Selasa, 01 Januari 2013

Daftar Diameter Pin Piston

Daftar Diameter Pin Piston - Piston memiliki lubang yang diameternya hampir tidak sama setiap varian produk yang berbeda kapasitas silinder nya (CC). Semakin besar cc motor, pen nya ikut semakin besar menyesuaikan lubang pada stang seher. Berikut daftar diameter pen nya.
diameter pin piston
Daftar Pin Piston Standar yang cocok untuk Bore-Up dengan diameter tertentu :
  • Pin piston 13 mm
    • Kawasaki Kaze-R
    • Kawasaki Blitz-R
    • Kawasaki ZX130
    • Kawasaki Athelete
    • Honda Sonic 125
    • Honda Vario 110/125
    • Honda Beat
    • Honda Blade/Revo
    • Honda C-series
    • Yamaha Jupiter/Jupiter Z
    • Yamaha Vega
    • Yamaha Crypton
    • Yamaha Mio J
    • Yamaha Mio M3/125
    • Suzuki Nex
    • Suzuki Let's
  • Pin piston 14 mm
    • Yamaha Jupiter MX
    • Yamaha Vixion
    • Yamaha Xeon
    • Yamaha Lexi
    • Yamaha Nmax
    • Honda Verza
    • Honda CB150 new
    • Honda Vario 150
    • Honda Sonic 150
    • Suzuki Smash
    • Suzuki Shogun
    • Suzuki Spin
    • Suzuki Skywave
    • Suzuki Skydrive
    • Suzuki Thunder 125
    • Kawasaki KLX 150
  • Pin piston 15 mm
    • Yamaha Mio
    • Yamaha Nuovo
    • Honda CBR150 old
    • Honda Tiger
    • Honda Mega-Pro
    • Suzuki Satria 150 FI
  • Pin piston 16 mm
    • Yamaha Scorpio
    • Suzuki Satria 150F old
    • Kawasaki Boss

Alternatif Per kopling Menggunakan Per Payung Bekas

Alternatif Per kopling Menggunakan Per Payung Bekas - Ternyata ada cara murah, bahkan gratis, untuk menyiasati penggatian per kopling tipe racing. Biasanya kita mencari merek aftermarket yang sudah kita sering jumpai di speedshop manapun. Harganya pun bisa sampai 100rb untuk satu set per kopling racing tersebut. Untuk itu, kita dapat mengakali nya dengan menggunakan per payung bekas yang sudah tidak terpakai. Namun, kelemahan cara ini adalah hanya untuk maksimal 3x running balap. Untuk harian masih ditoleransi 3-6 bulan.
per kopling dari per payung
Untuk kekerasan, per payung bekas ini tidak kalah dibanding per aftermarket tersebut. Ketebalan per juga lebih tebal dibanding per standar nya. Cara membuatnya mudah kok. Cari 2 buah per payung bekas yang masih bagus dan potong masing-masingnya menjadi 2 (dengan jumlah lilitan sebanyak 7) sehingga jumlah per yang kita dapat ada 4. Sama kan dengan jumlah per standar kita? Kalau jumlah per kita lebih banyak, ya tinggal tambah lagi dengan per payung yang lain.


Setelah terpotong, gunakanlah gerinda duduk untuk meratakan tepi per nya. Beri sedikit jarak agar ada tekanan balik dari per setelah kita melepas presneling.
Beri jarak ujung per saat akan diratakan
Hal ini berfungsi agar ada tendangan balik dari per
Beda panjang per std dengan per custom
Untuk memasangnya siapkan alat yang dibutuhkan oleh sepeda motor anda, seperti kunci T8, kunci 10, kunci 12, kunci 17, dsb. Berikut cara memasangnya:
1. Lepas kickstarter terlebih dahulu
Karena kita akan membuka bak kopling, terlebih dulu kita lepas knalpot dengan kunci 10 dan 17, footstep dengan kunci 12, dan kick starter tadi dengan kunci 10.

2. Buka baut bak kopling dengan kunci T8 tetapi jangan dilepas dahulu
Jika langsung kita buka, oli akan keluar duluan karena kita belum mengeluarkan oli dari mesin (nge-tab).

3. Siapkan wadah dibawah bak kopling
Wadah ini akan menjadi tempat oli yang akan kita keluarkan. Lepas baut kopling dan tarik perlahan, yang penting oli sudah bisa keluar.

4. Buka bak koplingnya
Setelah oli sudah keluar semua baru kita tarik bak koplingnya. Saat membuka jangan kasar! Tangan kiri sambil menekan poros kickstarter dan tangan kanan menarik bak kopling. Jika kickstarter lepas kita nanti harus memasangnya kembali pada dudukannya dan ini menambah pekerjaan kita.

5. Buka 4 baut per nya
Buka 4 baut pernya dengan kunci 8.

6. Ganti per kopling standar dengan per payung custom tadi
Untuk pemasangan per payung ini sangat dibutuhkan tenaga untuk memasang. Hati-hati sepeda motor anda terguling karena kita harus mendorong baut agar masuk ke drat bautnya. Sangat berbeda jika kita menggunakan per kopling std atau aftermarket.

7. Pasang semua yang kita lepas dengan membalik prosedur di atas
Untuk menutup bak kopling, tutup bak dulu dengan memasang baut yang dikencangkan dengan tangan. Setelah semua baut sudah terpasang, kencangkan dengan menyilang! Jadi pojok dulu secara menyilang, bergantian atas ke bawah lalu kanan ke kiri dan rapatkan semua baut.

8. Masukkan oli kembali dan tes motormu!

Diameter Tabung/Pipa Inner Tube Shock Breaker Depan

Diameter Tabung/Pipa Inner Tube Shock Breaker Depan - Berikut adalah daftar diameter pipa inner tube shock breaker depan dari beberapa varian sepeda motor. Daftar berikut juga membantu tahap reamer karena pipa inner tube ini juga dapat dibuat menjadi skep. 

Yamaha
Jupiter : 26 mm
Jupiter MX : 26 mm
Mio : 26 mm
Xeon : 26 mm
125Z : 27 mm
RX-King : 30 mm
Scorpio Z : 33 mm
Vixion : 33 mm
Byson : 41 mm

Honda
Blade : 26 mm
Beat : 26 mm
Revo : 26 mm
CS-1 : 26 mm
Scoopy : 26 mm
Vario : 26 mm
Supra X 125 : 26 mm
Kharisma : 26 mm
Kirana : 26 mm
Grand : 26 mm
Supra : 26 mm
Win 100 : 27 mm
GL100 : 27 mm
Tiger : 31 mm
Megapro : 31 mm
CBR 150 : 31 mm
GL Pro / Max : 31 mm

Suzuki
Smash : 26 mm
Spin : 26 mm
Skydrive : 26 mm
Satria FU : 26 mm
Satria-R : 27 mm 
Shogun R : 27 mm 
Shogun 125 SP : 27 mm
TS 125 : 31 mm
RGR : 31 mm
Thunder 250 : 37 mm

Kawasaki
Kaze : 26 mm
ZX-130 : 26 mm
Blitz : 26 mm
Edge : 26 mm
KLX : 33 mm
Athlete : 33 mm
Ninja 150 : 33 mm

Kapasitas Oli Shock Breaker

Kapasitas Oli Shock Breaker - Memberi kapasitas oli sok jangan sampai memakai pedoman oli kepenuhan. Sebab dimensi dan ketebalan bumbung sok up side down, mudah dikacaukan oleh tinggi rendah permukaan oli sok. Kalau sudah begitu, idealnya tetap berpedoman pada standar yang direkomendasikan oleh pabrik. Berikut data nya :

Jupiter : 55 cc
MX-135 LC : 55 cc
Supra-X : 55 cc
Karisma : 55 cc
Kaze : 50 cc 
ZX-130 : 50 cc
Shogun 125 : 55 cc-60 cc
Satria-R : 55 cc-60 cc
Shogun 110 : 55 cc
Shogun 125 Sp : 55 cc

Tapi dari data ukuran ini bisa diseting lagi dengan toleransi plus minus 10 cc. Artinya, kalau dominan berkendara-nya selalu berboncengan, tambahkan 10 cc. Sebaliknya, kalau sering berkendara single, sebaiknya dikurangi 10 cc. 

Tapi sesuai dengan data di lapangan, setiap penggunaan sok depan up side down selalu dibuat cenderung lebih kenyal. Dengan maksud, agar travel sok depan tak terlalu banyak. Dengan begitu, gesekan yang dihasilkan inner tube dengan sil oli dan sil debu lebih minim. Sehingga memungkinkan dalam pemakaian jangka panjang. 

Cara ini juga penting diapllikasikan pada skutik saat mengaplikasi sok up side down. Dikarenakan center of gravitasi skutik, titik beratnya lebih banyak di belakang. Tapi, ketika ditinjau dari tata letak jok serta, riding style, jatuhnya lebih banyak di depan. 

Sehingga, porsi beban suspensi lebih banyak ada di depan. Efeknya, bantingan stang kemudi terasa berat. Untuk mengatasi hal ini, bisa disiasati dengan penambahan kapasitas oli sok depan, cenderung kenyal.

Membuat Dial Jet Sendiri yang Adjustable

Membuat Dial Jet Sendiri yang Adjustable - Dial Jet bekerja pada putaran tinggi seiring bukaan botol skep. Ketika skep terangkat, bahan bakar akan ter-isap kevakuman moncong karbu, kalau di putaran bawah, power jet belum berfungsi. Tugas dial jet adalah membantu suplai bahan bakar saat RPM tinggi.
dial jet handmade
Sebenarnya teknik membuat dial jet sudah pernah di ulas sebelumnya oleh tabloid otomotif. Buat yang sayang banget sama karbu ini ada sedikit tips pengembangan membuat dial jet tanpa perlu merusak karbu.

Langkah - langkah nya:
1. Siapkan Velocity stack
Sebagai contoh, velocity stack ini digunakan untuk karbu 28 (ditoko variasi banyak).
velocity stack
2. Selang karbu secukupnya
Ukuran jangan terlalu besar (pakai aja selang sisa yang nempel di karbu).

3. Pilot jet ukuran bebas
Kalau bisa jangan terlalu besar soalnya kalau terlalu besar akan mengurangi fungsi kerjanya. Sebagai contoh, saya menggunakan pilot jet 20 milik Jupiter MX karena pilot jet Mikuni memiliki drat dibawah & memiliki diameter lebih kecil dibandingkan pilot jet karbu keluaran Keihin.

4. Melubangi velocity stack.
Lubangi bagian atas belakang dengan mata bor ± 3mm & di senai (tap drat), lalu pasang pilot jet tadi pada lubang yang sudah ada dratnya di velocity stack. Pasang velocity stack pada karbu dan hubungkan salah satu ujung selang ke pilot jet dan yang ujung satu lagi dihubungkan ke pipa pembungan bensin yang berada di bawah mangkok karbu. Langkah terakhir buka sekrup pembuangan sampai bensin keluar (buka secukupnya & jgn sampai lepas).

NB: Adjustable disini dapat diarti-kan bahwa dial jet dapat di aktif / non-aktif sesuai kehendak dengan membuka / menutup baut kuras di mangkuk atau besar / kecil nya pilot jet yang digunakan.

Desmodromic System's Ducati

Desmodromic System's Ducati - Desmodromic merupakan teknologi yang diciptakan oleh pabrikan Ducati yang fungsinya untuk mempercepat proses penutupan klep dan mencegah kasus floating. Jika klep mengalami floating akan berbahaya pada bagian dalam mesin. Klep tertabrak piston, lalu patah atau bengkok. Ketika patah dan dihajar terus menerus oleh piston, silinder akan baret, retak, dsb. piston pecah, kruk as oleng, dan stang seher patah atau melintir. Biasanya mekanik mengakalinya dengan menggunakan per klep yang type hard dan keras.
sistem katup Desmodromic
Tetapi, pada desmodromic system ini tidak diperlukan lagi per klep yang keras. Justru sebaliknya, per klep lunak sudah mampu mengembalikan posisi klep untuk segera menutup. Cara kerja nya dengan menggunakan rocker arm ganda yang salah satu berfungsi untuk menekan klep dan satu nya mengembalikan posisi klep dengan cepat.
2 bumbungan kem untuk satu klep
pertama untuk menekan klep
kedua untuk menarik klep
Keuntungan sistem desmodromic:
1. Tidak membutuhkan per klep yang keras
2. Kasus floating dapat di minimal kan
3. Kerja kem jadi ringan, putaran mesin tidak berat

Kelemahan jika memodifikasi model desmodromic:
1. Sistem nya rumit untuk di contoh
2. Diperlukan modifikasi ekstrim di blok kop
3. Biaya keluar banyak

Video Cara Kerja Ducati Desmodromic Valve

Reamer Karburator Jupiter-Z Kode VM17SH dengan Skep GL-100

Reamer Karburator Jupiter-Z Kode VM17SH dengan Skep GL-100 - Ketika karbu Jupiter-Z direamer dengan skep GL100 (diameter 19.9mm), hati-hati lah saat mengunci / mengeraskan baut tutup skep karena rawan silinder skep melintir. Karbu ini dapat di reamer dengan lebar venturi sebesar 18mm (max) dan tinggi venturi mencapai 23.5mm (bisa di tambah lebih extreme tetapi tidak menggunakan pack karet). Untuk reamer karbu ini diperlukan ketelitian dengan sangat karena rawan pecah tetapi tetap aman untuk harian.
bagian yang rawan melintir saat mengeraskan baut pengunci
Untuk langkah-langkah nya sama seperti reamer karbu Jupiter maupun yang lainnya, hanya saja perbedaannya adalah hasil venturi nya. Berikut bagian yang dapat di reamer dari karbu ini.
comparison / perbandingan nya
intake manifold di reamer juga
reamer belakang di buat lingkaran
tetapi tidak sampai tengah venturi
bagian depan dapat dihaluskan
reamer ke atas extreme
Moncong di potong dan di reamer

Panduan Untuk Pemula yang Ingin Memahami Karburator

Panduan Untuk Pemula yang Ingin Memahami Karburator - Sebagai seorang pemilik kendaraan roda dua alias sepeda motor, tentu sudah sering mendengar istilah “karburator”. Walau sudah tidak asing lagi dengan istilah ini, masih cukup banyak juga pemilik motor yang belum paham tentang fungsi peranti vital yang satu ini. Terutama kategori rider pemula yang awam permotoran, cara kerja karbu dan cara setting nya sering jadi bingung.

Berikut uraian dasar tentang cara kerja karburator motor yang dirangkum dari berbagai sumber dan referensi, mudah mudahan dapat membantu sesama newbie yang belum begitu paham tentang cara kerja karburator.


  • Fungsi KarburatorSebagai mesin bakar, kita tahu bahwa motor kita ini perlu bahan bakar untuk bisa menyala dan beroperasi (selain juga adanya kompresi dan api). Nah karburator inilah otak utama yang bertanggung jawab pada pasokan/supply bahan bakar untuk kelangsungan operasional mesin motor kita. Pengertian ‘bahan bakar’ disini bukan hanya sekedar bensin, melainkan dalam bentuk campuran bensin + udara dalam komposisi tertentu. Makanya anda tak bisa menyalakan mesin dengan cara mengguyur / mengucurkan bensin langsung dari tangki ke dalam ruang bakar mesin. Bukannya idup, yang ada malah basah kuyup motor kita.

    Di sinilah peran karburator dibutuhkan, karena karburator dirancang untuk memproduksi campuran bensin + udara yang SIAP dibakar diruang bakar mesin, ready to burn. Yaitu dengan cara memecah bensin yg ada dimangkuk karbu menjadi partikel partikel kecil (dikabutkan seperti halnya sistem spray pada semprotan parfum / obat anti serangga) lalu mencampur-nya dengan partikel oksigen dari udara luar, baru kemudian mengirimkan campuran siap bakar ini ke dalam mesin. Jrengg….nyala deh motor.
  • Mixture Ratio / Air Fuel Ratio (AFR)Untuk bisa dibakar dengan baik, bensin dan udara harus dicampur dalam jumlah perbandingan atau komposisi tertentu, istilah kerennya Mixture Ratio atau Air Fuel Ratio (AFR). Komposisi atau perbandingan udara+bensin yang ideal untuk pembakaran mesin menurut teori adalah 14,7gr udara untuk setiap 1gr bensin (14,7 : 1). Walau pada prakteknya, tidak mungkin selalu mendapatkan angka yg tetap karena kondisi internal mesin dan juga kondisi eksternal lingkungan yg dinamis alias dapat berubah-ubah yang berpengaruh pada suplai mixture karburator, sehingga rentang 12: 1 sampai dengan 15:1 sudah bisa dikategorikan ideal.

    Komposisi ideal artinya komposisi bensin+udara yang memungkinkan bisa dibakar di mesin tanpa meninggalkan sisa bensin atau sisa udara yg tidak terbakar, dengan kata lain Terbakar tuntas. Dari sinilah kemudian timbul istilah populer yang sering kita dengar di pembahasan soal seting karbu; yaitu “setingan basah vs setingan kering” atau “campuran kaya vs campuran miskin”. Itu bukan ngomongin musim hujan atau banyak banyakan duit ya.

    Setingan basah (rich mixture) artinya komposisi udara lebih sedikit dari kondisi ideal, misalnya 10gr udara :1gr bensin (AFR 10:1). Setingan kering (lean mixture) artinya komposisi udara lebih banyak dari kondisi ideal, misalnya 17gr udara :1gr bensin. Setingan kebasahan membuat terlalu banyak bensin dibanding udara yang masuk ke mesin, sehingga pada saat pembakaran meninggalkan sisa bensin yang belum terbakar. Setingan kekeringan ya sebaliknya, pada saat pembakaran meninggalkan sisa udara yang gagal dibakar didalam mesin. Oleh karena itu, usaha untuk mendapatkan komposisi campuran udara+bensin Ideal inilah sesungguhnya yg jadi tujuan utama dari “setting karburator’ atau disebut juga JETTING.

    Lalu bagaimana caranya kita bisa tahu bahwa campuran bensin udara karburator kita sudah ideal ? Memang ada alat ukurnya yang disebut AFR Meter, tapi karena tak banyak orang punya alat ini, sebagian besar rider atau tuner lebih sering mendiagnosis AFR dengan mengenali dan merasakan langsung gejalanya di mesin, juga dengan bantuan membaca kondisi penampakan busi.

    Prinsip Kerja Karburator
    Prinsip kerja karburator sebenarnya cukup sederhana yaitu dengan memanfaatkan dua prinsip dasar :
    a. Prinsip tekanan udara / atmospheric pressure.
    Mungkin pemirsa masih ingat sedikit pelajaran IPA entah itu waktu sd, smp atau sma, yang menyebutkan bahwa udara akan berpindah atau mengalir dengan sendirinya dari suatu tempat yg bertekanan lebih tinggi menuju tempat yg bertekanan lebih rendah. Nah, pada mesin 4 tak alias 4 langkah, kevakuman / tekanan rendah tercipta didalam ruang silinder pada saat langkah hisap (piston bergerak dari titik mati atas/TMA ke Titik Mati Bawah/TMB). Karena tekanan udara diluar silinder lebih tinggi, maka udara akan bergerak dari luar melewati lorong karburator, melewati intake, saluran porting, dan klep IN yang sedang terbuka menuju silinder dan kemudian mengisi ruang disana sehingga akhirnya tekanan udara didalam silinder kembali seimbang dengan tekanan udara diluar silinder. Nah udara yang bergerak mengalir dari luar melewati lorong karburator inilah yang kemudian dipakai sebagai media transportasi untuk mengangkut atau membawa serta kabut bensin yang diproduksi karburator.

    b. Prinsip efek venturi (Venturi Effect)
    Lorong / saluran utama didalam karburator disebut sebagai Venturi. Venturi memiliki beberapa ukuran seperti misalnya Karbu standar Satria FU (Mikuni BS26) yang memiliki diameter venturi 26mm, atau karbu Keihin PE28 yang memiliki diameter venturi 28mm.

    Lorong karbu dirancang lebih lebar di moncong karbu dan menyempit didalam supaya aliran udara dapat bergerak cepat saat memasuki venturi. Karena aliran udara akan bergerak semakin cepat saat harus melewati ruang yang lebih sempit. Seperti halnya aliran air pada sungai yang semakin deras saat memasuki bagian sungai yang menyempit. Atau air yang memancar lebih deras pada selang yang lebih kecil. Kaidah fisika juga menyatakan bahwa semakin cepat flow atau aliran udara disuatu ruang, maka tekanan udara nya justru semakin turun didalam ruang tersebut. Berdasarkan prinsip ini, udara yang bergerak cepat sepanjang lorong venturi menyebabkan tekanan udara didalam lorong venture menjadi turun, lebih rendah dari tekanan udara normal didalam mangkok karbu (nilai atmospheric pressure normal berkisar 15psi, makanya ada lubang Ventilasi di mangkok karbu untuk menjaga tekanan tetap normal didalam mangkuk).

    Nah, perbedaan tekanan di lorong venturi dengan di dalam mangkuk karbu ini memungkinkan bensin dari mangkok seperti terhisap mengalir naik keatas menuju lorong venturi dan ikut tercampur dengan aliran udara disana menuju mesin.
  • Tipe dan Konstruksi KarburatorAda dua jenis tipe karburator yg paling sering kita temui yaitu Tipe karburator Vakum (Constant Velocity Carburetor) contohnya ya karbu standar FU, Mikuni BS26. Dan satu lagi yaitu tipe karburator konvensional atau disebut juga Karbu Skep (Slide Carburetor / Variable Venturi Carburetor), contohnya adalah karbu Keihin PE28, PWK28, Mikuni VM28, dsb.

    Dua tipe karburator ini sebetulnya tetap bekerja berdasarkan prinsip yang sama seperti yang dijelaskan di bab diatas (prinsip tekanan udara dan venturi effect), hanya saja ada sedikit perbedaan pada mekanisme pengaturan naik turun skep nya. Karbu konvensional naik turun skep langsung terhubung kabel dengan grip gas, sedangkan di karbu vakum, naik turun skep tidak langsung terhubung grip gas, tetapi melalui perantara katup kupu-kupu terlebih dahulu. Untuk selanjutnya, supaya lebih mudah dipahami, ilustrasi gambar yang saya pakai akan lebih banyak mencomot dari tipe karburator konvensional / skep karena saya rasa lebih sederhana dan bisa lebih mudah dicerna oleh pembaca.
  • Seperti kita tahu, operasional sepeda motor kita ini digunakan secara dinamis. Kadang santai, Kadang buru buru. Kadang pelan, kadang ngebut. Kadang dipanteng, kadang dibejek. Pokoknya bervariasi lah. Setiap perbedaan penggunaan ini tentunya membutuhkan jumlah suplai bahan bakar yang bervariasi pula. Kecepatan tinggi tentu membutuhkan supply bahan bakar lebih banyak dibanding pada kecepatan rendah, demikian juga sebaliknya.

Untuk itulah konstruksi karburator dirancang oleh insinyur-nya sedemikian rupa supaya dapat memenuhi supply bahan bakar secara dinamis menyesuaikan dengan kebutuhan penggunaan mesin yang bervariasi itu. Didalam karburator terdapat beberapa jalur atau istilah teknisnya disebut ‘metering circuit’, yaitu jalur jalur yg berfungsi untuk “metering” atau mengatur jumlah debit bensin+udara yang akan dikirim ke mesin. Untuk kepentingan praktis pembahasan disini, kita akan persempit mekanisme metering circuit ini menjadi hanya dua sirkuit saja yg paling penting untuk keperluan setting yaitu Pilot circuit dan Main Circuit. Sebetulnya ada yg lain seperti misalnya Starter Circuit, tapi hanya dimaksudkan untuk mempermudah pembakaran saat kondisi mesin dingin, sehingga kita kesampingkan saja dulu.

Lalu bagaimana sebuah karburator dapat menentukan circuit mana yang harus diaktifkan untuk melayani mesin motor yang selalu dinamis? Yaitu dengan mengacu pada angkatan skep yang naik turun sesuai pelintiran grip gas. Perlu ditekankan disini bahwa sirkuit mana yang berperan akan ditentukan oleh seberapa tinggi angkatan skep (seberapa dalam anda membuka grip gas pada saat itu), bukan ditentukan oleh putaran mesin /RPM.

Istilah putaran rendah, sedang atau tinggi bukanlah merupakan ‘sebab’, melainkan sebuah ‘akibat’ atau efek dari variasi jumlah bahan bakar yang masuk ke mesin. Posisi angkatan skep lah yang sesungguhnya berfungsi sebagai pengatur hambatan/restriksi aliran udara yang bisa melewati lorong venturi karbu, dengan sendirinya jg mengatur tekanan udara rendah yg dibutuhkan untuk menarik bensin keluar dari mangkuk.

PILOT CIRCUIT
Berperan dari bukaan 0 (Langsam) s.d. ¼ bukaan skep. Pilot circuit juga sering disebut sebagai Low Speed System, karena sangat terasa pengaruhnya pada saat motor dikendarai di kecepatan rendah. Bagian-bagian dari pilot circuit adalah :

Pilot Jet, berfungsi sebagai jalur keluarnya bensin dari mangkuk ke venturi. Tersedia dengan berbagai nomor ukuran lubang. Semakin besar ukurannya, semakin banyak pula jumlah bensin yang bisa melalui pilot jet. Misalnya Pilot jet karbu standar FU berukuran 12,5. 
Air Jet atau Air Bleed, berfungsi sebagai jalur masuknya udara dari moncong karbu yang akan dicampur dengan bensin dari pilot jet. Jumlah udara yang bisa melewati saluran air jet diatur oleh sebuah sekrup pengatur (adjustment screw). Biasanya ada 3 jalur airbleed di moncong karbu, satu suplai ke pilot jet, satu ke main jet, dan satu lg ke sistem chuk. Sebagai contoh dapat dilihat di foto moncong karbu Shengwei yang merupakan replika dari Mikuni VM30.
Air Screw, Sebuah skrup pengatur (adjustment screw) yang menutup dan membuka jalur lewatnya udara di air bleed yang menuju ke pilot jet. Namun perlu diketahui bahwa ada dua jenis adjustment screw. Yang pertama ya air screw ini, biasanya ada di karburator motor 2 tak seperti Keihin PE28, PWK 28 dsb. Air screw terletak di samping mangkuk dekat moncong karbu. Sedangkan di karbu motor 4 tak seperti karbu vakum FU, disebutnya Fuel Screw, bukan air screw. Karena fungsinya memang sudah bukan hanya mengatur udara, melainkan mengatur debit bensin yg sudah dalam bentuk mixture (sudah tercampur udara). Posisi skrupnya juga beda, terletak didekat venturi /manifold, bukan di dekat moncong udara.

Coakan skep atau slide cutaway. Pada praktek setting karbu pada umumnya, bagian ini jarang sekali disentuh atau dirubah rubah, biasanya dipercayakan pada kondisi standarnya. Coakan skep adalah bagian terbuka dipantat skep. Walau skep tertutup penuh, bagian ini tetap memberi ruang buat udara untuk masuk. Semakin besar coakan atau cutaway nya, semakin banyak udara yang masuk dan semakin kering campuran mixture. Efek perubahan cutaway terasa di 1/8 sampai 1/4 skep, bahkan sampai 1/2 bukaan skep sebagai transisi ke putaran tengah. Namun karena lazimnya part ini dibiarkan standar, maka tidak akan dibahas detail di artikel ini.

Bagaimana sih sesungguhnya mekanisme Pilot Circuit ini bekerja ?Pada saat skep masih tertutup penuh dari langsam sampai dengan tinggi angkatan ¼, pada saat itu hanya ada sedikit celah saja dibawah skep yang tersedia udara mengalir di lorong karbu. Aliran udara yang sedikit ini tidak cukup menciptakan tekanan rendah di lorong karbu yang dibutuhkan untuk menarik bensin keluar dari jalur utama main jet. Untuk itu, diperlukan jalur circuit khusus yang bisa tetap mensuplai mixture ke mesin, yaitu jalur pilot jet dari mangkuk untuk mensuplai bensin, dikombinasi dengan jalur air bleed dari moncong karbu yang mensuplai udara untuk memudahkan pengabutan bensin.

Jumlah bensin diatur ukuran pilot jet, jumlah udara diatur bukaan sekrup setelan angin / air screw. Muara jalur ini keluarnya di dekat venturi / arah manifold dengan 2 lubang keluar, yaitu lubang pilot outlet yang terletak diluar bibir skep, dan lubang by pass yang terletak persis didalam bibir skep. Dengan begitu, pilot outlet tidak terpengaruh walaupun skep tertutup penuh. Dengan hanya mengandalkan hisapan kevakuman ruang silinder mesin, pilot outlet tetap mampu mengalirkan suplai mixture yang dibutuhkan mesin untuk menyala. Tapi ketika skep sedikit diangkat/terbuka (langsam), aliran udara dari lorong mulai bertambah masuk dari celah skep. Pada kondisi ini, suplai bensin dari pilot outlet saja tidak cukup untuk mengimbangi jumlah udara, untuk itu kekurangan suplai bensin dibantu oleh tambahan pasokan dari lubang bypass.

MAIN CIRCUIT
Berperan dari ¼ bukaan skep sampai Full throttle (gas poll). Main circuit atau sirkuit utama juga biasa disebut sebagai High Speed System, karena sangat terasa pengaruhnya dari kecepatan menengah sampai kecepatan puncak. Bagian – bagian dari Main circuit terdiri dari :
  • Jarum Skep (Jet Needle) : Part satu ini pasti sudah tidak asing lagi buat pemirsa.Sesuai namanya ya bentuknya memang seperti jarum, batang panjang yang meruncing pada ujungnya. Jarum skep berfungsi sebagai pembuka dan penyumbat jalur keluar bensin dari main jet ke venturi. Pada beberapa jenis karburator, jarum skep dilengkapi dengan setelan klip di pangkalnya untuk mengatur ketinggian jarum, yang berpengaruh pada clearance (celah) diantara jarum dan penampangnya yang nantinya akan menjadi jalan lewat bensin dari main jet ke venture. Selain setelan ketinggian klip, celah atau clearance ini juga dipengaruhi oleh profil atau bentuk jarum skep. Diantaranya diameter jarum (gemuk vs kurus), taper /keruncingan jarum (landai vs curam), dirancang secara presisi oleh pembuat karbu sehingga perbedaan sekian micron pun berpengaruh pada clearance nya.
  • Nosel (Needle Jet) :adalah pasangan dari Jarum skep. Nosel ini berbentuk pipa yang berfungsi sebagai penampang/sarung/selongsong atau lintasan bagi jarum skep yg bergerak naik turun didalam nosel. Seperti halnya coakan skep (cutaway), nosel juga jarang dirubah rubah atau disentuh pada saat setting karbu. Karena memang jarang ada part penggantinya. Berbeda dengan pasangannya yaitu jarum skep, mudah didapatkan jarum ‘racing’ yang bisa diaplikasi untuk mengganti jarum standarnya.
  • Main Jet : adalah pintu keluar utama bensin dari mangkuk karbu. Main jet terhubung langsung ke nosel. Jika pilot jet berperan di kecepatan rendah, maka main jet berperan untuk kecepatan tinggi. Seperti halnya pilot jet, Main jet juga memiliki berbagai nomor ukuran. Semakin besar ukuran mainjet, semakin banyak debit bensin yang dapat disalurkan. Contoh ukuran Main Jet standar karbu FU adaah 110.
Bagaimana mekanisme Main Circuit alias sirkuit utama ini bekerja?
Pada saat gas dipelintir lebih dalam, skep naik diatas ¼ angkatan, membuka pintu aliran udara menjadi lebih deras di lorong karbu. Tekanan rendah yang tercipta pada kondisi ini memadai untuk menarik bensin naik dari mangkuk melalui jalur main jet. Pada operasional kecepatan menengah ini, seberapa banyak jumlah bensin yang bisa naik keluar ke venturi akan ditentukan oleh celah clearance sumbatan jarum skep didalam nosel. Semakin naik jarum skep, semakin lapang pula jalan keluar bensin dari main jet. Sampai akhirnya ketika skep naik melebihi ¾ angkatan (full throttle), jarum skep terangkat sepenuhnya dari nosel, memberi ruang bebas tanpa hambatan untuk jalur bensin dari main jet. Sehingga pada kondisi gaspol atau full throttle ini, jarum skep sudah tidak lagi berfungsi, debit bensin hanya tinggal dibatasi ukuran main jet saja.

Perlu juga diketahui bahwa pada main circuit pun ada jalur air jet terpisah yg mengalirkan sebagian udara dari moncong karbu terhubung ke jalur main jet/nosel, tapi air jet ini tidak bisa diatur oleh skrup airscrew seperti halnya jalur air jet yang terhubung ke pilot jet. Jadi sebelum sampai ke venturi, bensin yang melalui main jet dan nosel sudah dicampur terlebih dahulu (dikabutkan) dengan udara yang disuplai dari jalur air jet. Baru kemudian mixture ini bergabung dengan aliran udara di lorong karbu/venturi.

Pemirsa, berhubung saya sudah tak punya karbu Keihin PE28 yang populer untuk contoh artikel, dirumah adanya cuma karbu china yang nemplok di Satria FU saya. Jadi saya ambil saja foto fotonya untuk artikel ini, mudah2an dapat lebih memperjelas contoh ilustrasi part part didalam karburator.

Walau sederhana, peran peranti satu ini memang vital. Pemahaman tentang dasar logika karburator ini menurut saya perlu sekali dipahami oleh seorang rider atau bikers. Dengan memahami cara kerja dasarnya, setidaknya kita dapat lebih mudah mendiagnosis dan mencari solusi ketika ada masalah pada performa karbuartor motor kita.

Teknik Custom Noken As Standar Serasa Racing

Dasar bagian Noken As
Teknik Custom Noken As Standar Serasa Racing - Garis besar cara mengubah nya adalah mempapas sisi kiri, kanan, dan bawah sama banyak dan berbentuk setengah lingkaran, kecuali kiri dan kanan yang akan ke atas. Jangan langsung membuat derajat buka tutup klep. Tentukan LSA, lebar pinggang, overlap, dsb.

Setelah noken terlihat bentuknya, siapkan busur derajat dan pasang noken ke dalam head blok. Gunakan busur derajat untuk membuat durasi noken as. Kikir dengan sabar hingga mendapat durasi yang di inginkan, baru lanjutkan ke bagian noken out. Jadi selesai kan noken in hingga beres baru ganti ke noken out. Kerja Noken as harus lah teliti agar piston tidak bertabrakan dengan klep.
Langkah kerja nya seperti ini

Beberapa Bahan Yang Dapat Dipakai sebagai Octane Booster

Beberapa Bahan Yang Dapat Dipakai sebagai Octane Booster - Yang disebut octane booster dalam artikel ini adalah bahan kimia yang dijual secara bebas untuk dicampur dalam bahan bakar kendaraan. Seperti yang disebutkan pada program promosinya, octane booster ini dapat meningkatkan nilai oktan bahan bakar, mengurangi emisi hidrokarbon, NOx dan SO2, serta membuat pembakaran lebih sempurna sehingga mengurangi endapan karbon dan kerak pada mesin.
octane booster
Beberapa senyawa yang umumnya digunakan sebagai octane booster antara lain :
  • Toluene (methylbenzene)
Toluene umumnya digunakan sebagai bahan aktif pada octane booster yang dijual di pasaran. Toluene lebih mudah terbakar jika dibandingkan gasoline, sehingga pada kadar yang tepat, bias membantu pembakaran BBM. Pada tahun 1980-an, toluene dengan kadar 84% volume digunakan untuk bahan bakar mobil Formula 1. Namun selain harganya yang cukup mahal, penggunaan toluene yang terlalu banyak akan membuat mesin lebih cepat panas, dan justru akan menyebabkan mesin ngelitik. Toluene juga tidak direkomendasikan untuk ditambahkan secara langsung, karena dapat menyebabkan selang bahan bakar kendaraan yang terbuat dari karet cepat getas. 
  • Kapur Barus (naphthalene – C10H8) 
Kalau Anda naik taksi, coba tanyakan kepada supir taksi mengenai tips untuk menaikkan nilai oktan bahan bakar. Umumnya mereka menyarankan untuk menggunakan kapur barus yang digerus sampai halus dan dimasukkan ke tangki bahan bakar kendaraan. Kapur barus atau naphthalene merupakan hidrokarbon aromatik, yang memiliki nilai oktan lebih tinggi daripada gasoline. Jika terbakar, kapur barus dapat memproduksi emisi yang bersifat karsinogenik dan beracun. Selain itu kapur barus yang digerus harus larut 100% dalam bahan bakar, karena apabila ada yang mengendap, dapat menyumbat pipa saluran bensin pada kendaraan. 
  • Metanol atau yang selama ini kita kenal sebagai spiritus, 
merupakan senyawa jenis alkohol yang memiliki nilai oktan lebih tinggi daripada gasoline. Metanol juga digunakan sebagai bahan bakar. Metanol bersifat karsinogenik, sehingga pembakaran metanol dalam mesin dapat menghasilkan gas buang yang berbahaya bagi kesehatan. 
  • Etanol, atau sehari-hari kita sebut alkohol, 
merupakan senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar dan memiliki nilai oktan lebih tinggi daripada gasoline. Etanol cenderung mengandung air (karena memiliki sifat azeotrop), sehingga jika akan digunakan sebagai octane booster atau aditif, harus memiliki kemurnian lebih tinggi daripada 99,2%, karena kandungan air dapat menimbulkan karat dan merusak mesin. Saat ini bioetanol (etanol yang dibuat dari bahan terbarukan) digunakan sebagai campuran Pertamax untuk memproduksi Bio-Pertamax. 
  • TEL 
merupakan bahan aktif yang umum digunakan untuk menaikkan angka oktan. TEL dapat dicampur saat bahan bakar masih berada di kilang atau Depot, atau saat sudah di tangki bahan bakar konsumen. Timbel sebagai logam berat bereaksi dengan membuat radikal bebas di rantai karbon, yang menyebabkan senyawa karbon dapat membuat cabang baru, yang dapat menaikkan nilai oktan dan nilai kalor. Saat ini penggunaan TEL sebagai aditif untuk menaikkan nilai oktan sudah dikurangi, karena gas buangnya mengandung logam berat timbel yang dapat berbahaya bagi kesehatan. Selain itu TEL juga dapat merusak mesin masa kini yang menggunakan katalitik converter

Reamer Karburator Jupiter Kode VM16SH Skep RC100

venturi standar
karbu original nya
Reamer Karburator Jupiter Kode VM16SH Skep RC100 - Karburator Jupiter VM16SH merupakan bawaan asli Jepang CBU awal tahun 2001-2004. Ciri-cirinya, venturi nya lurus saja dari bawah ke atas. Berbeda sekali dengan karburator Jupiter-Z / New Vega-R / Shogun / Smash yang venturi nya menyerupai telur terbalik. Untuk memperbaiki performanya, kita dapat mengambil langkah reamer.

Langkah nya:
1. Reamer Venturi Karbu.
Reamer venturi karbu dengan lebar maksimal 18mm karena jika lebih dari itu venturi bisa lubang tembus menuju bagian atas mangkuk karbu. Jika sudah lubang, terpaksa tambal menggunakan lem besi sehalus mungkin.

2. Reamer Silinder Piston Skep / Piston Valve.
Dengan reamer venturi, skep bawaan asli tidak dapat digunakan kembali karena sisi kanan kiri venturi pasti lubang karena skep yang kurang lebar. Oleh karena itu, ada beberapa pilihan skep yang dapat digunakan seperti RC100 dengan diameter 19mm dan PnP (plug and play) atau GL100 dengan diameter 20mm dan harus mengubah posisi cutaway nya.

3. Memotong Tinggi Piston Skep / Piston Valve.
Skep pilihan untuk reamer an boleh di potong atau tidak alias tidak wajib. Jika di potong, usahakan hasilnya tegak lurus dengan bidang tinggi skep, rata, dan mirip asli nya.

4. Spuyer Pilot Jet dan Main Jet.
Spuyer wajib naik step dan cari kombinasi yang pas. Cara lihat-nya dapat dilihat dari warna elektrode busi. Kira - kira 17.5/105 untuk PJ/MJ nya.

Modifikasi Piston Skep/Piston Valve GL100 untuk Karburator Jupiter

Modifikasi Piston Skep/Piston Valve GL100 untuk Karburator Jupiter - Skep GL100 ini memiliki diameter 19.9mm dan lebih besar dibanding skep RC100 (diameter 19mm). Jika reamer menggunakan skep RC100 telah gagal dan bocor, maka kita dapat menggunakan skep GL100 yang lebih besar. Hanya saja, perlu dilakukan beberapa modifikasi. Bagian yang akan di-modifikasi adalah cutaway skep.

Langkah - langkah nya:

  1. Membuat cutaway baru.
    Cutaway diposisikan di sisi lain skepnya. Cara membuatnya mudah, hanya dengan batu asah pisau, ampelas, dan sedikit kekuatan kita sudah dapat membuatnya sendiri. Ukur ketinggian cutaway yang di inginkan (usahakan sama dengan asli nya). Kikir perlahan di atas batu asah. Setelah rata, haluskan kembali dengan ampelas halus untuk finishing nya. Bagian bawah dibuat 5mm.
    cutaway handmade
  2. Menambal cutaway asli.Agar langsam cutaway asli wajib ditutup atau ditambal. Skep milik saya ditambal menggunakan lem besi. Tambalan ini harus sangat kuat, rata baik pinggir nya maupun bawah nya, dan halus.
    cutaway ditambal lem
    1. Memotong tinggi skep.Agar bukaan skep maksimal, tinggi skep dapat dipotong dengan menggunakan gergaji besi.
    ubah tinggi skep

    Reamer Karburator Jupiter Kode VM16SH dengan Skep GL100

    Reamer Karburator Jupiter Kode VM16SH dengan Skep GL100 - Berikut hasil dari reamer silinder skep GL100 yang sudah dimodifikasi. Silinder skep asli memiliki diameter 20.5mm dan diameter skep GL100 sebesar 19.9mm, sehingga sisa silinder sangat tipis.
    reamer karburator Jupiter skep GL100
    Bagian Yang Wajib Diperhatikan:

    1. Silinder skep rawan melintir, pecah, dan bengkokUntuk mengakalinya, dapat digunakan lem besi sebagai penahan agar lebih kuat.
    2. Bentuk skep yang perlu modifikasiBagian yang perlu dimodif adalah cutaway skep dan kalau perlu ketinggian skep dikurangi 1-2 mm atau sama persis dengan skep asli nya.
    3. Baut penyetel langsam skepBaut penyetel langsam kurang panjang untuk skep GL100 ini. Oleh karena itu dapat digunakan baut penyetel langsam milik Mikuni VM17 seperti Shogun, Smash, Jupiter-Z, Vega-R.
    4. Spuyer pilot jet dan main jetSpuyer disesuaikan dengan permintaan mesin. Jupiter milik ku spuyer 20/105 dengan jarum skep standar clip kedua dari bawah.
    Perbedaan tebal silinder hasil reamer

    Setting Karbu Seusai Reamer (VM16 Skep GL100)

    Reamer dengan Skep GL100
    Setting Karbu Seusai Reamer (VM16 Skep GL100) - Sehabis reamer karburator, setting harus di setel ulang agar performa maksimal dan bahan bakar tetap irit. Sebagai contoh adalah karbu bawaan Jupiter dengan kode VM16 yang sudah di reamer skep GL100. Yang diubah adalah Pilot Jet, Main Jet, Setelan AFR (air-fuel screw), Jarum Skep, Klip Jarum, dan penambahan Dial Jet Custom.
    persiapkan bahan untuk setting
    Berikut panduan nya:
    1. Pilot Jet dan Main Jet
    Jetting di set 15/120 dari standar nya 15-90. Pilot standar Jupiter dan Main 90 → 120, naik 12 step. Cutaway custom 3.5 mm, intake manifold custom, dan jarum skep klip paling atas.
    main jet & pilot jet Mikuni VM16
    2. Jarum Skep & Klip Jarum
    Jarum skep menggunakan milik standar Mikuni VM16SH. Klip di posisi kan di paling atas.
    skep GL100 custom
    3. Pasang Dial Jet Custom
    Dial Jet, sering disebut power jet. Sudah tahu kah kalian apa itu dial jet? Silahkan klik di sini untuk mempelajarinya.
    terdapat dial a jet
    4. Intake Manifold Custom
    Intake manifold / Leher angsa sudah di pendek kan dan sedikit tengadah dan jetting jadi lebih mudah. Kondisi intake ini mampu membuat komposisi bahan bakar dan udara tetap pekat dan torsi mulai muncul di putaran atas. Nafas motor jadi panjang dan tidak cepat habis.
    intake manifold tengadah
    5. Air-Fuel Screw 1.5 putaran
    Setelan udara diputar 1.5 putaran dan didapat putaran mesin tertinggi. Setelan ini tergantung pada lingkungan jadi tidak pasti.

    Fungsi Cutaway Karburator

    Fungsi Cutaway Karburator - Throttle slide valve seperti yang ada di Mikuni TM atau Sudco 24 dan 28. Pilihan ukuran skep harus mengikuti tipe karburator yang dipakai. Ukurannya 3,0, 3,5, dan 4,0. Sudco 24 ada pilihan skep 2,5 dan 3,5. Angka pada skep di atas bukan kode buntut. Ukuran skep itu menunjukkan cutaway. Cutaway merupakan derajat kemiringan atau coakan bagian bawah skep. Semakin besar angkanya, derajat kemiringannya semakin tinggi. Fungsi skep dan cutaway yang berbeda pengaruh pada suplai campuran bahan bakar-udara. Semburan pengabutannya semakin besar kalau angka derajat cutawaynya semakin tinggi.
    cutaway skep
    Skep sendiri berfungsi waktu putaran menengah. Tepatnya saat jarum skep mau keluar setengah sampai keluar dari nozel. Gasingan menengah merupakan kunci untuk menentukan ukuran cutaway. Paling terasa sewaktu keluar tikungan. Akselerasi akan terasa kurang pas di putaran bawah-menengah, harus ganti cutaway. 

    Seandainya gasingan bawah-menengah terasa kering semburan pengabutan bensin dan udara, angka cutaway yang rendah mesti digunakan. Sebaliknya kalau kelewat basah, nomor cutaway yang tinggi bisa diaplikasi. Pasti angka pilot-jetnya jadi kecil. Minimal turun satu step. Sudah ganti cutaway enggak perlu ganti jarum. Pakai saja jarum skep bawaan karbu.

    Komparasi Varian Yamaha Jupiter

    Komparasi Varian Yamaha Jupiter - Bagaimana sekilas spesifikasi Yamaha Jupiter Z1 injeksi ini jika dibandingkan dengan kakak – kakaknya Biar nggak penasaran silahkan lihat tabel komparasi Jupiter Z1 vs New Jupiter Z vs Jupiter Z 110 vs Jupiter. Semoga benar – benar kembali ke gen awal dimana Jupiter Z adalah bebek balap andalan Yamaha. Adakah bro sis yang punya pengalaman tersendiri berkaitan dengan New Jupiter Z, Jupiter Z, maupun Jupiter – Jupiter generasi awal lainnya?
    perbedaan performa varian Jupiter