Sabtu, 30 Mei 2015

Jangan Memaksa Rantai Timing Yang Kendor

Jangan Memaksa Rantai Timing Yang Kendor - Sering kita mengabaikan kondisi rantai kamprat atau istilah lain timing chain. Dalam keadaan kendur, kita lebih memaksa mengencangkan tensioner dibandingkan mengganti rantai nya. Apabila diperhatikan terdapat celah pada gir, rantai tidak dapat duduk manis. Resiko nya adalah saat rpm tinggi, rantai seolah akan loncat dari gir nya dan terjadi keterlambatan proses tutup klep. Yang sering adalah klep buang bengkok akibat dihajar piston. 
pemaksaan ketegangan rantai timing
Sebagai contoh adalah motor Suzuki FXR 150 ini. Kelangkaan spare part, terutama rantai timing nya, memaksa pemilik motor mengakali dengan mengelas mur pada tensioner. Memang kencang lagi, namun saat motor teriak di atas 8 ribu rpm, dor, mesin mati dan tidak ada kompresi. Setelah di bongkar, klep beradu dengan piston. Penyebabnya pasti dari rantai yang sudah aus.
klep bengkok

Selasa, 19 Mei 2015

Spesifikasi Kymco Spike 120

kymco spike 120
Mesin
Tipe Mesin : Silinder tunggal, 4 Tak, SOHC, Pendingin Udara
Diameter x Langkah (mm) : 52.4 x 55 mm
Volume Silinder (cc) : 118.7 cc
Perbandingan Kompresi : 8,8 : 1
Daya Maksimum : 9,2 hp / 8000 rpm
Torsi Maksimum : 0,97 kg-m / 5500 rpm
Karburator : Mikuni VM17
Gigi Transmisi : 4 Kecepatan
Pola Pengoperan Gigi : N-1-2-3-4
Sistem Starter : Kick & Elektrik

Dimensi
P x L x T : 2.005 x 730 x 1.140 mm
Jarak Sumbu Roda : 1305 mm
Tinggi jok : 760 mm
Jarak Terendah ke tanah : 165 mm
Berat Kosong : 104,5 Kg

Rangka & kaki-kaki
Tipe Rangka : Backbone
Suspensi Depan : Teleskopik
Suspensi Belakang : Monoshock
Ukuran Ban Belakang : 2,75-17 4PR
Ukuran Ban Depan : 2,50-17 4PR
Rem Depan : Cakram double piston 240 mm
Rem Belakang : Tromol
Kapasitas Tangki Bahan Bakar : 6,3 Liter

Kelistrikan
Baterai : 12V-5 AH
Busi : NGK C7HSA atau CHAMPION P-Z7HC
Sistem Pengapian : AC - CDI

Sabtu, 16 Mei 2015

Mengencangkan Rantai Kamprat Jupiter Z

Mengencangkan Rantai Kamprat Jupiter Z - Cara mengencangkan rantai kamprat Jupiter Z sebenarnya sangat mudah dan sudah banyak yang tahu. Caranya adalah menggunakan tensioner blade milik kakak nya, yaitu Crypton/Jupiter. Bagian tonjolan yang menyentuh tensioner lebih tebal, sehingga tekanan ke rantai lebih kuat. Akal-akalan ini dapat digunakan apabila rantai sudah kendor, tetapi sebaiknya ganti baru saja karena timing sudah tidak akurat. Lain cerita apabila papas blok dan rantai jadi kendor. Pemasangan nya tinggal salin saja karena dudukan sama.
tensioner blade Jupiter dan Jupiter Z

Spesifikasi Suzuki Shooter

Suzuki Shooter 115
Mesin
Tipe mesin : 4 Langkah, SOHC, 2 katup, berpendingin udara
Diameter x Langkah : 51 x 55,4 mm
Volume Silinder : 113 cc
Daya maksimum : 6,9 kW (9,3 PS) / 8000 rpm
Torsi maksimum : 9,1 Nm / 6000 rpm
Sistem pengabutan bahan bakar : Fuel injection
Sistem starter : Engkol & listrik
Transmisi : 4 Percepatan konstan
Arah perpindahan gigi : Ke bawah dan Rotasi N – 1 – 2 – 3 – 4 – N

Dimensi
P x L x T : 1.910 x 690 x 1.085 mm
Jarak antara as roda : 1220 mm
Jarak mesin ke tanah : 145 mm
Berat STD : 91 kg, R: 94 kg, SR: 94 kg

Rangka
Suspensi depan : Teleskopik, pegas ulir, bantalan oli
Suspensi belakang : Lengan ayun, pegas ulir, bantalan oli
Ukuran ban depan : 70/90 – 17 M/C 38P
Ukuran ban belakang : 80/90 – 17 M/C 44P
Rem depan STD : Tromol, R & SR: Cakram
Rem belakang : Tromol
Velg STD & R : Jari-jari, SR: Cast wheel

Kapasitas 
Tangki bahan bakar : 3,7 L
Bagasi bawah jok : 7,6 L

Menurunkan Tinggi Shock Depan Jupiter MX

Menurunkan Tinggi Shock Depan Jupiter MX - Shock depan Jupiter MX memiliki tahanan di bagian pegangan shock nya, sehingga tidak bisa kita menurunkan shock hanya dengan menurunkan seperti pada motor biasanya. Bagi yang ingin menurunkan shock Jupiter MX setidaknya ada 4 pilihan cara yang dapat diambil. Berikut penjelasan keempat cara tersebut,

1. Kikis tahanan segitiga shock
Cara pertama ini bila di sepeda motor lain bisa sangat mudah dan murah. Yaitu dengan menaikkan batang shock depan ke atas. Bila di motor lain cukup melepas satu dari dua baut penahan yang ada di segitiga dan batang shock bisa lebih naik sehingga area depan bisa terlihat lebih menunduk, namun tidak demikian di Jupiter MX Series. Adanya pengganjal pada segitiganya. Untuk menghilangkan tahanan tersebut, kita dapat membubutnya agar rapi atau dikikis dengan gerinda.
shock dinaikkan
2. Memotong ulir per shock
Cara kedua tidak terlalu mudah tapi cukup murah dan cepat prosesnya. Yaitu dengan memotong 3-5 ulir per shock depannya. Kelemahannya adalah shock depan jadi terasa empuk dan kurang stabil.
per jadi lebih pendek
3. Menggunakan per shock Jupiter Z lama
Mengganti per shock depan Jupiter MX series dengan per shock depan Jupiter Z tahun 2005. Ciri Jupiter Z yang dimaksud adalah bentuk headlamp belum menyerupai burhan (burung hantu). Sebaiknya per menggunakan orisinil baru agar kestabilan motor tetap terjaga.
ganti per shock depan
4. Inner Tube + Per shock Jupiter Z lama
Ketiga cara di atas punya keunggulan murah di ongkos tapi untuk kenyamanan dan kestabilannya kurang baik. Cara yang aman dan nyaman tapi cukup mahal adalah dengan memakai inner tube dan per shock jupiter z tahun 2005.
inner tube Jupiter Z

Modif Knalpot Slip On Honda Vario 125

Modif Knalpot Slip On Honda Vario 125 - Pada Honda Vario 125 terdapat swing arm di sisi kanan yang berfungsi sebagai penyetabil. Konsekuensi nya adalah ketika penggantian ban, knalpot harus ikut dilepas agar arm dapat dilepas juga.
leher knalpot Vario 125 stainless
Menurut ahli knalpot Wawan Racing Concept (WRC), agar bongkar pasang roda belakang lebih praktis, salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu merevisi knalpot standarnya. Knalpot bisa dibikin slip-on agar tidak perlu melepas knalpot secara keseluruhan. Terlebih posisi baut leher knalpot Vario 125 yang menempel di head silinder berada cukup dalam, jadi agak susah untuk meraihnya. Jika dibikin slip-on, hanya perlu melepas sebagian knalpot saja untuk membuka swing arm dan melepas roda belakang.
knalpot Vario 125 slip on
Di WRC, jika membuat leher knalpot slip-on sekaligus menggantinya dengan bahan stainless steel biayanya sekitar Rp 350 ribu. Jika hanya membuat slip-on saja tanpa mengganti leher standar harganya tentu lebih murah lagi. Untuk jelasnya, bisa hubungi 0813 27490208 / 0897 1669349.

Sabtu, 09 Mei 2015

Head/Kop Belimbing YZ 125

Head/Kop Belimbing YZ 125 - Pada posting ini saya sedikit memberikan informasi mengenai head/kop belimbing milik YZ 125. Tentu desain berbeda dengan head/kop belimbing milik DT. Berikut detail yang saya ambil dari internet.
head/kop YZ 125
  • Head jenis ini milik Yamaha YZ berpendingin udara (hingga tahun 1980), yang artinya bisa berkapasitas 100cc, 125cc atau 250cc.
  • Bentuknya mengadopsi bentuk head motorcross merk Eropa, seperti Bultaco atau Sachs.
  • Yamaha juga menerapkan head jenis ini untuk mesin gokart kompetisinya.
  • Untuk Jenis YZ125, headnya berdiameter 55mm (keluaran 76 – 78) dan 56 (keluaran 79-80)
  • YZ125 keluaran 79 memiliki kode mesin 2X3, sedangkan yang tahun 78 kode mesinnya 1W1
  • Untuk digunakan di RXZ, RZR, RXS, RXK atau RX-King letak bautnya tidak masalah (keluaran 78-80).
  • Diameter squish tetap harus disesuaikan untuk RX-King. Untuk RXZ/RZR apabila menggunakan head keluaran tahun 1979 tidak perlu merubah squish.
  • Ada dua model squish untuk head ini. yang tahun 1978 ke bawah letak busi agak ke belakang, yang tahun 1979 letak businya tepat di tengah.
  • Berita dari pedagang spare part di Indonesia yang menyebutkan head ini milik YZ125 keluaran 1987 tidak benar. Sebab YZ125 keluaran 1987 sudah berpendingin air (radiator).

Head/Kop Belimbing RX King Milik Yamaha DT

Head/Kop Belimbing RX King Milik Yamaha DT - Sudah saya ketahui bahwa asal usul head/kop belimbing yang dipakai di RX King bukanlah murni milik SE YZ125, tetapi ada yang merupakan family DT. Kecurigaan bermula karena saya mengetahui pasti varian YZ baru menggunakan pendingin cairan (radiator) dan tusuk tanam berjumlah 5 dan 6. Yamaha DT sendiri ada 2 jenis, yaitu berpendingin udara dan berpendingin cairan. Head/kop belimbing yang sering digunakan di Yamaha RX King adalah versi DT125 dan DT175. Silahkan dibenahi pemikiran kita tentang head belimbing YZ 125 dan DT. Jangan salah kaprah. Salam nguook.
head belimbing
Yamaha DT 125, DT 175
head orisinil YZ 125
silinder YZ 85
silinder YZ 125
silinder YZ 250
silinder DT

Kamis, 07 Mei 2015

Noken As Modif Berisik, Mengapa?

Noken As Modif Berisik, Mengapa? - Sesuai judul posting kali ini, saya akan membahas alasan setelah membuat noken as modifikasi (bubut/papas) timbul suara berisik. Yang diperlukan adalah alat modif noken as yang memiliki catok seperti mesin bubut yang dapat disetel hingga noken as center, dial gauge, magnetic base, dan teknisi alat yang ahli mengoperasikan alat bubut maupun alat ukur. Mengapa noken as harus center terlebih dahulu? Karena kita memerlukan bulatan sempurna pada bagian base circle. Sebelum lanjut ke bahasan lainnya, terlebih dahulu pelajari lah bagian-bagian noken as.
nama bagian pada noken as
Mengapa berisik setelah modifikasi noken as? Alasan nya adalah :
  1. Base Circle tidak membulat. Pada titik TOP, jarum dial masih disetel nol. Tetapi setelah noken as diputar, jarum menjadi kurang dari nol akibat adanya bagian yang lebih kecil dibanding diameter di posisi TOP. Jadi walaupun celah klep sudah disetel rapat, suara berisik pasti terjadi. Limit naik atau pun turun jarum dial dari nol adalah 0.05 mm saja.
  2. Ramp dan Timing Point terdapat ketidakrataan. Apabila diukur dengan dial gauge, jarum tidak bergerak naik saja, melainkan naik turun dan naik lagi. Hal ini terjadi pada saat memodifikasi noken as secara tidak teliti. Jadi, meski telah menggunakan alat sekalipun masih saja bagian ramp tidak rata. Apalagi tidak menggunakan alat (menggunakan gerinda dan dipegang tangan)
  3. Celah Klep belum disetel dengan baik. Setelah noken as dikurangi diameter nya, tentu setelan sebelumnya tidak dapat dipakai karena jarak celah pasti melebar. Tentu diperlukan penyetelan ulang sesuai dengan hasil dial noken as costum.
  4. Klep menyentuh piston akibat lift yang tinggi. Piston harus diberi coakan klep lebih dalam agar klep tidak menyentuh piston. Apabila jarak sentuh terlalu banyak, klep biasa nya bengkok bahkan patah.
  5. Lift saat overlap terlalu banyak. Mengatasi nya adalah mengubah sudut klep IN dan EX atau mengurangi lift overlap noken as.
Berikut video dial noken as Mio. Terlihat base circle tetap nol walau di derajat manapun hingga ramp juga naik dengan tenang.

Contoh Proses Dial Noken As/Camshaft

Contoh Proses Dial Noken As/Camshaft - Dalam proses modifikasi noken as, kita perlu mengetahui profil dari noken as yang dikerjakan, maupun noken as yang sudah ada. Noken as Mio saya rekam saat proses dial. Teknik pengambilan secara Seat to Seat, yaitu celah klep 0.08 mm dan terpasang pada alat (bukan di mesin motor). Sebagai contoh berikut video yang saya buat secara sederhana karena keterbatasan. Klik di sini atau lihat video di bawah ini.

Selasa, 05 Mei 2015

Perbandingan Piston Suzuki Satria FU dan Kawasaki Boss 175

Perbandingan Piston Suzuki Satria FU dan Kawasaki Boss 175 - Banyak Satria FU yang bore up menggunakan piston dari Kawasaki Boss 175. Alasannya adalah pen sudah sama 16 mm, diameter Boss lebih besar daripada Satria FU, piston memiliki dimensi yang kecil, piston lebih mendem 2 mm daripada standar sehingga bisa stroke up. Diameter piston Satria FU standar adalah 62 mm dan diameter piston Boss 175 standar adalah 65 mm. Berikut detail perbedaan kedua piston tersebut.
detail piston FU dan Boss

Daftar Diameter Luar Boring Standar

Daftar Diameter Luar Boring Standar - Untuk menentukan piston bore up maksimal, kita harus tahu terlebih dahulu diameter luar liner alias boring. Cara mengetahui nya adalah mengukur diameter luar boring menggunakan jangka sorong. Berikut merupakan data diameter luar boring motor standar ala kaskuser.
  • Crypton : 59,15 mm, panjang 91 mm
  • RX King : 65 mm, panjang 122 mm
  • Scorpio : 80.1 mm, panjang 103 mm
  • Shogun : 60,5 mm, panjang 92,5 mm
  • Satria FU : 71 mm, panjang 98 mm
  • Supra : 54,5, panjang 98 mm
  • Kharisma : 58,1, panjang 105 mm
  • CB100 : 59,15 mm, panjang 94 mm
  • GL MAX : 63 mm, panjang 96 mm
  • Tiger : 69.5 mm, panjang 104 mm
  • Kaze : 62,15 mm, panjang 99 mm
  • Binter Mercy : 72.15 mm, panjang 110 mm
Rumus diameter maksimal piston bore up yang aman untuk harian adalah diameter luar boring dikurangi 4 mm. Sedangkan untuk keperluan balap yang relatif sebentar bisa diameter luar boring dikurangi 2 mm.

Sebagai contoh motor Supra sering bore up piston Kaze 53 mm. Apa alasan saya selalu memaksa ganti boring dan perbesar crankcase? Alasannya karena boring standar hanya sanggup piston os 50 saja alias 50.5 mm. Yang terjadi apabila memaksa boring standar dikolter hingga 53 mm ya rawan pecah boring nya.
boring motor