Tampilkan postingan dengan label rantai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rantai. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 September 2012

Memperpanjang Umur Camrat Jupiter


Awas ketika odometer mulai menginjak 60 ribu Km, rantai camrat mulai bikin ulah. Karena aus bagian pin bushingnya, kemudian menyebabkan tegangan camrat kendor. Saat berkendara jadi berisik, lantaran suara mesin tak bisa halus. Meskipun sudah dilengkapi dengan tensioner model automatis, tetap saja kemlitik.

Sebab, push rod tensioner sendiri memiliki limit batas tekanan ke karet tensioner untuk menstabilkan tegangan rantai camrat. Tapi sekarang entar dulu jangan keburu mengganti rantai camrat? sebab ada trik spesial buat pemilik Jupiter-Z. Lumayan, itung-itung untuk mengirit biaya maintenance.

Caranya mudah, pertama bongkar tensioner dari dudukannya. Kemudian ujung push rod tensioner tambahkan dengan mur baja (kunci 12) dan satukan dengan las listrik. Cara ini dilakukan untuk memperpanjang tonjokan puh rod ke karet tensioner.

Minggu, 05 Agustus 2012

Rumus Berhitung Sepeda Motor

Judul diatas merupakan judul yang sama dengan artikel pada tabloid Otosport No.13/III Sabtu 6 Juli 2002 halaman 14, karena sumber dari posting ini diambil dari artikel tersebut.

Apa saja rumus-rumus tersebut? Berikut penjelasannya :
1. Menghitung tenaga mesin
Berbeda dengan postingan sebelumnya, rumus berikut merupakan penyederhanaan dari rumus sebelumnya. Rumusnya adalah :

HP = kerja/waktu
HP = (m/t) * 1,241

Rabu, 04 April 2012

Tips Menambah Akselerasi Motor

Tips Menambah Akselerasi Motor - Orang seringkali membicarakan tentang tarikan/akselerasi motor yang mereka gunakan. Diantaranya, ada orang yang mengeluh dari motornya brebet, akselerasi kurang,hingga yang beranggapan motor mereka kurang maksimum. Berikut tips agar motor Anda dapat berlari lebih kencang.

1. Cucilah Sepeda Motor Anda
Motor yang kotor akan membuat kotoran mengganggu kerja dari part luar mesin (contoh rantai, sprocket/gear, dsb). Jika motor bersih, maka motor akan memiliki akselerasi yang lebih dikarenakan minimnya gesekan.

2. Cek Tekanan Angin Ban
Motor yang memiliki ban kurang angin akan membuat akselerasi berkurang. Mengapa? karena grip ban akan lebih besar namun tidak menyalurkan power mesin ke putaran roda. Jika tekanan berlebih akan membahayakan karena dapat meledak sewaktu-waktu. Tekanan yang pas sesuai dengan spek ban akan memberikan akselerasi yang lebih dan keamanan berkendara.

3. Beri Pelumas atau Cairan Oli ke Rantai Secukupnya
Rantai yang kering akan mudah patah karena tidak adanya/minimnya ruang pergerakan rantai. Terkadang, rantai tidak dapat berbelok saat melewati gear/sprocket. Jika rantai di beri lumasan yang pas, akan memberi akselerasi yang baik, karena rantai mampu menyampaikan putaran mesin ke putaran roda. Namun perlu di perhatikan, jangan memberi pelumasan berlebih, karena akan terciprat ke belakang dan mengenai pengendara lain. Selain itu, pelumasan tersebut akan menempel di velg dan terjadi pemborosan belaka.

4. Rutin ganti Oli tiap 3 bulan sekali, atau tiap 2000-4000 km
Oli mesin yang kental akan memberi pelumasan yang baik, namun akselerasi kurang. Oli encer akan memberi akselerasi yang baik, namun wajib ganti setiap 1000-2000 km saja. Oli yang rutin di ganti akan memberikan performa mesin yang baik, mesin tidak cepat panas, dan akselerasi maksimum di banding yang jarang ganti oli. Masukkan sesuai takaran yg di butuhkan mesin tsb.

5. Lepas Filter udara tanpa melepas Box Filter
Lepas kertas/gabus penyaring udara agar udara yg masuk ke mesin lebih banyak. Hal ini akan berakibat BBM lebih miskin/irit masuk ke mesin. Setel ulang dengan menyetel langsam kembali atau tidak perlu menyetel lagi karena sudah cukup sebenarnya.

6. Modifikasi, dari no 1-5 adalah hal yang sederhana
Mulai dari sini adalah tahap menengah ke atas untuk modifikasi. Agar akselerasi responsif, part yang dapat diganti adalah: CDI unlimiter, koil racing, Busi platina/Iridium, Karburator venturi lebih besar, ubah timing pengapian, Roller, Korek mesin, Bore up, Stroke Up, porting Intake-Exhaust, Knalpot freeflow, dsb.

Senin, 02 April 2012

Tiga Cara Kerja Tensioner Rantai Keteng

Tiga Cara Kerja Tensioner Rantai Keteng - Rantai keteng harus benar-benar stabil. Supaya buka-tutup klep jadi akurat. Untuk itu perlu tensioner dan setelannya agar benar-benar tidak meleset. Tensioner cara kerjanya dibagi berdasarkan tiga jenis penyetelan. Ada penyetelan manual, semi otomatis dan otomatis.
Tensioner tipe otomatis Yamaha Jupiter
  1. Manual
    Wajib dilakukan secara berkala. Caranya menarik batang penyetel berulir ke atas dengan bantuan obeng min dan kunci ring, agar batang penegang rantai makin keras. Cuma kalau setelan kurang tepat, kadang bunyi saat mesin berputar.
  2. Semi otomatis
    Jika baut pengunci dilepas, maka bantang penekan akan masuk ke dalam karena tekanan per. Selanjutnya, ketegangan rantai secara otomis akan menyesuaikan.
  3. Otomatis
    Sekarang banyak diterap di motor-motor anyar. Batang penekan tensioner dengan sendiri mendorong penegang bila rantai keteng sudah mulai kendur. Makanya tipe yang otomatis enggak perlu penyetelan berkala. Hanya saat pemasangan rantai baru, penekan harus dimasukan dulu dan selanjutnya biarkan tensioner bekerja.

Sabtu, 21 Januari 2012

Cara Menyetel Rantai Motor Sendiri

Cara Menyetel Rantai Motor Sendiri
1. Harus diketahui bahwa masing-masing tipe motor memiliki karakter yang berbeda, termasuk urusan rantai tadi. Untuk itu bacalah dengan seksama buku petunjuk manual sepeda motor dan pahami bagian-bagian motor yang terkait dengan rantai agar tidak bingung saat mengencangkan/ mengendurkan rantai.

2. Sebelum menyetel rantai, posisikan sepeda motor anda pada posisi standart (dongkrak) tengah. Hal ini bertujuan agar posisi roda belakang bisa bebas berputar. Cari posisi penyetelan rantai dengan cara diputar selanjutnya cari titik tertinggi dari rantai tersebut. Karena rantai yang sudah aus kondisi nya sangat berbeda, ada di satu titik kendor sekali sedang di titik yang lain posisinya sangat kencang.

3. Setelah itu kendurkan baut roda belakang dan tarik roda tersebut beberapa milimeter secara perlahan dan kencangkan baut kembali, untuk mengecek kekencangan rantai. Ukurlah jarak renggang rantai dengan cara menekan bagian bawahnya dengan jari tangan atau obeng. Jarak renggang rantai penggerak yang normal berkisar 20-33mm (atau bisa dilihat pada stiker di tutup rantai roda). Rantai yang terlalu kencang akan cepat mengalami keausan, sebaliknya jika kendur akan menimbulkan sentakan dan getaran yang berlebihan.


4. Jangan lupa untuk mematikan tanda penyesuai setelan rantai antara yang kiri dan kanan harus sama posisi tandanya. Demikian pula pastikan antara sprocket (gir) depan dan sprocket belakang harus tetap sejajar. Karena apabila tidak sama hal ini dapat merusak rantai bahkan sprocket-nya.

5. Kalau semua sudah dilakukan, pastikan saat mengencangkan baut roda belakang, roda tidak bergerak sama sekali, karena kalau bergeser sedikit saja akan memberi pengaruh besar pada kekencangan rantai.

6. Dianjurkan untuk memeriksa kekencangan rantai paling tidak dua minggu sekali agar keamanan dan kenyamanan berkendara lebih terjamin, apalagi kalau motor sering dipakai bepergian. Jika Anda tidak yakin bisa melakukan langkah-langkah di atas, ada baiknya untuk membawa motor ke bengkel atau meminta bantuan mereka yang lebih ahli.