Senin, 05 November 2012

Perhatikan Saat Mengaplikasi CDI Shogun Kebo


Perhatikan Saat Mengaplikasi CDI Shogun Kebo - Sampai sekarang, banyak yang masih latah menggunakan CDI Suzuki Shogun 110. Katanya bebas limiter dan paling simpel. Padahal tidak tahu alasan teknisnya. Perlu diwapadai, asal pakai atau caplok itu bahaya. Walau bebas limiter, tapi pengapian bisa kelewat maju. Piston bisa bolong, karena piston sedang naik, bunga api meletik lebih awal. Akhirnya piston beradu dengan ledakan. Bisa pecah.
sensor timing pengapian
Misalkan CDI Shogun 110 dipasang di Honda Karisma. Ketika putaran menengah ke atas, timing pengapian mencapai 53 sebelum TMA. Sangat advance atau kelewat awal. Piston bisa bolong. Padahal, pengapian Shogun 110 standar, timing terbesar 29 sebelum TMA. Dipakai di Karisma sangat jauh majunya. Untuk itu harus tahu cara kerja dan modifikasinya supaya Karisma bisa pakai CDI Shogun dan aman. Cara kerja CDI Shogun 110 masih analog. Sehingga sangat mudah seting timing pengapian secara mekanis. Mekanik awam juga bisa melakukan.

Derajat timing pengapian bisa diatur lewat panjang pick up pulser. Tonjolan pick up pulser bisa dilihat di mangkuk magnet. Di Shogun panjangnya hanya 14 mm. Kalau Karisma 38 mm. Ketika langsam sampai dengan putaran mesin mencapai 2.500 rpm, timing pengapian hanya 15 sebelum TMA. Angka 15 didapat dari jarak ujung tonjolan belakang pick up sampai posisi pulser 15 mm atau 15.

Pada putaran mesin lebih dari 2.500 rpm, timing pengapian akan bertambah. Yaitu 15° ditambah panjang pick up atau tonjoan Shogun yang 14 mm. Berarti timing jadi 15 + 14 = 29 derajat. Bayangkan kalau dipasang di Karisma yang punya tonjolan pick up 38 mm. Jadinya timing pengapian 15° + 38° = 53° sebelum TMA. Sangat maju sekali dan harus dimodifikasi. Modifikasi tergantung kemauan dari mekanik. Misalkan timing pengapian masih tetap seperti Shogun 110. Maka panjang tonjolan pick up di magnet Karisma harus dipotong,.

Bagian mana pick up yang dipotong? Agar tidak salah kaprah perhatikan arah putaran mesin. Nah, tonjolan yang dipotong atau diratakan bagian depan. Kalau dilihat bagian sebelah kiri. Untuk meratakan tonjolan pick up, bisa menggunakan gerinda. Panjang pemotongan bisa dihitung. Panjang pick up Karisma dikurangi panjang pick up Shogun 110. Jadinya panjang yang dipotong 38-14 mm = 24 mm.
tonjolan magnet
bagian yang dapat diatur untuk timing
Pick up yang di potong bagian depan (kiri). Panjang pick up pulser. Dimodif sesuai derajat di mau. Tapi hanya untuk CDI Analog (kanan) Dengan begitu, timing pangapian akan menjadi 15 + 14 = 29 derajat. Tapi, bagaimana jika pengapian kepingin lebih maju lagi. Seperti CDI racing misalnya jadi 32 mm. 

Sangat gampang sekali. Tinggal dikalkulasi dengan cara sederhana. Timing awal atau langsam 15°, agar jadi 32 tinggal ditambah dari panjang pick up. Jadinya panjang pick up harus dibuat menjadi 17 mm.

Jangan Terbalik
Sebenarnya sayang kalau motor yang baru kembali lagi menggunakan CDI Shogun. Itu bisa dibilang sama seperti kembali lagi ke zaman dulu. Untuk menghilangkan limiter, caranya bisa menggunakan CDI yang unlimiter atau racing. Karena sekarang sudah dijual murah. Bahkan lebih murah dari CDI Shogun standar.

Misalkan CDI Varro yang promosinya unlimiter. Walau kurva pengapian sama dengan standar namun tetap lebih maju dibanding CDI Shogun yang perubahan timingnya hanya sedikit. Yang dimaksud sedikit timingnya hanya 15 di rpm bawah dan 29 lewat dari langsam. Kurvanya akan begitu sampai rpm tinggi. Ini tidak menguntungkan, padahal di motor sekarang bisa berubah setiap 3.000 rpm

Selain itu, juga bisa merusak magnet. Sebab pick up atau tonjolan di magnet harus digerus. Kalau dikembalikkan lagi ke versi standar jadi lebih susah. Tetap CDI racing lebih fleksibel karena bisa diprogram.

Kurva Sederhana
Pada CDI analog, memang susah dibikin beberapa step pengapian. Timingnya hanya terbatas untuk langsam dan putaran tinggi. Seperti CDI Shogun 110. Pada saat langsam, timing pengapian 15 sebelum TMA. Pada putaran menengah dan rpm tinggi stag di 29. Akan turun di rpm lebih dari 11.000. Tidak seperti CDI digital yang banyak dipakai di motor sekarang. Timing pengapian bisa dibuat beberapa step. Bisa diprogram setiap 500 atau bahan 100 rpm bisa dibuat berubah.

Makanya CDI analog ditinggalkan oleh pabrikan motor sekarang. Ciri CDI analog ini pada ukuran pick up pulser, sangat pendek. Seperti Suzuki Shogun 110 punya panjang pick up hanya 14 mm. Berbeda dengan motor yang mengnut CDI sudah digital. Seperti Karisma panjang pick up 38 mm. Yamaha Jupiter-Z atau Mio 57,5 mm. Ini yang membuat bisa diprogram dalam banyak step.

Part Kelistrikan DC Booster

Part Kelistrikan DC Booster - Bagi para pengguna sepeda motor khususnya yang memakai pengapian DC, alat ini dapat membantu menyempurnakan pembakaran sehingga lebih responsif dan akselerasi lebih mantab. Alat ini berfungsi meningkatkan/memperbesar pengapian serta mampu menstabilkan pengapian sepeda motor yang menggunakan pengapian arus DC. Karena listrik pengapian DC stabil dan lebih besar, menghasilkan percikan api pada busi lebih besar sehingga mampu mendongkrak tenaga dan pastinya lebih hemat BBM.
DC Booster handmade
Keuntungan pemakaian alat ini adalah :
  1. Tenaga mesin bertambah (akselerasi/tarikan lebih ringan)
  2. Torsi mesin bertambah.
  3. Pembakaran lebih sempurna.
  4. Ruang bakar menjadi bersih.
  5. Mengurangi emisi gas buang.
  6. Suara mesin lebih halus.
  7. Mesin menjadi awet & tahan lama.
  8. Starter lebih mudah.
  9. Irit bensin
  10. Suara klakson lebih keras.
  11. Lampu-lampu lebih terang.
  12. Tidak merusak komponen pengapian & mesin.
  13. Kelistrikan motor menjadi stabil.
  14. Umur aki dan CDI lebih panjang.
  15. Bisa dipasangkan dengan CDI racing.
Komponen inti dari alat ini adalah kapasitor atau elco yang berfungsi sebagai penyetabil arus dan penyimpan muatan yang menuju CDI DC. Para penggemar otomotif sudah tidak asing lagi dengan capasitor bank. Capasitor bank sering dipakai dalam perangkat audio mobil yang berguna sebagai penyimpan muatan listrik dari accu supaya arus yang mengalir menuju perangkat audio mobil lebih mantab. Alat sebenarnya capasitor bank yang nilainya lebih kecil dari capasitor bank yang beredar dipasaran. DC boster pengapian DC sudah beredar di toko-toko variasi motor dengan harga 100 ribuan dengan indikator lampu yang menarik. Kalau kita kreatif kita dapat membuat sendiri dengan harga yang relatif murah dan lebih handal dari pada produk yang ada dipasaran. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat gambar dibawah ini :

gambar skema DC Booster
Komponen yang dibutuhkan :
  • R1.3,3K.
  • Led warna Merah.
  • 5 Buah Capasitor 2200Mf/35V > untuk hasil yang maxsimal Kita dapat mengganti nilai capasitor menjadi 6800Mf/35V. 
Cara pemasangannya yaitu : 
  • Jalur huruf A dihubungkan pada positif CDI DC.
  • Jalur huruf B dihubungkan dengan negatif accu atau dihubungkan dengan masa(body). Saat kunci kontak ada posisi ON maka lampu led akan menyala.
Berikut ini adalah isi sebuah boster jika di buka
isi DC Booster handmade
DC Booster + layar 7 segment
isi DC Booster
CARA PEMASANGAN:
  1. Lepas kabel negatif (-) aki yang berwarna hitam.
  2. DC BOOSTER mempunyai 3 kabel. Yaitu: merah, hitam & kabel ground berwarna hitam.
  3. Kabel merah DC BOOSTER dipasang pada terminal positif (+) aki.
  4. Kabel hitam DC BOOSTER dipasang pada terminal negatif (-) aki.
  5. Kabel hitam tambahan adalah kabel ground (ground wire). Dipasang dari terminal negatif (-) aki menuju ke ground/chasis motor.
Apabila hasil yang diperoleh kurang maksimal, bisa ditambah 1 DC BOOSTER lagi dengan cara dipasang paralel di aki. Letakkan DC BOOSTER di tempat yang tidak terjangkau oleh air. Untuk memperoleh hasil yang lebih bagus, ubahlah setting karburator dan sesuaikan. Atur jarak gap / kerenggangan elektroda busi dan pastikan motor dalam keadaan sehat.

Service Yamaha RX-Z Biar Awet Muda

Service Yamaha RX-Z Biar Awet Muda - Kali pertama meluncur di jalanan, tongkrongan nya begitu memukau. Memberikan kesan sosok yang gahar di jalanan. Terobosan mutakhir dari Yamaha dalam pembenahan desain rangka dan bodi dengan dimensi lebih bongsor tapi proporsional. Saudara muda TZM-150 yang bermesin hanya 135cc ini sukses menebas pesaing nya di kelas sport 2 tak 150 cc, di antaranya NSR-150 dan Ninja. Waktu berlalu bagaimana performanya kini ?

Di sini RX-Z melenggang bagaikan versi jalan raya nya TZM-150. Coba amati pelan tapi pasti, nilai minus nya cuman di fairing. Segi ergonomi nya pun kental sport tulen yang pertama kali disajikan oleh Yamaha di pasar Indonesia. Latar belakang kehadiran di pasar sport 2 tak, sejatinya pabrikan Yamaha memiliki kekhawatiran yang berlebihan akan pesaing sport 2 langkah kala itu. RX-Z bermain di segmen menengah, di atas RX-King dan di bawah TZM-150.
yamaha RXZ 135
Dengan terback up nya ceruk sport 2 tak di segala segmen, Yamaha jadi sukses menaklukkan pesaing nya. Pertengahan sembilan puluhan-pun Yamaha menjadi penguasa pasar sport 2 tak. Meskipun di antara produk sport 2 tak nya ada yang dikorbankan, efek bumerang dan kecenderungan keinginan pasar.

Nasib RX-Z saat ini nampaknya tetap mendapat tempat di hati pecinta roda dua tanah air. RX-Z juga tetap jadi idola di lintasan karapan serta grasstrack. Faktor ini yang menyebabkan harga pasaran RX-Z stabil di angka 4 juta – 6 juta.

Namun umur 16 tahun buat sebuah motor jenis sport, bukanlah usia yang muda lagi. Ada sejumlah bagian komponennya yang mulai aus dimakan usia. Bagian mana saja yang paling sering mengalami kerusakan serta problem terkait tipikal sport tulennya adalah sebagai berikut:

SILINDER BARET DAN UMUR BEARING AS KRUK
Gaya pemakaian serta maintenance yang berlaku, banyak pemilik yang menempuh jalan paling praktis dalam pemakaian oli samping. Misalnya, tak sedikit yang menon-aktifkan pompa oli samping dengan cara langsung dicampur dengan bensin dalam tangki. Kadar bensin yang terlalu pekat, sering membekas di dalaman karbu berupa lendir yang berpeluang menyumbat dalaman karbu.

Gawat nya lagi, ketika motor usai parkir lama kadang kala kandungan oli samping cenderung tertimbun di dasaran tangki. Saat mesin dihidupkan, cuman bensin yang dikonsumsi kan buat pembakaran serta pelumasan silinder. Kurang homogen nya oli samping dengan bensin ini akan mempercepat baret nya liner silinder, termasuk bearing as kruk yang juga membutuhkan pelumasan dari bias pembakaran bensin campur. Maka dalam pemakaian aktif hindari gaya pemakaian bensin campur yang dikenal paling praktis ini.

TENAGA NGEDROP DAN KOMPRESI BOCOR
Pada RX-Z gejala itu tak hanya disebabkan oleh ring kompresi melar atau silinder cop yang mulai peyang efek panas mesin. Justru fenomena itu jarang terjadi. Paling sering, faktor ngedrop nya tenaga di RX-Z disebabkan sil as kruk bagian kiri yang bertugas sebagai penyekat ruang crank case agar lebih kedap terindikasi mulai bocor atau aus. Sehingga gas segar yang di-bilas di crank case kapasitas nya berkurang. Jadinya saat pembakaran terjadi penurunan debit gas segar, yang berujung pada detonasi serta turunnya performa mesin.

Pengecekan mudah sekali dilakukan. Bisa langsung diperiksa fisik sil as kruk nya. Kalau mulai bocor di sekeliling bawah nya biasanya terjadi rembesan pekat (oli samping tersengat panas mesin) seperti yang ada di leher knalpot 2 tak.

Problem demikian ini tak cuman diperlukan penggantian sil as kruk. Lebih lanjut bearing as kruk juga wajib diperiksa. Mengingat antara sil as kruk dan bearing as kruk merupakan satu rangkaian dan ddibutuhkan kekompakan dalam spesifikasinya.

PENYAKIT KARBU DAN TABUNG YEIS
Maklum sudah lama, itu tuh karet penghubung antara karbu dengan blok silinder. Efek sengatan panas, namanya karet jadi lebih mudah getas. Dan ketika klem karbu dikencangkan, bukannya venturi karbu yang optimal dijepit dan dirapatkan, melainkan getas nya karet mulai nampak dengan munculnya retakan ukuran rambut.

Selain bagian sekeliling nya, penampang yang berhubungan dengan rumah membran juga sering peyang dan tak rata. Efek buruknya, bbm jadi lebih boros dan akselerasi bawahnya jadi lebih mudah tersendat. Mengenali joint karbu yang sudah getas sangat mudah, bisa langsung ditinjau dari fisiknya. Kalau ditusuk obeng tak membekas, saat nya ganti baru.

MENON-AKTIFKAN TABUNG YEIS
Yamaha Energy Induction System, itu kepanjangannya. Berfungsi sebagai penyimpan gas segar yang akan mengeboost ketika tekanan negatif mesin mulai meningkat. Buat jarak middle, memang keluar dan manjur manfaat nya. Tapi buat metropolis entar dulu. Gasingan bawah jadi kurang garang, power baru terasa di rpm 4000.

Jelas mekanis mesin seperti ini kurang ideal ketika keperluan bermanuver di metropolis. Ada baiknya untuk menutup slang tabung YEIS dengan baut 12 mm dan rapatkan dengan lem dan kabel ties. Selain untuk mengirit BBM, juga ditujukan tingkat efektif tangan pengendara melintir handgrip.

SOK DEPAN DAN PENGEREMAN
Bagian inner tube nya susah untuk dibenahi kalau sudah aus permukaan yang biasa kontak dengan sil oli. Jadi nya oli sok merembes terus. Kalau sampai akhirnya kapasitas oli sok dari 70 cc jadi 25 cc, akan terasa dampak buruk nya. Kalau di jalanan drible sepertti naik motor yang tak ada sok nya, keras banget. Disebabkan vibra yang dihasilkan sok depan tinggi banget. Tak ada pilihan lain, kecuali mengganti nya dengan sok depan Scorpio, yang memiliki dimensi, travel dan kapasitas rebound yang sebanding dengan RX-Z.

Penggantian sok depan milik Scorpio, faktor pengereman secara tak langsung turut diuntungkan. Pasalnya, caliper orsi RX-Z wajib mengalami penggantian. Selain masalah dimensi serta model bracket yang berbeda  faktor penyimpangan kondisi caliper juga bisa dibenahi. Dalam hal ini terkait clearence piston caliper serta sil-sil nya.

HEAD LAMP BURAM GANTI BULAT
Ori nya model kotak kesannya klasik banget. Seiring dengan umur nya reflektor head lamp tentu saja kusam, pecah-pecah pun keturutan. Mengatasinya, dapat menggantinya dengan head lamp model bulat agar terkesan neo klasik.

Pilihannya bisa pakai head lamp Scorpio-Z atau Tiger. Lanjutkan dengan membuat bracket head lamp, sesuai dengan lebar head lamp model bulat. Sedang soket nya, manfaatkan aja soket orsi dan sambungkan pada bolam head lamp yang dikanibal.

Melepas Busi Dengan Aman

Melepas Busi Dengan Aman - Jika ingin memeriksa kondisi busi dan membersihkan-nya dari sisa kerak karbon, kita wajib melepas busi itu dari mesin. Cara nya mudah dan simpel kok. Hanya perlu sedikit kekuatan saja. Langkah-langkah nya sebagai berikut:
  1. Bukalah Tutup Busi / Cop Busi
    Caranya hanya tinggal dicabut saja dengan arah sejajar dengan busi.
    cop busi dan busi
  2. Siapkan Kunci Busi dan Putar lah Berlawanan Jarum Jam
    Kunci busi biasanya didapat setelah kita membeli motor tersebut. Atau gunakan kunci busi yang kepala nya fleksibel agar mur busi tidak slek.
    membuka busi diputar berlawanan jarum jam
  3. Busi sudah lepas
    Bersihkan busi menggunakan sikat kawat. Jika mengampelas elektrode busi, dapat menyebabkan keausan karena permukaannya yang semakin tipis.
    busi sudah terlepas
  4. Pasang Kembali Setelah Busi Sudah Dibersihkan
    Pasang menggunakan tangan terlebih dahulu agar pas dan mur baut tidak slek. Setelah hampir kencang, kencangkan lah.
    memasang busi diawali dengan dipegang tangan
    pengencangan busi ada aturannya
  5. Pasang Kembali Tutup Busi / Cop Busi
    Jangan lupa cop busi dipasang kembali agar motor menyala.
     

Minggu, 04 November 2012

Membuat Pengapian DC Total Loss Dengan Flywheel

Membuat Pengapian DC Total Loss Dengan Flywheel - Demi mengejar performa kendaraan, banyak yang membuat sistem DC Total Loss. Arti nya adalah motor tidak lagi menggunakan magnet dan spul. Sebagai ganti dari magnet yang terdapat tonjolan pick up pulsernya, kira harus membuat flywheel. Langkahnya ialah dengan membuat lempengan flywheel dengan perkiraan spesifikasi sebagai berikut.
flywheel besi sebagai ganti rotor magnet
  • Diameter lempengan = 112 mm
  • Panjang tonjolan = 38 mm (sesuai sudut standar CDI yang digunakan)
Catatan : 

  • Diukur ketika piston berada pada Titik Mati Atas (TMA)
  • Jika diameter 112mm dan tebal tonjolan 1.5 mm, maka 1 mm= 1º

Contoh : 

  • Mesin langsam pada 15º sebelum TMA
  • Sudut pengapian maksimum = 53.0º BTDC 

Aplikasi : 
Jika anda memakai CDI BRT Hyperband model Karisma dengan kode 15-35, artinya idle timing nya 15º sebelum TMA, dan maju alias advance hingga 35º sebelum TMA.

Faktor-faktor nya :
Kurva pengapian (ignition Timing Curve) suatu mesin ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
  • Jenis bahan bakar
  • Bentuk ruang bakar
  • Panjang langkah (stroke)
  • Noken As (Cam Shaft)
  • Perbandingan Kompresi (Compression Ratio)

Pin Koneksi CDI

Pin Koneksi CDI - Berikut merupakan sedikit catatan dari penulis terkait pin koneksi CDI. Tujuannya untuk memudahkan kita merakit kabel apabila terjadi kesalahan pada perakitan kabel, terutama saat mengkanibal CDI motor lain.

Spesifikasi Yamaha Alfa IIR 100 cc

Yamaha Alfa II R Tipe: V100 E - 1996
MESIN
Mesin: Two Stroke / 2 Tak / 2 Langkah
Diameter x Langkah (Bore x Stroke): 50 x 52 mm
Kapasitas Mesin (Volume Silinder): 102,1 cc
Perbandingan Kompresi: Standar 7,0 : 1
Karburator: Standar Mikuni VM 16 (Venturi 16mm)
Pilot Jet: standar 17,5
Main Jet: standar 85
Gear Set: 14 – 37 (2,643)

KAPASITAS
Kapasitas Tangki : 4.8 L.
Kapasitas Oli samping : 1.0 L.

DIMENSI
P x L x T : 635 X 1,860 X 1,015 mm
Wheelbase : 1,190 mm
Jarak ke tanah : 135 mm
Tinggi tempat duduk : 740 mm
Berat Kosong : 82 kg
Suspensi Depan : Semi Telescopic
Suspensi Belakang : Dual Shock
Rem Depan : Disc Brake
Rem Belakang : Tromol
Ban Depan : 2.25-17-4PR
Ban Belakang : 2.50-17-4PR

Sabtu, 03 November 2012

Cara Copot Magnet Tanpa Merusak As Kruk


Cara Copot Magnet Tanpa Merusak As Kruk - Ada anggapan melepas magnet dari kruk-as itu pekerjaan sepele. Apalagi didukung trecker magnet, komponen kelistrikan dan pengapian itu mudah sekali dipisah dari dudukannya. Kalau cuma melihat sih gampang. Tapi, buat membuka peranti ini perlu trik khusus biar enggak rusak. Didasari beberapa merek motor adopsi magnet tipe kering dan basah.
melepas magnet dengan treker
Untuk magnet tipe basah tidak ada soal. Sebab komponen sekitar magnet sudah terlumasi oli, sehingga perubahan struktur material ketika memuai enggak extreme. Makanya lebih mudah dilepas. Lain dengan magnet kering. Biasanya agak keras waktu dibuka meskipun pakai trecker. Sehingga jika dipaksa kadang bikin ujung poros kruk-as yang berulir jadi mekar. Alhasil, mur pengikat magnet jadi enggak bisa masuk ulir ketika sudah terlepas.

Nah, untuk menghindari ujung poros kruk-as mekar bisa diasati. Memanfaatkan mur pengikat magnet sebagai media penahan agar ujung poros kruk-as tidak mekar akibat terlalu keras ditekan batang penekan trecker. Caranya kendurkan mur magnet hingga ujung poros kruk-as jangan sampai terlepas dari ulir. Berikutnya tempatkan sangkar trecker pada ulir yang ada di magnet. Baru cabut magnet dari poros kruk-as dengan bantuan trecker.

Inovasi 2 Tak Injeksi

Inovasi 2 Tak Injeksi - Polusi oleh dua tak sering mengganggu lingkungan di sekitarnya. Hal ini terjadi karena pembakaran nya yang tidak sempurna akibat adanya oli samping. Jika tidak memberi oli samping, mesin akan cepat overheat dan piston akan macet. Inovasi yang dapat dilakukan ialah mengubah sistem pengabut bahan bakar nya dari karburator menjadi injeksi. Jadi hanya ada udara saja yang masuk di ruang bakar dan bahan bakar di injeksi kan sesaat sebelum TMA. Hanya saja kita masih perlu memikirkan cara pelumasan nya. Berikut video nya.

Perbedaan Cara Kerja Mesin 4 Tak dengan 2 Tak

Perbedaan Cara Kerja Mesin 4 Tak dengan 2 Tak - Perbedaan cara kerja 2 tak dan 4 tak ada pada jumlah putaran yang dibutuhkan untuk satu kali proses pembakaran. Pada 2 tak dibutuhkan satu putaran kruk-as per proses pembakaran nya, sedangkan 4 tak membutuhkan dua putaran kruk-as per proses pembakaran nya.

Langkah tersebut antara lain:

  • 2 tak
    kompresi bersamaan dengan hisapan (suction), lalu pembakaran bersamaan dengan intake dan exhaust.
  • 4 tak
    intake, kompresi, pembakaran, dan exhaust.

Jumat, 02 November 2012

Spesifikasi Suzuki RGR 150

suzuki RGR 150
SPESIFIKASI MESIN
Engine Type : 2 Stroke, Forced Air-Cooled
Bore x Stroke : 59.0 x 54.0 mm
Volume Silinder : 147 cc
Maximum HP : 26.5 Ps/9,500 Rpm.
Maximum Torque : 2.1 Kg.m/8,000 Rpm.
Fuel System : Sss And Sipc
Intake System : Piston And Reed Valve
Starter System : Primary Kick
Lubrication System : Suzuki CCIS
Transmission Clutch System : Wet Multi-Plate Type
Transmission : 6 Speed Constant Mesh


DIMENSI
P x L x T :  x 1,970 x 1,120 x 680 mm
Weight : 99.8 Kg
Front Suspension : Telescopic, Coil Spring, Oil Dampened
Rear Suspension : Swing Arm, Oil Dampened
Front Tire Size : 2.75 - 18 4pr
Rear Tire Size : 3.00 - 18 4pr

KAPASITAS
Fuel Tank Including Reserve 11 Liters
Cci Engine Oil Tank 1.2 Liters

Antara Honda NSR, Yamaha TZM, Suzuki RGR, dan Kawasaki Ninja RR

Bicara soal motor sport yang benar sport sejati di Indonesia, saya rasa sampai saat ini masih dipegang sama motor sport 2 stroke. Selain tampangnya yang balap banget, mesinnya juga oke. jadi nggak tampang balap mesin lemot. Di Indonesia dulu ada 4 pabrikan yg mempunyai 4 motor balap legenda dan mesinnya hingga sampai saat ini masih ditakuti karena gahar. Motor itu adalah...??

1. Yamaha TZM
Motor sport ini merupakan motor paling kencang dijajaran motor2 sport selain buatan YMKI. Motor ini dimasukkan YMKI dengan cara CBU di akhir tahun 90an. Motor ini memiliki gen balap dari Yamaha TZR yang berjaya di moto GP 250. Kabarnya, di Indonesia ini motor tanpa tanding, bahkan dengan honda NSR, Kawasaki ninja, dan Suzuki RGR. Dengan pembekalan karbu 30 mm, rangka yang udah deltabox dan senjata pamungkasnya YPVS, TZM menjadi motor yang terkencang dan teknologi itu hanya bisa disaingi oleh Honda NSR dengan RC Valvenya. Di luar Indonesia, ada satu motor yg bisa menandingi keperkasaan si TZM, yaitu Honda NSR SP. Sayangnya AHM nggak memasukkan motor ini di Indonesia dan peredarannya hanya lewat IU di tahun 2000 an.
yamaha TZM 150

Rem TZM juga sudah full floating dan pada jaman itu merupakan teknologi yang paling maju di Indonesia. Soal powernya, mesin TZM mampu memuntahkan power sebesar 39 DK. Namun sayangnya jagoan dari YMKI ini harus mati muda ditahun 1999. Masalah paling utama dan perlu di cek adalah YPVSnya. YPVS ini suka nggak berfungsi bahkan mati. Terus kalo CDInya sering orang ganti milik Yamaha RX-king. Untuk menemukan motor ini mungkin agak langka dan harga dipasaran kira2 sekitar 17-20 an Juta.

Bore x Stroke : 59 x 54 mm

2. Honda NSR
Ini adalah motor yang diproduksi AHM pada tahun 90 an dan.tampang produk pertama ini asli mirip dengan Suzuki RGR, namun specnya lebih OK dari RGR. Berikut specnya:

Tipe Mesin : 2 tak, berpendingin air, teknologi RC valve
Volume Mesin : 149cc
Rasio Kompresi : 6.8 : 1
Tenaga : 39.5 ps/10,500 rpm
Torsi : 2.75 kg-m/ 10,000 rpm
Pengapian : CDI
Busi : Plug B9 ECS (NGK)
Transmisi : 6 percepatan, tipe basah
Dimensi : 685 x 1,970 x 1,060mm
Sumbu roda : 1,335mm
Ban : 90/80/17 — 120/80/17
Suspensi Belakang : Monoshock
Rem : Cakram piston ganda depan belakang
Bobot Bersih (kg) : 122.4 Kg
honda NSR 150

Namun spec trsebut belum bisa mengalahkan Yamaha TZM yang merupakan motor kenceng di Indonesia. Namun pada tahun 2000 an, IU mengimpor Honda NSR SP yg specnya lebih OK dari NSR lokal dan mampu mengimbangi kedigdayaan Yamaha TZM. Berkut specnya SP:
Model : NSR 150 SP
Engine type : single cylinder, two stroke
Engine size : 149cc
Bore x stroke : 59 x 54.5
Horsepower : 39.5 ps at 10,500 rpm
Torque : 2.75 kg-m at 10,000 rpm
Gearbox : 6 speed return
Ignition : Electronic CDI unit
Length : 1,970 mm
Width : 685 mm
Height : 1,060 mm
Wheelbase : 1,355 mm
Weight : 122.4 kg
Tire size : (F) 90/80-17, (R) 120/80-17 or 130/80-17

3. Suzuki RGR
Di awal kemunculan nya, RGR menjadi idola bagi para remaja. Tetapi dominasi nya lambat laun kalah oleh Kawasaki Ninja, Honda NSR dan Yamaha TZM. Hal ini disebabkan model RGR kalah keren bentuknya dan dari segi power kalah bertenaga. Namun, bagi Suzuki lover di Indonesia, motor ini lah motor paling keren dan bertenaga yang pernah diproduksi oleh Suzuki (di Indonesia tentunya). Berikut specnya:
suzuki RGR 150
DIMENSIONS AND DRY MASS
Overall length : 1,996mm
Overall width : 664mm
Overall height : 1,148mm
Seat height : 780mm
Wheel base : 1,333mm
Ground clearance : 133mm
Dry mass : 128 kg

ENGINE
Type : 2-Stroke liquid cooled
Intake system : Crankcase needlevalve
Intake control system : SIPC (Suzuki Intake Pulse Control)
Number of cylinders : 1
Bore*Stroke: 61*50.6
Volume Silinder : 148 cc
Corrected compression ratio : 6.8: 1
Carburettor : Mikuni VM 28 ss, slingshot type
Air cleaner : Wet sump
Starter system : Primary kick
Lubrication system : Liquid cooled

TRANSMISSION
Clutch : Wet multi plate type
Transmission : 4-speed
Gearshift pattern : 1 down, 5 up
Primary reduction : 3.350 (67/20)
Final reduction : 2.937 (48/16)
Gear ratios
Low : 2.636 (29/11)
2nd : 1.857 (26/11)
3rd : 1.333 (20/15)
4th : 1.095 (23/21)
5th : 0.916 (22/24)
6th : 0.833 (20/24)
Drive chain: DID: 428 Vca Or takasago: RJ 428ho

CHASSIS
Frame : S.R.F.B SUZUKI racing Frame BOX
Front suspension : Telescopic shock
Rear suspension : Single shock, new link
Steering angle : 35 deg (left & right)
Caster : 25 deg
Trail : 94mm
Turning radius : 2,600mm
Front brake : disc 290mm dia
Rear brake : disc 210mm dia
Front tyre size : 90/90-17 49S 4pr
Rear tyre size : 110/90-17 60S 4pr

ELECTRICAL SYSTEM
Ignition system : SUZUKI CDI
Ignition timing : 14 deg T.P.D.C at 6000 rpm
Spark plug : NGK: B8ES ND: W24 ESU
Battery : 12V 10.8 kc (3Ah) 10 HR
Generator : MAGNETO
Fuse : 15A
Headlight : 12V 30/30 x 2W
Tail/Brake light : 5/18 x 2W
Turn signal light : 10W
Speedometer light : 1.7W
Neutral indicator light : 1.7W
Turn signal indicator light : 3W
2T oil indicator light : 3W
Oil level indicator light : 3W

CAPACITIES
Fuel tank including reserve : 14 liter
Engine oil tank : 1.2 liter
Transmission oil : 1050 ml (change)
Front fork oil : 302 ml In solution: 1050 ml

4. Kawasaki Ninja
Inilah satu-satu nya legenda yang masih bertahan hingga saat ini. Dengan kemampuannya yang UpToDate. Ninja bukanlah samurai yang kalah dan melakukan harakiri, namun Ninja menghargai hidup dan terus berlatih dan hasilnya hingga saat ini menjadi motor idaman dan sekaligus menjadi motor premium. Selain karena body nya yang keren, power nya juga bertenaga. Tak bisa disaingi oleh motor lokal jaman sekarang. berikut specnya yg terbaru:
kawasaki Ninja 150
MESIN
Type : 2-tak,crankcase reedvalve,SuperKIPS,HSAS
Diameter x Langkah : 59,0 x 54,4mm
Sistem Pendinginan : Pendinginan dengan air
Jumlah & Isi Silinder : Satu buah & 148cc
Perbandingan Kompresi : 6,8 : 1
Daya Maksimum : 22,1 KW ( 30,1 PS ) / 10.500 RPM
Torsi Maksimum : 21,6 Nm / 9.000 RPM
Karburator : Mikuni VM 28
Sistem Starter : Kick
Jumlah Transmisi : 6 speed, constant mesh, return shift
Tipe system reduksi primer : Gear

RASIO GEAR
Rasio reduksi : 3,272 ( 72/22 )
Kopling : Wet, multi disc
Tipe Transmisi : 6 speed, constant mesh, return shift
Rasio Gigi : Ke-1 2.700 ( 27/10 )
Ke-2 1.706 ( 29/17 )
Ke-3 1.300 ( 26/20 )
Ke-4 1.090 ( 24/22 )
Ke-5 0.952 ( 20/21 )
Ke-6 0.863 ( 19/22 )
Tipe sistem final drive : Chain drive
Rasio reduksi : 3.000 ( 42/14 )
Drive rasio keseluruhan : 8.479 @ top gear

KAPASITAS
Sistem Pelumasan Oli : Oil Injection
Kapasitas Oli Samping : 1 liter
Kapasitas Oli Transmisi/Mesin : 0,87 liter
Knalpot / Muffler : Catalic Converter
Kapasitas Coolant : 1,3 liter

REM & SUSPENSI
Suspensi Depan : Telescopic Fork Suspension
Suspensi Belakang : Monoshock Suspension
Rem Depan : Rem Cakram Twin Pot
Rem Belakang : Rem Cakram Twin Pot
Ban Depan : 90/90-17 49S Tube-type
Ban Belakang : 110/80-17 57S Tube-type

DIMENSI
P * L * T : 1975mm x 719mm x 1090mm
Tinggi Tempat Duduk : 780mm
Jarak Poros Roda : 1.305mm
Jarak ke tanah : 145mm
Berat : 124,5 kg
Isi tangki bensin : 10,8 liter
Baterai : 12 V 4 Ah