Kamis, 03 November 2016

Busi Supra X 125 di Yamaha Xeon

Busi Supra X 125 di Yamaha Xeon - Busi standar Yamaha Xeon (NGK CR7E) mirip dengan Vixion (NGK CR8E). Apabila diganti dengan kepunyaan Jupiter MX (NGK CPR8AE9), Supra X 125 (Denso U24EPR9), dan sejenisnya akan sedikit menabrak piston. Jika memaksa dengan busi tersebut tentu perlu menyetel celah busi lebih rapat dengan feeler gauge sekitar 0.6 mm rata.  Selebihnya cara memasang sama saja.
elektroda busi Xeon lebih pendek
Jika tanpa perlakuan tersebut, maka bidang percikan bunga api busi tidak banyak karena elektroda samping akan tertekuk setelah disentuh piston.
busi Xeon/Vixion (bawah),
busi Jupiter MX (atas)

Senin, 31 Oktober 2016

Yamaha Jupiter Pakai Bahan Bakar Solar

Mesin Bensin Pakai Bahan Bakar Solar - Penelitian untuk skripsi saya sendiri di Politeknik Negeri Jember adalah Mesin Otto Berbahan Bakar Solar. Motor sudah menyala dengan pembakaran yang kontinyu. Sepeda motor juga mampu mencapai 12.000 rpm. Riset saya masih berlanjut dan inilah hasil sementara dari motor Yamaha Jupiter standar menggunakan bahan bakar solar.
Spek:
  • bahan bakar solar murni
  • knalpot standar modif freeflow
  • rasio kompresi standar 9:1
  • karburator standar Mikuni VM16
  • pengapian full standar
Hasil analisa hingga saat ini adalah setting bahan bakar terlalu kaya, AFR 5.5:1, dengan α (lambda) emisi gas buang 0.37. Apakah motor tersebut bisa berjalan? Jawabnya adalah BISA. Namun analisa performa masih belum dilakukan.

Minggu, 02 Oktober 2016

Ubah Dudukan Bearing/Laher Noken As Suzuki Satria F

Ubah Dudukan Bearing/Laher Noken As Suzuki Satria F - Ini merupakan ilmu lama yang tetap boleh untuk dibagikan ke siapa saja. Tujuan mengubah desain dudukan noken as Suzuki Satria F menggunakan bearing/laher adalah mengurangi kerugian mekanis. Harapannya dengan efisiensi gerak semakin baik, tentu performa motor lebih optimal. Berikut panduan secara singkat mengubah dudukan camshaft Satria menggunakan laher/bearing.
Camshaft Satria F + Bearing
 
1. Siapkan bahan yang diperlukan
Bahan yang dimaksud adalah laher bambu atau needle bearing. Orang atau toko sering juga menyebut dengan istilah roches. Carilah part dengan ukuran yang sesuai dengan perencanaan. Ukur terlebih dahulu kebutuhan diameter luar, diameter dalam, dan lebar.
 
needle bearing (roches/laher bambu)
 
2. Bubut tempat bearing
Untuk ini diperlukan bantuan dari tukang bubut. Silahkan menyesuaikan dan dikoordinasi agar hasil sesuai yang diharapkan.
 
needle bearing telah pas pada posisi yang diinginkan
 
3. Bypass saluran pelumas
Jangan lupa akibat menggunakan bearing, lubang oli akan tertutup. Tentu bypass saluran oli adalah hal wajib. Caranya adalah dengan melubangi dengan bor dan memberi jalur oli pada plat tambahan. Plat tambahan nantinya akan diikat pada tutup noken as menggunakan baut.
 
bypass oli agar noken as tidak aus

Jumat, 09 September 2016

Gambar Yamaha V80 Rem Depan Cakram Suspensi Shock Standar

Gambar Yamaha V80 Rem Depan Cakram - Berikut merupakan kumpulan gambar dari Komunitas Yamaha V-Series Indonesia.



Selasa, 12 Juli 2016

Celah Klep Standar Yamaha

Celah Klep Standar Yamaha - Berikut merupakan pedoman ukuran untuk penyetelan celah klep.

Mio = 0.08/0.10 mm
Nouvo = 0.08/0.10 mm
Fino = 0.08/0.10 mm
Xeon = 0.10/0.18 mm
Mio J = 0.10/0.10 mm
Mio M3 = 0.10/0.10 mm

Crypton = 0.08/0.10 mm
Vega = 0.08/0.10 mm
Vega ZR = 0.08/0.10 mm
Force 115 = 0.10/0.10 mm
Jupiter Z = 0.08/0.10 mm
New Jupiter Z = 0.08/0.10 mm
Jupiter Z1 = 0.10/0.10 mm
Jupiter MX 135 = 0.15/0.15 mm
Jupiter MX 150

Byson = 0.10/0.12 mm
Vixion = 0.15/0.18 mm
Xabre = 0.15/0.18 mm
Scorpio = 0.10/0.10 mm
R15 = 0.15/0.18 mm
R25

Minggu, 03 Juli 2016

Celah Klep Standar Honda

Celah Klep Standar Honda - Berikut merupakan pedoman ukuran untuk penyetelan celah klep.

Beat, Spacy = 0.15/0.15 mm
Scoopy = 0.16/0.16 mm
Scoopy eSP = 0.12/0.18 mm
PCX 125&150 = 0.10/0.24 mm
Vario 110 = 0.15/0.25 mm
Vario 110 FI = 0.16/0.16 mm
Vario 110 eSP = 0.12/0.18 mm
Vario 125 FI = 0.10/0.24 mm
Vario 150 = 0.10/0.24 mm

C100 = 0.05/0.06 mm
Win 100 = 0.05/0.06 mm
Revo/Blade = 0.10/0.10 mm
Blade FI = 0.10/0.17 mm
Kirana = 0.05/0.05 mm
SX 125 = 0.05/0.05 mm
SX 125 FI = 0.10/0.17 mm

CB&GL = 0.10/0.10 mm
CB 150R = 0.16/0.25 mm
MegaPro FI = 0.10/0.14 mm
Verza = 0.10/0.14 mm
Sonic 150 = 0.16/0.24 mm
CS1 = 0.06/0.28 mm
CBR 150 = 0.16/0.25 mm
CBR 250 = 0.16/0.27 mm

Celah Klep Standar Suzuki

Celah Klep Standar Suzuki - Berikut merupakan pedoman ukuran untuk penyetelan celah klep.

Spin = 0.06/0.12 mm
Nex = 0.06/0.12 mm
Hayate = 0.06/0.12 mm
Skywave = 0.06/0.12 mm
Skydrive = 0.06/0.12 mm

Smash 110 = 0.07/0.07 mm
Shogun 110&1251 = 0.07/0.07 mm
Thunder 125 = 0.10/0.15 mm

Satria 150F = 0.15/0.30 mm
Inazuma 250 = 0.15/0.30 mm

Celah Klep Standar Kawasaki

Celah Klep Standar Kawasaki - Berikut merupakan pedoman ukuran untuk penyetelan celah klep.

Kaze R = 0.07/0.07 ±0.02 mm
KLX 150 = 0.06/0.10 mm
KLX 250 = 0.15/0.20 mm
Ninja 250 = 0.20/0.25 mm

Selasa, 28 Juni 2016

Profil Noken As Standar Honda K56 (Supra 150GTR, New Sonic 150, CBR150R, CB150R)

Profil Noken As Standar Honda K56 (Supra 150GTR, New Sonic 150, CBR150R, CB150R) - Berikut sebagian dari profil noken as Honda Supra 150GTR, New Sonic 150, All new CBR150R, dan All new CB150R.
noken as CBR150R
Intake
Durasi = 7 + 180 + 38 = 225º
Celah klep = 0,16 mm ±0,03 mm

Exhaust
Durasi = 33 + 180 + 2 = 215°
Celah klep = 0,25 mm ±0,03 mm

NB: diukur pada lift klep 1 mm
noken as mentah New Sonic 150

Minggu, 19 Juni 2016

Substitusi Shock Belakang Yamaha Xeon Pakai Mio

Substitusi Shock Belakang Yamaha Xeon Pakai Mio - Untuk motor matik Yamaha Xeon tergolong lebih susah spare partnya dibandingkan saudaranya, Yamaha Mio. Untuk masalah shock belakang bisa saling tukar karena ukurannya sama persis. Perbedaannya hanya pada model ulir pegas saja.
shock belakang Yamaha
Xeon (kiri), Mio (kanan)

Kamis, 02 Juni 2016

Prinsip Kerja Rem Hidrolik

Prinsip Kerja Rem Hidrolik - Sistem pengereman motor saat ini mayoritas menggunakan tipe cakram, selain lebih sporti dan modern, kemampuannya dalam mengurangi laju juga lebih baik dibanding rem teromol. Buktinya di motor kencang dan di balap semua pakai rem cakram. Hampir semua rem cakram menggunakan sistem hidrolik, yang menerapkan prinsip Hukum Pascal. Sedang yang pakai kabel konvensional zaman dulu ada di Honda GL100.
sistem rem hidrolik
Prinsip kerja rem hidrolik seperti disinggung di atas, menggunakan prinsip Hukum Pascal yang kita pelajari di bangku SMA yang berbunyi, “Tekanan yang diberikan zat cair di dalam ruang tertutup diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah dengan sama besar.” Jadi ketika tuas rem ditekan akan mendorong piston master, sehingga minyak rem akan terdorong dan tekanannya diteruskan ke segala arah, dalam hal ini tentu saja menuju ke kaliper lewat slang rem.

Dorongan minyak rem selanjutnya mendorong piston kaliper, yang sisi luarnya tertempel kampas rem. Hasilnya kampas rem menjepit cakram, sehingga terjadi gaya gesek dan putaran bisa diperlambat.

Kamis, 26 Mei 2016

Spesifikasi Yamaha Vixion Advance (2015-2017)

Yamaha Vixion Advance
Mesin
Tipe mesin : 4-stroke, 4 valve SOHC Fuel Injection, liquid cooled
Diameter x Langkah : 57.0 mm x 58.7 mm
Volume Silinder : 149,8 cc
Rasio kompresi : 10.4 : 1
Daya Maksimum : 12.2 kW (16,59 PS)/8.500 rpm
Torsi Maksimum : 14.5 Nm (1.48 kgf-m)/7.500 rpm
Sistem Starter : Elektrik & Kick starter
Sistem Pelumasan : Basah
Sistem Suplai BBM : Fuel Injection
Kapasitas Oli Mesin Total : 1.15 L
Berkala : 0.95 L
Ganti filter oli : 1 L
Tipe Kopling : Basah, kopling manual, multiplat
Tipe Transmisi : Return 5-speed (1-N-2-3-4-5)

Dimensi
P x L x T : 1.925 x 705 x 1.030 mm
Jarak Sumbu Roda : 1.300 mm
Jarak Terendah ke Tanah : 165 mm
Tinggi Tempat Duduk : 790 mm
Berat Isi : 129 kg
Kapasitas Tangki Bensin : 12 L

Rangka
Tipe : Diamond, Pressed backbone (Deltabox)
Suspensi Depan : Teleskopik
Suspensi Belakang : Lengan ayun, link suspensi monocross
Ban Depan : 90/80-17M/C 46P
Ban Belakang : 120/70-17M/ C 58P
Rem Depan : Cakram hidrolik, single disc brake
Rem Belakang : Cakram hidrolik, single disc brake

Kelistrikan
Sistem Pengapian : TCI / Transistorized Control Engine (Digital)
Baterai : YTZ4V/GTZ4V (MF Battery 3Ah)
Tipe Busi : CR8E (NGK) / U24ESR (DENSO)