Minggu, 01 Juni 2014

Rectifier (Penyearah)

Rectifier atau penyearah adalah rangkaian yang digunakan untuk mengubah arus AC menjadi arus DC. Rectifier terdiri dari rangkaian beberapa buah dioda. Ada 2 jenis penyearah yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh. Penyearah setengah gelombang jarang digunakan pada adaptor, biasanya bentuk penyearah ini digunakan untuk keperluan khusus. Untuk adaptor biasanya digunakan bentuk penyearah gelombang penuh. Untuk trafo engkel diperlukan 4 buah dioda yang dipasang dalam bentuk jembatan untuk mendapatkan bentuk gelombang penuh, sedangkan untuk trafo CT hanya dibutuhkan 2 buah dioda untuk membentuk penyearah gelombang penuh.
Rectifier regulator (kiprok)
Jenis dioda yang umum digunakan untuk penyearah adalah jenis dioda silikon. Berikut gambar rangkaian penyearah dan bentuk gelombangnya.
penyearah gelombang penuh pada trafo engkel
terdiri dari 4 buah dioda berbentuk bridge
penyearah gelombang penuh pada trafo CT
menggunakan 2 buah dioda
penyearah gelombang penuh pada adaptor bipolar
umum digunakan pada sistem OP-Amp
penyearah setengah gelombang
Filter dan Stabilisator Tegangan
Filter dalam sebuah adaptor berguna untuk meratakan bentuk gelombang DC yang dihasilkan oleh penyearah. Umumnya digunakan sebuah kapasitor dengan ukuran kapasitas yang cukup besar untuk membentuk filter. Jenis kapasitor yang digunakan adalah kapasitor polar dengan ukuran 1000 mikro Farad hingga 47.000 mikro Farrad, tergantung keperluannya. Namun untuk adaptor biasanya dengan ukuran 2200 mikro Farrad sudah menghasilkan arus DC yang cukup baik.

Stabilisator adalah alat yang digunakan untuk menstabilkan arus dan tegangan listrik yang keluar dari filter. Pada adaptor yang akan dibuat tidak menggunakan stabilisator. Komponen elektronika berupa rangkaian transistor atau dioda zener sering digunakan sebagai stabilisator. Berikut ini gambar beberapa rangkaian filter dan stabilisator yang umum digunakan.
filter kapasitor
Pada gambar di atas, tampak penggunaan filter kapasitor pada sebuah rangkaian adaptor sederhana. Kapasitor yang digunakan ini harus memiliki kapasitas yang cukup besar dan umumnya menggunakan kapasitor polar. Arus listrik yang dihasilkan dengan menggunakan filter kapasitor ini sudah cukup baik, walaupun riak-riak arus masih tetap ada. Untuk menghasilkan arus DC yang lebih baik, maka dapat dipasang sebuah stabilisator tegangan pada sisi setelah filter.
stabilisator menggunakan dioda zener
Gambar di atas memperlihatkan skema rangkaian adaptor sederhana yang menggunakan kapasitor sebagai filter tegangan dan sebuah dioda zener sebagai stabilisator tegangan. Tegangan yang dihasilkan sudah sangat baik, namun rangkaian ini memiliki keterbatasan yaitu hanya dapat mengeluarkan 1 tingkat tegangan saja, yaitu sebesar tegangan cut-off dioda zener. Misalnya jika tegangan cut-off dioda zener 6,7 volt, maka tegangan listrik DC yang keluar dari adaptor ini juga 6,7 volt, walaupun inputnya kita naikkan.
adaptor yang menggunakan transistor sebagai stabilisator tegangan
Penggunaan transistor sebagai stabilisator tegangan akan menghasilkan tegangan yang lebih baik lagi. Namun rangkaian adaptor yang menggunakan transistor sebagai stabilisator tegangan membuat rangkaian menjadi lebih rumit. Beberapa kelebihan rangkaian stabilisator tegangan dengan menggunakan transistor adalah dapat divariasikannya tegangan keluaran dari adaptor secara kontinyu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan transistor sebagai stabilisator tegangan adalah perlu memasang keping pendingin dan kipas pendingin pada transistor karena transistor yang digunakan akan mengeluarkan panas yang berlebih. Semakin besar arus yang dilewatkan, maka semakin banyak tingkatan transistor yang digunakan sebagai stabilisator tegangan.

Pada saat ini telah tersedia IC (Integrated Circuit) yang dapat digunakan sebagai stabilisator tegangan yaitu IC 78XX dan 79XX. Perbedaan kedua jenis IC ini adalah pemasangannya di dalam rangkaian. Angka XX menunjukkan nilai tegangan listrik yang dikeluarkan oleh IC misalnya 7805 menyatakan IC ini akan mengeluarkan tegangan DC stabil sebesar 5 volt. Berikut rangkaian IC stabilisator tegangan pada adaptor.
adaptor yang menggunakan IC

Sabtu, 31 Mei 2014

Paket Bore Up Yamaha Vixion dan Jupiter MX

1. Paket bore up X1R
  • 60 mm → 166.0 cc || 700.000 IDR
  • 62 mm → 177.3 cc || 900.000 IDR
  • 63 mm → 183.1 cc || 950.000 IDR
  • 65 mm → 194.9 cc || 1.350.000 IDR
    paket bore up X1R
2. Paket bore up Shark
  • 65 mm → 194.9 cc || 1.2750.000 IDR
3. Blok bore up TDR
  • 60 mm → 166.0 cc || 650.000 IDR
4. Blok bore up SRP dan KTC
  • 62 mm → 177.3 cc || 850.000 IDR
  • 65 mm → 194.9 cc || 1.350.000 IDR
  • 66 mm → 200.9 cc || 1.350.000 IDR
NB: Harga hanya perkiraan saja.

Jumat, 30 Mei 2014

Korek Harian Yamaha F1ZR 125 cc


1. Piston RX-S oversize 100 dengan diameter 55 mm
Blok dikolter ke tukang bubut. Porting diatur ulang agar tidak turun akibat pembesaran piston.
piston RXS
2. Jetting ulang spuyer karburator
Spuyer karburator diperbesar dengan melihat elektroda busi. Dicari hingga elektroda busi berwarna coklat tua atau coklat bata.
spuyer karburator F1ZR
3. Bobok knalpot standar
Knalpot standar dibobok agar lebih plong sehingga power mesin lebih keluar.
knalpot non standar


Dampak Penggunaan Octane Booster

Dampak Penggunaan Octane Booster - Banyak pengguna motor yang menambahkan zat aditif octane booster (peningkat oktan) di tangki BBM untuk meningkatkan performa. Tapi sebaiknya harus berhati-hati, sebab octane booster bisa membuat mesin kendaraan bermasalah. Octane booster memang cukup baik tapi penggunaan zat adiktif tersebut akan menyisakan banyak jelaga pada komponen mesin.
Ada beberapa konsumen yang memakai premium tapi ditambahkan octane booster. Bagaimanapun juga, octane booster akan menambah jelaga. Pemakaian octane booster akan membuat mesin malah tidak bertenaga dan mobil bakal keluar masuk bengkel untuk membersihkan jelaga yang mengotori ruang bakar mesin. Bukan hanya itu saja dampak yang dihasilkan dari octane booster. Dampak besar lainnya yaitu pada catalytic converter. Komponen penyaring gas buang kendaraan tersebut lama kelamaan akan rusak dan pada akhirnya tidak bekerja dengan sempurna menyaring emisi gas buang kendaraan.

Sebaiknya kita tidak menggunakan cairan tersebut dan beralih pada bahan bakar minyak beroktan tinggi.

Kamis, 29 Mei 2014

4 Jenis dan Cara Kerja Tachometer

4 Jenis dan Cara Kerja Tachometer - Tachometer berguna untuk memantau kinerja mesin. Secara sederhana, tachometer merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kecepatan perangkat berputar. Instrumen ini bekerja dengan menghitung banyaknya rotation per minute (RPM) atau putaran per menit. Penggunaan paling umum tachometer adalah untuk menentukan kecepatan dari poros berputar yang digerakkan oleh mesin.
tachometer
Tachometer analog terdiri dari jarum yang menunjukkan pembacaan disertai indikator apakah putaran mesin masih dalam taraf aman atau sudah mulai membahayakan. Selain tachometer analog, terdapat pula tachometer digital yang sudah mulai menggantikan jenis analog. Pada tachometer digital, hasil pengukuran langsung disajikan dalam bentuk angka sehingga mempermudah pembacaan.

Jenis Tachometer
Berikut adalah beberapa jenis tachometer.
1. DC Tachometer
DC merupakan singkatan dari direct current atau arus searah. Perangkat ini tidak lain merupakan semacam generator yang mampu menghasilkan listrik dari perubahan medan magnet. Output dari perangkat ini berkisar antara 2 sampai 10 volt per 1.000 putaran/menit. Untuk menunjukkan banyaknya putaran, nilai voltmeter kemudian dikalibrasi dalam putaran per menit.

2. AC Tachometer
AC merupakan singkatan dari alternating current atau arus bolak-balik. Sebuah magnet permanen yang berputar dan kumparan stasioner adalah elemen utama pada tachometer AC. Tegangan dan frekuensi yang dihasilkan oleh perangkat ini sebanding dengan kecepatan rotasi.

3. Eddy-Current Tachometer
Pada tachometer jenis ini, arus listrik dihasilkan oleh sebuah konduktor yang diletakkan berdekatan dengan medan magnet yang bervariasi, yang dikenal sebagai eddy-current (arus eddy). Tachometer jenis ini banyak digunakan untuk mengukur kecepatan pesawat terbang.

4. Electric Tachometer Generator
Instrumen ini menggunakan kombinasi generator listrik dan indikator. Generator dan indikator bisa berjenis DC ataupun AC.

Minggu, 25 Mei 2014

Kiprok Handmade Fullwave untuk Semua Motor

diagram rangkaian
Kiprok ini bersifat universal di sepeda motor dengan standar kelistrikan 12 volt. Dengan kiprok ini, sistem penerangan yang semula AC dapat kita ikutkan ke aki alias menjadi DC. Tak perlu khawatir aki tekor, karena output kiprok ini berkisar antara 13.5 - 15 volt dengan arus 3A. Aki tidak bakal overcharge karena tegangan maksimal dibatasi 15 volt. Perlu diketahui juga bahwa kiprok handmade ini bersifat fullwave 1 phase, jadi perlu juga modifikasi pada spul motor. Modifikasi tersebut adalah mencabut massa spul dan diberi kabel tambahan sebagai input kiprok. Jadi 4 kaki pada kiprok adalah 2 kaki input dari spul, 1 kaki sebagai output ke aki, dan 1 kaki menjadi massa.

Bahan:
  • Dioda brigde
  • IC LM2576HV-15V
  • Kapasitor 100 uF/50V
  • Kapasitor 1000 uF/50V
  • Diode IN5822
  • Toroida 100 uH

Jumat, 23 Mei 2014

Substitusi Spul Suzuki FXR Menggunakan Shogun 125 FI

spul Suzuki FXR 150
Walaupun mesin Suzuki FXR mirip/identik dengan saudaranya, Suzuki Satria FU, spul tidak dapat saling tukar. Penyebabnya adalah tipe spul FXR 3 fase, sedangkan Satria FU 1 fase. Namun jangan khawatir. Spul FXR sama persis dengan spul Shogun 125 injeksi yang juga 3 fase. Dudukan baut sama, tidak ada perbedaan yang cukup berarti. Harga di website Suzuki sebesar Rp. 369.000,-
harga spul Shogun 125 FI

Korek Kawasaki KLX 150 190 cc

1. Piston Tiger oversize 200 dengan diameter 65.5 mm
Piston menggunakan milik honda Tiger oversize 200. Pemasangan ke KLX tidaklah sulit. Diameter pin piston perlu penyesuaian menjadi 14 mm. Tidak lupa menyesuaikan bentuk kubah bakar lagi.
piston Tiger modif
2. Stroke up 2 mm dengan langkah 56.4 mm
Langkah piston ditambah 2 mm dengan cara menggeser big end keluar sejauh 1 mm. Kapasitas mesin yang terbentuk adalah 190.1 cc atau tepatnya 190 cc.
kruk as KLX
3. Klep EE 31.5 mm (in) dan 26 mm (ex)
Klep EE dirasa cocok untuk spesifikasi ini. Porting tidak dibuat besar demi keawetan mesin.
klep EE
4. Camshaft modif
Noken as mengejar durasi 270º dengan lift 8.5 mm.
noken modif
5. Karburator PWK 28
Karburator menggunakan Keihin PWK 28 yang terbukti performanya di arena.
Keihin PWK
6. CDI BRT
Pengapian menggunakan BRT dengan set limit 12.000 rpm demi keawetan mesin.

Kamis, 22 Mei 2014

Cara Menggulung Spul 3 Fase Suzuki FXR

spul FXR handmade
Spul FXR menganut tipe 3 fase. Cara menggulung ulang lilitan kawat nya pun berbeda dengan motor 1 fase. Kabel output spul berjumlah 3 cabang. Cabang start/saat memulai disatukan keseluruhannya. Perlu diingat bahwa spul FXR ini tidak menyentuh massa sama sekali. Melilitnya berlawanan arah jarum jam (CCW) pada seluruh pole. Berikut diagram untuk mempermudah melihat spul 3 fase FXR.
bentuk FXR 3 fase Y

Rabu, 21 Mei 2014

Gir Timing Noken As Adjustable TK Racing

Gir Timing Noken As Adjustable TK Racing - Ini dia sproket kem yang makin memudahkan tukang korek mengatur derajat pengapian. Mereknya TK Racing from Polaris 99. Nama aslinya sih cam chain sproket, tapi di kalangan mekanik disebut gigi sentrik. Baut pengikatnya bisa disetel derajatnya, mundur atau maju.
gir noken as adjustable
Di sproket sudaha tempet penyetelannya. Coba perhatikan anak panas pada foto, di situ tempat menyetelnya. Tersedia untuk motor Beat, Mio, Nouvo, Blade, Jupiter Z, Vega, Kharisma, Supra-X, Tiger dan Neotech.

Selasa, 20 Mei 2014

Dinamo Starter TK Racing

Dinamo Starter TK Racing - Biasanya, bila telah dinaikan kapasitasnya, starter standar akan kesulitan menghidupkan mesin. Apalagi di saat bersamaan kompresi mesin juga ditambah. Mesin seperti itu butuh torsi starter besar. Starter TK Racing ini mampu menghidupkan motor bore up dibandingkan standar. Untuk sementara baru untuk Honda Vario dan Kawasaki KLX.
dynamo starter TL Racing