Rabu, 06 Juli 2022

Diameter Liner/Boring dan Crankcase Honda Beat Karburator

Diameter Liner/Boring dan Crankcase Honda Beat Karburator - BeAT, Spacy FI, Scoopy sama saja.

Diameter luar liner 56 mm, crankcase 58 mm. Ukuran tersebut sudah tipis ke jalur oli apabila akan diperbesar.






Senin, 13 Juni 2022

Bearing/Laher Mounting Mesin Mio Karburator

Bearing/Laher Mounting Mesin Mio Karburator - 6003



Selasa, 26 April 2022

Oring Karet As Garpu Persneling V80

Oring Karet As Garpu Persneling V80 - Substitusi karet ini dapat menggunakan oring injektor motor apa saja. Salah satunya produk Honda BeAT namun versi KW. Maklum versi ori sepaket dengan injektor. Selamat mencoba agar oli tidak bocor lagi!

Karet Oring injektor BeAT

Oring injektor terpasang di as garpu V80


Rabu, 03 November 2021

Bearing/Laher dan Oil Seal Dinamo Starter Yamaha Mio

Bearing/Laher dan Oil Seal Dinamo Starter Yamaha Mio - Berikut ukurannya.

Komponen dinamo starter
Yamaha Mio karburator
Untuk bearing atau laher menggunakan 6901 yaitu diameter dalam 12 mm dan luar 24 mm. Untuk oil seal sendiri 12-20-4 yang artinya diameter dalam 12 mm, diameter luar 20 mm, dan lebar 4 mm.


Sabtu, 25 September 2021

Yamaha Jupiter Pakai Kick Starter Vega ZR

 Yamaha Jupiter Pakai Kick Starter Vega ZR - Ada saja rasa penasaran pengguna bebek Jupiter ataupun sejenisnya. Salah satunya adalah mengubah kick starter asli yang memiliki model belah menjadi model tetap. Eits, model tetap yang dimaksud bukan dilas ya! Sebelum masuk ke topik, mari kita lihat kick starter asli Yamaha Jupiter ataupun Jupiter Z.

Kick starter Jupiter Z model belah

Kick starter model belah yang kemudian dikancing dengan baut merupakan model asli Yamaha Jupiter. Ketika memasang starter model ini harus memperhatikan posisi dan kekencangan baut pengikat. Seringkali baut sudah aus namun tetap dipaksakan dipasang. Baut yang tidak dikencangkan semestinya, lalu kick starter kita gunakan, seringkali menyebabkan gigi antara as dengan kick starter rompal. Inilah kelemahan model kick starter model belah.

Melihat model kick starter dari saudara nya yaitu Yamaha Vega ZR atau New Jupiter Z/Z1 memunculkan ide. Bagaimana jika kick starter model tetap tersebut jika digunakan di Yamaha Jupiter? Mari kita lihat model tetap terlebih dahulu.

Kick starter Vega ZR model tetap

Kick starter model tetap ini tidak mengalami perubahan bentuk ketika dipasang. Jika model belah akan berubah bentuk ketika dikencangkan baut, maka model tetap ini tidak seperti itu. Memasangnya hanya cukup dimasukkan ke as dan dikunci dengan mur 14 agar tidak lepas. Simpel, bukan?

Kembali ke topik, bagaimana cara mengaplikasikan kick starter Vega ZR di Jupiter Z? Ternyata mudah sekali. Hanya saling bertukar isi komponen kick starter dan memperbesar lubang as di bak kopling Jupiter. Berikut detailnya.

Perbandingan kick starter secara utuh
Jumlah gigi pada kick starter
Panjang dan model di sisi dalam sama
Perbedaan ada pada as luar
Perbandingan komponen kick starter

Seperti yang terlihat dari detail foto di atas, bagian yang saling bertukar hanya komponen yang berbeda saja. Komponen yang ditukar ialah gigi starter, tahanan per, per starter, tutup per. Kalian akan mengetahui ketika kalian mencoba sendiri memasang bagian-bagian kick starter tersebut.

Ubahan yang paling penting ada pada lubang as pada bak kopling. Saya memilih untuk memperbesar lubang dengan cara bor freis. Diameter asli 15 mm diperbesar menjadi 16 mm. Proses memperbesar ini harus tetap memperhatikan center lubang! Berikut hasilnya.

Unit kick starter terpasang di mesin 
Tinggal memasang kick starter dan mur

Pemasangan pada crankcase sama persis antara menggunakan as kick starter Vega ZR maupun Jupiter. Untuk bak kopling atau kalter kanan pun tidak ada kendala. Sama persis dengan kondisi standar nya. Satu terakhir, seal oli juga memakai standar Jupiter walaupun as kick starter lebih besar 1 mm dari kondisi awal.

Selasa, 28 Juli 2020

Gunakan BBM Sesuai Dengan Rasio Kompresi Mesin

Gunakan BBM Sesuai Dengan Rasio Kompresi Mesin - Motor kita baiknya diisi bahan bakar jenis apa ya? Ada pilihan bensin yaitu Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo yang merupakan produk Pertamina, dan ada juga bensin jenis lain dari perusahaan lain seperti Shell dan Petronas. Semakin banyak lagi pilihan kita.

Mesin motor memerlukan jenis bensin yang sesuai dengan desain mesin itu sendiri agar dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan kinerja yang optimal. Perlu dicermati bahwa rasio kompresi mesin masih berhubungan dengan oktan bahan bakar. Rasio kompresi yang dimaksud adalah rasio kompresi dinamis (kompresi efektif mesin), bukan rasio kompresi yang tertera di brosur. Banyak yang salah kaprah di poin tersebut!


Rasio kompresi seperti pada tabel di atas akan memerlukan oktan bahan bakar seperti dalam tabel di atas juga. Namun ingat, rasio kompresi yang tertera pada brosur, khususnya kendaraan 4 tak saat ini bukanlah rasio kompresi dinamis melainkan rasio kompresi statis. Jadi meski pun di brosur rasio kompresi tertera tinggi, belum tentu  rasio kompresi dinamis nya tinggi juga. Sehingga jika kita mengisi bensin ber-oktan tinggi pada mesin motor kita, belum tentu menghasilkan tenaga yang lebih tinggi juga.

Contoh:
Pada mesin Vixion tertera di brosur bahwa rasio kompresi nya sebesar 10.4 : 1 tapi masih aman minum premium. Mengapa? Karena profil noken as nya menutup klep IN 65º setelah TMB sehingga selama pergerakan piston dari TMB ke titik tersebut belum terjadi kompresi. Rasio kompresi dinamis terjadi setelah 65º setelah TMB sehingga RKD hanya sebesar 8.3 : 1. Masih aman bukan sesuai tabel?

Lain cerita pada mesin RX King tertera di brosur bahwa rasio kompresi 6.9 : 1 yang dari pabrikan memang dihitung rasio kompresi berdasarkan lubang exhaust. Jika dihitung layaknya motor 4 tak jaman sekarang, maka seharusnya RX King tertera rasio kompresi 11.5 : 1 loh! Silahkan cari perbandingan rasio kompresi motor pada brosur pabrikan Jepang dengan pabrikan Eropa.

Bagaimana jika diisi bensin dengan oktan lebih rendah?
Bensin dengan oktan rendah bersifat lebih mudah terbakar. Semakin tinggi nilai Rasio Kompresi pada mesin akan membutuhkan bensin bernilai oktan tinggi. Mesin berkompresi tinggi membuat bensin cepat terbakar (akibat tekanan yang tinggi) dan akan menjadi masalah. Masalah timbul ketika bensin terbakar lebih awal sebelum busi memercikkan api. Saat piston naik ke atas pada tahap kompresi, bensin menyala mendahului busi. Piston seperti dipukul keras oleh ledakan ruang bakar tersebut. Kita sering mendengar istilah “Ngelitik” (pinging/knocking). Perlahan namun pasti membuat piston seperti permukaan bulan dan bahkan bisa berlubang.

akibat detonasi piston jadi berlubang
Saat terjadi ‘ngelitik’, bensin tidak menjadi tenaga yang terpakai. Kerja mesin tidak optimal. Sekali lagi, mesin yang rasio kompresi nya tinggi, memerlukan bensin yang lambat terbakar. Semakin tinggi nilai perbandingan rasio kompresi, bensin harus semakin lambat terbakarnya yaitu bensin yang ber-oktan tinggi. Jadi untuk teman-teman, cermati nilai rasio kompresi mesin motor kita.

Bagaimana kalau diisi bensin dengan oktan lebih tinggi?
Bensin dengan oktan lebih tinggi (pertamax, pertamax turbo, dsb), umumnya dilengkapi dengan aditif pembersih, dan sebagainya. Namun tidak banyak memberi penambahan tenaga, jadi angka oktan tinggi bukan artinya lebih bertenaga. Karena benefitnya kurang sebanding jika dibanding harganya yang tinggi, maka ujung-ujungnya hanyalah merupakan pemborosan uang saja.

Kamis, 16 Juli 2020

Substitusi Rasio Oplosan Untuk Racik Transmisi Yamaha Jupiter

Substitusi Rasio Oplosan Untuk Racik Transmisi Yamaha Jupiter - Untuk mengubah nilai rasio transmisi tidak selalu menggunakan part racing. Salah satu opsi nya adalah mengadopsi atau substitusi dari motor lain. Karena comot part motor lain, diperlukan proses ubahan seperti bubut dan las agar dapat dipakai di Yamaha Jupiter. Berikut bahan rasio yang dapat digunakan untuk Yamaha Jupiter sepengetahuan penulis.

GIGI 1
(12/38) standar
(13/36) GL series
(14/35) CB100 K2

GIGI 2
(17/33) standar
(16/29) RX King - V80/FIZR
(18/32) C70/C800 - GL/CB100

GIGI 3
(21/29) standar

GIGI 4
(21/23) standar
(20-22) TRS - RX King
(20/23) TRS - standar
(22/23) RX King - standar
(23/26) L2S/YB100

Kamis, 02 Juli 2020

Daftar List Produk Piston FIM Izumi

Daftar List Produk Piston FIM Izumi - Untuk mempermudah mencari piston FIM maka penulis membuat daftar produk piston Federal Izumi Manufacturing. Di sini diusahakan menyertakan detail lengkap dan ukuran agar mempermudah mencari piston yang diinginkan. Untuk tipe motor yang tidak tertera harap mencari substitusi dari tipe motor yang sudah tercantum di bawah.

logo piston FIM

Untuk kode part digolongkan dengan FIM(XX)-yyy atau FIM(XX)-ZZ. Berikut sedikit penjelasan sepemahaman penulis.

FIM(XX) = XX kode unik sebagai pembeda
yyy        = oversize (misal: 300)
ZZ         = diameter pin piston (misal: 15 mm)

NB:
XB = Extra Bore
XXB = Extra Extra Bore

Berikut daftar list produk FIM yang beredar di pasaran Indonesia. Klik kode untuk melihat spesifikasi/model piston.

FIM1 : pin 14 Smash 53.5-55 (os tiap 25)  high dome teflon (discontinue)
FIM2 : pin 13 All Varian 53.5 53.75 54.5 54.75 55 55.25 teflon
FIM5 : pin 13 Jupiter Z 51.5 52 high dome teflon
FIM6 : pin 13 Athlete 56 57 dome teflon (discontinue)
FIM8 : pin 13 Supra X 125 53.4 high dome teflon
FIM10 : pin 16 Scorpio 70 70.5 71 dome
FIM11 : pin 14 Mentah 70-72 (os tiap 100) high dome ramping
FIM12 : pin 15 Mentah 70-72 (os tiap 100) high dome ramping
FIM13 : pin 16 Mentah 70-72 (os tiap 100) high dome ramping
FIM18 : pin 13 Revo Absolute/Blade 51.25 51.5 dome teflon
FIM19 : pin 15 Mio 150cc 57.25 57.5 high dome teflon (discontinue)
FIM20 : pin 13 BeAT 150cc 58.75 59 high dome teflon (discontinue)
FIM21 : pin 14 Spin 150cc 58.75 high dome teflon (discontinue)
FIM22A : pin 14 Xeon 130cc 53.4 high dome teflon (discontinue)
FIM23 : pin 15 Mio 115cc 50.25  high dome teflon (discontinue)
FIM25 : pin 16 Ninja 250 63.5 64 high dome teflon (discontinue)
FIM26 : pin 16 Satria 150F 63.5 64.5 65.5 high dome teflon (discontinue)
FIM26A : pin 15 Mio 63.5 64.5 high dome teflon (discontinue)
FIM28 : pin 14 Smash Titan 115 cc 51.25 high dome teflon (discontinue)
FIM29 : pin 14 KLX 150 XB 62-64 (os tiap 50) dome ramping
FIM30 : pin 14 KLX 150 58-60 (os tiap 50) dome
FIM34 : pin 13 Jupiter Z 53.5-55 & 55.25 (os tiap 50) dome ramping forging
FIM35 : pin 13 Jupiter Z1/Supra X 125 53.4 high dome ramping forging
FIM40 : pin 13 Supra X 125 52.4-53.9 (os tiap 50) standar
FIM41 : pin 13 C100 50-51.5 (os tiap 50) standar dome ramping
FIM42 : pin 13 BeAT 50-51.5 (os tiap 50) standar dome ramping
FIM43 : pin 16 RX King 58-62 (os tiap 50) standar
FIM44 : pin 14 FIZR 52-53.5 (os tiap 50) standar
FIM45 : pin 13 Jupiter Z 51-52.5 (os tiap 50) standar dome ramping
FIM46 : pin 15 Mio 50-52 (os tiap 50) standar dome
FIM47 : pin 15 Mio XB 53.5-55 (os tiap 50) standar high dome
FIM48 : pin 15 Mio XXB 57-59 (os tiap 50) standar high dome
FIM49 : pin 16 Satria 150F 62-64 (os tiap 50) standar dome ramping
FIM50 : pin 15 Tiger 63.5-65.5 (os tiap 50) standar dome
FIM51 : pin 15 MegaPro 63.5-66 (os tiap 50) standar
FIM52 : pin 13 BeAT XB 53.5-55 & 54.75 (os tiap 50) standar dome
FIM53 : pin 13 Jupiter Z  XB 53.5-55 & 55.25 (os tiap 50) standar dome
FIM54 : pin 14 Smash 53.5-55 & 54.75 (os tiap 50) standar dome
FIM55 : pin 14 K56 Sonic 150R 57.3-59.3 (os tiap 50) high dome teflon ramping
FIM56 : pin 13 Jupiter Z XB 57-59 (os tiap 50) dome ramping
FIM68 : pin 13 Kaze 53-55.5 (os tiap 50) standar
FIM69 : pin 13 Vega ZR 50-53 (os tiap 50) standar dome
FIM70 : pin 14 KLX 150 XXB 65.5-68 (os tiap 50) high dome ramping
FIM71 : pin 15 Byson 58-60 (os tiap 50) standar dome
FIM72 : pin 13 Vario 150 57.3-60.3 (os tiap 50) standar dome ramping
FIM73 : pin 14 Verza 57.3-60.3 (os tiap 50) standar dome ramping
FIM74 : pin 13 BeAT EsP 50-53 (os tiap 50) standar dome
FIM75 : pin 14 Vixion 57-60 (os tiap 50) standar dome ramping
FIM76 : pin 14 Jupiter MX 54-56 (os tiap 50) standar dome ramping
FIM77 : pin 13 Vario 125 52.4-54.4 (os tiap 50) dome ramping
FIM78 : pin 14 K56 Sonic 150R 57.3-60.3 (os tiap 50) standar ramping teflon
FIM79 : pin 14  Vixion 57-60 (os tiap 50) high dome ramping
FIM80 : pin 13 Vega ZR 57-60 (os tiap 50) high dome ramping
FIM81 : pin 15 KPP/K45 CBR 150 old 63.5-65 (os tiap 50) high dome ramping
FIM82 : pin 14 K56 Sonic 150R XB 63.5-65 (os tiap 50) high dome ramping
FIM83 : pin 15 Ninja 150 2 tak 59-62 (os tiap 50) standar
FIM84 : pin 15 Mio XXB 57-60 (os tiap 50) high dome ramping
FIM85 : pin 13 Jupiter Z XXB 63.5-65 (os tiap 50) high dome ramping
FIM88 : pin 14 Vixion 57-60 (os tiap 50) standar ramping
FIM90 : pin 15 Mio XXB 65.5-68 (os tiap 50) high dome ramping
FIM91 : pin 13 Jupiter Z XXB 65.5-68 (os tiap 50) high dome ramping
FIM92 : pin 13 Mio M3 125 52.4-54.4 (os tiap 50) standar ramping
FIM93 : pin 16 Satria 150F 65.5-68 (os tiap 50) high dome ramping
FIM94 : pin 13 Kaze 56 standar dome ramping
FIM95 : pin 14 NMAX 58-59.5 (os tiap 50) standar ramping
FIM97 : pin 13 Mio J 50-52 (os tiap 50) standar dome ramping
FIM98 : pin 12 Genio Beat 47-48 (os tiap 50) standar ramping 
FIM99 : pin 15 CRF150 61-63 (os tiap 50) high dome ramping

Rabu, 01 Juli 2020

Galeri Piston FIM Federal Izumi Manufacturing

Galeri Piston FIM Federal Izumi Manufacturing - Berikut di bawah ini kumpulan foto piston FIM. Terdapat model piston dan sedikit spesifikasi dan ukuran piston FIM. Untuk daftar list produk piston FIM klik di sini.