Sabtu, 02 November 2013

Tips Menambal Karet Vakum Secara Darurat

Tips Menambal Karet Vakum Secara Darurat - Setiap komponen punya batas pakai atau umur. Sama dengan manusia, ada batas umurnya juga kan. Macam karet vakum karburator, umurnya sekitar dua tahun setelah selama itu hidup terus melayani ruang bakar. Apalagi, karet ini sering dibongkar untuk diutak-atik, ya cepat bocor.
plester luka untuk karet vakum
Bisa saja karet ini bocor tiba-tiba dalam perjalan jauh misalnya. Atau sampeyan sedang dalam keadaan kanker alias kantong kering. Maklum harga karet vakum ini lumayan antara Rp 250 – 350 ribu. Belum lagi bersamaan dengan bayar cicilalan motor yang karet karbu vakumnya sudah bocor itu, wah barabe.

Tenang, tenang brosist, jangan panik. Caranya mudah cukup beli hansaplast atau plester luka model plastik. Ini hanya keadaan darurat. Ya, cukuplah saat dana untuk beli karet vakumnya sudah terkumpul ulang. Sebulan sih lebih.
digunting kecil lebih lebar dari lubangnya
Plester tersebut dipotong secukupnya. Pastilah, plesternya harus lebih lebar dari area bocorannya. Tapi jangan terlalu besar-besar nanti malah mengganggu kinerja vakum. Ya, sudah tinggal ditempel seperti menempel plester pada luka.

Efek dari bocornya karet vakum adalah tidak akan terjadi sedotan yang berlawanan dengan angkatan kabel gas alias hilang kevakumannya. Mesin tidak enak di putaran langsamnya, karena memang tak mau stansioner. Digas awal juga ndut-ndutan. Maka obatnya ya obat luka ini, hehe. Ingat ya setelah kantongnya sembuh mendingan lembiru, lempar yang lama beli baru.

Jumat, 01 November 2013

Korek Drag Yamaha RX Z

1. Perbesar kompersi primer
Memperbesar kompresi primer bisa dilakukan dengan cara menambal bandul kruk as dengan timah hitam. Ubahan yang dilakukan pada bagian kruk as, bertujuan untuk memperkecil ruangan di bagian bawah piston. Sehingga kompresi bawah bisa semakin dipadatkan. 
tambal timah hitam
Perlu diingat, pada motor 2-tak, kompresi tidak hanya terjadi pada ruang bakar yang ada di atas piston. Tetapi, kompresi terjadi juga di bagian bawah piston.

2. Porting
Lubang-lubang pada silinder di desain ulang. Tujuannya untuk lebih memperlancar jalannya bahan bakar. Terutama bentuk dari lubang exhaust didesain lebih menyerupai lubang exhaust dari motor Special Engine. Tinggi lubang exhaust disunat menjadi 26,5 mm. Itu setelah diukur dari ujung silinder atas setelah kepala silinder dilepas. Sedangkan untuk lubang transfer, dibuat setinggi 43 mm.
porting blok
3. Pengapian Yamaha YZ 125
Untuk mengimbangi bagian mesin yang telah mengalami koreksi, komponen pengapian juga coba disempurnakan. Memanfaatkan sistem pengapaian dari Yamaha YZ 125, dirasa mampu memberikan pembakaran yang lebih sempurna. Komponen pengapian seperti koil dan magnet pengapian diambilkan dari YZ 125. Itu karena part ini mempunyai pengapian yang lebih stabil. Untuk pemasangan sepul YZ 125, tidak serta merta bisa dipasang langsung. Perlu terlebih dahulu membuatkan adaptor dari plendes sebagai dudukan sepul di kalter. Terakhir, rotor magnet dibubut untuk menyesuaikan derajatnya dengan kruk as. Timing pengapian disetting di 14 derajat.
set pengapian YZ
4. Karburator Keihin PWK Sudco
Karburator Sudco memiliki kelebihan yang bagus untuk performa motor. Cocok untuk mengejar akselerasi dengan baik.
karburator Keihin Sudco
RX Z drag bike

Cara Indentifikasi Busi Palsu Ala NGK

Cara Indentifikasi Busi Palsu Ala NGK -- Konsumen motor kerap kali dirugikan dengan maraknya penjualan busi palsu. Hal tersebut tak hanya mempengaruhi performa mesin, kerusakan komponen juga bisa menjadi dampak lebih jauh dari penggunaan busi abal-abal. Nah, edukasi mengenai bahaya dan cara mengidentifikasi busi palsu coba dilakukan produsen busi NGK di ajang IIMS 2013.
contoh busi asli (kiri) dan palsu (kanan)
Buat merek NGK, yang paling kentara adalah penggunaan tutup plastik di bagian ulir busi. Itu jelas produk palsu. Sebab semua busi yang kami produksi tak ada yang menggunakan tutup plastik pada ulirnya. Kalaupun ada bahannya kertas itupun buat tipe Iridium, bukan standar.

Selain itu, ciri lain yang dapat dibedakan adalah sisi kehalusan bentuknya. Diantaranya:

  1. Terminal nutPada terminal nut, ulir pada busi asli lebih halus dan rapi ketimbang yang palsu.
  2. Part numberPenulisan part number pada busi asli rapi teratur. Sedangkan yang palsu tulisan bisa lebih tebal, atau tipis dan posisi tidak rapi.
  3. Nomer di hexagonalBusi NGK asli selalu memiliki nomor lot produksi di bagian hexagonal yang tak ditemui di busi palsu.
  4. Bahan busiMetal Shell busi asli terbuat dari bahan besi baja yang kuat dan tahan panas. Dengan proses pengerjaan plating Cr3, busi asli tahan akan korosi dan warna tidak pudar meski disimpan lama.
  5. Ring gasket busiKarena desainnya asal, gasket/ring busi palsu mudah terlepas. Sementara posisi ring di busi asli dirancang agar lebih susah terlepas. Kalau terlepas, pihak NGK mengklaim jika ring tersebut tak akan bisa dipasang kembali pada busi.
  6. Elektroda busiKonstruksi ujung elektroda, gap dan penyambungan pada busi asli sangat rapi. Sehingga kemungkinan untuk patah dan merusak mesin tak akan ada.
Lebih lanjut, pria ramah ini juga menjelaskan secara singkat mengenai bahaya aplikasi busi palsu. Penggunaan busi palsu sangat merugikan, bahkan bisa merusak mesin. Sebagai contoh, bahan logam pada ujung elektroda busi palsu gampang patah. Patahan tersebut dapat masuk ke ruang bakar dan ikut terhantam piston. Hasilnya, piston bisa rusak, bahkan merembet ke komponen lain seperti klep dan lainnya.

Selasa, 29 Oktober 2013

Kopling Manual Yamaha V80 Bak Kopling F1ZR

Kopling Manual Yamaha V80 Bak Kopling F1ZR - Mengubah motor Yamaha V80 jadul menjadi berkopling manual pun dapat dilakukan. Keuntungannya adalah pemindahan gigi atau presneling yang lebih halus dan sebagai pengaman ketika mengalami overheat mesin.
bak kopling manual F1ZR
4 speed V80: klik di sini
.
Yang diperlukan adalah sebagai berikut.
1. Rumah kopling F1ZR 1 set
Mata primary reduction gear memiliki perbandingan yang sama, yaitu 66/21 dan konstruksi-nya pun sama sehingga langsung plug 'n play. Rumah kopling set ini terdiri dari rumah kopling, matahari kopling/bosh kopling, plat gesek, kampas kopling, per kopling, spacer oli, per kecil, push rod, laher bambu, dan stut kopling nya.
rumah kopling set F1ZR
2. Bak kopling di bor/bak kopling F1ZR
Bak kopling asli dapat dibor agar kopling dapat berfungsi. Atau dapat menggunakan bak kopling F1ZR dengan syarat menambah drat baut bak kopling di bagian depan.
bak kopling V80 (atas) dan F1ZR (bawah)
3. As gearbox primer original costum
Dibutuhkan as gearbox primer ori V80 costum agar rumah kopling dapat masuk sempurna. As gearbox memerlukan yang lebih pendek. Caranya adalah membubut mainshaft standar dan dibuatkan as rumah kopling yang baru menyesuaikan rumah kopling F1ZR.
Tambahan: Berdasarkan produk Yamaha terbaru yaitu Yamaha TTR 50, as gearbox primer memiliki panjang yang pas dan presneling juga hanya 3. Untuk part masih sulit dicari.
bagian main axle yang harus dicostum lebih pendek
url: klik di sini
Lampiran gambar:
Berikut beberapa lampiran gambar agar terlihat jelas bagian yang saya maksudkan.
bos saluran oli pakai F1ZR (kiri)
memberi drat di tukang bubut/las aluminium
posisi baut bak kopling sudah sama
rumah kopling F1ZR (kiri) dan V80 (kanan)
rumah kopling F1ZR (kiri) dan V80 (kanan)
rumah kopling dapat masuk sempurna
gear primary reduction F1ZR dan V80 sama
rumah kopling dapat masuk sempurna

Senin, 28 Oktober 2013

Cara Cek Kelistrikan Fullwave

Cara Cek Kelistrikan Fullwave - Sistem kelistrikan pada sepeda motor terdiri dari 3 komponen penting:
  1. Alternator (terdiri dari stator/spul + rotor magnet), fungsinya untuk menghasilkan listrik (AC) hasil konversi energi gerak.
  2. Regulator (kiprok), fungsinya untuk mengkonversi listrik AC menjadi DC (rectifying) dan membatasi voltase output (regulating). Listrik DC ini nantinya didistribusikan ke aki (charging) dan pernak-pernik elektrik lainnya yang membutuhkan listrik DC.
  3. Batere (aki), fungsinya sebagai sumber listrik DC dan menyimpan energi listrik.
Ketiga komponen tersebut HARUS dalam kondisi baik agar menghasilkan listrik yang optimal. Kalo salah satunya KO, sedikit/banyak bakal mempengaruhi kelistrikan secara keseluruhan. Selain ketiga komponen tersebut, bagian penting lain yang juga harus selalu terjaga kondisinya adalah KABEL listrik sebagai “jalan raya” bagi arus listrik.
skema kelistrikan
Skema kelistrikan dasar
Ada kalanya hasil modifikasi sistem kelistrikan fullwave nggak semulus yang diharapkan. Output nggak optimal, tekor, dll. Apa yang salah? Apa ada yang rusak/error? Yuk, kita cek pelan-pelan. Tapi tolong siapkan dulu multimeter digitalnya, bagus lagi kalo ada tang ampere sekalian.

A. Cek Stator (Spul)
  • Cabut soket kabel stator.
  • Cek “continuity” kawat kumparan stator:
  • Set multimeter pada range “continuity” (biasanya berupa simbol buzzer atau dioda)
  • Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A pada skema di atas) dan probe hitam pada jalur spul pengisian yang satu lagi (titik B pada skema di atas).
  • Jika multimeter berbunyi, jalur kumparan dalam kondisi baik (nggak ada yang putus). Jika nggak berbunyi, berarti kabel atau kawat kumparan ada yang putus.
  • Cek “continuity” kumparan stator terhadap ground:
  • Set multimeter pada range “continuity” (biasanya berupa simbol buzzer atau dioda)
  • Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A pada skema di atas) dan probe hitam pada ground/massa/rangka.
  • Jika multimeter berbunyi, berarti kumparan masih terhubung dengan ground.
  • Lakukan hal yang sama pada jalur spul yang lainnya (titik B pada skema di atas).
  • Untuk stator multi-phase (3-phase atau lebih), caranya sama untuk tiap-tiap jalur spul pengisian.
  • Ukur hambatan kawat kumparan stator:
  • Set multimeter pada range “200 ohm”
  • Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A pada skema di atas) & probe hitam pada jalur spul pengisian yang satu lagi (titik B pada skema di atas). Nilai hambatan yang terbaca di multimeter harus < 1 ohm. Jika > 1 ohm, kawat kumparan sudah dalam kondisi jenuh dan harus diganti (gulung ulang). Jika angka di multimeter nggak bergeming, berarti ada jalur yang putus (kabel ataupun kawat kumparan stator).
  • Ukur output stator:
    • Pastikan aki dalam kondisi full-charge (untuk motor dengan CDI DC).
    • Nyalakan mesin motor pada RPM idle dan beban listrik minimum (lampu utama & lampu senja OFF).
    • Set multimeter ke range “200V AC”.
    • Posisikan probe (tester) merah & hitam pada masing-masing output spul (titik A dan B pada skema di atas).
    • Minimal output stator nggak kurang dari 10V AC. Jika kurang dari itu, kemungkinan stator short atau nge-ground. Jika short, gulung ulang atau ganti baru! Jika nge-ground, cek lagi dari langkah awal
B. Cek Regulator
  • Pasang kembali soket kabel stator.
  • Ukur output stator:
    • Ukur output stator seperti pada langkah A5 dan bandingkan dengan hasil ukur pada langkah A5.
    • Jika selisih/turun banyak, kemungkinan regulator short (shunting). Ganti regulator!
  • Ukur output regulator:
    • Set multimeter pada range “20V DC”.
    • Posisikan probe (tester) merah pada terminal positif aki & probe hitam pada terminal negatif/ground aki.
    • Nyalakan mesin pada RPM idle dengan lampu utama & lampu senja OFF.
    • Nilai voltase yang terbaca musti naik secara bertahap … misal 11.9V, 12.0V, 12.3V, dst.
    • Naikkan RPM ke kisaran 3000. Nilai voltase yang terbaca bisa naik hingga 14~15V DC, atau paling nggak lebih tinggi dibanding voltase pada RPM idle.
    • Jika voltase cenderung menurun seiring kenaikan RPM, kemungkinan regulator short. Ganti regulator!
    • Jika voltase naik > 16V atau lebih, kemungkinan sirkuit limiter voltase pada regulator rusak. Ganti regulator!
C. Cek Batere (Aki)
  • Pastikan kunci kontak pada posisi OFF.
  • Lepas semua kabel yang terpasang di terminal negatif dan positif aki. Pastikan dimulai dari terminal negatif dahulu!
  • Ukur voltase aki:
    • Set multimeter pada range “20V DC”
    • Posisikan probe (tester) merah pada terminal positif aki & probe hitam pada terminal negatif/ground aki.
    • Pada kondisi full-charged, voltase aki pada kisaran 12.7~12.8V.
    • Pada kondisi low, voltase aki pada kisaran 12.3V.
    • Jika voltase aki turun dengan cepat, kemungkinan aki soak/rusak. Ganti aki!
  • Ukur tingkat kebocoran arus listrik:
    • Pasang kembali kabel-kabel yang terhubung di terminal positif aki.
    • Set multimeter pada range “20mA”.
    • Posisikan probe (tester) merah pada terminal negatif aki & probe hitam pada kabel ground aki.
    • Nilai arus yang terbaca nggak boleh > 0.5mA. Jika lebih, kemungkinan ada jalur/kabel yang short.
  • Self-Discharge:
    • Aki otomatis mengalami pengosongan secara berkala (self discharge) meski dalam kondisi gak terpasang. Secara umum, 1% kapasitasnya berkurang setiap hari, dan bergantung suhunya. Pada suhu panas bakal lebih cepat dan pada suhu dingin bakal lebih lambat.
D. Cek Fuse (Sikring)
  • Cek masing-masing fuse dan pastikan dalam kondisi baik (nggak putus atau meleleh).
  • Cek terminal fuse dan pastikan fuse terpasang dengan ketat.

Sabtu, 26 Oktober 2013

Skema Umum Modifikasi Fullwave di Sepeda Motor

Skema Umum Modifikasi Fullwave di Sepeda Motor - Banyak sekali kendaraan roda dua, baik merek dan varian apapun, mengubah kelistrikannya menjadi fullwave alias gelombang penuh. Berikut cara umum modifikasi kelistrikan menjadi fullwave.

1. Syarat pertama modifikasi sistem kelistrikan fullwave:
Kawat kumparan stator (spul) pada alternator TIDAK BOLEH ada yang terhubung ke ground/massa. Jadi, semua ujung kawat kumparan (output) harus terpasang langsung ke Regulator sebagai “AC_INPUT”. Pada kebanyakan motor bebek/matik dengan sistem kelistrikan halfwave, salah satu output stator terhubung ke ground, baik secara langsung atau melalui kabel ground.


stator half-phase
simbol stator half-phase

Pada gambar di atas tampak bahwa salah satu output / ujung kawat kumparan stator masih terhubung ke ground/massa.

Diagnosa simpel nya:
Cabut soket kabel stator => set multimeter digital ke “continuity mode” => colok probe (pen tester) merah pada output “charging” dan probe hitam pada ground/rangka. Jika multimeter berbunyi, artinya kumparan stator masih terhubung dengan ground.

Sesuai syarat, ujung kawat yang terhubung ke ground harus dicabut/diangkat dari ground. Contohnya pada stator Honda Beat di bawah ini:
kawat spul dicabut dari ground
Ujung kawat yang telah dicabut tadi, kemudian disambung dengan kabel baru sebagai AC_INPUT menuju regulator (kiprok) fullwave. Sesuai panjang kabel agar bisa terpasang pada regulator.

Dan jika ada, output lampu juga dicabut (boleh dari tab stator, boleh dari soket stator), karena nggak dipakai. Dengan begitu seluruh kumparan bakal digunakan sebagai AC_INPUT menuju regulator fullwave.

Modifikasi stator half-phase
Jangan lupa, sambungan antara kawat kumparan dan kabel harus terisolasi dengan baik. Gunakan heat shrink tube atau selang bakar.

Secara skematik, modifikasi stator digambarkan seperti ini:
Modifikasi stator half-phase menjadi single-phase
Jika sudah, cek lagi dengan multimeter digital, set ke mode “continuity” => colok probe merah ke salah satu output stator dan probe hitam ke bodi stator => Multimeter harus tidak berbunyi menandakan kawat kumparan tidak lagi terhubung dengan ground.

2. Syarat kedua modifikasi sistem kelistrikan fullwave:
Menggunakan regulator yang emang didesain untuk mengkonversikan listrik AC ke DC secara fullwave. Regulator fullwave minim punya dua AC_INPUT (jika 1-phase) atau tiga AC_INPUT (jika 3-phase). Contoh di bawah adalah Regulator 1-phase milik Honda Tiger:
Regulator fullwave milik Honda Tiger
Regulator (kiprok) apapun bisa digunakan, selama diperuntukkan ke sistem kelistrikan fullwave. Jangan lupa, lengkapi dengan soket regulator yang sesuai.
Soket 6-kaki untuk kiprok Honda Tiger
Kencangkan jepitan skun (terminal) kabel dengan tang khusus (crimping kabel). Kalo perlu lapisi lagi dengan solder dan tutup dengan selang bakar. Ini untuk mencegah terjadinya “bad contact” yang bisa menimbulkan percikan listrik (fong) dan mengakibatkan soket / kabel terbakar.

Pada saat memasang regulator baru tersebut, usahakan bodi regulator menempel erat pada rangka motor agar panas yg dihasilkan regulator bisa tersebar baik.

Karena penggantian regulator, tentu harus ada sedikit rombakan pada jalur-jalur kabelnya. Contohnya bisa dilihat pada skema di bawah ini:
Instalasi stator, regulator dan jalur kabel
Seperti pada skema, pin#2 regulator harus terhubung ke jalur output kontak. Fungsinya untuk memonitor voltase drop dijalur tersebut dan mengatur besaran output stator. Tanpa itu, voltase output bisa berlebih dan aki beresiko overcharge.

————

Jadi, pada dasarnya, modifikasi sistem kelistrikan fullwave adalah sama untuk berbagai tipe sepeda motor. Bedanya paling banter cuma terletak pada desain stator dan warna kabel doang. Nah, yang punya niat tuk modifikasi sistem kelistrikan motornya, baca dan simak artikel ini baik-baik. Cetak ke kertas kalau perlu.

————

Apakah setelah modip harus ganti aki berkapasitas gede?
Tergantung kebutuhan. Fungsi aki nggak beda ama baterai cas (chargeable battery). Bisa menyimpan dan menyuplai listrik dalam durasi yang relatif lama. Yang jelas keberadaan aki adalah WAJIB meski kerjanya bisa dibilang nggak 100% kontinyu.

Pada saat putaran mesin rendah atau bahkan tidak menyala, voltase_output_regulator < voltase_output_aki. Pada kondisi ini aki menjadi suplier listrik ke beban-beban listrik seperti lampu, klakson, starter elektrik, dll. Namun ketika putaran mesin meningkat, hingga voltase_output_regulator > voltase_output_aki, maka aki “berhenti” menyuplai listrik, karena potensial listriknya lebih rendah daripada potensial listrik dari regulator — sama kayak air, listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah — sehingga pada kondisi ini listrik disuplai oleh alternator (setelah dikonversi ke DC & dilimit oleh regulator), sementara aki berfungsi sebagai buffer, beban (charged), dan referensi voltase bagi regulator.

Jadi, tergantung apakah motormu lebih sering dipakai nangkring atau jalan (dengan berbagai pernak-pernik listrik menyala).

Apakah setelah modip bisa pasang macam-macam aksesoris listrik?
Modifikasi sistem kelistrikan fullwave bukanlah cheat “godmode”, semua ada batasnya. Bukan berarti setelah itu motormu bisa suplai listrik tanpa batas. Jadi, pinter-pinterlah memilih & memasang pernak-pernik elektrik di motor. Sesuaikan fungsinya dan efisiensinya. Kalo ada yang lebih irit, kenapa pilih yang boros? Kalo lampu rem dengan LED bisa keliatan dari jarak 50-100m, ngapain musti pake bohlam yang boros energi? Kalo dengan headlamp 35W~55W bisa ngeliat jalanan dengan jelas ngapain pake lampu 100W? Kalo HID 35W intensitas cahayanya setara bohlam halogen 55W, ngapain pilih halogen 55W?

Apakah dengan aki standar berpotensi overcharge?
Yang ngatur charging itu REGULATOR Meski pake aki 30Ah sekalipun, kalo fungsi “monitoring” pada regulatornya error, potensi overcharge pasti ada. Jadi, selama komponen-komponen kelistrikan berfungsi normal (alternator, jalur kabel, regulator, aki, dkk) dan instalasinya benar, nggak ada masalah kalo masih pengen memakai aki standar.

Apakah modifikasi fullwave berefek menurunkan performa mesin?
Setahunya nggak ada. Hasil pantauan RPM monitor nggak ada perubahan / penurunan RPM (putaran mesin) yang berarti nggak ada penurunan kinerja mesin. Sekian user (yang melakukan modifikasi fullwave) malah berkomentar tarikan mesin jadi lebih enteng. Tapi kalau ingin lebih terbukti, silakan lakukan dyno-test untuk mengetahui ada nggaknya dampak negatif terhadap performa mesin.

Jumat, 25 Oktober 2013

Berat Balancer/Flywheel Jupiter MX

Berat Balancer/Flywheel Jupiter MX - Bobot balancer atau flywheel kopling manual Jupiter MX adalah 2.080 gram atau 2.08 kg. Bobot balancer ini termasuk sangat berat, namun keuntungannya adalah torsi yang melimpah bagi mesin.
bagian balancer MX (kiri),
rumah kopling sentrifugal Jupiter (kanan)

Balancer Jupiter MX ini juga dapat digunakan untuk Yamaha Jupiter yang menginginkan kopling manual full clutch. Tentunya perlu hitung-hitungan tersendiri untuk memakai balancer Jupiter MX di Jupiter, Jupiter Z, Vega, dan Crypton.

Balancer kopling manual ini terdiri dari tiga bagian besar, yaitu:
  1. Flywheel besar dengan bobot 0.855 gram
  2. Flywheel kecil dengan bobot 0.955 gram
  3. Flywheel tipis dengan bobot 0.255 gram
Cara mendapatkan flywheel tersebut dengan melepas kelingan flywheel menggunakan bor yang kuat. Setelah kelima kelingan lepas, maka akan terlihat isi balancer/flywheel kopling manual Jupiter MX.

Gabungkan rumah kopling sentrifugalnya dengan bagian balancer terberat itu dengan cara dibubut dan dilas listrik. Bobot dapat diukur sesuai dengan yang diinginkan mulai dari 1 kg hingga 1.7 kg.

Kamis, 24 Oktober 2013

Cara Memasang Keihin PE28 di Satria FU

Cara Memasang Keihin PE28 di Satria FU - Banyak pengguna Satria F150 kurang puas dengan performa karburator vakum bawaan pabrik (Mikuni BS26), salah satu keluhannya tarikan kurang responsif. Solusinya ganti karburator dengan tipe non-vakum, seperti karbu RX-King, NSR-SP, atau Ninja.
karburator pe28
Kebanyakan dari pemakai karbu Keihin PE28, mengeluhkan soal settingan, dan juga box filter udara standar yang tidak dapat lagi dipergunakan. Nah bagi pemakai karburator tipe ini, jangan keburu takut dengan kendala-kendala tersebut, Sebetulnya semua keluhan-keluhan itu bukan keluhan yang tidak dapat diatasi. Berikut ini cara memasang Keihin PE28 di Satria FU.

Instalasi
Memang betul kata kebanyakan orang, memasang karburator ke arah manifold mesin mudah, lain halnya dengan memasang bagian selang karet ke box filter udara, setengah mati pasangnya. Berikut caranya memasang karet filter ke karburator PE28:
  1. Cabut selang karet filter udara dari dudukannya di box, selang ini dilem, tarik saja pelan-pelan, jangan sampai sobek karetnya.
  2. Siapkan klem baru, karena diameter intake karburator Keihin ini agak berbeda jauh dengan karbu standard, model seperti klem pipa gas dengan diameter 2.5" bisa digunakan.
  3. Lumuri karet filter dan intake karburator dengan oli.
  4. Tempatkan karburator dengan intake menghadap ke atas.
  5. Masukkan klem ke slang karet.
  6. Pasang selang karet ke intake, kencangkan klem begitu selang telah terpasang seluruhnya.
  7. Install karburator ke manifold.
  8. Lem kembali slang intake ke box filter udara.
  9. Kencangkan semua klem.
Tips:
  • Untuk memasang selang vakum ke kran bensin, gunakan selang pernapasan  yang diberikan bersama karburator nya, untuk memperkecil diameternya, ke dalam selang dimasukkan selang oli samping yang diameternya lebih kecil, selang kecil ini dilem dengan superglue, lalu potong kelebihan selang.
  • Kabel gas, kabel gas harus diganti karena bentuk nepel yang berbeda dengan orisinil Satria. Kabel gas bisa coba menggunakan milik Shogun.
  • Untuk slang intake, lebih enak potong slang orisinil, sambung dengan slang intake punya Suzuki RGR agar mudah untuk bongkar pasang.

Jet
Main jet bawaan karburator (#152) jelas terlalu besar untuk Satria FU, Coba ukuran 115/118/120. Saran menggunakan 118 saja agar power keluar namun tetap mempertahankan konsumsi bahan bakar.
Pilot jet bawaan (#42) sebetulnya bisa digunakan, hanya menyetel angin-angin nya agak jauh. Agar settingnya tidak jauh coba gunakan ukuran 38.

Setting
Kombinasi PJ/MJ nya adalah 38/118 dengan setting angin-angin sekitar 2.75 putaran. Langsam stabil dan power putaran atas masih terlayani. Jika kurang puas coba besarkan MJ nya saja.

Rabu, 23 Oktober 2013

Cara Meningkatkan Lift Noken As Byson

noken modif Mio J (kiri) dan Byson (kanan)
Cara Meningkatkan Lift Noken As Byson - Performa Byson memang masih bisa ditingkatkan. Hal ini pun dilakukan para pemilik motor bersosok macho ini. Bore-up menjadi salah satu alternatif meningkatkan power Byson. Namun mengganti piston ukuran jumbo masih menuntut penyesuaian pada sistem buka tutup klepnya. Kem pun harus ikut disesuaikan dengan membengkaknya kapasitas mesin.

Masalah yang sering timbul jika kita mengubah poros bubungan standar Byson adalah setelan klep terlalu dalam, karena standarnya saja setelan klepnya sudah hampir habis. Selain itu kalo kem standar kita pangkas, maka profil kem akan semakin kecil, dan tentu saja akan menghasilkan debit bahan bakar yang kurang maksimal. 

Solusi untuk masalah ini masih ada solusi cerdas. Bisa pakai kem Mio J, Soul GT atau Mio GT, cuma perlu sedikit penyesuaian. Apa saja yang perlu disesuaikan?

Pertama bisa memangkas ujung belakang kem sebanyak 1,5 mm. Kalau diameternya sudah sama persis, sesuaikan dudukan gear timing. Secara fisik sudah terlihat kan kem Mio J hanya berdiameter 19,7 mm, sedang Byson 29.3 mm. Perlu dibuatkan bosh di tukang bubut, dipres langsung ke kem Mio J. Oh ya, panjang bosh itu 22,1 mm aja. 
panjang dudukan gear timing
Perlu diperhatikan juga, untuk diameter boshing dudukan bearing camshaft di belakang gigi timing diameternya 28,8 mm, agar bearing terpasang dengan seret. Bushing beres, tinggal pembuatan lubang untuk pin pengunci gigi timing-nya. Bisa disesuaikaan dengan standartnya. Jika sudah, monggo dipapas pantat kem sesuai lift yang diinginkan. 
noken as atau camshaft
Jika diperlukan bisa juga tetap memasang perangkat dekompresi aslinya. Tinggal lubangi saja untuk dudukan dekompresi, kalo kem standar kita papas, jangan harap bisa pasang alat ini.

Senin, 21 Oktober 2013

Piston Kaze di Jupiter Z

piston kaze
Piston Kaze di Jupiter Z - Aplikasi piston Kawasaki Kaze di motor Jupiter Z mampu mendongkrak kapasitas mesin menjadi 120 cc. Secara fisik, pen piston sama berukuran 13 mm dan panjangnya pun juga sama. Tinggi piston keseluruhan lebih panjang milik Kaze di bagian pantat piston nya. Agar tidak membentur bandul kruk as, sebaiknya pantat piston dikurangi agar tidak terbentur.
diagram perbedaan nya
Berikut ini merupakan langkah desain piston Kaze untuk Jupiter Z.

  1. Mengurangi pantat piston Kaze
    Mengurangi pantat piston bertujuan agar piston tidak membentur kruk as.
  2. Memapas blok 0.5 mm
    Papas blok 0.5 mm ini bertujuan untuk mengejar rasio kompresi kembali seperti awal. Rasio kompresi sekitar standar (9.3 : 1) dengan syarat jika kop tidak ikut dikepras. Akibat memapas blok, ketegangan keteng harus dicek kembali agar tidak kendur.
  3. Memperdalam coakan klep
    Coakan klep harus dibentuk menyerupai klep yang digunakan. Hal ini bertujuan agar klep tidak menabrak piston.

Sabtu, 19 Oktober 2013

Bore Up Jupiter/Vega Lama 115cc Menggunakan Piston Jupiter Z

Bore Up Jupiter/Vega Lama 115cc Menggunakan Piston Jupiter Z - Mengejar kapasitas mesin 115cc di Yamaha Jupiter/Vega dapat menggunakan piston standar Jupiter Z oversize 100. Biasanya langkah bore up ini tergolong mudah dan murah. Diameter piston Jupiter Z os 100 adalah 52 mm, sedangkan diameter piston Jupiter/Vega lama standar adalah 49 mm. Secara fisik, pen piston dan pantat piston adalah sama. Yang berbeda adalah ketinggian permukaan atap piston. Menariknya, pistonnya dapat dibubut untuk dibikin jenong agar menjadi piston racing. Untuk harian dapat mendongkrak tenaga motor secara drastis dan motor tetap standar.
hasil piston nya
Cara pemakaian piston Jupiter Z di Jupiter/Vega lama untuk harian adalah sebagai berikut:
  1. Membubut bagian kompresi piston dan dibentuk dome
    Bagian pinggir piston dibubut sejauh 7 mm sedalam 1.75 - 2 mm (1 - 1.5 mm untuk racing). Hal ini dimaksudkan agar deck clereance piston terjaga 1 mm dan blok tidak perlu menggunakan paking aluminium.
    piston standar dibubut jenong
  2. Membuat sudut dome piston
    Sudut jenong piston dibuat bebas. Agar dapat menggunakan premium dan bertenaga, sebaiknya sudut diatur 45° saja. Rasio kompresi sekitar 9.5 : 1, namun rasio ini harus tetap diukur lagi karena tidak pasti di lain piston.
    sudut jenong 45°