Selasa, 20 Maret 2012

Penyebab Kampas Kopling Sering Hangus

Penyebab Kampas Kopling Sering Hangus - Kalau karena penggunaan bisa bikin kampas kopling hangus sudah banyak yang tahu. Tapi, penyebab kampas bisa hangus karena tidak tahu aturan main pasang kampas dan pelat kopling bisa fatal.


Paling jelas pemasangan kampas kopling. Dibolak-balik kampas kopling sepintas mirip. Padahal, ada bagian yang sedikit lebih tebal dibanding sisi yang lain. Patokannya angka di kaki kampas. Perlu diingatkan aturan pasang kopling harus mengecek posisi angka di kaki kampas. Yang benar, nomor di pegangan kampas sebagai patokan. Pasangnya harus ke arah luar semua. Jangan sampai mengarah ke dalam.

Logikanya kenapa mesti dipasang ke arah luar dengan patokan angka di kaki kampas. Material friction clutch paling tebal hanya satu sisi di bagian yang ada angka di kaki kampas. Sedang gesekan dan beban paling kuat ada di bagian yang ada angkanya. Seandainya dipasang terbalik, gesekan kampas dengan pelat pasti kejadian selip. Selip awal dari gejala kampas kopling bakal hangus.

Selain itu juga perlu mengecek ketebalan pelat gesek. Seandainya ketebalan kurang dari batas standar, pasti muncul gejala selip. Sudah ada patokan standar ketebalan pelat minimal masing-masing pabrikan. Kurang dari itu tentu selip akan terjadi.

Senin, 19 Maret 2012

Cara Kerja Kopling

Cara Kerja Kopling - Pada dasarnya kopling adalah kata serapan dari coupling yang kata dasarnya adalah couple. Seperti kita tahu, couple artinya pasangan. Pada mesin kendaraan bermotor, poros engkol harus dihubungkan dengan roda agar tenaga mesin bisa dimanfaatkan untuk memindahkan berat badan pengendara dari suatu tempat ke tempat lain selayaknya alat transportasi. Penghubungan ini disebut coupling. Namun arti kopling dan coupling ternyata tidak sama! Di negara kita, kopling lebih identik dengan perangkat yang disebut clutch.


Sekarang mari kita tilik fungsi clutch atau kopling pada kendaraan bermotor. Fungsi clutch ini diibaratkan sebagai berikut. Tenaga mesin itu harus disalurkan ke roda. Bayangkan apabila poros utama mesin selalu terhubung dengan roda. Saat motor berhenti mesin juga harus mati. Saat mesin tidak mati, sepeda motor akan jalan terus dan tidak mau berhenti. Pasti merepotkan, bukan? Kurang lebih begitulah alasan diciptakan kopling. Sebuah perangkat yang memungkinkan mesin dan roda melakukan fungsi decoupling. Decoupling adalah melepaskan hubungan poros mesin dari roda. Perangkat tersebut dinamakan clutch atau lebih akrab disapa kopling di negara kita.

Nah dengan adanya kopling, kita lebih leluasa mempertahankan mesin motor untuk tetap menyala saat motor berhenti. Karena kopling dapat melepaskan ikatan antara mesin dan roda di saat yang dibutuhkan. Selain itu, kopling juga memperhalus proses perpindahan gigi. Bayangkan jika memindahkan gigi pada motor manual tanpa menarik tuas kopling. Seperti menghantamkan roda gigi dengan tenaga penuh dari mesin.

Pada motor bebek, umumnya terdapat 2 buah kopling. Kopling utama tipe gesek dan kopling sentrifugal. Kopling sentrifugal berfungsi untuk melepas ikatan mesin dan roda saat RPM mesin rendah. Dengan adanya kopling ini, mesin motor bebek tidak akan mati saat berhenti dalam kondisi gigi masuk. Selanjutnya, kopling utama. Kopling ini memiliki fungsi yang sama dengan kopling tangan pada sepeda motor sport. Namun untuk mengaktifkannya anda tidak perlu menarik tuas kopling pada setir sebelah kiri. Melainkan menginjak setengah pada pedal persneling. Dengan demikian, anda bisa memindahkan tingkat percepatan sekaligus mengaktifkan kopling disaat yang bersamaan.

Jika pada motor sport anda harus melakukan 3 langkah: tarik kopling, tambah gigi, lepas kopling. Maka pada motor bebek, anda juga melakukan hal yang sama, namun diringkas dalam satu injakan pada pedal transmisi: injak setengah (lepas kopling), injak penuh (tambah gigi), lepaskan pedal (ikat kopling). 3 langkah yang dilakukan hanya dengan satu injakan.

Pada motor matic, hanya tedapat kopling sentrifugal yang mencegah mesin mati saat motor berhenti. Transmisi matic bisa berpindah tanpa hentakan sedikitpun, jadi tidak perlu kopling untuk memindahkan gigi.

Kamis, 15 Maret 2012

Spesifikasi Yamaha New Jupiter Z


Mesin
Tipe Mesin : 4 Langkah, 2 Valve SOHC, Berpendingin Udara
Diameter Langkah : 50,0 x 57,9 mm
Volume Silinder : 113 cc
Susunan Silinder : Cylinder Tunggal / Mendatar
Perbandingan Kompresi : 9,3 : 1
Power Max : 6,6 kW / 7.500 rpm
Torsi Max : 9,0 Nm / 4.000 rpm
Sistem Pelumasan : Pelumasan Basah
Oli Mesin : 800cc (Berkala) | 1.000 cc (Total)
Karburator : (MIKUNI) VM17SH x 1
Transmisi : Tipe ROTARY 4 Kecepatan (N-1-2-3-4-N)
Kopling : Basah, Kopling Ganda Sentrifugal
Sistem Starter : Electric Starter & Kick Starter

Chasis
Tipe Rangka : Pipa Baja Underbone
Suspensi Depan : Telescopic
Suspensi Belakang : Lengan Ayun, Suspensi Ganda
Rem Depan : Cakram
Rem Belakang : Tromol
Ban Depan : 70/90 - 17M/C 38P
Ban Belakang : 80/90 - 17M/C 44P

Kelistrikan
Baterai : YTZ5S (MF Battery)
Busi : C6HSA (NGK) / U20FS-U (DENSO)
Sistem Pengapian : DC C.D.I.

Dimensi
Panjang x Lebar x Tinggi : 1.930 mm x 680 mm x1.065 mm
Tinggi Tempat Duduk : 765 mm
Jarak Antar Roda : 1.235 mm
Jarak Ke Tanah : 150 mm
Kapasitas Tangki : 4,2 Liter
Berat Isi : 102 Kg

Rabu, 14 Maret 2012

Efek Stang Piston yang Panjang dan Pendek

Efek Stang Piston yang Panjang - Banyak perubahan dilakukan oleh industri sepeda motor dengan menambah panjang dari langkah seher dan juga panjang stang seher nya. Tujuannya adalah mencapai performa mesin yang lebih baik. Ditambah dengan tuntutan pasar sepeda motor saat ini yang menuntut penghematan bahan bakar, guna mengatasi krisis energi global.


Penambahan panjang stang seher pada sepeda motor bertujuan untuk mengurangi gaya ke samping serta demi keawetan mesin. Dengan berkurangnya tekanan di piston, maka keawetan nya akan lebih baik. Langkah piston dari TMA menuju TMB menjadi halus, sehingga pergerakan naik turun piston menjadi lebih singkat, yang akan berpengaruh juga pada kecepatan putaran dari poros engkol atau kita sebut dengan rpm mesin. Keuntungan lain yang didapatkan adalah hematnya bahan bakar. Dengan semakin lancar nya seher/piston, maka proses terdorongnya piston menjadi usaha semakin tinggi alias power dan efisiensi.

Untuk kasus stroke up, biasanya terjadi pergeseran posisi big end untuk menambah langkah piston. Agar bisa menggunakan packing standar, stang piston akan diganti yang pendek. Tentu pemotongan panjang stang seher ini memiliki kekurangan.


Masih ingatkah Anda dengan prinsip pengungkit pada pelajaran fisika. Jika kita mau meringankan tenaga mengungkit suatu benda, maka tangkai pengungkit dibuat lebih panjang. Dan sebaliknya, jika pengungkit ini semakin pendek maka tenaga ungkit yang dibutuhkan semakin besar. Karena itu kerja dari si pengungkit akan semakin berat.

Lalu apa hubungannya dengan panjang stang seher? Dengan panjangnya stang seher, sama saja dengan membuat perbedaan sudut tangkai pengungkit. Dan hal ini membuat semakin berat tenaga dari hasil pembakaran pada ruang bakar.

Memahami Waktu Pengapian Mesin Bensin

Memahami Waktu Pengapian Mesin Bensin - Mengapa 5-10 derajat sebelum TMA busi memercikkan api? Bagaimana cara menghitung 5-10 derajat sebelum TMA? Mari kita simak gambar di bawah ini dan hafalkan sedikit istilah komponen-komponen. Pada saat piston berada posisi TMA (Titik Mati Atas), posisi crank pin, stang seher/conecting rod dan seher berada dalam satu garis. Inilah titik nol derajat.

10 derajat sebelum TMA 
Crankshaft/poros engkol terus berputar pada saat mesin hidup. Pada saat crank pin 10 derajat sebelum mencapai titik nol derajat (10 derajat sebelum TMA piston), seperti inilah ilustrasi posisi busi mengeluarkan bunga api atau bisa kita sebut waktu pengapian . Lihat gambar di bawah ini!


5 derajat sebelum TMA
Saat crank pin 5 derajat sebelum mencapai titik nol derajat, seperti inilah ilustrasi posisi busi mengeluarkan bunga api atau bisa kita sebut waktu pengapian . Lihat gambar di bawah ini!


Waktu pengapian terjadi antara 5 sampai 10 derajat sebelum TMA. Tidak semua mesin memiliki waktu pengapian yang sama, tergantung pada spesifikasi standar dari pabrik pembuatnya. Ada mesin yang pengapian standarnya 7 derajat sebelum TMA atau 8 derajat sebelum TMA.

Tujuannya ialah untuk menciptakan efek lecutan seperti halnya busur panah. Semakin tali busur ditarik, maka lecutan panah akan semakin kencang. Hal ini pula yang terjadi pada pembakaran dan piston. Semakin timing pengapian maju maka diharapkan tenaga mesin juga meningkat, namun efeknya mesin semakin susah hidup, idle buruk, bahkan jika berlebihan piston bisa berlubang! Jadi setiap mesin mempunyai standar waktu pengapian masing-masing, namun cara perhitungan derajatnya tetap sama seperti cara di atas.

Macam-macam Sistem Katup pada Motor 4 tak

Macam-macam Sistem Katup pada Motor 4 tak - Sistem katup motor 4 tak berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya gas dalam silinder blok maupun di ruang bakar . Penyempurnaan "sistem katup motor 4 tak" terus dilakukan guna mendapatkan efesiensi bahan bakar dan peningkatan kinerja mesin  Saat ini banyak sekali model - model sistem katup motor 4 tak. Namun secara garis besar sistem katup motor 4 tak dapat dibagi menjadi berikut :

1. Over Head Valve (OHV)
Tipe ini memiliki ciri letak camshaft berada di blok mesin. Jadi hanya klep saja yang ada di kepala silindernya.


2. Over Head Camshaft
Tipe ini memiliki ciri letak camshaft berada di atas silinder head. Ada 2 tipe yang umum di pasaran yaitu SOHC dan DOHC. Untuk SOHC hanya ada 1 poros kem, sedangkan DOHC ada 2 poros kem.

 

3. Desmodromic
Tipe ini dimiliki pabrikan Ducati. Idenya adalah menghilangkan beban dari per klep. Buka tutup katup diatur oleh camshaft itu sendiri.


4. Pneumatik
Klep ini pernah digunakan di ajang balap seperti MotoGP. Buka dan tutup katup diatur dari tekanan gas/udara.

Spesifikasi Yamaha Vega ZR DB


Mesin
Tipe : 4 langkah SOHC pendingin udara
Diameter x Langkah : 50,0 x 57,9 mm
Volume Silinder : Satu silinder mendatar
Gigi transmisi : 4 Kecepatan
Pola Pengoperasian gigi : N-1-2-3-4 (Kembali)
Kopling : Manual, Basah, Multiplat
Karburator : VM 17 SH x 1 Mikuni
Sistem Starter : Motor Starter dan Starter Engkol

Kelistrikan
Battery : 12V5AH
Busi : C6HSA/W20FS-U
Sistem Pengapian : DC-CDI

Rangka
Tipe Rangka : Pipa Besi
Suspensi Depan : Teleskopic Fork
Suspensi Belakang : Swing Arm
Ban Depan : 70/90-17M/C38P
Ban Belakang : 80/90-17M/C44P
Rem Depan : Cakram Hidrolik /Tromol
Rem Belakang : Tromol

Dimensi
Panjang x Lebar x Tinggi : 1930 mm x 675 mm x 1055 mm
Jarak Sumbu Roda : 1235 mm
Jarak Terendah Ke Tanah : 126 mm
Kapasitas Tangki : 4,2 liter
Berat Isi : 97 kg

Senin, 12 Maret 2012

Choke (Cuk) Motor

Choke (Cuk) Motor - Kegunaan :
1. Memberi bensin tambahan saat start dingin sehingga motor mudah dihidupkan.
2. Membuka katup gas sedikit lebih besar, supaya motor dingin tidak mati pada keadaan idel

Komponen pada cuk :

1.Kabel cuk    4. Batang penghubung
2. Tuas cuk     5. Sekrup penyetel start dingin 
3. Katup cuk  6. Tuas katup
7. Katup gas   8. Kabel gas

Arti dan Hubungan Warna Kabel Motor Yamaha

Arti dan Hubungan Warna Kabel Motor Yamaha

Hitam (-) Body
Merah (+) Aki
Coklat Muda (+) Kunci Kontak
Hijau (+) Lampu Pendek
Kuning (+) Lampu Jauh
Putih (+) Spul ke Kiprok Pengisian Aki
Oren (+) Koil
Merah Muda (-) Klakson
Coklat Tua (+) Reting Kiri
Hijau Tua (+) Reting Kanan
Kuning Merah (+) Spul Lampu
Hijau Hitam (+) Rem
Coklat Putih Flaser Relay
Hitam Putih Kunci Kontak (On/Off) Pengapian Ac
Putih Merah Pulser
Putih Biru Pulser
Hijau Putih Spul Pengapian (Ac)
Hitam Merah Spul Pengapian (Ac)
Biru Hitam Tombol Starter
Biru (+) lampu depan dan belakang. Kabel ini terhubung dengan warna kuning untuk lampu jauh.

Kamis, 01 Maret 2012

Mengatasi Knalpot Nembak pada Suzuki Satria 150 F

Mengatasi Knalpot Nembak pada Suzuki Satria 150 F - Salah satu cara yang menurut saya termasuk solusi paling akhir dalam mengatasi permasalahan knalpot nembak pada sepeda motor Suzuki Satria F150 adalah dengan jalan menutup paksa jalur PAIR. Berikut ini cara membuka unit PAIR dan menutup jalur tersebut. Sebelumnya ada baiknya jikalau rekan memahami penjelasan singkat tentang unit PAIR tersebut.

Suzuki PAIR (Pulsed-Secondary Air-Injection)
Mesin Satria 150F menggunakan sistem PAIR yang mempunyai misi ramah terhadap lingkungan. Sistem ini mentransfer udara segar dari kotak udara menuju lubang pembuangan untuk membakar gas pembuangan yang tidak terbakar di ruang bakar. Dengan demikian emisi gas beracun berupa Nitrogen Oksida (NOx) dan Hidrogen Karbon (HC) dapat diminimalkan. Aliran udara yang mengalir pada sistem PAIR diatur oleh Vacuum Reed Valve yang terletak di atas kepala silinder. Setelah membaca penjelasan singkat di atas, saya rasa sudah jelas nantinya seperti apa konsekuensi yang akan diterima sesudah rekan menutup PAIR.

Kembali ke topik! Cara yang dijelaskan ini merupakan versi mudah dalam menutup PAIR. Cara versi susahnya bisa dengan membuka tutup head atas lalu menutup sebuah lubang yang terhubung ke jalur knalpot secara permanen. Bisa menggunakan baut dan lem besi atau cara lain. Tentunya cara susah akan membutuhkan lebih banyak peralatan dan bahan.

Jika problem knalpot nembak sudah sangat mengganggu dan ingin segera dihilangkan, kalian dapat mematikan fungsi PAIR. Namun terkadang permasalahan knalpot nembak belum tentu akan hilang dengan cara menutup PAIR ini. Terkadang bisa disebabkan hal lain seperti kebocoran sambungan knalpot. Tentu tidak ada salahnya mencoba cara ini.

Langkah kerja:
  1. Sediakan sebuah obeng plus dan sebuah kunci ring 10. 
  2. Bukalah PAIR Control Valve yang ada disebelah kanan atas mesin dengan cara mengendurkan dua buah mur dengan kunci ring 10. 
  3. Setelah terbuka, di bawahnya akan terlihat sebuah kotak karet hitam (PAIR Reed Valve). Congkel secara perlahan dengan obeng minus, sampai karet tersebut lepas dari head mesin. 
  4. Setelah berhasil dilepas, amati bagian bawah dari kotak karet tersebut. Rekan akan menemukan satu lembar plat membran tipis dan satu lembar plat besi penahan membran (lebih tebal dan berbentuk melengkung). 
  5. Kendurkan dua buah sekrup kecil penahan kedua membran tersebut dengan obeng plus hingga terlepas. 
  6. Pasang semuanya kembali ke posisi semula, namun dengan posisi plat besi yang melengkung dibuat terbalik. Lalu kencangkan sekrup.
  7. Sekarang terlihat bahwa posisi plat yang melengkung akan mendkan membran tipis sehingga tidak akan lagi bekerja mengalirkan udara.
  8. Jikalau terlihat atau diperkirakan masih ada celah pada membran, tambahkan lem perekat seperti aica aibon atau juga dapat menggunakan lem packing. Lem harus dalam kondisi kering ketika mesin dihidupkan. 
  9. Pasang kembali kotak karet tersebut pada tempatnya. 
  10. Pasang kembali PAIR Control Valve, lalu kencangkan mur. 
  11. Uji coba dengan menghidupkan mesin, biasanya RPM idle (langsam) akan lebih rendah dari sebelum PAIR ditutup, silakan mengatur ulang setingan angin pada karburator.
Jika masih dirasa sulit maka dapat membeli produk tutup PAIR. Sekarang banyak tersedia produk tersebut untuk lebih mempermudah mematikan unit PAIR. Seperti ini contoh tutup lubang PAIR Suzuki Satria 150F agar knalpot tidak nembak.

Fungsi Pilot Jet dan Main Jet

Fungsi Pilot Jet dan Main Jet - Di dalam karburator, selain ada pelampung dan jarum nya  juga terdapat part yang namanya pilot dan main jet. Secara fungsi, baik main jet maupun pilot jet merupakan part jeroan yang dipakai untuk mendukung tugas utama dari karbu,

Pilot-jet berfungsi buat mensuplai bahan bakar di putaran rendah (stasioner) hingga 4.000 rpm. Suplai berangsur hilang dan beralih ke main-jet sesuai bukaan skep dan akhirnya digantikan secara penuh oleh main-jet untuk di putaran atas.

Senin, 27 Februari 2012

Cara Kerja Rem Hidrolik

Cara Kerja Rem Hidrolik - Rem cakram hidrolik bisa dikatakan menjadi peranti standar pengereman sepeda motor saat ini. Bahkan acap rem belakang pun menganut hal yang sama. Pada artikel kali ini membahas tentang rem cakram.

Dalam rem cakram memiliki beberapa komponen yaitu Master Cylinder Assy, Caliper, Rotor (disc brake), Tuas rem, dan Minyak rem.

Dimana pada saat tuas rem ditekan (1) maka komponen pada master cylinder akan menekan cairan fluida/minyak rem (2) pada saat minyak rem ini tertekan sehingga brake pad akan menekan rotor (disc brake), untuk terjadi proses pengereman kondisi tersebut bergantung juga terhadap gaya tekan yang diberikan pengendara terhadap tuas rem, semakin keras maka gaya pengereman akan tinggi. (untuk jelasnya silahkan dapat melihat gambar di atas)