Oplosan Rasio Rapat Honda C100 (Supra) - Untuk menebus rasio rapat alias close ratio gearbox perlu dana yang tidak murah. Namun apabila kita menggunakan rasio rapat, maka pengolahan speed akan lebih baik karena rpm motor tidak jatuh terlalu jauh. Agar tidak memakan biaya, maka diperlukan substitusi yang jitu. Kita lihat kembali perbandingan girboks generasi bebek Astrea Prima sampai Supra.
- 12/34 = 2.833
- 17/29 = 1.706
- 21/26 = 1.238
- 24/23 = 0.958
Seharusnya agar rasio lebih rapat, maka gigi 1, 2, dan 3 harus diperberat. Namun karena mencari substitusi yang murah, maka digunakan milik Astrea 800. Diganti gigi 2 dan gigi 3. Penggantian dua gigi itu jadi lebih panjang tarikannya.
girboks racing C100 |
Tapi, aplikasi rasio 2 dan rasio 3 dari Astrea 800 tidak bisa asal pasang. Terdapat perbedaan ketebalan, sehingga harus dibubut lebar gigi nya. Diukur dulu ketebalan gigi 2-3 C100 dan rasio 2-3 Astrea 800. Ketebalan gigi 2 drive gear Astrea 800 = 10,32 mm, dipangkas jadi 8,13 mm agar dapat dipasang ke rasio bebek Honda C series. Sedang untuk gigi driven gear yang tebalnya 14,73 mm dibubut jadi 10,88 mm. Buat gigi 2 yang depan harus dirancang lagi tiga kaki dan got spacernya. Disamakan aja tinggi dan lebar kakinya, terus dalam gotnya juga disamakan.
hasil bubut gear |
Gigi 3 bagian belakang rasio Astrea 800. Gigi 3 driven gear aja yang dipakai untuk dipasang ke C series. Ketebalan gir belakang ketiga Astrea 800 = 13,95 mm. Ketebalan 13,95 harus dibubut sehingga jadi 10,48. Profil permukaannya harus disamakan dengan gigi belakang ketiga C100.
Sekarang rasio yang didapat adalah seperti berikut.
- 12/34 = 2.833
- 18/28 = 1.556
- 23/26 = 1.130
- 24/23 = 0.958
NB: Agar beban kerja mesin tidak berat, ada baiknya rasio final gir dibuat lebih ringan.