Sabtu, 27 Juni 2015

Detail 4 Speed F1ZR di Yamaha V80

Detail 4 Speed F1ZR di Yamaha V80 - Berikut beberapa penjelasan dan tambahan keterangan dalam part 4 speed bawaan motor Yamaha Force One, F1Z, F1ZR, Alfa, dsb., jika ingin dipasang di Yamaha bebek V80.
girboks 4 speed Yamaha F1ZR
1. Counter Shaft
Untuk dimensi counter shaft sama saja. Hanya susunan jumlah gigi yang berbeda.  Pada gigi 1 V80 gigi starter 26 mata, sedangkan fizr/alfa 28 mata. Untuk part ini tidak perlu ada ubahan.
counter shaft
F1ZR (kiri), V80 (kanan)
2. Main Shaft
Untuk dimensi main shaft juga bisa langsung tukar alias dipasang langsung di Yamaha V80. Jangan lupa untuk memasang ring di sebelah kanan gir (dilihat dari gambar di bawah). Untuk main shaft V80 (gambar di bawah bagian atas) sudah dipotong karena sebelumnya 3 speed dengan kopling manual.
main shaft
V80 sudah costum (atas), F1ZR (bawah)
3. Garpu
Tuas pemindah gir sebaiknya menggunakan bawaan F1ZR agar masuk di gir F1ZR. Diameter lubang ke pin masih sama sehingga bisa juga langsung dipasang. Hanya saja klip pengunci pin harus dilepas. Di bagian luar crankcase harus diberi tahanan agar pin tidak keluar dari mesin. Atau kalau tidak dengan cara itu, pin masih bisa dipakai namun harus mengurangi sedikit daging garpu dengan gerinda.
Garpu persneling
4. Botol presneling
Untuk botol pengatur presneling memiliki bentuk mirip. Berbeda di bagian dudukan crankcase antara V80 dan F1ZR. Untuk hal ini saya mengambil langkah modif botolan agar menyerupai V80, sehingga bisa PNP ke V80 manapun. Cara lain adalah mengubah crankcase (dudukan botolan) dengan las aluminium.
botol presneling standar
V80 (atas), F1ZR (bawah)
botol presneling F1ZR costum for V80
5. Gir Kickstarter
Untuk gir kickstarter membutuhkan milik F1ZR. Jumlah mata gir di counter shaft berbeda. Yamaha V80 berjumlah 26 mata dan FIZR 28 mata, sehingga harus ganti gir kickstarter F1ZR agar masuk ke girboks 4 speed.

6. Stopper
Untuk stopper menggunakan standar V80 namun dipotong dan dikurangi panjangnya. Setelah itu disambung kembali menggunakan las. Sebaiknya penyambungan dibuat lurus seperti bawaan dan dicoba harus tepat menahan botol presneling di tiap gir. Kalau tidak tepat, maka tidak akan bisa netral, atau masuk gigi dengan lancar.
stopper V80 harus costum di 4 speed
stopper V80 4 speed
7. As Presneling
Untuk as presneling bawaan V80 standar alias tidak ada ubahan.
as presneling V80
NB: Untuk ubahan 4 speed V80 memerlukan rumah kopling F1ZR assy dan wajib modif kopling manual tangan. Kecuali jika kalian mengoplos 2 rasio jadi 1 (bagian persneling dalam fiz as luar V80) maka dapat menggunakan kopling standar.

Jumat, 26 Juni 2015

Pin/Soket Kiprok Standar Yamaha, Suzuki, dan Honda

Pin/Soket Kiprok Standar Yamaha, Suzuki, dan Honda - Berikut merupakan letak posisi pin/soket kiprok standar dari motor Yamaha, Suzuki, dan Honda. Tentunya keterangan ini memudahkan kita memasang pin kabel agar tidak tertukar fungsi masing-masing pin nya.
pin/soket kiprok standar

Sabtu, 20 Juni 2015

Memberi Boring/Liner Blok Jupiter MX/Vixion

Memberi Boring/Liner Blok Jupiter MX/Vixion - Blok bawaan Yamaha Jupiter MX dan Vixion merupakan tipe diasil yang berarti tidak menggunakan liner besi (memakai cast aluminium). Untuk silinder diasil tersebut haruslah dikawinkan dengan pasangannya, yaitu forged piston (piston paduan besi ditempa). Kombinasi bahannya haruslah berlawanan, entah liner besi dan piston aluminium atau juga liner aluminium dan piston besi. Apabila kombinasi tersebut tidak terpenuhi, keausan segera terjadi meskipun kondisi part lain masih oke.
blok Jupiter MX + liner besi
Pertanyaan yang timbul adalah saat mengalami keausan pada silinder diasil apakah dapat diberi liner seperti blok konvensional? Tentu jawabnya adalah bisa. Caranya tinggal membuat liner/boring buatan sendiri dan melakukan overboss pada blok yang telah aus. Pilihan piston sudah tidak boleh lagi forged piston, melainkan piston konvensional seperti merk NPP. Untuk ukuran diameter piston bebas alias menyesuaikan keinginan. Misal Jupiter MX ingin piston Vixion juga bisa. Tergantung liner/boring yang dibuat. Ketahanan tergantung pada material boring, perawatan, kualitas pengerjaan, dan cara pemakaian kendaraan. Berikut foto blok Jupiter MX diboring diesel dan piston Vixion NPP setelah pemakaian beberapa bulan.
liner besi wajib piston aluminium
piston aluminium NPP
liner besi di blok Jupiter MX
bagian atas piston setelah pemakaian
bagian bawah piston setelah pemakaian

Rabu, 17 Juni 2015

Membuat Pin Noken As Vixion dan Jupiter MX

Membuat Pin Noken As Vixion dan Jupiter MX - Ketika kita membeli noken as baru dari Jupiter MX maupun Vixion, tentu kita tidak mendapatkan pin. Pin tersebut dijual terpisah dan jarang ready stock. Fungsi pin noken as ini sangat penting, yaitu ikut mencekam gir timing sehingga noken as berputar sesuai irama naik-turun piston. Oleh karena nya cara paling mudah mendapatkan pin noken as di MX ataupun Vixion adalah membuatnya sendiri. Bahannya hanya batang klep diameter 5 mm. Lantas dipotong dan difinishing gerinda setinggi tebal gir.
pin dari as klep
Kelebihan cara ini adalah pin dapat dicabut namun tetap kuat menahan beban puntir. Klep cari bekas saja agar mengurangi biaya.
pin noken as MX/Vixion

Jumat, 12 Juni 2015

Per Kopling Smash Jadi Per Klep Yamaha Bebek

Per Kopling Smash Jadi Per Klep Yamaha Bebek - Idenya sedikit ngawur alias iseng. Bagi pemirsa blogger, ini hanya sekedar sharing. Jadi boleh diikuti, dicoba, ataupun diabaikan. Jadi begini idenya, per klep Jupiter standar hanya sanggup ditekan sejauh 6.5 mm an ketika terpasang di head. Jadi per klep standar Jupiter tidak sanggup dikombinasikan noken as lift tinggi. Ketika sedang bersantai, terlihat per klep ini serupa dengan per kopling Smash. Iseng dan akhirnya pun dicoba per kopling Smash dijadikan per klep di Jupiter. Hasilnya wah, tidak ada efek floating, awet, per tidak lantas jadi pendek, lift bisa menyentuh 7 mm.
per kopling Smash (kiri)
per klep Jupiter (kanan)
Secara dimensi ukurannya hampir sama, tinggi per klep Jupiter 31.8 mm dan per kopling Smash 31.3 mm. Jumlah ulir per klep Jupiter ada 7, sedangkan per klep Smash ada 5. Diameter kawat sama 2.3 mm dan pemasangan bersifat plug and play (PnP). Kelemahan cara ini adalah keawetannya, usia pakai mungkin 2 tahun. Kalau per klep standar bisa tembus 5 tahun lebih. Dan ide ini sudah saya pakai lebih 2 tahun tanpa ada masalah.

Sekian ide ngawur alias iseng yang dapat diterapkan dengan normal di motor Jupiter. Ingat, ide ini cuma sekedar sharing loh ya. Lebih baik lagi kalau memang menggunakan per klep yang terpercaya.

Kamis, 04 Juni 2015

Diameter Crankcase Suzuki FXR 150

Diameter Crankcase Suzuki FXR 150 - Untuk bore up motor, kita perlu data diameter crankcase standar. Fungsi nya untuk menentukan diameter boring maksimal dengan lubang crankcase standar. Pada Suzuki FXR 150 terukur diameter lubang crankcase adalah 73 mm dengan bentuk lingkaran penuh. Jadi diameter boring maksimal yang dapat dibentuk adalah 72 mm, dan agar awet untuk harian maksimal piston diameter 68 mm.

lubang crankcase Suzuki FXR 150
diameter crankcase Suzuki FXR 150 = 73 mm

Sabtu, 30 Mei 2015

Rumah Membran FIZR di Yamaha V80

Membran FIZR di Yamaha V80 - Memasang membran lebih besar di motor 2 tak kita dapat memberi suplai udara dan bahan bakar yang lebih banyak. Salah satu contoh nya adalah membran FIZR di pasang di V80. Pemasangan nya cukup melebarkan sisi kiri sesuai dengan rumah membran FIZR.

Hati-hati jangan sampai lubang, sebelum melebarkan lubang alangkah lebih baik sisi luar bagian magnet diberi lem terlebih dahulu.

Berikut gambar yang sempat  penulis dokumentasikan.
lubang standar
lubang costum for reed valve assy F1ZR

membran FIZR duduk manis di V80

Cara Memajukan Timing Pengapian

Cara Memajukan Timing Pengapian - Memajukan timing pengapian dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu menggeser posisi magnet, menggeser dudukan pulser, mengubah tonjolan pick-up magnet, ganti cdi programmable, dsb. Cara mana pun boleh saja, namun tetap memperhatikan keselamatan, kenyamanan, dan perawatan motor maupun pengendara.
  1. Geser posisi magnet
    Menggeser posisi magnet merupakan cara paling mudah. Spi (key) pada poros dilepas dan magnet digeser sesuai timing yang diinginkan. Lalu pengencangan mur atau baut magnet ini benar - benar kencang agar posisi magnet tidak berubah. Namun cara ini sering bergeser posisi magnet nya, dan juga mur/baut pengencang sering aus.
    magnet tidak memakai spi
  2. Geser dudukan pulser
    Geser dudukan pulser lebih sulit karena letak nya di dalam bak magnet terbatas. Namun cara ini lebih stabil dibandingkan mengubah magnet.
    dudukan pulser dibuat dpat bergeser
  3. Ubah tonjolan pick-up magnet
    Mengubah tonjolan pick-up magnet lebih banyak diambil oleh mekanik karena timing tidak akan bergeser dan biaya yang murah. Caranya adalah tonjolan pick-up ditambah daging las dan dibuang beberapa bagian yang lama. Anggap tonjolan bergeser dari letak semula. Kelemahannya gaya magnet rawan hilang akibat panas yang berlebih dari api las.
    memajukan timing lewat tonjolan pick-up magnet
  4. Ganti CDI
    Cara ini lebih mahal daripada yang lain, namun lebih praktis. Bisa adopsi CDI motor lain yang kurva pengapian nya berbeda (tentu menyesuaikan pulser/pick-up, AC/DC, dll.) atau CDI aftermarket yang memang sudah disetting berbeda dari cdi standar (plug n play). Bisa juga ambil CDI Programmable yang bisa disetting lewat PC maupun fitur dualband.
    CDI Programmable

Jangan Memaksa Rantai Timing Yang Kendor

Jangan Memaksa Rantai Timing Yang Kendor - Sering kita mengabaikan kondisi rantai kamprat atau istilah lain timing chain. Dalam keadaan kendur, kita lebih memaksa mengencangkan tensioner dibandingkan mengganti rantai nya. Apabila diperhatikan terdapat celah pada gir, rantai tidak dapat duduk manis. Resiko nya adalah saat rpm tinggi, rantai seolah akan loncat dari gir nya dan terjadi keterlambatan proses tutup klep. Yang sering adalah klep buang bengkok akibat dihajar piston. 
pemaksaan ketegangan rantai timing
Sebagai contoh adalah motor Suzuki FXR 150 ini. Kelangkaan spare part, terutama rantai timing nya, memaksa pemilik motor mengakali dengan mengelas mur pada tensioner. Memang kencang lagi, namun saat motor teriak di atas 8 ribu rpm, dor, mesin mati dan tidak ada kompresi. Setelah di bongkar, klep beradu dengan piston. Penyebabnya pasti dari rantai yang sudah aus.
klep bengkok

Selasa, 19 Mei 2015

Spesifikasi Kymco Spike 120

kymco spike 120
Mesin
Tipe Mesin : Silinder tunggal, 4 Tak, SOHC, Pendingin Udara
Diameter x Langkah (mm) : 52.4 x 55 mm
Volume Silinder (cc) : 118.7 cc
Perbandingan Kompresi : 8,8 : 1
Daya Maksimum : 9,2 hp / 8000 rpm
Torsi Maksimum : 0,97 kg-m / 5500 rpm
Karburator : Mikuni VM17
Gigi Transmisi : 4 Kecepatan
Pola Pengoperan Gigi : N-1-2-3-4
Sistem Starter : Kick & Elektrik

Dimensi
P x L x T : 2.005 x 730 x 1.140 mm
Jarak Sumbu Roda : 1305 mm
Tinggi jok : 760 mm
Jarak Terendah ke tanah : 165 mm
Berat Kosong : 104,5 Kg

Rangka & kaki-kaki
Tipe Rangka : Backbone
Suspensi Depan : Teleskopik
Suspensi Belakang : Monoshock
Ukuran Ban Belakang : 2,75-17 4PR
Ukuran Ban Depan : 2,50-17 4PR
Rem Depan : Cakram double piston 240 mm
Rem Belakang : Tromol
Kapasitas Tangki Bahan Bakar : 6,3 Liter

Kelistrikan
Baterai : 12V-5 AH
Busi : NGK C7HSA atau CHAMPION P-Z7HC
Sistem Pengapian : AC - CDI

Sabtu, 16 Mei 2015

Mengencangkan Rantai Kamprat Jupiter Z

Mengencangkan Rantai Kamprat Jupiter Z - Cara mengencangkan rantai kamprat Jupiter Z sebenarnya sangat mudah dan sudah banyak yang tahu. Caranya adalah menggunakan tensioner blade milik kakak nya, yaitu Crypton/Jupiter. Bagian tonjolan yang menyentuh tensioner lebih tebal, sehingga tekanan ke rantai lebih kuat. Akal-akalan ini dapat digunakan apabila rantai sudah kendor, tetapi sebaiknya ganti baru saja karena timing sudah tidak akurat. Lain cerita apabila papas blok dan rantai jadi kendor. Pemasangan nya tinggal salin saja karena dudukan sama.
tensioner blade Jupiter dan Jupiter Z

Spesifikasi Suzuki Shooter

Suzuki Shooter 115
Mesin
Tipe mesin : 4 Langkah, SOHC, 2 katup, berpendingin udara
Diameter x Langkah : 51 x 55,4 mm
Volume Silinder : 113 cc
Daya maksimum : 6,9 kW (9,3 PS) / 8000 rpm
Torsi maksimum : 9,1 Nm / 6000 rpm
Sistem pengabutan bahan bakar : Fuel injection
Sistem starter : Engkol & listrik
Transmisi : 4 Percepatan konstan
Arah perpindahan gigi : Ke bawah dan Rotasi N – 1 – 2 – 3 – 4 – N

Dimensi
P x L x T : 1.910 x 690 x 1.085 mm
Jarak antara as roda : 1220 mm
Jarak mesin ke tanah : 145 mm
Berat STD : 91 kg, R: 94 kg, SR: 94 kg

Rangka
Suspensi depan : Teleskopik, pegas ulir, bantalan oli
Suspensi belakang : Lengan ayun, pegas ulir, bantalan oli
Ukuran ban depan : 70/90 – 17 M/C 38P
Ukuran ban belakang : 80/90 – 17 M/C 44P
Rem depan STD : Tromol, R & SR: Cakram
Rem belakang : Tromol
Velg STD & R : Jari-jari, SR: Cast wheel

Kapasitas 
Tangki bahan bakar : 3,7 L
Bagasi bawah jok : 7,6 L