Sabtu, 20 April 2013

Korek Yamaha RX-Z Standar

1. Papas kepala silinder 0.7mm
Untuk menutupi kekurangan itu, perbandingan kompresi harus dikejar. Makanya butuh pemapasan kop silinder lumayan banyak, kisarannya di 0,7-0,8 mm. Ubahan ini tujuan utamanya adalah lebih ke soal peningkatan akselerasi.

2. Desain ulang lubang buang&transfer
Giliran untuk membawa mesin ke rpm lebih tinggi maka konstruksi ruang bakar butuh direnovasi. Selain itu, tinggi exhaust porting alias lubang buang harus disunat. Tinggi lubang buang, standar RX-Z ada di kisaran 28,5 mm. Untuk bagian ini cukup dikorek dikit 0,5 mm. Angka maksimal tinggi lubang buang ada di 27,8 mm.

3. Atur ulang squish head
Untuk ruang bakar, squish harus dimainkan. Setelah dipapas, squish kop baru bisa ditata. Kelemahan lebar squish standar RX-Z terlalu sempit, hanya 7 mm. Biar optimal untuk mengejar rpm tinggi, maka squish area butuh setidaknya 50% dari total area ruang bakar. Gampangnya, lebar squish dibikin 8,5 mm - 9 mm. 

4. Knalpot bobokan
Beres dengan ruang bakar, selanjutnya adalah menata knalpot. Bawaan RX-Z bisa dimaksimalkan. Caranya dengan dibedel. Setiap sekat yang ada di dalam knalpot harus dihilangkan.

Lebih afdol lagi, konstruksi knalpot RX-Z punya dua lapisan pelat. Nah, pelat terdalam sekalian aja dicopot, menyisakan pelat terluar. Hasil suara dan performanya dijamin gemerincing mirip knalpot racing.

5. Setting ulang karbu
Sebagai penyelaras akhir, karburator wajib disetting ulang.

Jumat, 19 April 2013

Korek Harian Yamaha Vega ZR 130cc

1. Piston Kaze dengan diameter 53 mm
Piston favorit yang kekuatan materialnya masih terjamin, karena kuantitas produksinya kecil. Diameter pistonnya lebih besar di kalangan kapasitas 110 cc yaitu 53 mm. Beli piston set orisinil tak sampai 200 ribu.  Mau lebih murah dan tetap kuat bisa pakai piston kit merk NPP seharga 120 ribu an. Pemasangan cukup membentuk dome piston dan ganti liner agar awet.

Standar Vega ZR yang punya spek 50,0 x 57,9 (bore x stroke) menjadi 113 cc, dengan piston Kaze berdiameter 53 mm menjadi 127 cc. Ada 3 pertimbangan pakai piston Kaze, cc naik, ukuran pin piston sama (13 mm), dan desain panjang piston persis dengan Vega.
piston Kaze di Vega ZR
2. Karbu standar setting ulang.
Jetting tak banyak bergerak dari 20 pilot-jet dan 112 main-jet.

Senin, 01 April 2013

Push Pull Throttle

Push Pull Throttle - Pada beberapa sepeda motor anyar berteknologi injeksi, bila diperhatikan punya dua kabel gas. Seperti Yamaha V-Ixion dan Honda CB150R. Pada motor yang masih karburator pun, fitur ini juga sudah lebih dulu ada. Dua kabel yang menuju throttel body ini biasa disebut sebagai fitur "push pull throttle". Fitur push pull throttle ini umumnya dianut karburator atau throttle body yang menggunakan katup butterfly atau katup kupu-kupu sebagai pintu masuknya udara ke ruang bakar. Baik karburator atau injeksi yang menggunakan butterfly biasanya sudah menggunakan push pull throttle. Umumnya dipakai bagi yang sudah menganut throttle body berukuran besar, seperti pada motor sport. Apa sih fungsinya? Sistem ini membuat kerja katup butterfly jadi seirama dengan putaran selongsong gas. Buka tutup katup jadi lebih responsif sesuai dengan gerakan tangan.

push pull throttle
ditandai 2 kabel gas
Dua kabel yang saling tarik menarik ini membuat pergerakan kabel throttle lebih lancar. Saat selongsong gas dipuntir, satu kabel gas yang menempel pada throttle drum berfungsi sebagai penarik hingga membuat katup butterfly jadi terbuka, sedang satu kabel gas lagi berfungsi sebagai kebalikannya, menutup katup butterfly bersamaan dengan bantuan per.
pemasangan kabel
Bukan hanya berfungsi membuka tutup katup butterfly, tentu ada alasan jelas pabrikan membuat model sepetinya itu. Hamzah dari HM Motor coba kasih penjelasan mengenai fitur ini. Tentunya fitur ini dibuat lebih kepada unsur safety. Saat katup butterfly membuka penuh ada kemungkinan tidak kembali menutup meski pada bagian throttle drum sudah dilengkapi per.

Tentunya jadi sangat berbahaya bila katup butterfly enggak tertutup meski gas sudah ditutup. Jadi, selain membuat bukaan gas jadi lebih responsif dan ringan, push pull throttle juga berperan erat untuk keselamatan berkendara.

Senin, 25 Maret 2013

Ring Piston Tipis Minim Friksi

Ring Piston Tipis Minim Friksi - Ring piston, ada dua model. Maksudnya, ring model tebal dan tipis. Tapi, di engine sekarang ini, lebih banyak aplikasi ring piston tipis. Ambil contoh di Honda Tiger. Generasi awal, motor sport Honda 200 cc ini mengadopsi model ring piston tebal. Tapi sudah diubah sejak lama. Ketebalannya memang dikurangi, jadi hampir sama dengan Honda Mega Pro.


perhatikan ketebalan ring
Buat generasi ring piston Tiger awal, ketebalannya mencapai 1mm. Tapi, buat engine yang sekarang ini, ketebalan ring piston hanya bermain di angka 0,8 mm. Kekerasannya tentu disesuaikan kebutuhan. Pada proses heat treatment dibedakan. Seperti di Honda CBR 150R, ring piston lebih tipis lagi. Padahal diameter piston standar Tiger dan CBR sama-sama 63,5 mm. Tapi, ukuran ring piston punya CBR lebih tipis. Pistonnya juga pendek.

Ring dibuat lebih tipis, tujuannya agar friksi atau gesekan yang tercipta antara ring dengan liner jadi minim. Toh, karena minimnya friksi, enggak hanya itu saja kelebihannya. Tapi, efek panas engine juga bisa lebih terjaga. Bagai efek bola salju, ada lagi kelebihan yang ikut menyusul. Yaitu, performa mesin yang pastinya juga akan ikut terjaga.

Tapi ketika membeli, baiknya sobat perhatikan lebih jeli. Terutama jika hanya membeli ring piston aja. Ya, tidak satu set berikut piston. Untuk itu, pastikan ketebalan ring yang bakal dipakai. Karena kalau pakai yang tebal untuk di got piston tipis, pastinya enggak bakalan masuk.

Minggu, 24 Maret 2013

Korek Harian Yamaha V80 90 cc

1. Piston Yamaha Alfa dengan diameter 50 mm.
Volume silinder naik menjadi 89.5cc. Namun, diameter pen piston Alfa 14 mm sedangkan V80 12 mm. Jadi harus dibuatkan bos baru di tukang bubut. Kondisi bos pen piston tersebut harus sering dicek, karena biasanya sering oblak lagi.

2. Karbu + Manifold F1z
Cc 90 pakai karbu F1z standar sudah cukup. Kalau memakai karbu yang lebih besar malah ngempos. Manifold memiliki dudukan yang sama jadi plug n play.

3. CDI RX-S
CDI RX-S sama bentuknya dengan V80.

4. Knalpot 3V3 yang kecil
Knalpot diganti yang model 3v3 tapi yang kecil. Bisa membuatnya di ahli knalpot.

5. Oli Samping Repsol Racing
Oli samping menggunakan tipe racing dan low smoke. Pergerakan piston jadi lancar dan membuat tarikan enteng.

6. BBM Pertamax
Kalau mencoba isi pertamax pasti hasil akan beda. Tetapi uang harus ada karena harganya mahal.

Korek Harian Yamaha Alfa Standar

1. Atur ulang head cylinder.
Squish, kompresi, dan nat. Sebisa mungkin tidak ada gas yang terkurung alias dibuat terpusat ke arah busi semua saja.

2. Porting polish lubang transfer.
Lubang transfer cukup dihaluskan saja. Kalau mau perbesar lubang bilas jangan terlalu banyak.
contoh poring polish
3. Karbu King (VM26)
Karbu bisa menggunakan karbu king, tetapi jetting harus pas. Kalo nggak malah ngempos.


4. Knalpot Racing
Merek bisa seperti AHRS, atau bobok sendiri di tukang knalpot.