Sabtu, 14 April 2012

Spesifikasi Yamaha F1ZR



Mesin
Tipe : 2-stroke, silinder tunggal 110,4cc
Bore x Stroke : 52,0 x 52,0 mm
Kompresi : 7,1 : 1
Perseneling : Manual, Wet, Multi Plate
Gear Transmisi : 4 Speed, N-1-2-3-4
Karburator : VM 20 X 1 MIKUNI
Kapasitas Oli : 1,2 lt
Aki : GM5Z-3B/YB5L-B/12V5AH
Busi : BP 7 HS-10/W 22 FP-10
Sistem Pengapian : CDI AC

Jumat, 13 April 2012

Piston di dalam Mesin

Perpindahan mesin adalah ukuran dari volume silinder. Volume silinder di mesin ditemukan menggunakan persamaan di bawah ini.

Mencari perpindahan mesin keseluruhan adalah yang sederhana seperti mengalikan perpindahan silinder tunggal dengan jumlah silinder dalam mesin. Jarak antara pusat batang menghubungkan dan pusat crankshaft dikenal sebagai pin offset dan engkol sama dengan satu-setengah dari stroke.

Pengaruh Bore*Stroke untuk Torsi


Mungkin kebanyakan dari kita dalam melihat tenaga motor hanya pada kapasitas silinder saja. Tetapi tahukah anda kalau Bore x Stroke pada motor juga mempengaruhi karakteristik pada motor? Kata “Bore” sendiri memiliki arti yang artinya adalah diameter piston. Sedangkan kata “Stroke” berarti langkah piston. Penghitungannya adalah Bore di bagi Stroke, tetapi anehnya diluar negeri kebanyakan penghitungannya Stroke di bagi Bore. Hasil dari pembagian Bore di bagi Stroke bila di bawah angka 1 memiliki nama Over Stroke/Under Square. Bila di atas angka 1 bernama Over Bore/Over Square. Bila tepat pada angka 1 bernama Square.

  1. Over Stroke/Under Square
    Jenis motor ini berarti memiliki langkah piston yang lebih panjang ketimbang lebar piston. Karakteristik mesin seperti ini memiliki tenaga dan torsi pada RPM rendah hingga menengah. Motor jenis ini sangat cocok untuk motor harian. Ibarat mobil ini merupakan jenis SOHC. Tetapi kelemahan dari jenis motor ini adalah minimnya tenaga dan torsi pada RPM tinggi, sehingga tidak menghasilkan tenaga yang signifikan tetapi menghasilkan getaran dan suara mesin yang tinggi.
  2. Over Bore/Over SquareJenis motor ini memiliki lebar piston yang lebih besar ketimbang langkah piston. Karakteristik mesin ini memiliki tenaga dan torsi pada RPM menengah hingga tinggi, biasanya di aplikasikan pada motor-motor sport. Jenis mesin seperti ini tidak cocok untuk daerah perkotaan yang macet.
  3. SquareJenis motor ini mdmiliki tenaga dan torsi yang lebih merata mulai dari RPM rendah, menengah, hingga tinggi. Jenis motor ini banyak digunakan pada motor sehari-hari dan hampir seluruh motor bermesin ini dapat melahap segala medan baik dari perkotaan maupun luar kota…..

Rabu, 11 April 2012

Fungsi Shock Breaker

Fungsi Shock Breaker - Fungsi daripada shock breaker adalah untuk meredam kejutan pada saat sepeda motor anda diperlambat atau saat mengalami benturan keras karena jalan dipermukaan Anda tidak rata, sehingga membuat Anda terjungkal disaat anda mengendarainya. Bayangkan saja jika shock breaker Anda tidak berfungsi pada sepeda motor Anda, mungkin dapat menyebabkan Anda tidak nyaman saat mengendarainya atau mungkin dapat menyebabkan kerusakan pada kompenen yang lainnya.

Shock breaker terdiri dari tabung yang berisi oli. Didalam tabung tersebut terdapat sebuah katup yang berfungsi untuk mengatur aliran oli. Perlambatan gerak ayun sepeda motor terjadi karena aliran oli tabung shock breaker terhambat oleh katup. Hal ini disebabkan karena lubang katup yang sempit. Jika jumlah oli dalam tabung kurang maka kerja shock breaker tidak bisa meredam kejutan.


Untuk menentukan apakah shock breaker bekerja dengan baik atau tidak bukanlah hal yang sulit. Biasanya shock sepeda motor yang shock breakernya sudah rusak menjadi tidak enak dikendarai. Kerusakan shock breaker umumnya disebabkan oleh kebocoran oli. Hal ini bisa dilihat pada tabung shock breakernya. Jika tabung shock breaker selalu basah oleh rembesan oli maka hal itu shock breaker dianggap bocor, shock breaker harus dibetulin dengan cara mengganti as shock dan menambah oli pada tabung shock breaker.

Ciri-ciri shock breaker rusak :
1. Jika selama sepeda motor dikendarai dan kadang sepeda motor oleng kesalah satu sisi tanpa sebab yang jelas maka ada kemungkinan salah satu shock breakernya rusak. Periksalah keadaan shock breakernya. Jika terdapat rembesan oli pada tabungnya maka hal itu berarti shock breaker bocor sehingga tekanannya tidak sama.

2. Jika selama sepeda motor dikendarai pengegasannya terasa tidak nyaman tetapi tekanan ban normal, tidak terlau keras, mungkin disebabkan oleh shock breakernya. Untuk pemeriksaan shock breaker, tekanlah sepeda motor tersebut kebawah dan kemudian lepaskan tekanan tersebut secara mendadak. Jika sepeda motor melenting dengan cepat bagian badannya dan berayun-ayun maka kemungkinan besar shock breakernya tidak bekerja.

Senin, 09 April 2012

Spesifikasi Yamaha Jupiter 2001 102cc

Yamaha Jupiter 2001
Mesin Model 5LM
Tipe mesin : 4 Langkah, SOHC berpendingin udara
Susunan Silinder : Tunggal, 10º terhadap Horisontal
Kapasitas silinder : 101.8 cc
Bore x Stroke : 49 x 54 mm
Daya maksimum 8.3 PS/8000 RPM
Torsi maksimum 0.87 Kgm/6500 RPM
Timing Klep :
  • IN 27º-57º
  • OUT 57º-33º
  • Sudut overlap 60º
Renggang Klep
  • Masuk 0.05-0.10
  • Keluar 0.08-0.13
Perbandingan Kompresi : 9.0 : 1
Starter : Kaki dan Starter Listrik
Pelumasan : Wet Sump dengan pompa Trochoid
Karburator : VM 16 SH Mikuni
Busi : C7HSA
Kopling : basah, sepatu sentrifugal, plat majemuk

Dimensi
P x L x T : 1.890mm x 670mm x 1.050 mm
Tinggi Tempat Duduk : 765mm
Jarak Poros Roda : 1.210mm
Jarak Terendah dengan Tanah : 140mm
Berat 99kg (dengan oli dan bensin)
Radius Belok Minimum : 1.800mm

Transmisi
Tipe Transmisi : Bertautan Tetap
Tingkat percepatan : 4 speed
Penyaluran daya ke roda : Gear dan Rantai

Suspensi dan Rem
Rem Depan : Cakram dioperasikan dengan tangan kanan
Rem Belakang : Tromol dioperasikan dengan kaki kanan
Suspensi depan : Garpu teleskopik, pegas berperedam oli
Suspensi belakang : Lengan ayun, pegas berperedam oli

Kelisrikan
Sistem pengapian : DC-CDI
Sistem Pembangkit Listrik : Magnet Roda Daya

wajah asli Yamaha Jupiter

Penyimpanan Pelumas pada Motor

Dasar dari pekerjaan sistim resirkulasi p`da mesin empat langkah adalah terletak pada perbedaan dalam cara oli disimpan pada mesin. 
Ada dua sistem: 

1. Sistem Tempat Oli Kering (Dry-Sump System) 

Oli ditampung terpisah dalam tangki oli dan diberikan tekanan pompa melalui saluran yang sama dalam sistem wet sump. Setelah melumasi oli kembali ke crankcase dan disalurkan kembali ke tangki oleh pompa. Kopling dan transmisi dilumasi oleh cipratan oli dari pompa ke tangki oli.

Cara Kerja Sistem Karburator Vaccum/Vakum


Berdasarkan gambar di atas, bila katup trotel/katup gas masih menutup pada kecepatan stasioner, maka kevakuman dalam saluran masuk (setelah katup gas) tinggi sehingga aliran udara hanya dapat mengalir melalui pilot air jet (1) menuju pilot outlet (4). Bahan bakar dari ruang pelampung masuk melalui primary pilot jet dan akan mulai bercampur dengan udara di dalam pilot jet (4). Kevakuman yang tinggi tersebut menyebabkan campuran bahan bakar dan udara terhisap melalui lubang pilot / idle (no. 5 gambar diatas). Bila mesin sudah hidup dan throttle sudah dibuka sedikit (masih kecepatan rendah tapi sudah di atas putaran/kecepatan stasioner), maka campuran bahan bakar dan udara akan mengalir melalui lubang no. 4 dan no. 5 pada gambar diatas. Dengan demikian putaran mesin akan naik seiring dengan bertambahnya jumlah campuran yang masuk ke ruang bakar. Perlengkapan yang dapat menambah banyaknya bahan bakar adalah saluran kecepatan yang jumlahnya dua, tiga dan kadang-kadang empat. Potongan gambar karburator tipe CV yang memperlihatkan aliran bahan bakar dan udara pada kecepatan rendah (lihat tanda panah) dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Camshaft (Noken As)

Camshaft (Noken As) - Camshaft adalah sebuah alat yang digunakan dalam mesin untuk menjalankan valve train. Dia terdiri dari batangan silinder. Cam membuka katup dengan menekannya, atau dengan mekanisme bantuan lainnya, ketika mereka berputar.

Hubungan antara perputaran camshaft dengan perputaran poros engkol sangat penting. Karena katup mengontrol aliran masukan bahan bakar dan pengeluarannya, mereka harus dibuka dan ditutup pada saat yang tepat selama langkah piston. Untuk alasan ini, camshaft dihubungkan dengan crankshaft secara langsung (melalui mekanisme gear) atau secara tidak langsung melalui rantai yang disebut ”rantai timing”.

Dalam mesin dua langkah yang menggunakan sebuah camshaft, setiap valve membuka sekali untuk setiap rotasi crankshaft dalam mesin ini, camshaft berputar pada kecepatan yang sama dengan crankshaft. Dalam mesin empat langkah katup-katup akan membuka setengah lebih sedikit, oleh karena itu dua putaran penuh crankshaft terjadi di setiap putaran camshaft.

Gesekan luncur antara bagian muka cam dengan follower tergantung kepada besarnya gesekan. Untuk mengurangi aus ini, cam dan follower mempunyai permukaan yang keras, dan minyak pelumas modern mengandung bahan yang secara khusus mengurangi gesekan luncur. Lobe (daun telinga) dari camshaft biasanya meruncing, mengakibatkan follower atau pengangkat katup berputar sedikit dalam setiap tekanan, dan membuat aus komponen. Biasanya bagian muka dari cam dan follower dirancang untuk aus bersamaan, jadi ketika salah satu telah aus maka keduanya harus diganti untuk mencegah aus yang berlebihan.

Konstruksi Busi

Konstruksi Busi - Bagian paling atas dari busi adalah terminal yang menghubungkan kabel tegangan tinggi. Terminal ini berhubungan dengan elektroda tengah yang biasanya terbuat dari campuran nikel agar tahan terhadap panas dan elemen perusak dalam bahan bakar, dan sering mempunyai inti tembaga untuk membantu membuang panas. Pada beberapa busi elektroda terbuat dari campuran perak, platina, paladium atau emas. Busi-busi ini dirancang untuk memberikan ketahanan terhadap erosi yang lebih besar serta bisa tetap bagus.


Elektroda tengah melewati isolator (penyekat) keramik yang terdapat pada bagian luarnya. Isolator ini berfungsi untuk melindungi elektroda tengah dari kebocoran listrik dan melindungi dari panas mesin. Untuk mencegah kebocoran gas terdapat seal (perapat) antara elektroda tengah dengan isolator dan antara isolator dengan bodi busi.

Bodi busi dibuat dari baja dan biasanya diberi pelat nikel untuk mencegah korosi. Bagian atas luar bodi berbentuk hexagon (sudut segi enam) yang berfungsi untuk mengeraskan (memasang) dan mengendorkan (membuka) busi. Pada bagian bawahnya dibuat ulir agar busi bisa disekrupkan (dipasang) ke kepala silinder. Pada bagian ujung bawah busi terdapat elektroda sisi atau elektroda negatif. Elektroda ini dilas ke bodi busi untuk jalur ke masa saat terjadi percikan. Terdapat dua tipe dudukan (seat) busi yaitu berbentuk datar dan kerucut. Dudukan busi merupakan bagian dari bodi busi pada bagian atas ulir yang akan bertemu/berpasangan dengan kepala silinder. Jika dudukan businya berbentuk datar, maka terdapat cincin perapat (sealing washer), sebaliknya jika dudukannya berbentuk kerucut maka tidak memerlukan cincin perapat.

Sistem Klep 2 tak atau Reed Valve

Sistem Klep 2 tak atau Reed Valve - Sepeda motor dengan sistem reed valve adalah sepeda motor yang pembukaan dan penutupan saluran pemasukan gas barunya diatur oleh suatu alat yang disebut reed valve atau disebut juga klep harmonika.

Reed valve sangat peka terhadap pengaruh luar. Reed vave atau katup buluh atau katup harmonika hanya dipergunakan pada mesin dua langkah. Tetapi tidak semua mesin dua langkah menggunakan katup harmonika ini. Klep harmonika berfungsi untuk membuka dan menutup saluran gas bensin dari karburator ke ruang engkol. Reed valve dipasangkan pada saluran masuk sepeda motor. Letaknya adalah setelah karburator bila dilihat dari arah gas baru masuk.

Katup ini dapat disetel, tergantung keperluannya. Kesalahan penyetelan terhadap katup harmonika dapat menyebabkan kebocoran gas. Reed valve bekerja berdasarkan perubahan tekanan pada ruang engkol. Ini terjadi pada saat piston bergerak ke atas dari TMB ke TMA reed valve membuka karena adanya kevakuman pada ruang engkol. Gas baru masuk ke dalam ruang engkol. Jika piston bergerak turun dari TMA ke TMB reed valve menutup. Dan gas masuk ke dalam silinder.

Diagram YM-JET FI di Yamaha

Diagram YM-JET FI di Yamaha

Rabu, 04 April 2012

Cara Mengubah Ukuran Pilot Jet/Main Jet

Cara Mengubah Ukuran Pilot Jet/Main Jet - Banyak orang, bahkan kalangan muda sekalipun, ingin mengubah ukuran PJ MJ dari karburator mereka. Tujuannya hanya ada satu,yaitu menyesuaikan banyaknya bensin yang masuk ke mesin. Penggantian PJ MJ ini terjadi jika motor telah di Bore Up, korter intake-exhaust, penggantian knalpot, dsb.

Langkah-langkah untuk mengganti ukuran PJ MJ adalah sebagai berikut:
1. Lepaslah Karburator dari dudukannya
2. Buka 4baut di mangkuk Karburatornya


3. Lepaskan Spuyer PJ/MJ, lalu ganti dengan ukuran yang lain

4. Memasang PJ/MJ jangan di putar terlalu keras! (dapat mengakibatkan karburator pecah)
5. Tutup kembali mangkuk dan kembalikan ke dudukannya
6. Cek setelannya,jika ngok brarti PJ MJ minta gedein, jika mbrebet minta turun. (nggk harus PJ dan MJ yg di ganti, salah satu juga bisa)