Rabu, 30 Mei 2012

Daftar Kode Busi Iridium ND (DENSO)



Trik Kabel Gas Satria FU Karbu PE28

Trik Kabel Gas Satria FU Karbu PE28 - Masih utak atik dan posting seputar Satria FU, Maklum buat membuaang kebosanan.. Langsung tancap gas.. Kali ini saya mau berbagai cara pasang kabel gas standar untuk karburator PE 28 dengan throttle/pemutar gas standarnya juga. Awal saat mau pakai Karburator PE 28 di Den Bei Satria FU, sempet bingung mau pakai kabel gas apa yah?? Jelas tidak bisa Plug and Play dengan kabel gas untuk Karbu Mikuni BS 26 tapi kalo pakai gas spontan, berarti elektrik starter di pensiunkan. Akhirnya saya cari akal dan putar otak dan.. tarrraaa... PE 28 bisa dipasang dengan kabel gas standar. Gini step-stepnya...


  1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan. Kabel gas standar, Tang potong, penggaris, Solder dan Timahnya dan kawat halus (serat kabel).
  2. Kabel gas disini telah terlepas dari throttle (pemutar gas) dan ulir setelan pengatur jarak main gas diposisikan paling pendek/dekat/paling mentok
  3. Setelah alat dan bahan disiapkan langkah selanjutnya memodifikasi timah bandul penarik skep karburator. Bandul kabel gas Satria FU standar tidak cocok digunakan untuk skep Karburator PE 28 karena bandulnya terlalu besar, dan jarak mainnya terlalu pendek. Jadi prinsif modifnya yaitu dengan membuat bandul baru yang ukuran lebih kecil dan mempunyai jarak main kabel sesuai dengan Karbu PE 28. Caranya buang bandul timah standar bagian bawah (penarik skep) dengan menggunakan tang potong tepat pada ujungnya.
  4. Tarik ujung kabel yang dipotong hingga mentok dan ukur dari ujung kabel yang dipotong sepanjang 11-12 cm. kemudian Potong Selang kabel gasnya saja. Ingat jangan sampai Kabelnya ikut terpotong.
  5. Bikin bandul baru yang cocok untuk Karbu PE 28, caranya lilit ujung kabel gas dengan kawat halus. Kemudian perkuat dengan mensoldernya. Pastikan ukurannya bisa masuk ditutup atas karburator. Pasang kembali kabel gas ke throttle gas dan pasang ke karburator. dan atur jarak main gas di ulir pengatur. Dan kabel gas siap digunakan.

Hmm.. lalu bagaimana untuk motor-motor lain yang tetep mau mempertahankan gas standar tetapi pengen mencoba merasakan PE 28? Gampang saja... prinsipnya sama saja... menyesuaikan bandul dan membikin jarak main kabel. Ukurannya sekitar 5-6 cm, dalam keadaan kabel gas terpasang di throttle gas dan posisi mentok. Semoga bermanfaat buat para PE 28 User.

Senin, 21 Mei 2012

Busi dan Kualitas Pembakaran

Ketika mengganti busi, sebaiknya perhatikan juga gap atau celah antara elektroda dengan kepala busi. Sebab, ada ukuran yang dianjurkan oleh pabrikan. Misal, 0,6 mm. Jadi, jangan terlalu rapat. Juga, tidak boleh terlalu renggang. Apalagi kalau terlalu renggang. Kondisi itu bisa menyebabkan terjadinya missfire. Letikan api, tidak bisa mencipta pembakaran sempurna. Akhirnya, stasioner atau idle jadi enggak stabil.


Juga bisa bikin koil cepat mati. Karena gap renggang, koil dipaksa bekerja lebih keras. Begitu juga jika terlalu rapat. Putaran mesin bisa menjadi lebih berat dan bikin panas. Efek lainnya, ngelitik.

Sedikit Lebih Detil tentang BUSI :


Fungsi Busi

Busi adalah salah satu komponen penting dalam mesin.

Bimbingan ini menjadi acuan bagi para teknisi, pehobi, atau mekanik balap dalam memahami, menggunakan, dan masalah busi. Informasi yang di dalam acuan ini dapat dijadikan sebagai patokan bagi semua tipe busi mesin empat langkah (internal combustion)

Busi adalah “jendela” didalam mesin yang dapat digunakan untuk mencari informasi diagnostic keadaan ruang bakar (baca:AFR). Sebuah contoh termometer dokter yang digunakan untuk mengukur panas pasien, keadaan busi memperlihatkan gejala atau anomali kondisi dalam ruang bakar. Para tuner spesialist bisa membaca gejala ini sebagai pencarian sumber masalah yang biasa disebabkan oleh perbandingan udara dan bensin, percepatan percikan, carbon deposit,kualitas bensin (baca: octane)


FUNGSI AWAL BUSI : 

Busi mempunyai 2 fungsi utama :

1. Membakar campuran udara dan bensin

2. Mentransfer panas dari hasil pembakaran sesudah ke sebelum


Busi mengalirkan energy listrik dan mengubah bahan bakar menjadi energy. Asupan sumber listrik harus cukup dari sistem pengapian untuk memercikan listrik antara gap busi (baca:katoda+anoda). Percikan tersebut disebut “Kinerja Pengapian Busi”

Temperatur ujung busi harus terjaga pada suhu serendah mungkin untuk mencegah “Pre-ignition”(biasa disebut:ngelitik) tapi setinggi mungkin untuk mencegah “Fouling”(biasa disebut.: miss ignite/fire) .


Temperatur tersebut disebut “Kinerja Suhu Busi”.

Perlu di ingat busi berkerja sebagai penukar panas dengan membuang panas berlebih keluar dari ruang bakar dan mentransfer panas energy ke sistem pendingin mesin. Kisaran panas dapat diukur melalui kemampuan busi untuk membuang panas


Tingkat kemampuan busi mentransfer panas dapat dilihat melalui:
1. Panjang insulator busi
2. Volume gas sekitar insulator
3. Bahan elektroda ( tip busi “iridium,platinum,chopper,dll”) dan insulator porselen (kualitas bahan keramik)

Kisaran panas busi tidak berkaitan dengan aliran tegangan listrik dari coil menuju busi. Tetapi, kisaran panas diukur melalui kemampuan busi untuk membuang panas berlebih dari ruang bakar. Tingkat kisaran panas dipengaruhi oleh beberapa faktor;

- panjang insulator porselen dan kemampuannya untuk menyerap dan mentransfer panas ruang bakar

- bahan insulator porselen dan bahan elektroda “iridium,platinum,chopper,dll”


Berikut adalah gambar dari pengukuran tingkat panas dan aliran panas dari busi NGK

Panjang insulator adalah jarak dari ujung elektroda (baca: firing tip) ke dasar insulator. Karena ujung elektroda adalah bagian terpanas busi biasanya disinilah tempat masalah terjadinya (Pre-Ignition) & (Fouling). Dimanapun busi digunakan baik di kapal,mobil,motor,bajak tanah,dll, ujung busi harus konstan berada pada suhu antara 500C – 850C. Jika ujung busi bertemperatur kurang dari 500C, insulator yang mengelilingi elektroda dimungkinkan tidak cukup panas untuk membakar carbon dan deposit dalam ruang bakar mengakibatkan penumpukan deposit dapat membuat (Fouling) yang nantinya berakibat pada (Miss Fire). Jika ujung busi lebih panas dari 850C maka busi akan overheated yang berakibat rusaknya insulator lebih-lebih melelehkan elektroda, hal tersebut akan mengakibatkan (Pre-ignition / Detonasi) dan merusakkan mesin. Tiap busi dengan kode identik tertentu mempunyai kisaran toleransi buang panas antara 70C hingga 100C di dalam ruang bakar. Perubahan gap busi akan menaikkan atau menurunkan suhu antara 10C hingga 20C


Kondisi ujung busi dan keadaannya

Ada tiga macam kriteria diagnostic dasar untuk busi : baik, terlalu dingin, terlalu panas. Batas antara suhu yang optimal dimana kondisi tersebut mempunyai karakteristik “cleansing”. Temperatur pada titik tersebut akan membakar tumpukan carbon dan deposit.


Perlu di ingat bahwa panjang insulator akan menentukan factor kisaran panas busi, semakin panjang insulator semakin banyak panas yang diserap kemudian panas tersebut akan menjalar melalui “water jacket” dan silinder head. Busi panas menyimpan panas yang tinggi bekerja membakar oli dan carbon deposit di dalam ruang bakar dan tidak berhubungan dengan kualitas percikan atau percepatan percikan.


Sebaliknya busi dingin mempunyai insulator pendek dan menyerap sedikit panas dari ruang bakar. Panas tersebut menjalar jarak pendek, dan membuat kinerja busi pada suhu rendah. Kisaran suhu rendah sangat dibutuhkan jika mesin mengalami modifikasi untuk performa tinggi, menderek beban berat, atau putaran mesin tinggi pada waktu yang lama. Busi dingin membuang panas dengan cepat, mengurangi potensi (Pre-ignition / detonasi).

Dibawah ini adalah daftar faktor yang mempengaruhi kisaran suhu busi. Indikasi atau kondisi ini mungkin dapat mempengaruhi kisaran suhu busi.


Campuran udara/bensin berpengaruh serius terhadap performa mesin dan kisaran suhu optimal busi.

Campuran udara/bensin yang banyak (baca: rich mixture) membuat suhu di ujung busi turun dan mungkin dapat mengakibatkan fouling (miss ignite/fire)

Campuran udara/bensin yang sedikit (baca: lean mixture) membuat suhu di ujung busi tinggi, dapat mengakibatkan Pre-ignition / detonasi.

Sangat penting untuk membaca anomali busi pada saat tuning mesin untuk mendapatkan hasil campuran udara/bensin yang optimal



Rasio kompresi tinggi / forced induction juga membuat kisaran suhu busi dan temperatur ruang bakar menjadi naik

Kompresi tinggi dapat diperoleh dengan metode sebagai berikut:

a)mengurangi volume ruang bakar (e.g.: piston jenong, kubah silinder head lebih kecil, slip head, dll)

b)menambahkan forced induction (e.g.: NOS, Turbocharger, Supercharger)

c)penggantian noken as (baca: camshaft)

Saat kompresi menjadi tinggi diperlukan busi dingin, bensin octane tinggi, dan perhatian khusus kepada timing pengapian dan campuran udara/bensin .

Memajukan timing pengapian

Dengan mempercepat timing pengapian tiap -/+ 10 derajat dapat meningkatkan suhu kisaran pada busi 70 sampai 100 derajat celcius


Perputaran mesin dan Beban

Peningkatan kisaran suhu ujung busi dapat terjadi sesuai dengan perputaran mesin dan beban berat. Saat berpergian dengan putaran mesin tinggi atau membawa beban berat, standarisasi busi dingin sangat disarankan Suhu temperatur sekeliling

Saat temperatur turun (udara dingin), kepadatan air di udara meninggi merubah rasio bensin membuat campuran menjadi banyak (baca: rich mixture) hal ini menyebabkan penurunan suhu mesin dan suhu kisaran ujung busi. Jadi aliran bensin harus diperkecil.

Saat temperatur naik(udara panas), kepadatan air di udara menurun sejalan dengan kurangnya kepadatan di intake, oleh karena itu aliran bensin harus diperbanyak kelembaban

• Campuran udara/bensin sebaiknya diset sedikit, tergantung keadaan udara sekitar.


Barometric pressure/ Ketinggian

Mempengaruhi suhu kisaran ujung busi

Semakin tinggi geografis, semakin rendah kompresi mesin. Saat temperatur silinder turun begitu juga temperatur pada suhu kisaran ujung busi

Banyak mekanik mencoba “mengejar” (baca: mengakali) tuning dengan mengganti busi dengan busi panas

Cara lainnya adalah dengan menyetel campuran udara/bensin dengan menghambat aliran udara menuju ke mesin


Tipe pembakaran yang tidak normal 

Pre-ignition , adalah penyalaan campuran udara/bensin sebelum titik koordinat toleransi penyalaan

Disebabkan oleh adanya titik panas pada ruang bakar… juga disebabkan (dipicu) terlalu majunya timing pengapian, busi terlalu panas, bensin octane rendah, campuran udara/bensin sedikit, kompresi terlalu tinggi atau gagalnya sistem pendinginan mesin dengan menaikkan octane, memasang busi dingin, perbanyak campuran bensin dapat mengatasi masalah tersebut

Dapat memundurkan timing pengapian dan mengecek sistem pendinginan mesin

Pre-ignition akan mengarah pada detonasi; pre-ignition dan detonasi adalah dua kejadian berbeda

Berikut link untuk melihat kondisi busi dari pembakaran nya, klik di sini.

Minggu, 13 Mei 2012

Cara Melepas Magnet Sepeda Motor

Posisi magnet sepeda motor berada di dalam bak kiri. Langsung saja, berikut cara melepas magnet tersebut.
1. Carilah posisi yang nyaman untuk membongkar, standar tengah agar sepeda dalam posisi tegak.
2. Jangan lupa untuk menguras/nge-tab oli mesin!

3. Buka seluruh baut yang menutup bak kiri.

Sabtu, 21 April 2012

Membaca Kode Busi NGK


Tiap-tiap sepeda motor memiliki tipe busi yang berbeda-beda, namun ada juga yang sama. Perlu diketahui bahwa tipe/kode dari busi memiliki peranan yang berbeda. Busi yang ber-ulir pendek/panjang, busi yang memiliki kekuatan menyerap&membuang panas secara cepat/lambat, busi ber-resistor, dll.

Kamis, 19 April 2012

Spesifikasi Yamaha RX Z / RZR

Debutnya pada tahun 1987, Yamaha RX-Z pada awalnya dilengkapi dengan transmisi 5-speed dengan rem cakram depan yang solid. Model ini berbagi platform yang sama dan chasis seperti pendahulunya, yang didinginkan dengan air Yamaha RD125. Tak lama setelah peluncuran, RX-Z menjadi populer di kalangan pengendara sepeda motor muda terutama di Malaysia. Beberapa tahun kemudian, mesin ditingkatkan dengan pemasangan transmisi 6-speed, bersama dengan panel instrumen yang lebih baru dan switch stang, serta lintas dibor depan rotor rem cakram.

Sejak itu, desain dari RX-Z tetap tidak berubah sampai tahun 2004 ketika model itu facelifted, dengan lampu belakang dipinjam dari Y125 Z Yamaha. Para face lifted RX-Z dilengkapi dengan catalytic converter, mengorbankan 1 PS daya maksimum (daya maksimum asli: 21 PS). Namun, torsi maksimum tetap tidak berubah tetapi torsi low-end ditingkatkan dibandingkan dengan model awal. Beberapa pemilik dari RX-Z motor sebelumnya mungkin memiliki masalah pada saat take-off karena mesin cenderung kios ketika seorang pengendara yang belum berpengalaman mencoba untuk lepas landas di gigi satu. Namun, masalah itu diselesaikan dalam model face lifted.

Tips Semi-Drag

Di jaman saat ini, sudah banyak sepeda motor di jalanan. Mulai dari sepeda yg udah tua, masih baru, modifikasi, dan lain sebagainya. Apalagi di jaman globalisasi seperti saat ini, orang mudah mendapat informasi dan masukan. Apalagi para muda-muda, jiwa mereka masih ingin kebut-kebutan. Ini beberapa tips dalam memodifikasi motor

Di awali memajukan bukaan noken as lebih menguntungkan torsi diputaran bawah. desain lobe : setiap bubungan sebuah cam,untuk tiap klep memiliki banyak variable, came lobe bukan hanya mengatur lift dan kapan membuka dan menutup, tp juga specd, akselarasi, overlap, dan tekanan kompresi diruang bakar yang diatur kecepatan noken as. base circle (lingkaran dasar), posisi ini klep menutup, ukuran base circle mempengaruhi lift champ.

Semakin kecil base circle memungkinkan lift semakin tinggi tp rawan menjadi noken as ”lentur” dan timing melompat. ramps adalah bagian lobe dimana lifter bergerak naik dan berakhir menutup. racing chamehaft, bentuk kurva area ramps memiliki kecepatan dan akselarasi tinggi. bentuk memiliki bentuk kurva opening dan closing ramps yang tidak sama. bertujuan untuk mamaksimalkan kecepatan klep dan control.

Rabu, 18 April 2012

Sil Karet pada Motor

Sil Karet pada Motor - Di sepeda motor baik tipe bebek, sport maupun skutik, tak hanya ban yang menggunakan bahan karet. Ada beberapa spare-part yang juga dibuat dengan bahan tersebut. Bahkan boleh dibilang, onderdil-oderdil berbahan karet tersebut masuk dalam komponen penting. Diantaranya adalah sebagai berikut: 

1. Karet Teromol / Damper
Ada pada motor jenis sport dan bebek. Letaknya pada sisi teromol yang terdapat rumah gir belakang. Selain berfungsi sebagai tatakan untuk rumah gir belakang, peranti ini juga dipakai untuk peredam hentakan yang terjadi saat proses transfer tenaga dari gir depan ke belakang. Pemakaian normal dari onderdil ini mesti diganti setelah umur pakai mencapai 10.000-15.000 km. Bila tidak, akibatnya secara berkala malah bikin pendek umur rantai dan gir. Hal itu karena perputaran gir dan rantai tidak pas, sehingga pergesekannya jadi lebih banyak. Selain dari jarak pakai, ada cara lain bisa dilakukan untuk mengetahui kapan mesti ganti karet teromol. Pertama-tama posisikan persneling pada gigi 1. Lalu sedikit putar ban ke depan. Bila ada spelling/gerakan yang cukup banyak, berarti jangan tunggu lama. Cepat siapkan dana Rp 10-20 ribu untuk ganti onderdil tersebut.

2. Sil & O-ring
Bila berbicara soal onderdil berbahan karet yang satu ini, pembagiannya ada 2 buah. Pertama merupakan sil karet yang bentuknya seperti ban, dengan per di dalamnya. Berikutnya adalah yang berbentuk seperti karet gelang. Untuk sil model pertama, adanya di gir depan dan belakang, bagian persneling dan kick starter, sok depan dan pada stut kopling. Sementara untuk yang model karet gelang, adanya di tutup setelan klep dan tutup noken as. Walau beda bentuk namun fungsi sil itu untuk mencegah oli merembes keluar. Khusus untuk sil pada gir belakang dan ban depan, fungsinya lebih untuk melindungi laher roda dari debu yang menempel. Kisaran harga Rp 5.000-30.000 untuk beli onderdil tersebut.

3. CVT / V-Belt
Nah pada skutik, untuk menyalurkan tenaga sehingga ban belakang bergerak dibutuhkan part bernama belt dan letaknya dalam rumah CVT. Bahan yang dipakai untuk membuat onderdil tersebut adalah karet. Sama seperti rantai, belt juga butuh perawatan. Namanya juga beda bahan, maka perawatannya juga beda. Bila rantai pakai pelumas, maka pada belt cukup membersihkan sisi yang menempel pada puli dengan alkohol. Bila pemakaian sudah mencapai 25.000 maka belt mesti diganti. Dana yang mesti disiapkan Rp 70-100 ribu.

Efek Ganti Noken As/Camshaft Racing

Efek Ganti Noken As/Camshaft Racing - Sebelum ganti harus dipahami dulu fungsi noken as racing (Racing Cam Shaft). Ketika piston turun ke bawah untuk melakukan proses hisap, klep in (pemasukan) akan terbuka membiarkan kabut bahan bakar dan udara masuk tersedot ke ruang pembakaran. Kemudian sesuai putaran mesin, klep in akan tertutup dan pergerakan piston naik ke atas melakukan langkah kompresi. Di langkah ini udara dimampatkan mencapai tekanan 100 Psi (per square inchi) untuk motor standar, bila menggunakan noken as racing bisa mencapai 120 Psi (kompresi mesin racing), bahkan bisa lebih ekstrem lagi 138 Psi untuk kompresi motor Drag Race.

Pada noken as racing mengatur bukaan klep in lebih banyak suplai dan lebih lama durasi membuka nya untuk memberi kesempatan campuran udara dan kabut bahan bakar masuk ke ruang pembakaran lebih banyak dari standarnya. Kemudian dipercik api busi sehingga terbakar setelah dikompresi oleh piston. Tentunya suplai kabut bahan bakar dan udara yang banyak sangat dibutuhkan dengan bukaan klep in lebih banyak suplai dan lebih lama durasinya ini, maka dibutuhkan perubahan pada karburator dengan memakai lubang venturi yang lebih besar.

Pada Noken as racing terdapat 2 pilihan variasi dan model cara kerjanya ;
  1. Bukaan klep lebih besar dari standarnya. Semisal standar 4,5 mm sedangkan yang racing 7 mm bukaan klep in. Dampaknya klep standart bisa patah karena impact yang besar dan kuat.
  2. Bukaan klep dengan durasinya yang lama (derajat bukaan klep). Misal standar 20 derajat sebelum TMA dan menutup 35 derajat setelah TMB = 235 derajat durasi bukaan klep in, dengan tinggi bukaan klep in 4,5 mm. Untuk yang Racing 25 derajat sebelum TMA dan menutup 45 derajat setelah TMB = 250 derajat durasi bukaan klep in, dengan tinggi bukaan klep in 7,5 mm. Sedangkan untuk keperluan Drag Race bisa mencapai 270 derajat durasi bukaan klep in. Dampaknya per klep standart bisa melemah rebound (daya lentingnya) karena tekanan yang terlalu lama durasinya.
diagram noken as
 
Terdapat overlap antara klep in dan klep ex (pembuangan) yang lama pada noken as racing; buka 15 derajat klep in, tutup 15 derajat klep ex = 30 derajat overlaping (kedua klep terbuka bersamaan) pada proses bilas (buang asap pembakaran dan hisap campuran kabut bahan bakar dan udara). Sedangkan pada noken as standart ; buka 5 derajat klep in, tutup 5 derajat klep ex = 10 derajat overlaping. Karena bidang kontak antara noken as racing dengan rocker arm (pelatuk klep) yang lebih liffting nok (top angkatnya lebih tinggi dan tidak landai sempurna) mempengaruhi juga terhadap impact (pukulan) pada kepala batang klep-klep, maka harus dibutuhkan penggantian klep racing juga, serta untuk mencegah gejala floating (mengambang) pada per klep, maka yang ini juga harus diganti sekalian. Efek dari penggantian ini akan mempengaruhi high noise (suara berisik) dari block cylinder head, karena efek per yang lebih rigid dan keras disertai bukaan yang lebih tinggi pada klep-klep.

Kalau sudah siap dengan bahan - bahannya, bisa ganti dengan noken as Racing, agar bisa menambah tenaga maupun top speed.

Minggu, 15 April 2012

Langkah Korek Mesin 4tak

Untuk meningkatkan daya atau power mesin motor standart yang biasa disebut tune up, perlu diusahakan perubahan-perubahan pada beberapa hal :

1. Meningkatkan / menaikkan perbandingan kompresi.
2. Memperbaiki porting IN maupun EX supaya pemasukan bahan bakar menjadi lancar dan baik.
3. Merubah durasi, Lift noken as.
4. Mengubah pengapian (apabi…la dalam perlombaan diperbolehkan).
5. Mengubah rasio dengan Close Rasio.
6. Setting karburator.

Ciri Komponen Pengapian Mati

percikan api lemah
Sistem pengapian bertugas menyediakan kilatan api untuk membakar bensin yg telah terkompresi. Syaratnya, waktu pengapian harus tepat dan power apiharus kuat. Pengapian lama dikenal tipe platina (konvensional) dan yg modern sudahelektronik (CDI).

Selanjutnya kita kupas khusus pengapianCDI, baik sumber arusnya searah (…aki/DC) maupun bolak-balik (AC/spul).

Komponenya mulai dr spul atau aki, CDI, KOIL, pulser dan busi. Bila terjadi kerusakan mendeteksinya pakai alat khusus, misalnya pakai multitester, spark plug tester atau ignition tester. Sayangnya tidaksemua bengkel memiliki alat ini, apalagi perorangan yg hobi utak-atik dirumah. Nah, ini sedikit berbagi cara mengetahui ciri-ciri kerusakannya.

Pengapian Motor

Sistem pengapian adalah salah satu hal yang kudu lebih diperhatikan dalam hal engine tuning. Kebanyakan orang mengira ketika mereka selesai memodifikasi, yang diperlukan hanyalah memajukan atau memundurkan timing pengapian. Tidak cukup itu saja. Satu, percikan api harus menyala cukup kuat untuk membakar udara/bahan-bakar. Mungkin kebanyakan bilang, ya udah pasti lah!! Tapi apakah kalian tahu bahwa molekul udara bersifat insulator? Dan ketika kamu memodifikasi mesin, merubah porting, memodifikasi camshaft, memasang karburator besar, semakin banyak udara dilesakkan ke dalam silinder, maka percikan api dari koil standard tidak akan pernah cukup menyalakan campuran udara/bahan-bakar di ruang padat kompresi.

Fakta, lemahnya kualitas nyala busi memberi efek negatif kepada mesin sebagaimana timing pengapian yang kurang tepat. Tambahan, sebuah campuran basah ( 11 udara : 1 bahan bakar ) , lebih bersifat konduktif terhadap pengapian.

Sekali campuran udara/bahan-bakar dinyalakan, kecepatan lidah api merambat pada kubah ruang bakar menjadi penting jika kamu ingin melepaskan tenaga maksimal pada mesin. Jika api merambat terlalu cepat, akan ada beban berat yang menahan piston, setang dan bearing kruk as ; sebaliknya, jika api merambat perlahan, tidak cukup ledakan dihasilkan untuk menghasilkan tenaga besar ke roda.