Kelemahan Matik Dibanding Motor Manual - Motor matik memang semakin digemari oleh masyarakat Indonesia. Kelebihan matik yang mudah dipakai dan tinggal gas saja semakin memanjakan konsumen. Jika dilihat dari trend yang terjadi, motor manual semakin berkurang jumlah pemakainya. Padahal jika dilihat, motor matik memiliki beberapa kelemahan yang sangat kompleks. Berikut beberapa kelemahan motor matik dibanding motor manual.
- Cenderung boros
Hampir dapat dipastikan bahwa motor matik cenderung lebih boros dibandingkan motor manual. Hal ini terlihat jika membandingkan matik dengan manual. Walaupun fuel injection dengan kapasitas mesin hampir sama, akan menghasilkan konsumsi bahan bakar yang berbeda. Hal ini terjadi karena rasio/reduksi transmisi keduanya berbeda, sehingga rpm mesin matik cenderung lebih tinggi dibanding motor manual. - Diameter roda kecil
Rata-rata ukuran roda pada motor matik kecil. Hal ini menyebabkan ban lebih menekuk dan membuat ban matik cepat bergelombang. Hal tersebut menyebabkan kenyamanan menjadi berkurang. Selain itu, dengan ban kecil maka motor akan lebih sensitif terhadap medan jalan yang kurang baik. - Perawatan CVT lebih ekstra
Karena digerakkan dengan sistem CVT, yang notabene komponennya bersifat fast moving, maka perlu dilakukan pengecekan rutin terhadap kondisi part. Apabila tidak dijaga kondisinya, maka performa akan kurang nyaman dan konsumsi bahan bakar semakin menjadi-jadi. - Biaya perawatan mahal
Karena fast moving part motor matik lebih banyak dan harganya mahal, maka perawatan motor matik tentu lebih tinggi daripada motor manual. Ini merupakan beban yang lumayan menguras kantong maupun dompet. - Kurang mampu memikul beban
Dari segi desainnya, kebanyakan matik hanya menggunakan monoshock. Walaupun shock yang digunakan lebih kuat daripada milik manual, namun penyangga tunggal tentu akan bergerak ketika membawa beban. Hal ini kurang cocok untuk rider yang membawa beban besar.