2012

Perbedaan Cara Kerja Mesin 4 Tak dengan 2 Tak

Perbedaan Cara Kerja Mesin 4 Tak dengan 2 Tak - Perbedaan cara kerja 2 tak dan 4 tak ada pada jumlah putaran yang dibutuhkan untuk satu kali proses pembakaran. Pada 2 tak dibutuhkan satu putaran kruk-as per proses pembakaran nya, sedangkan 4 tak membutuhkan dua putaran kruk-as per proses pembakaran nya.

Langkah tersebut antara lain:

  • 2 tak
    kompresi bersamaan dengan hisapan (suction), lalu pembakaran bersamaan dengan intake dan exhaust.
  • 4 tak
    intake, kompresi, pembakaran, dan exhaust.

Senin, 22 Oktober 2012

Piston Bore Up RX King 171cc TKRJ

Piston Bore Up RX King 171cc TKRJ - Meski Yamaha RX-King sudah stop produksi, namun masih banyak dipakai untuk balap liar. Dipastikan butuh seker bore up edan-edanan untuk mengalahkan lawan. Itu yang membuat pabrikan seker TKRJ kasih terobosan. Meluncurkan untuk bore up RX-King. Tersedia dari diameter 64, 65 dan 66 mm. Untuk seher 64 mm, jika dipadukan dengan stroke standar RX-King yang 50 mm, kapasitas silinder 160,8 cc. Seher 65 mm, volume silinder jadi 165,8 cc. Lebih sangar lagi kalau menggunakan seher 66 mm, bisa mencapai 171 cc. Untuk karter tidak berlu dibubut. Karena lubang karter sudah besar, sehingga masih aman.
piston TKRJ
Bagi yang tertarik, silakan kunjungi Eka Jaya Motor. Alamatnya di Poris Paradise Blok D9 No. 16. Telepon (021) 5570-3814.

Jumat, 10 Agustus 2012

Batas Aman RPM Mesin untuk Seker

gerak piston dalam mesin
Sebagai komponen yang bergerak, Piston juga memiliki BATAS AMAN atau Kecepatan Ideal yang biasa di sebut dengan PISTON SPEED di dunia Balap. “Piston Speed” merupakan Angka pedoman bagi Enginering pabrikan maupun Mekanik Balap dalam Meramu Formula Pada Mesin yang akan di bangunnya, karena dari “Piston Speed” inilah dapat di tentukan Ketahanan maupun karakter Mesin barunya Nanti.

Adapun Kecepatan Ideal Piston (PS) adalah 21 meter/Detik (21 m/s)

Sabtu, 21 Juli 2012

Perhitungan Porting Dalam Memodifikasi Blok 2 Tak



Ada beberapa teknik tune up mesin 2 tak, yang paling lazim adalah memporting ulang design port.
Memporting ulang itu juga banyak halnya diantaranya adalah:
1 Merubah tinggi port
2 Mengarahkan kembali jendela port
3 Menghaluskan saluran2 port
4 Memperbesar ukuran port
Tentunya point2 tersebut diatas harus dilakukan dengan perhitungan yang tepat agar hasilnya maksimal.

Minggu, 01 Juli 2012

Cegah Terjadinya Piston Baret

Banyak kalangan muda yang suka berkeliling mengendarai sepeda motornya. Ada yang menyukai kebut-kebutan, ada juga yang menyukai touring. Tetapi hanya sedikit saja yang mengetahui tentang mesin. Contohnya salah satu part terpenting adalah piston. Piston ini dapat aus dan terjadi baret pada dinding blok mesinnya.

Rabu, 20 Juni 2012

Korek Mesin Road Race VS Drag Bike, Bedakan Posisi Seher


Road race dan drag bike dua balap motor yang berbeda konsep. Road race tidak hanya butuh mesin yang kencang, tapi harus tahan. Sedangkan drag bike sekencang-kencangnya karena hanya geber 201 meter. Soal ketahanan nomer dua.

Itu yang membuat peta korekan terhadap mesin juga berbeda. Seperti ketika seting posisi pinggir seher terhadap bagian atas blok silinder. Di road race, pinggir seher dibuat lebih mendem.

Minggu, 15 April 2012

Langkah Korek Mesin 4tak

Untuk meningkatkan daya atau power mesin motor standart yang biasa disebut tune up, perlu diusahakan perubahan-perubahan pada beberapa hal :

1. Meningkatkan / menaikkan perbandingan kompresi.
2. Memperbaiki porting IN maupun EX supaya pemasukan bahan bakar menjadi lancar dan baik.
3. Merubah durasi, Lift noken as.
4. Mengubah pengapian (apabi…la dalam perlombaan diperbolehkan).
5. Mengubah rasio dengan Close Rasio.
6. Setting karburator.

Jumat, 13 April 2012

Piston di dalam Mesin

Perpindahan mesin adalah ukuran dari volume silinder. Volume silinder di mesin ditemukan menggunakan persamaan di bawah ini.

Mencari perpindahan mesin keseluruhan adalah yang sederhana seperti mengalikan perpindahan silinder tunggal dengan jumlah silinder dalam mesin. Jarak antara pusat batang menghubungkan dan pusat crankshaft dikenal sebagai pin offset dan engkol sama dengan satu-setengah dari stroke.

Pengaruh Bore*Stroke untuk Torsi


Mungkin kebanyakan dari kita dalam melihat tenaga motor hanya pada kapasitas silinder saja. Tetapi tahukah anda kalau Bore x Stroke pada motor juga mempengaruhi karakteristik pada motor? Kata “Bore” sendiri memiliki arti yang artinya adalah diameter piston. Sedangkan kata “Stroke” berarti langkah piston. Penghitungannya adalah Bore di bagi Stroke, tetapi anehnya diluar negeri kebanyakan penghitungannya Stroke di bagi Bore. Hasil dari pembagian Bore di bagi Stroke bila di bawah angka 1 memiliki nama Over Stroke/Under Square. Bila di atas angka 1 bernama Over Bore/Over Square. Bila tepat pada angka 1 bernama Square.

  1. Over Stroke/Under Square
    Jenis motor ini berarti memiliki langkah piston yang lebih panjang ketimbang lebar piston. Karakteristik mesin seperti ini memiliki tenaga dan torsi pada RPM rendah hingga menengah. Motor jenis ini sangat cocok untuk motor harian. Ibarat mobil ini merupakan jenis SOHC. Tetapi kelemahan dari jenis motor ini adalah minimnya tenaga dan torsi pada RPM tinggi, sehingga tidak menghasilkan tenaga yang signifikan tetapi menghasilkan getaran dan suara mesin yang tinggi.
  2. Over Bore/Over SquareJenis motor ini memiliki lebar piston yang lebih besar ketimbang langkah piston. Karakteristik mesin ini memiliki tenaga dan torsi pada RPM menengah hingga tinggi, biasanya di aplikasikan pada motor-motor sport. Jenis mesin seperti ini tidak cocok untuk daerah perkotaan yang macet.
  3. SquareJenis motor ini mdmiliki tenaga dan torsi yang lebih merata mulai dari RPM rendah, menengah, hingga tinggi. Jenis motor ini banyak digunakan pada motor sehari-hari dan hampir seluruh motor bermesin ini dapat melahap segala medan baik dari perkotaan maupun luar kota…..

Rabu, 28 Maret 2012

Kepala Piston Dome Dish Flat

Kepala Piston Dome Dish Flat - Fungsi dari piston high dome atau jenong adalah meningkatkan kualitas kompresi saat piston mentok di Titik Mati Atas. Walaupun ketika piston biasa diganti dengan piston jenong, sebenarnya langkah piston tidak berubah, namun karena saat TMA penampang piston lebih mepet ke kepala silinder bila memakai piston jenong, kompresi yang dihasilkan relatif lebih tinggi dari pada menggunakan piston biasa.


Kompresi yang lebih tinggi akan menghasilkan daya dan torsi yang lebih baik pula, namun harus diakomodir dengan bahan bakar yang oktannya lebih tinggi dari pada ketika memakai piston biasa (ini karena kompresi sudah relatif lebih tinggi). Pula karena mesin menjadi lebih panas (kompresi sudah meningkat) pendinginan mesin harus lebih baik pula. Biasanya beberapa modifikator yang sudah mengaplikasikan piston jenong, menambahkan oil cooler agar pelepasan panas bisa lebih baik dari pada sebelumnya. Namun, bila jenong nya tidak terlalu tinggi, saya rasa masih tidak masalah bila tidak disertai dengan pengubahan di sektor pendinginan mesin.

Pada penerapannya, piston jenong harus disesuaikan bentuknya mengikuti bukaan dan tutup klep yang dimiliki kendaraan. Biasanya diberi coak atau cekungan khusus yang mengikuti bentuk klep. Hal ini diperlukan agar biarpun saat piston sudah mentok TMA, tidak menabrak klep yang sedang maju atau terbuka. Beberapa piston jenong ada yang sudah memiliki coak khusus ini, namun beberapa memang harus dibuat sendiri menggunakan mesin raut "milling" menyesuaikan bentuk klep dan jauh klep terbuka. Bila coak tidak dibuat, klep akan membentur piston terus menerus saat mesin beroperasi, efeknya sangat fatal, klep bisa putus, bengkok, dll, piston pun juga bisa retak, pecah, dll.

Senin, 26 Maret 2012

Oversize Piston

Oversize Piston - Yang di maksud oversize adalah ukuran piston standard yang lebih besar. Ukurannya dihitung dalam satuan milimeter (mm). Nilai oversize adalah nilai di belakang koma. Biasanya oversize disebabkan karena dinding blok mesin sulah baret (beret / luka). Jika sudah parah, maka harus mengganti ukuran piston yang jauh lebih besar.

Efek dari dinding yang luka tersebut adalah:
  1. Kompresi mesin turun, BBM akan lebih boros dan tenaga berkurang.
  2. Piston tidak mampu berjalan mulus
  3. Terjadi kebocoran pada ring piston sehingga oli akan mengalir ke ruang bakar dan lebih merusak klep, busi, dan kepala piston.
Contoh oversize:
Disediakan sebuah piston Yamaha Jupiter berdiameter 49 mm (std). Dari piston tsb. kita akan membeli yang baru dengan produk yang sama. Ada 5 pilihan yg selalu di berikan oleh toko yaitu
  • oversize 0 (std)
  • oversize 25
  • oversize 50
  • oversize 75
  • oversize 100 ,dst.
Nah, jika std diameter piston menjadi 49 mm
  • jika 25 menjadi 49.25 mm
  • jika 50 menjadi 49.5 mm
  • jika 75 menjadi 49.75 mm
  • jika 100 menjadi 50 mm

Jumat, 23 Maret 2012

Rasio Stang Piston Terhadap Langkah Piston

Rasio Stang Piston Terhadap Langkah Piston - Untuk kalian yang ingin melakukan stroke up pada mesin ada baiknya kalian memahami rasio stang piston terhadap langkah piston. Bahasa asingnya ialah Rod to Stroke Ratio. Rod Stroke Ratio adalah Rasio Panjang Setang Piston (B) terhadap Panjang Stroke (A). Caranya B dibagi A.


Umumnya nilai rasio stang 1.4 - 2.0 dari pabrikan. Ada beberapa yang lebih dari 2.0 tapi sangat jarang ditemui. Rasio panjang dan pendek masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, tinggal bagaimana tujuan yang akan dicapai. Rod Stroke Ratio atau yang mereka sebut dengan “n” values, punya angka ideal di tengah-tengah antara pendek dan panjang yaitu 1.75 sampai 1.80.

Tujuan dengan mengganti setang piston lebih panjang bersamaan dengan langkah mereka menggeser (mengganti kruk as) stroke yang lebih panjang, adalah supaya mempertahankan Rod Stroke Ratio seperti semula. Salah satu alasannya adalah keausan di dinding liner. Lalu ada istilah sudut setang piston atau Rod Angularity.


Rod Angularity atau pada gambar diatas adalah sudut P. Semakin besar sudut tersebut (semakin kecil rod stroke ratio), maka tekanan yang diterima dinding liner silinder pun akan semakin besar. Jika stoke sama, tetapi dengan panjang setang piston berbeda maka sudut P tersebut juga berbeda. Semakin besar sudut P maka tekanan ke samping/gesekan/friksi/power loss yg diterima dinding silinder saat kruk as berputar pun semakin besar.

Semakin besar sudut selain masalah keausan, dipercaya juga adanya power loss yang lebih besar akibat friksi dengan dinding silinder juga semakin besar. Umumnya mesin balap mengaplikasi rasio yang besar yaitu di atas 2 atau lebih. Akan tetapi hal ini sulit dilakukan pada mesin produksi massal karena panjang total dan besar mesin akan terlalu besar dalam hal biaya dan ruang mesin. Rasio kecil memiliki alasan saat modifikasi stroke up yaitu dengan menggunakan stang pendek mengejar packing standar atau packing nol. Jadi tidak perlu menggeser atau mengganjal blok silinder supaya lebih panjang (keluar).

Sejauh ini tampaknya memang lebih prefer ke Rod Stroke Ratio yang lebih besar, akan tetapi semuanya sangat relatif. Rod Stroke Ratio juga mempengaruhi kemampuan hisap mesin selain bore dan stroke tentunya. Rod Stroke Ratio sangat berpengaruh pada piston position relatively from and to TDC. Piston position kan bukan cuma TMA dan TMB.

Misal suatu mesin memiliki stroke 50mm. Satu stroke sama dengan putaran kruk as setengah lingkaran atau 180 derajat. Misal saat putaran kruk as 90 derajat, atau setengah stroke (full stroke 180 derajat), sangat kecil kemungkinan posisi piston berada tepat ditengah stroke atau 50mm/2 = 25 mm dari TMA ataupun TMB. Rod Stroke Rasio sangat menentukan posisi piston ini.. Rasio yang berbeda, akan membuat piston position yang berbeda pula terhadap TMA dan TMB masing-masing.

Misalnya, rasio 1.7, saat kruk as 90 derajat, posisi piston 23 mm dari TMA. Sedangkan rasio 1.4, saat kruk as 90 derajat yang sama, posisi piston di 26 mm dari TMA.

Dengan contoh diatas, maka kemampuan hisap mesin pun berbeda karena dipercaya satu desain lebih cepat bergerak dari dan menuju TMA daripada desain yang lain. Dan hal ini dipercaya Rod Stroke Ratio sangat menentukan. 


Berdasarkan posisi piston tersebut dan kecepatan piston saat mendekati TMA atau TMB, dapat ditentukan besarnya payung klep, desain port, panjang pendek port, besar kecil port, dan terpenting lagi durasi camshaft yg optimal khususnya patokan kapan sebaiknya puncak lobe ditempatkan. Rod Stroke Ratio dapat memprediksi mana yang lebih diutamakan dari desain port, klep, dan cam, yaitu lebih mengutamakan velocity atau cfm. Tentu saja berdasarkan kecepatan piston turun dan posisi piston..

Jadi dimisalkan lift maksimal terjadi terlalu dini pada mesin dengan rod stroke ratio besar, saat piston bergerak lambat menjauhi TMA, tapi dikasih lift maksimal, dan desain port besar, maka semuanya jadi percuma dan jadi tidak optimal. Seharusnya lift maksimal diberikan saat piston mulai cepat bergerak menuju TMB, karena kecepatan piston gak sama dari dan ke TMA juga TMB. Sedangkan Rod Stroke Ratio Kecil, pergerakan piston menjauhh TMA saat langkah hisap dipercaya lebih cepat dan akan memperlambat saat mendekati TMB dan manjauhi TMB. Tentu saja jika dibandingkan Rod Stroke Ratio yang bebeda.

Rabu, 14 Maret 2012

Memahami Waktu Pengapian Mesin Bensin

Memahami Waktu Pengapian Mesin Bensin - Mengapa 5-10 derajat sebelum TMA busi memercikkan api? Bagaimana cara menghitung 5-10 derajat sebelum TMA? Mari kita simak gambar di bawah ini dan hafalkan sedikit istilah komponen-komponen. Pada saat piston berada posisi TMA (Titik Mati Atas), posisi crank pin, stang seher/conecting rod dan seher berada dalam satu garis. Inilah titik nol derajat.

10 derajat sebelum TMA 
Crankshaft/poros engkol terus berputar pada saat mesin hidup. Pada saat crank pin 10 derajat sebelum mencapai titik nol derajat (10 derajat sebelum TMA piston), seperti inilah ilustrasi posisi busi mengeluarkan bunga api atau bisa kita sebut waktu pengapian . Lihat gambar di bawah ini!


5 derajat sebelum TMA
Saat crank pin 5 derajat sebelum mencapai titik nol derajat, seperti inilah ilustrasi posisi busi mengeluarkan bunga api atau bisa kita sebut waktu pengapian . Lihat gambar di bawah ini!


Waktu pengapian terjadi antara 5 sampai 10 derajat sebelum TMA. Tidak semua mesin memiliki waktu pengapian yang sama, tergantung pada spesifikasi standar dari pabrik pembuatnya. Ada mesin yang pengapian standarnya 7 derajat sebelum TMA atau 8 derajat sebelum TMA.

Tujuannya ialah untuk menciptakan efek lecutan seperti halnya busur panah. Semakin tali busur ditarik, maka lecutan panah akan semakin kencang. Hal ini pula yang terjadi pada pembakaran dan piston. Semakin timing pengapian maju maka diharapkan tenaga mesin juga meningkat, namun efeknya mesin semakin susah hidup, idle buruk, bahkan jika berlebihan piston bisa berlubang! Jadi setiap mesin mempunyai standar waktu pengapian masing-masing, namun cara perhitungan derajatnya tetap sama seperti cara di atas.