Rabu, 04 April 2012

Cara Mengubah Ukuran Pilot Jet/Main Jet

Cara Mengubah Ukuran Pilot Jet/Main Jet - Banyak orang, bahkan kalangan muda sekalipun, ingin mengubah ukuran PJ MJ dari karburator mereka. Tujuannya hanya ada satu,yaitu menyesuaikan banyaknya bensin yang masuk ke mesin. Penggantian PJ MJ ini terjadi jika motor telah di Bore Up, korter intake-exhaust, penggantian knalpot, dsb.

Langkah-langkah untuk mengganti ukuran PJ MJ adalah sebagai berikut:
1. Lepaslah Karburator dari dudukannya
2. Buka 4baut di mangkuk Karburatornya


3. Lepaskan Spuyer PJ/MJ, lalu ganti dengan ukuran yang lain

4. Memasang PJ/MJ jangan di putar terlalu keras! (dapat mengakibatkan karburator pecah)
5. Tutup kembali mangkuk dan kembalikan ke dudukannya
6. Cek setelannya,jika ngok brarti PJ MJ minta gedein, jika mbrebet minta turun. (nggk harus PJ dan MJ yg di ganti, salah satu juga bisa)

Menyetel Jarum Skep Karburator

Menyetel Jarum Skep Karburator - Karburator berfungsi sebagai pengabut bensin. Prinsipnya hampir sama dengan semprotan obat nyamuk manual,bedanya ini di hisap. Botol skep di sini berfungsi sebagai pintu pengatur banyaknya gas yang masuk agar tekanan udara semakin tinggi. Jika Skep naik ke atas, bensin akan lebih banyak terhambur masuk ke mesin, sedangkan jika ke bawah, bensin lebih sedikit yang masuk ke mesin.

komponen karburator
Fungsi jarum Skep di karburator adalah pengatur besar/kecilnya lubang dari mangkuk karburator. Diameter jarum skep semakin ke bawah semakin kecil. Untuk mengaturnya ada clip sebagai penahan tinggi/rendahnya jarum skep menutup lubang dari mangkuk karburator.
Langkah-langkah menyetel:
  1. Buka Bagian kabel gas saja.
  2. Lepas Skep dari Karburator
  3. Lepas kabel gas dari Skep
  4. Tekan Jarum Skep dari bawah ke atas
  5. Ubah clip dengan mengeluarkannya dan memasang lagi di nomor yang berbeda
klip jarum dan posisinya
setel kering
setel basah

Tips Menambah Akselerasi Motor

Tips Menambah Akselerasi Motor - Orang seringkali membicarakan tentang tarikan/akselerasi motor yang mereka gunakan. Diantaranya, ada orang yang mengeluh dari motornya brebet, akselerasi kurang,hingga yang beranggapan motor mereka kurang maksimum. Berikut tips agar motor Anda dapat berlari lebih kencang.

1. Cucilah Sepeda Motor Anda
Motor yang kotor akan membuat kotoran mengganggu kerja dari part luar mesin (contoh rantai, sprocket/gear, dsb). Jika motor bersih, maka motor akan memiliki akselerasi yang lebih dikarenakan minimnya gesekan.

2. Cek Tekanan Angin Ban
Motor yang memiliki ban kurang angin akan membuat akselerasi berkurang. Mengapa? karena grip ban akan lebih besar namun tidak menyalurkan power mesin ke putaran roda. Jika tekanan berlebih akan membahayakan karena dapat meledak sewaktu-waktu. Tekanan yang pas sesuai dengan spek ban akan memberikan akselerasi yang lebih dan keamanan berkendara.

3. Beri Pelumas atau Cairan Oli ke Rantai Secukupnya
Rantai yang kering akan mudah patah karena tidak adanya/minimnya ruang pergerakan rantai. Terkadang, rantai tidak dapat berbelok saat melewati gear/sprocket. Jika rantai di beri lumasan yang pas, akan memberi akselerasi yang baik, karena rantai mampu menyampaikan putaran mesin ke putaran roda. Namun perlu di perhatikan, jangan memberi pelumasan berlebih, karena akan terciprat ke belakang dan mengenai pengendara lain. Selain itu, pelumasan tersebut akan menempel di velg dan terjadi pemborosan belaka.

4. Rutin ganti Oli tiap 3 bulan sekali, atau tiap 2000-4000 km
Oli mesin yang kental akan memberi pelumasan yang baik, namun akselerasi kurang. Oli encer akan memberi akselerasi yang baik, namun wajib ganti setiap 1000-2000 km saja. Oli yang rutin di ganti akan memberikan performa mesin yang baik, mesin tidak cepat panas, dan akselerasi maksimum di banding yang jarang ganti oli. Masukkan sesuai takaran yg di butuhkan mesin tsb.

5. Lepas Filter udara tanpa melepas Box Filter
Lepas kertas/gabus penyaring udara agar udara yg masuk ke mesin lebih banyak. Hal ini akan berakibat BBM lebih miskin/irit masuk ke mesin. Setel ulang dengan menyetel langsam kembali atau tidak perlu menyetel lagi karena sudah cukup sebenarnya.

6. Modifikasi, dari no 1-5 adalah hal yang sederhana
Mulai dari sini adalah tahap menengah ke atas untuk modifikasi. Agar akselerasi responsif, part yang dapat diganti adalah: CDI unlimiter, koil racing, Busi platina/Iridium, Karburator venturi lebih besar, ubah timing pengapian, Roller, Korek mesin, Bore up, Stroke Up, porting Intake-Exhaust, Knalpot freeflow, dsb.

Senin, 02 April 2012

Trik Pasang Pelat Kopling, Cegah Cepat Aus

Kampas kopling cepat aus bukan cuma dari kualitas oli atau pemakaian kasar. Yang lebih penting saat melakukan pengaturan posisi pasang pelat kopling terhadap kampas. Jika terjadi kesalahan biasanya permukaan kampas cepat terkikis dan berpengaruh ke tenaga. Hal itu disebabkan bentuk lingkar luar pelat kopling berbeda, hingga berisiko menggerus kampas saat kopling bekerja.

Bisa dilihat lingkar luar pelat yang satu sisinya agak bundar, sedang bagian sisi sebelahnya siku juga lebih tajam. Jika pemasangan pelat ada yang terbalik atau susunannya sembarang. Bagian yang siku dan tajam dengan mudah memangkas permukaan kampas. Terlebih jika bagian itu berhadapan dan saat kopling dalam posisi bebas. Tak ayal pelat berputar di antara kampas kopling pula ikut mengkikis.

Supaya gak boros kampas kopling, berikut petunjuk cara pasang kampas dan pelat kopling yang benar. Susunan arah pemasangan pelat, mau arahnya semua ke dalam atau keluar bisa saja. Yang enggak boleh itu, bagian yang siku dan tajam atau bundar tidak boleh saling berhadapan satu sama lain.

Misal, urutan pemasangan pertama, kampas dimasukkan ke rumah kopling. Lalu diikuti penataan pelat yang bagian lingkar luarnya siku dan tajam arahnya ke dalam. Silakan lakukan hal yang sama sampai semua peranti tadi sudah kemblai tersusun seperti sedia kala.

Pengisian oli

Pengisian oli - Sekarang, motor-motor yang diproduksi pabrikan mulai banyak model. Selain tipe sport dan bebek, varian skubek yang diluncurkan pun mulai beragam bentuknya. Bahkan ada pabrikan meluncurkan skubek dengan konstruksi mesin simpel. Sehingga takaran atau kapasitas oli di dalam crankcase hanya sedikit. Contohnya Suzuki nex yang butuh oli cuma 650 ml atau lebih kecil dari bebek atau skubek lainnya.

Seperti diketahui, takaran oli di bak mesin umumnya 1 liter untuk motor sport 100 sampai 150 cc. Jika lebih dari itu biasanya butuh lebih dari seliter, seperti Yamaha Scorpio 1.300 ml atau Suzuki Thunder 250 harus 1.200 ml dalam kondisi pasca ganti oli. Sedang di motor bebek yang rata-rata kapasitas silindernnya tak lebih dari 130 cc, oli yang dibutuhkan sekitar 800 cc.

Nah, karena adanya perbedaan konstruki mesin baik tipe sport, bebek atau skubek, ada baiknya pemilik tunggangan lebih care saat akan mengganti oli. Maksudnya biar enggak kurang atau kelebihan yang bisa mempengaruhi performa motor. Makanya sebelum ganti oli biasakan lihat tulisan angka yang tertera di bagian bak mesin sebelah kanan. Mau tahu efeknya, dulu tim redaksi pernah melakukan pengetesan terhadap mesin yang sengaja diisi oli lebih banyak dari standar. Hasilnya, power drop!

Hal Penting Saat Ganti Oli

Hal Penting Saat Ganti Oli - Fungsi oli sebagai pendingin, pelindung dari karat dan pembersih. Pelumas juga dapat menutup pori-pori komponen. Sehingga gesekan antar part di dalam mesin lebih halus serta mudah mencapai suhu kerja ideal.

Punya fungsi yang extreme, tentu pelumas tidak bisa kerja sendiri. Agar kualitasnya terjaga, perlu komponen pendukung berupa filter. Juga perawatan berkala. Agar tidak ada kendala, berikut cara-cara sederhana yang bisa menghindari penurunan kualitas oli.

Ganti Selagi Hangat
Ganti oli bagusnya ketika mesin panas atau tunggu dingin? Ada yang bilang lebih baik ketika dingin untuk menghindari baut slek. Ada juga yang bilang, bagus pada saat mesin panas. Pasalnya oli masih encer, sehingga memungkinkan pelumas mudah mengalir. Sebaiknya dilakukan saat mesin masih hangat kuku. Bukan lagi panas. Kalau masih hangat, oli masih encer dan lebih mudah ditekan keluar mengunakan udara kompresor. Dan baut kembali ditutup jika mesin sudah dingin.

Kompresor Berfilter
Saat akan ganti oli, pelumas lama yang masih di dalam karter dan terselip di celah yang sempit, mesti ditekan keluar angin kompresor. Biasa dilakukan mekanik, agar oli benar-benar keluar dan tak ada yang tersisa. Namun tanpa disadari, udara bertekanan dari dalam tabung kompresor juga mengandung air. Dapat mengganggu kualitas base oil beserta aditif. Makanya agar aman, pilih bengkel yang menggunakan water filter di kompresor, sehingga tak dimasuki air. Atau jika perlu tidak usah ditiup angin kompresor!

Lebih Baik Ganti Filter Oil
Agar kualitas tetap baik dan bersirkulasi benar, mesin motor bebek, sport atau skubek sudah dilengkapi filter oli. Tugasnya menyaring geram atau kotoran di pelumas agar tidak ikut bersirkulasi. Ada 2 jenis filter oli, yaitu tipe kertas dan kawat kasa. Kawat kasa dibersihkan tiap 9 bulan. Di motor baru, filter tipe kertas baiknya ganti setelah 1 bulan pakai. Penggantian berikutnya setelah 9 bulan atau 3 kali servis rutin. Harganya tidak lebih dari Rp 10 ribu.

Overhaul kudu tambah oli
Sehabis turun mesin, pelumas di dalam dapur pacu benar-benar bersih. Nah, kerena tidak ada sisa oli, pastinya saat akan mengisi ulang pelumas baru takarannya pun harus lebih banyak. Makanya disarakan saat akan mengisi oli ke dalam mesin yang habis dibongkar, takaran olinya mesti dilebihkan sekitar 100-200 ml. Apalagi kalau tunggangan juga dilengkapi oil cooler yang juga perlu perawatan. Kapasitas pelumas sebaiknya ditambah di atas takaran normal.

Servis Filter Sentrifugal

Di motor-motor baru, saringan oli yang biasa dibersihkan tipe kertas. Tapi, di tunggangan model lama macam Honda Tiger atau Shogun 110, masih pakai filter oli sentrifugal, waktu perawatannya lama, yaitu sekitar 9 bulan. Dikerjakan pada saat membersihkan bak oli. Peranti ini terpasang di bak mesin kanan atau dekat gir primer. Filter sentrifugal lebih sering menyaring geram-geram lebih halus. Makanya untuk membersihkan kotorannya tidak terlalu sering dan bisa dibilang cukup lama.

Baut Magnet lebih meyakinkan lagi
Masih belum yakin kinerja oli filter yang sejak dulu dilengkapi pabrikan motor, pemilik tunggangan bisa saja memanfaatkan baut bermagnet. Dipasang di lubang buang oli, punya fungsi menangkap geram-geram yang tidak ikut tersaring oli filter. Sehingga rasa khawatir serbuk besi menutupi filter dan lubang aliran sirkulasi bisa diredam. Untuk mendapatkan part seharga Rp 25 ribuan.

Tiga Cara Kerja Tensioner Rantai Keteng

Tiga Cara Kerja Tensioner Rantai Keteng - Rantai keteng harus benar-benar stabil. Supaya buka-tutup klep jadi akurat. Untuk itu perlu tensioner dan setelannya agar benar-benar tidak meleset. Tensioner cara kerjanya dibagi berdasarkan tiga jenis penyetelan. Ada penyetelan manual, semi otomatis dan otomatis.
Tensioner tipe otomatis Yamaha Jupiter
  1. Manual
    Wajib dilakukan secara berkala. Caranya menarik batang penyetel berulir ke atas dengan bantuan obeng min dan kunci ring, agar batang penegang rantai makin keras. Cuma kalau setelan kurang tepat, kadang bunyi saat mesin berputar.
  2. Semi otomatis
    Jika baut pengunci dilepas, maka bantang penekan akan masuk ke dalam karena tekanan per. Selanjutnya, ketegangan rantai secara otomis akan menyesuaikan.
  3. Otomatis
    Sekarang banyak diterap di motor-motor anyar. Batang penekan tensioner dengan sendiri mendorong penegang bila rantai keteng sudah mulai kendur. Makanya tipe yang otomatis enggak perlu penyetelan berkala. Hanya saat pemasangan rantai baru, penekan harus dimasukan dulu dan selanjutnya biarkan tensioner bekerja.

Rabu, 28 Maret 2012

Kepala Piston Dome Dish Flat

Kepala Piston Dome Dish Flat - Fungsi dari piston high dome atau jenong adalah meningkatkan kualitas kompresi saat piston mentok di Titik Mati Atas. Walaupun ketika piston biasa diganti dengan piston jenong, sebenarnya langkah piston tidak berubah, namun karena saat TMA penampang piston lebih mepet ke kepala silinder bila memakai piston jenong, kompresi yang dihasilkan relatif lebih tinggi dari pada menggunakan piston biasa.


Kompresi yang lebih tinggi akan menghasilkan daya dan torsi yang lebih baik pula, namun harus diakomodir dengan bahan bakar yang oktannya lebih tinggi dari pada ketika memakai piston biasa (ini karena kompresi sudah relatif lebih tinggi). Pula karena mesin menjadi lebih panas (kompresi sudah meningkat) pendinginan mesin harus lebih baik pula. Biasanya beberapa modifikator yang sudah mengaplikasikan piston jenong, menambahkan oil cooler agar pelepasan panas bisa lebih baik dari pada sebelumnya. Namun, bila jenong nya tidak terlalu tinggi, saya rasa masih tidak masalah bila tidak disertai dengan pengubahan di sektor pendinginan mesin.

Pada penerapannya, piston jenong harus disesuaikan bentuknya mengikuti bukaan dan tutup klep yang dimiliki kendaraan. Biasanya diberi coak atau cekungan khusus yang mengikuti bentuk klep. Hal ini diperlukan agar biarpun saat piston sudah mentok TMA, tidak menabrak klep yang sedang maju atau terbuka. Beberapa piston jenong ada yang sudah memiliki coak khusus ini, namun beberapa memang harus dibuat sendiri menggunakan mesin raut "milling" menyesuaikan bentuk klep dan jauh klep terbuka. Bila coak tidak dibuat, klep akan membentur piston terus menerus saat mesin beroperasi, efeknya sangat fatal, klep bisa putus, bengkok, dll, piston pun juga bisa retak, pecah, dll.

Selasa, 27 Maret 2012

Meningkatkan Kompresi Mesin

Meningkatkan Kompresi Mesin - Meningkatkan perbandingan kompresi (Compretion Ratio = CR) adalah cara awal yang ditempuh oleh para mekanik untuk meningkatkan power mesin. Namun demikian untuk meningkatkan perbandingan kompresi perlu diperhatikan beberapa faktor, antara lain :
  1. Bahan bakar yang digunakan.
  2. Kwalitas piston yang digunakan.
CARA MENAIKKAN KOMPRESI 1 :
  1. Mengganti piston dengan model racing/forged piston.
  2. Mendekatkan deck clearance.
  3. Membubut Head.
  4. Mengelas Head.
  5. Membubut Blok dan Piston.
CARA MENAIKKAN KOMPRESI 2 :
  1. Memangkas head atau yang sering disebut cop, agar lebih mudah bawalah ke tempat tukang bubut agar lebih teliti dalam pemangkasan. biasanya pemangkasan head tidak lebih dari 5mm. pada pekerjaan ini anda harus exstra teliti karena jika salah perhitungan salah-salah seker anda akan rusak karena pemangkasan terlalu banyak.
  2. Porting lubang hisap dan buang, yaitu memperbesar diameter lubang agar campuran bahan bakar yang masuk volumenya menjadi lebih banyak dan lancar. cara yang paling mudah adalah dengan mengunakan bor, akan tetapi hasilnya kurang rapi dan halus. jika anda ingin mendapatkan peforma motor yang maksimal maka anda harus teliti dalam melakukan riset.
  3. Membubut noken as, yaitu memangkas noken as menjadi lebih pendek agar buka tutup klep menjadi lebih cepat, akan tetapi efeknya adalah suara mesin akan menjadi sedikit berisik karena noken as menjadi loss.
CARA MENURUNKAN KOMPRESI :
  1. Merimer dome pada head.
  2. Memperdalam coakan klep pada piston.
  3. Membubut piston.
Efek positif menggunakan kompresi tinggi :
  1. Tenaga motor menjadi lebih besar
  2. Final gear menjadi berat.
  3. Power mesin terasa dari putaran bawah sampai atas.
Efek negatif menggunakan kompresi tinggi :
  1. Suara mesin agak kasar
  2. Mesin cepat panas
  3. Engine break menjadi lebih kasar
  4. Apabila perhitungan kompresi tidak tepat, sering terjadi detonasi.

Senin, 26 Maret 2012

Oversize Piston

Oversize Piston - Yang di maksud oversize adalah ukuran piston standard yang lebih besar. Ukurannya dihitung dalam satuan milimeter (mm). Nilai oversize adalah nilai di belakang koma. Biasanya oversize disebabkan karena dinding blok mesin sulah baret (beret / luka). Jika sudah parah, maka harus mengganti ukuran piston yang jauh lebih besar.

Efek dari dinding yang luka tersebut adalah:
  1. Kompresi mesin turun, BBM akan lebih boros dan tenaga berkurang.
  2. Piston tidak mampu berjalan mulus
  3. Terjadi kebocoran pada ring piston sehingga oli akan mengalir ke ruang bakar dan lebih merusak klep, busi, dan kepala piston.
Contoh oversize:
Disediakan sebuah piston Yamaha Jupiter berdiameter 49 mm (std). Dari piston tsb. kita akan membeli yang baru dengan produk yang sama. Ada 5 pilihan yg selalu di berikan oleh toko yaitu
  • oversize 0 (std)
  • oversize 25
  • oversize 50
  • oversize 75
  • oversize 100 ,dst.
Nah, jika std diameter piston menjadi 49 mm
  • jika 25 menjadi 49.25 mm
  • jika 50 menjadi 49.5 mm
  • jika 75 menjadi 49.75 mm
  • jika 100 menjadi 50 mm

Rumus Menghitung Volume CC Mesin

Rumus Menghitung Volume CC Mesin - Volume mesin sama dengan rumus matematika dasar, yaitu volume tabung/silinder untuk mesin Otto.
Sedangkan untuk mesin wankel berbeda lagi cara perhitungannya. 

Jumat, 23 Maret 2012

Rasio Stang Piston Terhadap Langkah Piston

Rasio Stang Piston Terhadap Langkah Piston - Untuk kalian yang ingin melakukan stroke up pada mesin ada baiknya kalian memahami rasio stang piston terhadap langkah piston. Bahasa asingnya ialah Rod to Stroke Ratio. Rod Stroke Ratio adalah Rasio Panjang Setang Piston (B) terhadap Panjang Stroke (A). Caranya B dibagi A.


Umumnya nilai rasio stang 1.4 - 2.0 dari pabrikan. Ada beberapa yang lebih dari 2.0 tapi sangat jarang ditemui. Rasio panjang dan pendek masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, tinggal bagaimana tujuan yang akan dicapai. Rod Stroke Ratio atau yang mereka sebut dengan “n” values, punya angka ideal di tengah-tengah antara pendek dan panjang yaitu 1.75 sampai 1.80.

Tujuan dengan mengganti setang piston lebih panjang bersamaan dengan langkah mereka menggeser (mengganti kruk as) stroke yang lebih panjang, adalah supaya mempertahankan Rod Stroke Ratio seperti semula. Salah satu alasannya adalah keausan di dinding liner. Lalu ada istilah sudut setang piston atau Rod Angularity.


Rod Angularity atau pada gambar diatas adalah sudut P. Semakin besar sudut tersebut (semakin kecil rod stroke ratio), maka tekanan yang diterima dinding liner silinder pun akan semakin besar. Jika stoke sama, tetapi dengan panjang setang piston berbeda maka sudut P tersebut juga berbeda. Semakin besar sudut P maka tekanan ke samping/gesekan/friksi/power loss yg diterima dinding silinder saat kruk as berputar pun semakin besar.

Semakin besar sudut selain masalah keausan, dipercaya juga adanya power loss yang lebih besar akibat friksi dengan dinding silinder juga semakin besar. Umumnya mesin balap mengaplikasi rasio yang besar yaitu di atas 2 atau lebih. Akan tetapi hal ini sulit dilakukan pada mesin produksi massal karena panjang total dan besar mesin akan terlalu besar dalam hal biaya dan ruang mesin. Rasio kecil memiliki alasan saat modifikasi stroke up yaitu dengan menggunakan stang pendek mengejar packing standar atau packing nol. Jadi tidak perlu menggeser atau mengganjal blok silinder supaya lebih panjang (keluar).

Sejauh ini tampaknya memang lebih prefer ke Rod Stroke Ratio yang lebih besar, akan tetapi semuanya sangat relatif. Rod Stroke Ratio juga mempengaruhi kemampuan hisap mesin selain bore dan stroke tentunya. Rod Stroke Ratio sangat berpengaruh pada piston position relatively from and to TDC. Piston position kan bukan cuma TMA dan TMB.

Misal suatu mesin memiliki stroke 50mm. Satu stroke sama dengan putaran kruk as setengah lingkaran atau 180 derajat. Misal saat putaran kruk as 90 derajat, atau setengah stroke (full stroke 180 derajat), sangat kecil kemungkinan posisi piston berada tepat ditengah stroke atau 50mm/2 = 25 mm dari TMA ataupun TMB. Rod Stroke Rasio sangat menentukan posisi piston ini.. Rasio yang berbeda, akan membuat piston position yang berbeda pula terhadap TMA dan TMB masing-masing.

Misalnya, rasio 1.7, saat kruk as 90 derajat, posisi piston 23 mm dari TMA. Sedangkan rasio 1.4, saat kruk as 90 derajat yang sama, posisi piston di 26 mm dari TMA.

Dengan contoh diatas, maka kemampuan hisap mesin pun berbeda karena dipercaya satu desain lebih cepat bergerak dari dan menuju TMA daripada desain yang lain. Dan hal ini dipercaya Rod Stroke Ratio sangat menentukan. 


Berdasarkan posisi piston tersebut dan kecepatan piston saat mendekati TMA atau TMB, dapat ditentukan besarnya payung klep, desain port, panjang pendek port, besar kecil port, dan terpenting lagi durasi camshaft yg optimal khususnya patokan kapan sebaiknya puncak lobe ditempatkan. Rod Stroke Ratio dapat memprediksi mana yang lebih diutamakan dari desain port, klep, dan cam, yaitu lebih mengutamakan velocity atau cfm. Tentu saja berdasarkan kecepatan piston turun dan posisi piston..

Jadi dimisalkan lift maksimal terjadi terlalu dini pada mesin dengan rod stroke ratio besar, saat piston bergerak lambat menjauhi TMA, tapi dikasih lift maksimal, dan desain port besar, maka semuanya jadi percuma dan jadi tidak optimal. Seharusnya lift maksimal diberikan saat piston mulai cepat bergerak menuju TMB, karena kecepatan piston gak sama dari dan ke TMA juga TMB. Sedangkan Rod Stroke Ratio Kecil, pergerakan piston menjauhh TMA saat langkah hisap dipercaya lebih cepat dan akan memperlambat saat mendekati TMB dan manjauhi TMB. Tentu saja jika dibandingkan Rod Stroke Ratio yang bebeda.