- Konvensional DOHC
- DOHC Forked Roller Rocker ARM
- DOHC VVTi
- DOHC VTEC
DOHC ini mirip dengan SOHC VVA yaitu terdapat 2 profil kem untuk membuka tutup klep. Pada rpm rendah salah satu profil kem dipakai dan saat rpm tinggi profil kem yang lain yang digunakan. Kelebihannya mirip dengan VVTi dan bedanya top kem tidak berubah alias tetap.VTEC yang dikenalkan oleh Honda - DOHC MIVEC
MIVEC sendiri dikenalkan oleh Mitsubhisi, yaitu DOHC 4 valve yang bekerja saat rpm rendah hanya salah satu klep yang bekerja sedangkan saat rpm tinggi kedua klep terbuka bersamaan dengan profil kem yang berbeda dibandingkan profil kem rpm rendah. Apabila dibayangkan, saat rpm rendah adalah DOHC 2 valve sedangkan rpm tinggi DOHC 4 valve.MIVEC yang dikenalkan Mitshubisi
Rabu, 14 Oktober 2015
Macam Teknologi Camshaft DOHC
Macam Teknologi DOHC - Motor bensin piston sendiri sudah berusia seabad lebih. Teknologi yang digunakan pun juga sudah lama. Namun tidak ada salahnya pengembangan tetap dilakukan. Berikut beberapa teknologi camshaft DOHC.
Senin, 12 Oktober 2015
Macam Teknologi Camshaft SOHC
Macam Teknologi Camshaft SOHC - Motor bensin piston sendiri sudah berusia seabad lebih. Teknologi yang digunakan pun juga sudah lama. Namun tidak ada salahnya pengembangan tetap dilakukan. Berikut beberapa teknologi camshaft SOHC.
- Konvensional SOHC 2 valve
Teknologi ini yang paling umum dan sering dijumpai di motor bebek. Kelebihannya adalah desain mudah dan murah perawatannya. Kelemahannya aliran udara yang masuk terbatas dan biasanya motor lebih nyaman bermain di rpm rendah - tengah.SOHC 2 klep - SOHC 4 valve
Teknologi yang diterapkan di motor Yamaha Vixion, Jupiter MX, dsb. Fungsinya agar aliran udara masuk lebih minim hambatan dibandingkan SOHC 2 valve. Efeknya putaran mesin lebih cepat naik karena volumetrik lebih tinggi.SOHC 4 klep - SOHC VVA
Teknologi yang baru-baru ini diterapkan di Yamaha NMax 155 cc. Memiliki lobe kem yang berbeda pada bagian intake nya. Profil berbeda tersebut untuk mengejar performa optimal di rpm rendah dan tinggi sekaligus.SOHC VVA - SOHC Unicam
Teknologi ini mirip DOHC namun tetap 1 lonjor noken as sehingga tetap masuk kategori SOHC. Unicam lebih dimiliki oleh motor Honda.SOHC Unicam
Jumat, 09 Oktober 2015
Bak Kopling Suzuki Crystal HandMade
Bak Kopling Suzuki Crystal HandMade - Bak Kopling untuk motor bebek suzuki 2 tak tentu harus bikin sendiri. Sekarang sudah jarang orang yang menjual bak kopling manual bebek 2 tak suzuki. Salah satu contoh adalah Suzuki Crystal seperti di foto berikut ini. Bak kopling manual nya hanya tinggal foto kenangan dari pemilik nya. Blog yang memuat artikelnya sendiri sudah tidak dapat diakses. Beriku foto bak kopling Suzuki Crystal yang dihandmade.
stut kopling manual Suzuki Crystal handmade |
tampak dalam bak kopling Suzuki Crystal |
Untuk mematikan rumah kopling sentrifugal sendiri dapan mengakali dengan membuat balancer. Agar balancer dapat terikat sempurna di poros engkol, maka gir depan Yamaha dapat digunakan sebagai adaptor. Gigi di bagian tengah sudah sama alias plek. Tinggal mengatur balancer saja.
balancer kopling manual Suzuki Crystal |
desain kopling manual Suzuki Crystal |
Rabu, 07 Oktober 2015
Profil Noken As/Camshaft Yamaha YZ 450F
Profil Noken As/Camshaft Yamaha YZ 450F - Ingin tahu seperti apa profil noken as motor SE (Special Engine) yang terkenal dengan performa nya? Silahkan disimak keterangan di bawah ini.
Stock 06-09 YFZ450
noken as YZ 450F |
- Intake Lift : 8.64 mm
- Exhaust Lift : 8.45 mm
- Intake Lobe Center : 107º
- Exhaust Lobe Center : 123º
- Intake Duration (@1 mm lift): 256º
- Exhaust Duration (@1 mm lift): 258º
- Intake Open/Close: 21 btc/55 abc
- Exhaust Open/Close: 72 bbc/6 atc
- Lobe Separation Angle : 115º
- Overlap: 27º
Comments: Exhaust cam is advanced from the factory. Better all-around performance is achieved by retarding the exhaust camshaft one tooth.
Stock 06-09 YFZ450 with "Cam Mod"
- Intake Lift : 8.64 mm
- Exhaust Lift : 8.45 mm
- Intake Lobe Center : 107º
- Exhaust Lobe Center : 100.5 º
- Intake Duration (@1 mm lift): 256º
- Exhaust Duration (@1 mm lift): 258º
- Intake Open/Close: 21 btc/55 abc
- Exhaust Open/Close: 49.5 bbc/28.5 atc
- Lobe Separation Angle: 103.75º
- Overlap: 49.5º
Comments: Increased performance across the board compared to stock. Excellent benchmark for comparing aftermarket cams.
Stock 08-09 YZ450f
- Intake Lift : 8.64 mm
- Exhaust Lift : 8.45 mm
- Intake Lobe Center : 97º
- Exhaust Lobe Center : 103º
- Intake Duration (@1 mm lift): 256º
- Exhaust Duration (@1 mm lift): 258º
- Intake Open/Close: 31 btc/45 abc
- Exhaust Open/Close: 52 bbc/26 atc
- Lobe Separation Angle: 100º
- Overlap: 57º
Comments: Possible budget early IVC/high overlap setup. YFZ450 exhaust cam in "cam mod" position will increase overlap to 59.5.
Hot Cams Stage 1 (4023 in/4044 ex)
- Intake Lift(inches/mm): 8.86
- Exhaust Lift(inches/mm): 8.67
- Intake Lobe Center (degrees): 110
- Exhaust Lobe Center (degrees): 103
- Intake Duration (degrees at .040"): 269
- Exhaust Duration (degrees at .040"): 265
- Intake Open / Close: 24.5 btc/64.5 abc
- Exhaust Open / Close: 55.5 bbc/29.5 atc
- Lobe Separation Angle: 106.5
- Overlap: 54
Comments: Top-end gain compared to stock "cam mod". Stock springs and retainers OK.
Hot Cams Stage 3 (4097 in/4098 ex)
- Intake Lift(inches/mm): 8.89
- Exhaust Lift(inches/mm): 8.74
- Intake Lobe Center (degrees): 108
- Exhaust Lobe Center (degrees): 97.25
- Intake Duration (degrees at .040"): 260
- Exhaust Duration (degrees at .040"): 253.5
- Intake Open / Close: 22 btc/58 abc
- Exhaust Open / Close: 44 bbc/29.5 atc
- Lobe Separation Angle: 102.625
- Overlap: 51.5
Comments: Trades some Stage 1 top-end for mid-range. Stock springs and retainers OK.
Web 297/192 "Torque" Profile (exhaust retarded 1 tooth)
- Intake Lift(inches/mm): .360/9.14
- Exhaust Lift(inches/mm): .338/8.59
- Intake Lobe Center (degrees): 107
- Exhaust Lobe Center (degrees): 100.5
- Intake Duration (degrees at .050"): 244
- Exhaust Duration (degrees at .050"): 247
- Intake Open / Close: 15 btc/49 abc
- Exhaust Open / Close: 44 bbc/23 atc
- Lobe Separation Angle: 103.75
- Overlap: 38
Comments: Web cam card duration and event info is at .050" lift, so duration-related numbers will appear low compared to other cams rated at .040" lift.
Web 943 (most aggressive in catalog with stock valve springs)
- Intake Lift(inches/mm): .355/9.02
- Exhaust Lift(inches/mm): .355/9.02
- Intake Lobe Center (degrees): 107
- Exhaust Lobe Center (degrees): 100.5
- Intake Duration (degrees at .050"): 258
- Exhaust Duration (degrees at .050"): 258
- Intake Open / Close: 22 btc/56 abc
- Exhaust Open / Close: 49.5 bbc/28.5 atc
- Lobe Separation Angle: 103.75
- Overlap: 50.5
Comments: Web cam card duration and event info is at .050" lift, so duration-related numbers will appear low compared to other cams rated at .040" lift.
Web 963/216
- Intake Lift(inches/mm): .356/9.04
- Exhaust Lift(inches/mm): .363/9.22
- Intake Lobe Center (degrees): 107
- Exhaust Lobe Center (degrees): 100.5
- Intake Duration (degrees at .050"): 262
- Exhaust Duration (degrees at .050"): 263
- Intake Open / Close: 24 btc/58 abc
- Exhaust Open / Close: 52 bbc/31 atc
- Lobe Separation Angle: 103.75
- Overlap: 55
Comments: Requires performance valve spring kit. Web cam card duration and event info is at .050" lift, so duration-related numbers will appear low compared to other cams rated at .040" lift.
MMAD Lightspeed
- Intake Lift(inches/mm): .384/9.75
- Exhaust Lift(inches/mm): .384/9.75
- Intake Lobe Center (degrees): 108
- Exhaust Lobe Center (degrees): 105 (small core exhaust)-110 (big core/meg/OOF)
- Intake Duration (degrees at .040"): 266
- Exhaust Duration (degrees at .040"): 266
- Intake Open / Close: 25 btc/61 abc
- Exhaust Open / Close: 63 bbc/23 atc (at 110 lobe center)
- Lobe Separation Angle: 109
- Overlap: 48
Comments: Drag race cam, HD springs required.
Senin, 05 Oktober 2015
Hubungan Rasio Kompresi Terhadap Tekanan Silinder
Hubungan Rasio Kompresi Terhadap Tekanan Silinder - Sebelum menyelam lebih dalam terkait judul artikel ini, pembaca sekalian diharapkan memahami terlebih dahulu perbedaan istilah rasio kompresi dan tekanan kompresi. Rasio kompresi berhubungan dengan perbandingan volume yang menyebabkan adanya kenaikan tekanan di dalam silinder. Jadi rasio kompresi jelas berbeda dengan kompresi yang dimaksud. Umumnya kompresi mesin bensin sekitar 9-14 bar. Berikut merupakan rumus hubungan rasio kompresi terhadap tekanan di dalam silinder.
rumus tekanan di dalam silinder |
Berdasarkan rumus di atas, terlihat bahwa secara ideal udara dapat dikompresi dan menimbulkan tekanan pada ruang tertutup. Sesuai rumus di atas mari kita coba perhitungannya.
Contoh
Motor Crypton memiliki rasio kompresi standar 9.0 : 1 dengan diameter piston 49 mm dan langkah piston 54 mm. Klep in tertutup pada saat 53º setelah TMB terukur pada busur derajat noken as. Berapakah tekanan silinder yang dialami motor Crypton tersebut?
Jawab
Volume mesin = 102 cc, volume ruang bakar 12.7 cc, rasio kompresi dinamis 4.5 : 1.
P = (4.5)^1.4
P = 8.09 bar
Jadi tekanan yang terjadi di dalam silinder Crypton sebesar 8.09 bar. Jika ingin menggunakan satuan Psi, maka kita harus tahu ketinggian tempat pengujian terhadap permukaan air laut. Misal di ketinggian 0 mdpl maka 8.09 x 14.7 = 118.92 psi.
NB: Hitungan di atas dilakukan secara ideal dan teoritis saja. Kenyataan di lapangan tentu berbeda satu dengan lainnya.
Jumat, 02 Oktober 2015
Tekanan Silinder Motor Bensin Yang Sehat
Tekanan Silinder Motor Bensin Yang Sehat - Mesin motor pada umumnya ada yang tipe 4 tak dan 2 tak. Tentu motor memerlukan tekanan kompresi yang cukup di ruang bakar untuk dapat bekerja sempurna membakar bahan bakar dengan udara untuk dijadikan tenaga. Tekanan yang rendah membuat campuran bahan bakar dan udara tidak dapat terbakar atau sering disebut missfire, sehingga mesin kehilangan tenaga.
alat uji besar kompresi |
Penyakit pada motor muncul apabila kompresi ruang bakar lemah. Entah hal tersebut terjadi pada salah satu silinder atau lebih. Tekanan kompresi yang di bawah spesifikasi standar/minimum dapat dikatakan sebagai kompresi lemah. Umumnya mesin bensin tidak dapat bekerja baik jika tekanan kompresi berada di bawah 100 psi (7 bar). Kebanyakan mesin bensin bekerja dengan baik sekitar 140 psi (9.5 bar) hingga 220 psi (15 bar). Untuk mesin balap tentu nilai tersebut lebih tinggi. Hal ini tergantung spesifikasi masing-masing model/merk mesin.
peraga tes kompresi |
Penyebab berkurangnya kompresi ruang bakar pada mesin antara lain:
- Gasket Cylinder Head yang bocor/rusak/terbakar
- Ring Piston rusak/aus/bocor
- Seal klep bocor
- Klep rusak/bocor
- Piston retak/bolong
- Cylinder Head Block retak/melengkung
- Cylinder Block retak
Rabu, 30 September 2015
Bermacam Subtitusi Kampas Kopling
Bermacam Substitusi Kampas Kopling - Pada artikel kali ini akan membahas subtitusi dari hampir keseluruhan merk dan jenis motor. Ini penulis berikan agar para pembaca sekalian tahu kesamaan part dari motor-motornya. Silahkan ditambahkan lagi keterangan yang ada dan dikoreksi. Berikut bermacam subtitusi kampas kopling motor di Indonesia:
kampas kopling motor |
- Scorpio, Vixion, Byson, New Jupiter MX, 125z, Touch, Tiara, Tiger, MegaPro, GL Series, C100, CS1, CB150R, KLX, ZX130, Ninja RR, Pulsar
- Jupiter MX old, New Jupiter Z, Vega ZR, Kharisma, Supra X 125, Blade, Revo Absolute
- Jupiter, Jupiter Z, Vega, Crypton, F1ZR, Alfa
- V75, V80
- RX King, L2 Super
- RXZ, YZ125
- Shogun, Satria S
- Satria FU, RGR, TS125, GP125, Smash, Satria R
- RC110, Crystal, Tornado
- Blitz, Kaze, GTO
- Beat, Mio
Senin, 28 September 2015
Alat Setel Jari-jari Velg Tromol
Alat Setel Jari-jari Velg Tromol - Pada kendaraan yang menganut roda spoke, tentu perlu memperhatikan keseimbangan setelan jari-jarinya. Selain untuk keseimbangan, kenyamanan, tentu sebagai kekuatan dari roda yang menjadi tumpuan kendaraan. Oleh karenanya kita harus mengecek kondisi roda kita. Jika hanya ingin mengencangkan beberapa jari-jari yang kendor kita tak perlu ke tukang setel velg. Kita hanya memerlukan alat yang dibutuhkan. Alat yang digunakan dalam proses setel velg tentu bermacam-macam. Namun alat berikut terlihat lebih mudah digunakan dan bermacam ukurannya.
kunci setel jari-jari tromol |
berbagai ukuran dalam satu alat |
Jumat, 25 September 2015
Melebarkan Lubang Paking Kompresi
Melebarkan Lubang Paking Kompresi - Ketika motor sudah dilakukan bore up, maka paking standar sudah tidak lagi sesuai ukurannya. Contohnya saja Jupiter Z dengan piston 51 mm, diameter paking kompresi standarnya selebar 52 mm. Hal tersebut tentu disiapkan dari pabrik untuk piston oversize 100 alias 52 mm juga.
beda paking kompresi standar (atas) dan bubutan (bawah) |
Nah, untuk motor bore up bagaimana? Misal piston di bore up 66 mm, ya tentu paking standar hanya 52 mm. Agar bisa cocok, ada baiknya paking kompresi dibubut dan diameter nya dibuat lebih besar maksimal 1 mm agar paking tersebut tidak menghalangi. Kebanyakan tuner hanya menggunting paking kompresi, namun cara tersebut tidak rapi dan beresiko. Cara ini memang memakan biaya, jadi pertimbangkanlah di awal bore up karena perawatan motor non standar tentu lebih besar.
paking kompresi bubutan |
Rabu, 23 September 2015
Membuat Piston Jenong (Dome) Lewat Pengelasan
Membuat Piston Jenong (Dome) Lewat Pengelasan - Yang dimaksud dengan piston jenong adalah piston yang bentuk kepala piston nya cembung. Tujuan dari profil jenong tersebut bisa jadi untuk memperkecil volume ruang bakar yang diharapkan rasio kompresi menjadi tinggi. Pada motor tertentu, piston standarnya sudah jenong. Apabila motor kita bertipe cekung ataupun flat dan ingin menaikkan rasio kompresi, bisa dicoba membuat piston jenong dengan cara pengelasan. Secara garis besar caranya ialah dengan menambahkan aluminium di kepala piston dan diprofil ulang dengan mesin bubut dan frais.
piston Jupiter dilas jenong |
Sebagai contoh adalah piston pada gambar di atas. Piston Jupiter Z tersebut masih baru beli dan langsung dipanaskan di tukang las aluminium. Dengan kata lain, piston di atas tadi dimentahkan lagi profil kepala nya. Carilah tukang las yang sudah berpengalaman dan kalau bisa menggunakan alat las bukan karbit lagi. Hal itu ditujukan untuk hasil dome yang maksimal, kuat, dan tidak keropos. Untuk ketebalan, diameter, dan tipe menyesuaikan keinginan ataupun hitungan kita sendiri. Hati-hati dalam mengelas, piston tidak boleh berubah bentuk lingkarnya (jangan sampai molet/menggeliat). Setelah itu, piston dapat diproses bubut.
perbedaan hasil piston Jupiter Z las jenong (kiri), standar (kanan) |
Proses pembubutan sendiri membutuhkan diameter, bentuk, dan coakan klep yang kita inginkan. Misal head sudah ubah sudut dan klep besar, tentu berbeda pula desainnya dibandingkan yang head masih standar. Yang lebih penting lagi adalah desain kepala piston tadi terkait erat ke rasio kompresi dan bahan bakar yang akan dipakai. Jadi kerjakan dengan hitungan yang teliti dan tidak ngawur.
Foto:
Senin, 21 September 2015
Intake Kodok Membran RXZ
Intake Kodok Membran RXZ - Intake besar dengan rumah membran RXZ sudah banyak beredar di pasaran. Sejatinya, produk ini dijual untuk motor F1ZR yang ingin berperforma. Namun dalam perkembangannya, intake kodok membran RXZ juga dapat diaplikasi di motor bebek 2 tak lain nya. Apabila menggunakan intake ini, karburator juga bisa diganti yang lebih besar. Berikut foto dari part tersebut.
intake kodok membran RXZ |
Sabtu, 19 September 2015
Adaptor Blok RX di Yamaha V80
Adaptor Blok RX di Yamaha V80 - Ingin bore up ekstrim di motor bebek jadul Yamaha menggunakan blok dan head RX? RX yang mana saja terserah yang penting ada blok dan kop nya. Ini merupakan salah satu trik yang sering dilakukan tuner bebek jadul. Dengan berbekal adaptor besi di bawah blok, maka baut tusuk tidak perlu digeser. Seperti apa contohnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
salah satu model adaptor blok RX king akan dipasang di V80 |
Di atas tadi adalah ilustrasinya. Lantas bagaimana caranya? Caranya adalah menyiapkan plat esser tebal dan dimal sesuai dengan lubang baut standar dan blok RX yang akan digunakan. Pada bagian tengah, lubang disesuaikan dengan liner dan lubang transfer. Untuk lubang baut standar menyesuaikan bentuknya dan untuk baut tusuk blok berada di paling luar. Ini barusan adalah caranya mengkreasi adaptor blok agar blok dapat terpasang di crankcase V80.
ilustrasi mesin V80 di blok kop RX Special by Bayu, teman di Juwana |
Pertanyaan selanjutnya yang muncul pastilah terkait piston, porting, as kruk, stang, dsb. Ya, karena ini share dari teman aku, tentu bermacam-macam cara yang dipakai karena tergantung kebutuhan dan kemauan. Ada yang as kruk menggunakan Force1, F1ZR, Alfa (52 mm), RX King (50 mm), atau standar V80 tapi ganti stang. Piston sendiri juga tergantung kapasitas mesin mau dibuat berapa cc.
yamaha V75 blok kop RX100 by Adelio KRT Pro Speed |
Apakah ini membutuhkan bubut sana sini? Sudah dikatakan tergantung kebutuhan juga. Kalau piston nyatanya mendem/tenggelam jauh tentu perlu proses bubut blok atau malah ganti piston yang lebih tinggi dome nya. Porting tentunya diukur kembali agar durasi tidak kacau. Tentu aplikasi cara modif mesin ini butuh ilmu dan pengalaman yang lebih dari cukup.
yamaha V75 yang dulu dibuat mainan by Adelio KRT Pro Speed |
Langganan:
Postingan (Atom)