Kamis, 21 Februari 2013

Inreyen Motor Setelah Oversize

Inreyen Motor Setelah Oversize - Berkendara bisa terkendala kalau abis turun mesin atau oversize. Atau motor masih baru keluar dealer. Sangat sayang dan dikhawatirkan cepat rusak. Atau jangan-jangan harus ulang kembali oversize-nya. Untuk itu perlu perlakukan khusus.

Cukup trik sederhana. Agar tahan lama dan tidak menyebabkan kerusakan fatal. Misal motor baru 4-tak yang baru diantar dari dealer. Dalam kondisi seperti itu bukan tidak mungkin bisa langsung digeber. Biar aman, nggak salah jika ganti oli baru dulu. Coba dibawa jalan sebentar keliling kota.

Fungsinya untuk merontokkan geram yang masih menempel di komponen mesin. Abis itu, ganti oli baru sesuai anjuran pabrik. Penggantian oli dimaksudkan agar geram yang sangat kecil juga ikut terbuang. Sedangkan bila motor abis oversize, tentu liner silinder habis dikorter.


Nah, biar gerak naik-turun piston lancar ketika motor digeber, liner mesti dipoles ulang dulu. Maksudnya biar piston tidak gampang ngancing ketika memuai, lantaran clearance liner dan seher terlalu sempit. Ketika poles liner baiknya gunakan batu hijau campur minyak tanah atau oli samping sebagai bahan pengkikis. Lalu oleskan ke liner, sebelum digesek berulang sama piston tanpa ring dengan cara naik-turun dari berbagai sisi (gbr. 1).

Hasil yang baik kalau piston nggak nyangkut ketika dimasukkan ke liner. Selain itu juga, liner tidak akan terlihat baret bila gunakan batu hijau campur minyak tanah atau oli samping. Jangan menggunakan amril halus atau pasta pengkikis bibir payung klep. Selain porting liner, untuk jaga suhu mesin tetap ideal dan hasilkan performa optimal jangan lupa seting klep (gbr. 2).Untuk karburator juga setting ulang saja. Langkahnya dengan memutar sekrup udara setengah putaran balik setelan aslinya. Alhasil campuran gas bakar yang tepat sangat mudah dan maksimal ketika diledakkan.

Cara Melepas Resistor Cop Busi

Cara Melepas Resistor Cop Busi - Tahukah Anda bahwa tegangan yang disalurkan ke busi tidak semuanya utuh, bahkan banyak yang terbuang. Sebagai contoh, daya koil bertegangan 10.000V yang disampaikan di busi tidak sampai segitu, mengapa demikian?

Ternyata sebelum sampai di busi arus melewati kabel busi, kemudian cop busi lalu businya itu sendiri, masing-masing komponen tersebut dibekali resistan, akibatnya tegangan output dari koil pun berkurang signifikan, tidak percaya? Silahkan ukur sendiri. Ukurlah resistansi cop busi menggunakan multitester, ternyata rata-rata resistansi cop busi berkisar di angka 10 Kilo Ohm, Busi pun juga sama demikian juga dengan kabel businya.

Pabrikan sengaja memberikan resistan ini demi keawetan komponen pengapian dan antistoring, yang dimaksud dengan anti storing tersebut adalah meredam impedansi gelombang frekwensi. Jika bocor akan mengganggu gelombang TV, sistem audio mobil, bahkan gelombang frekwensi yang cukup tinggi ini dapat merusak ECM (Modul kontrol mesin injeksi).

Melepas resistansi busi sebenarnya tidak haram dilakukan, soal mengganggu frekuensi rasanya tidak berpengaruh banyak di motor, kecuali motor tersebut dipasangi perangkat audio layaknya motor contest, khusus untuk motor injeksi seperti Yamaha V-ixion, Supra X 125 PGM-FI, dan Shogun FI cara ini sangat diharamkan, karena akan merusak ECM yang ada di motor tersebut, jadi jangan coba-coba. Namun untuk motor yang masih menggunakan sistem karburator cara ini sangat efektif karena api di ujung busi menjadi lebih besar otomatis bensin terbakar sempurna, irit dan tenaga meningkat. Jika Brother atau Sister ingin melepas resistan simak caranya berikut ini:

Alat dan bahan:
  1. Gergaji Besi
  2. Lem Besi atau Lem Super
  3. Paku, baut, atau potongan besi (Pengganti Resistor)
   Cara Kerja:
1. Gergaji cop busi
Resistansi di cop busi umum nya terpasang setelah kabel busi menuju ke kepala busi, untuk melepasnya tinggal menggergaji cop busi tersebut (Gambar 01). Biasanya setelah digergaji resistor akan melompat keluar karena ada per di dalamnya. Setelah selesai digergaji akan terlihat sebuah bulatan kecil (Gambar 02) yang disebut resistan (Resistor)

2. Ganti resistor dengan besi
Resistor ini tinggal dilepas begitu saja kemudian ganti dengan besi yang panjangnya seukuran (Gambar 03), bisa dari baut atau paku, yang penting jangan terlalu besar biar bisa masuk ke lubang cop businya, pernya boleh dibuang atau dipakai lagi juga tidak masalah.

3. Kembalikan kondisinya dan rekatkan dengan lem
Setelah diganti dengan besi pengganti masukan kembali bekas potongan cop busi (Gambar 04) kemudian di lem menggunakan lem besi atau lem super lainnya, tunggu hingga kering kira-kira 1 jam, kemudian pasang ke motor, rasakan bedanya!

Untuk yang sudah memasang koil racing, koil mobil atau koil Special Engine, biar lebih maksimal hasilnya ganti kabel businya menggunakan kabel audio berwarna merah (Gambar 05) yg biasa disebut dengan Sound Stream Power Cable karena kabel busi bawaannya masih ada hambatannya walaupun kecil bahkan kabel busi racing seperti Splitfire, NGK, ataupun Red line masih ada sedikit hambatannya sekitar 900 Ohm.

Rabu, 20 Februari 2013

Cara Membedakan Kompon Ban Baru

Cara Membedakan Kompon Ban Baru - Ada cara mudah untuk membedakan ban yang mempunyai kompon hard, medium, dan soft. Pertama-tama kita coba mencari tahu cara membedakan Ban dari komponnya. Caranya tidaklah sulit, cukup menggunakan organ tubuh kita yaitu kuku jari tangan. Caranya dengan menekan atau mencolok permukaan ban dengan sekuat tenaga dengan menggunakan kuku. Nah setelah ditekan langsung lepaskan, tentunya akan meninggalkan bekas, rabalah bekasnya!

pengecekan ban
  1. Jika bekasnya dalam dan bekasnya tidak mau hilang ataupun lama hilangnya bisa dipastikan ban tersebut memiliki kompon lunak (soft) .
  2. Jika bekasnya tidak terlalu dalam dan hilangnya bekas sedikit lebih cepat berarti ban tersebut berkompon medium.
  3. Jika tidak meninggalkan bekas atau bekasnya dangkal dan cepat sekali hilang maka bisa dipastikan ban tersebut memiliki kompon hard (keras).
Cara tersebut cuma bisa diaplikasikan di ban yang baru. Kalau diaplikasikan ke ban yang sudah lama, tentu saja hasilnya tidak akan tepat karena rata-rata ban memiliki kadaluarsa atau akan mengeras dalam jangka waktu tertentu.

Daerah Penyebab Miyak Rem Cepat Habis

Daerah Penyebab Miyak Rem Cepat Habis - Barangkali motor Anda mengalami problem seperti ini. Minyak rem harus ditambah setiap minggu, berarti ada kebocoran. Sumbernya bisa dari berbagai titik yang bila didiamkan akan berakibat fatal. Agar tidak penasaran, nih penyebab berkurangnya minyak rem.

1. Sil master rem
Letaknya di master dan berfungsi sebagai penekan minyak rem. Terdiri dari beberapa komponen, di antaranya karet dan per juga logam yang, bila rusak, minyak rem bisa keluar lewat bagian-bagian tersebut.

Memang, keluarnya tidak seperti air di-tuang  tapi rembes, dan jika dibiarkan, lama-kelamaan minyak di tabung akan berkurang. Biasanya, jika peranti ini rusak, bagian karetnya yang kerap termakan.

2. Nipel dan selang
Jika bagian di atas masih baik, kemungkinan lain terjadi di komponen penyambung selang dengan kaliper atau master rem. Maksudnya, nipel dan ring pengganjal. Jika kondisi nipel dan ring sudah aus, minyak rem pun bisa rembes atau mengalir lewat komponen itu.

Penyebab lain, bisa dari selang rem itu sendiri. Kalau sudah aus, selang bisa menggembung dan berbahaya kena tekanan terus. Selang pecah, rem pun blong.

3. Kampas rem
Komponen ini bisa menjadi penyebab berkurangnya minyak rem. Semakin tipis, kondisi kampasnya bikin minyak rem dalam kepala babi atau kaliper juga jadi lebih banyak lantaran piston kaliper menekan ke luar.

Ketinggian minyak rem di master menyusut karena sering dipakai pada kondisi pengereman yang ekstrem. Pastinya, kampas cepat habis dan minyak rem pun turun.

Merawat Busi Jangan Menggunakan Ampelas

Merawat Busi Jangan Menggunakan Ampelas - Walau bentuknya kecil, busi berperan sangat vital pada mesin sepeda motor. Ketika busi ini bermasalah, mesin motor dapat mati total karena tidak adanya api yang membakar campuran bensin dan udara di ruang bakar. Masalahnya, kemungkinan busi bermasalah ini di-picu dua hal: usia pakai dan perlakuan-nya. Artinya, walau si busi tidak diutak-atik, namun tetap ada kemungkinan busi cepat mati jika salah perlakuan.

Parahnya banyak pemilik kendaraan yang masih salah memperlakukan busi, padahal itu hal yang basic. Maklum, karena sifatnya yang mudah dan minim perawatan, jadi busi kerap diberlakukan sembarangan.
Paling utama ada di bagian center elektroda (gbr.1). Dalam proses membersihkan busi, bagian atas center elektroda kerap diampelas. Itu salah! Sebab, bagian itu diciptakan flat. Kalau diampelas, permukaannya jadi gak rata sehingga percikan api jadi menyebar. Kalaupun ingin diampelas yaitu bagian bawah ground electrode (gbr.2) yang menghadap langsung ke center elektroda. Usahakan ampelas pakai ukuran yang agak halus atau maksimal ukuran 500.
Untuk bagian yang sulit terjangkau seperti nose insulator (gbr.3), cukup bersihkan pakai sikat kawat. Jangan cuci busi pakai bensin atau minyak tanah. Hasilnya memang lebih bersih, namun kalau dilakukan berulang-ulang, malah memperpendek umur busi.

Ada satu hal lagi yang paling mendasar tapi kerap diabaikan, yakni melepas dan memasang busi saat keadaan mesin masih panas. Risiko sleg pada drat busi sangat besar. Makanya, tunggu sampai mesin agak dingin jika mau melakukan aktivitas seputar busi. Begitu juga cop busi! Sebab di bagian cop busi terdapat peranti dari karet (gbr.4). Kalau dibuka saat suhu mesin masih panas, karet itu mudah rusak atau sobek.

Nah kalau mau awet, Ari memberikan pakem dasar masalah busi ini. Pastinya, pilih busi sesuai kode yang ditetapkan pabrikan. Misal panjang drat busi (gbr.5) atau pemilihan busi dingin atau panas.

Selain itu atur kerenggangan celah busi dengan akurat. Angka yang dianjurkan, 0,8-1,2 mm. Jangan sembarangan mengatur celah busi pakai perasaan. Melenceng 0,1 mm saja performa busi bisa gak maksimal dan efek dominonya mesin jadi boros BBM. Terakhir, ini efek gak langsung yang bisa bikin busi rusak, yakni pemilihan angka oktan. Oktan yang gak sesuai dapat menyebabkan mesin overheat. Kalau dibiarkan, kepala busi bisa meleleh.

Fungsi dan Kegunaan Jarum Skep

Fungsi dan Kegunaan Jarum Skep - Jarum skep berfungsi sebagai penutup lubang needle jet yang dapat membuka sesuai bukaan gas. Terkadang, setting pilot jet dan main jet tidak cukup untuk menyuplai bahan bakar ke mesin. Jarum skep inilah yang mampu menjadi peranti yang menentukan debit gas dan bahan bakar. Semakin besar jarum, maka lubang yang terbuka akan semakin kecil sehingga bahan bakar yang menyembur tidaklah banyak alias kering. Semakin runcing jarum, maka lubang yang terbuka semakin besar dan bahan bakar yang masuk menjadi lebih banyak.
bermacam jarum skep karburator motor
Saat setting karbu, yang perlu diperhatikan adalah cutaway, pilot jet dan main jet, klip jarum skep, profil jarum skep, dan sekrup udara di karburator. Untuk jarum skep sendiri, dapat dilihat profilnya dari atas ke bawah. Semakin curam, maka bahan bakar semakin banyak yang keluar.

Membuat Capasitor Bank Sendiri

Membuat Capasitor Bank Sendiri - Fungsi dari capasitor bank adalah sebagai komponen yang bekerja seperti aki. Jadi menyimpan muatan listrik sementara. Ini juga dapat menjadi alat penyetabil tegangan pada kelistrikan kendaraan. Berikut cara membuatnya.
Alat dan Bahan yang diperlukan:

  • Kapasitor ukuran 10000 mf 50V 2 buah sekitar Rp. 16.000,-
  • Kabel secukupnya (2 warna hitam dan merah)
  • Selotip listrik
  • Kabel bakar sesuai ukuran kabel
  • Solder + Timah secukupnya
  • Lem bakar
  • Gunting
  • Korek
Langkah Kerja:
1. Rangkai kapasitor secara paralel seperti gambar di bawah
Paralel kedua kapasitor, sambung + dengan + (kabel merah), - dengan - pada kapasitor (kabel hitam) menggunakan solder, jangan lupa di tutup kabel bakar atau selotip.
capasitor bank ala xitraxeena
2. Charge dahulu dengan charger aki selama 10 menit
Jika rangkaian sudah siap, jangan langsung di sambung dengan aki motor karena muatan aki akan tersedot. Isi muatan dulu dengan men-charge kira-kira 10 menit dulu memakai charger aki (klo citra_X make charger baterai  walaupun kurang maksimal)
proses charge
3. Rangkai dengan aki motor kita
Hubungkan kutub positif CP dengan kutub positif aki (kabel merah) dan kabel hitam kita pasang di kutub negatif aki.
hasil rangkaian

Minggu, 17 Februari 2013

Nozzle Yamaha Mio Buat Honda Blade

Nozzle Yamaha Mio Buat Honda Blade - Untuk menghilangkan gejala miss atau kekosongan power di rpm tertentu, biasanya komponen di wilayah karburator mesti diakali. Terutama tunggangan yang sudah alami ubahan mesin. Khususnya, di seputar aliran pasokan gas bakar.
nozzle karburator Mio dan Blade
Salah satu bagian yang mesti diperhatikan, adalah lubang nosel jarum skep yang diaplikasi jumlahnya sangat sedikit. Sehingga pasokan kurang deras, juga cepat mengantisipasi debit bensin ketika piston skep turun. Makanya timbul kekosongan atau miss pasca penurunan rpm.

Gejala ini nggak akan terjadi pada Honda Blade bila menggunakan nosel jarum skep punya Yamaha Mio Sporty yang kebetulan sama-sama pakai merek Keihin. Apalagi bentuk dan dimensinya sama persis sehingga mudah bila ingin diapliaksi.

Nosel Mio Sporty bagus dipakai di karbu standar Honda Blade buat turun balap di kelas Pemula. Fungsinya cuma untuk menambah debit gas bakar juga kecepatannya. Sehingga power mesin enggak ada kekosangan.

Kelebihan Nosel jarum skep Mio Sporty punya 16 lubang yang terbagi jadi 4 lubang dari ke-4 sisi pemukaan nosel. Makanya bensin di bak karbu yang terhisap lebih banyak juga deras. Sementara Nosel asli Blade jumlahnya cuma 10 lubang terdiri dari 2 dan 3 lubang di masing-masing sisi. Diameter lubang lebih kecil, makanya kucuran bensin kencang ke ruang bakar. Prisipnya seperti venturi.

Ciri Ring Piston Aus

Ciri Ring Piston Aus  Performa motor mulai menurun dan tarikan berat perlu kita waspadai. Apalagi jika kita sudah rutin servis dan menggunakan bahan bakar berkualitas. Kemungkinan ada part di ruang bakar yang mulai aus. Biasanya permasalahan muncul di seputar piston. Bila piston bermasalah dan motor tetap dipacu, akan sangat berbahaya. Kemungkinan silinder terluka dan dalam kasus yang ekstrim kepala piston jebol sangat besar. Bahkan, motor tiba-tiba berhenti dan terpelanting kala pengendara memacu-nya dalam kecepatan tinggi. Akibatnya pun fatal. Karena itu, mewaspadai gejala permasalahan di piston sangat penting. Seperti apa gejala-gejala tersebut? Bagaimana cara mengatasinya? Berikut tips nya.

1. Asap putih tebal yang mengepul dari knalpot
Satu gejala piston yang bermasalah dan bisa diamati secara kasat mata adalah munculnya asap putih tebal dari knalpot. Hal itu bisa terjadi karena piston yang telah goyang atau oblak sehingga saat mendorong kepala piston untuk menyemburkan bahan bakar ke ruang bakar mesin ada celah bagi oli untuk mengalir ke ruang bakar.
Asap putih dari oli yang masuk ke ruang bakar
Oli yang melumasi piston untuk bergerak maju mundur itu sejatinya telah dibatasi oleh ring oli piston. Namun, karena ring piston telah aus dan setang piston yang bermasalah menyebabkan oli merembes ke ruang bakar mesin. Pelumas itu bercampur dengan bahan bakar dan ikut terbakar saat proses pembakaran di mesin berlangsung. Alhasil, kepulan asap pun menyembur bersamaan dengan gas sisa pembakaran dari knalpot.

Piston yang rusak selain dikarenakan faktor usia juga dikarenakan oleh perlakuan terhadap motor yang rusak. Mengangkut beban terlalu berat melebihi kapasitas standar, melibas jalan yang ekstrim secara terus-menerus dalam waktu lama hingga kesalahan pemasangan, merupakan beberapa penyebabnya. Cara mengatasinya, tentu saja harus menggantinya.

2. Tenaga motor menurun drastis
Gejala lain kerusakan piston adalah tenaga motor yang tiba-tiba menjadi loyo. Hal itu bisa terjadi karena piston–mulai dari setang, ring, dan kepala piston–tidak berfungsi maksimal dalam mendorong bahan bakar ke ruang bakar. Tekanan yang semestinya kuat, tidak terjadi. Alhasil, kompresi mesin juga menurun drastis. Akibatnya, proses pembakaran antara bahan bakar dan oksigen atau udara di ruang bakar tidak sempurna. Sehingga tenaga yang dihasilkan juga kecil.

Penyebab piston yang tidak mampu memberikan tekanan kuat itu seperti disebut di atas. Pemasangan yang tidak tepat, faktor usia pemakaian, hingga motor yang terlampau sering mengangkut beban berat melebihi kapasitas standar. Cara mengatasinya pun sama, harus mengganti komponen tersebut. Namun, sebelum menggantinya pastikan dulu dengan melakukan tes kompresi di bengkel yang memiliki peralatan tersebut.

Teknologi Klep (Valve)

Teknologi Klep (Valve) - Berikut merupakan cara insinyur mendesain klep yang lebih menunjang performa mesin.
1. Hard Chrome Plating Valve
Klep dengan teknologi ini biasanya di gunakan untuk mesin dengan kinerja tinggi karena memiliki batang katup dengan koefisien gesek yang rendah, permukaan yang keras dan tahan aus. Hard chrome menawarkan pilihan terbaik untuk aplikasi mesin ekstrim dengan memberikan ruang pelumasan yang lebih tinggi dan perpindahan panas yang lebih baik dari batang klep. 
terdapat lapisan metal
2. Sodium Filled-Hollow Stem Valves
Klep yang memiliki rongga ini berfungsi untuk mentransfer suhu panas dari daun klep menuju seluruh bagian klep dengan menggunakan natrium sebagai perantara yang diletakan di dalam rongga tersebut. Karena bentuknya yang berongga sehingga dapat mengurangi bobotnya sampai 20%. Namun natrium yang berada di dalam rongga akan berubah menjadi gas yang berbahaya jika terkena suhu di atas 1650ºC.
batang klep berisi sodium
3. Bimetallic Forged Valves
Katup bimetal salah satu klep canggih untuk aplikasi katup ekstrim yang biasa bekerja pada temperatur suhu yang tinggi. Katup bimetal pada dasarnya dibuat dari dua batang baja paduan bahan yang berbeda yang digabungkan bersama dengan pengelasan dua buah ke dalam satu komponen. Metode manufaktur katup adalah metode yang hanya direkomendasikan untuk aplikasi katup pesawat terbang. 
beda bahan
4. Titanium Valve
Bahannya yang sangat ringan dan kuat. Fluktuasi suhu antara asupan udara dan gas buang menjadi lebih rendah. Biasanya untuk mesin yang memiliki karakter Rpm tinggi.
klep berbahan titanium
5. Coating Valve
Coatings klep dapat meningkatkan kekerasan permukaan komponen pada daun klep hingga 30 sampai 40 persen. Keuntungan terbesarnya dalam memakai Coating Valve, Pelapis termalnya dapat membantu dengan mengurangi suhu 100 sampai 200 derajat.
klep dengan coating

Kamis, 14 Februari 2013

Perbedaan Rem Cakram dan Rem Tromol

Perbedaan Rem Cakram dan Rem Tromol - Rem mempunyai fungsi mengurangi laju putaran roda. Rem diandalkan tiap pengendara untuk mengendalikan tunggangannya. Pada beberapa motor, ada dua jenis rem yang digunakan. Rem cakram dan teromol. Di antara kedua jenis ini, mana yang lebih mampu mengurangi laju tunggangan dengan cepat?
rem cakram (kiri), rem tromol (kanan)
Perhatikan terlebih dahulu rem yang digunakan oleh motor. Ada yang menggunakan rem cakram serta menggunakan teromol di belakang. Ada juga yang kedua roda menggunakan rem cakram, ada pula yang menggunakan rem teromol pada kedua rodanya. Meski sekarang, seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, penggunaan rem teromol pada kedua roda ditinggalkan.

Dilihat dari konstruksi nya  keduanya memiliki keunggulan, seperti rem cakram memiliki pelepasan panas yang lebih baik ketimbang teromol yang tentunya lebih panas. Jadi, kampas rem cakram tidak cepat panas dan kehilangan daya cengkeram nya. Untuk penggunaan yang lama, misal jalan menurun yang curam tentu rem cakram durabilitasnya lebih baik. Sementara itu, rem teromol pun tak berarti kalah total. Dengan permukaan gesek yang lebih banyak, cengkeraman nya pun cukup baik, sayang lekas panas dan pembuangan panasnya lebih minim.

Tetapi, coba juga di jalan basah, dengan kondisi hujan. Ketika cakram terkena air, daya cengkeram kampas remnya tidak sekuat saat kering, sementara pada rem teromol dengan keuntungan sistem yang tertutup, air tidak mudah membasahi kedua permukaan, baik kampas rem maupun teromol nya.

Namun saat mencoba di jalan menurun yang panjang, rem cakram menunjukkan kekuatannya dengan mampu menahan laju tunggangan dengan baik, bahkan ketika hujan sekali pun. Meski awalnya agak ngeloyor, ketika rem digunakan terus-menerus, tampaknya cengkeraman kampas rem nya semakin baik.
kampas rem cakram
Kesimpulannya, rem cakram memang lebih unggul soal pengurangan laju tunggangan, meski kala basah, sedikit berkurang kemampuannya.

Rabu, 06 Februari 2013

Korek Road Race Jupiter-Z 115cc

1. Klep Grand 23mm (in) Klep Mio 20mm (out)
Untuk panjang klep tersebut sama dengan klep aslinya. Dibutuh penyesuaian pada bosh klep sebesar 0.5mm lebih gede agar batang klep masuk. Sitting klep diperdalam skitar 1mm dan didapat jarak ubahan antar klep menjadi 3.5mm, hal ini bertujuan agar di dapat jarak renggang atau gap yang pas sewaktu noken as di bubut agar bila dibuat overlap klep banyak gak tabrakan dengan klep yang berakibat klep patah, piston bolong dsb.

2. Porting Polish
Porting in perbesar menjadi 22mm, area bushing turut diubah dan jangan lupa batang klep pda pangkal payung saya kecilkan untuk mengoptimalkan masuknya gas segar kedalam mesin. Port out menjadi 24mm.

3. Noken as custom
Noken as digrinding dan dibuatkan lift 7.5mm pada kedua noken. Dikawal per klep shogun 125 dan ring serta penguncinya tak lupa ganjal 2mm akan menjaga harmonisasi ritme buka tutup kedua klep tentunya agar tidak floating saat digeber di putaran tinggi.

4. Piston Jupiter Z oversize 100 dengan diameter 52mm
Volume silinder jadi ketemu di 115cc, ga lupa di tambal las aluminium dan dibubut dibuat dum sesuai dengan bentuk ruang bakar yang baru. Coak bagian atap piston biar tidak tabrakan dengan klep. Beri jarak lebih lagi 1mm buat jaga jaga kalo klep memuai.

5. Spuyer disetel ulang
Spuyer kira-kira untuk pilot jet diberi 22.5 dan main jet bisa 115 jika sudah direamer. Jika masih standar mungkin pilot jet saja naik 1 step.

6. CDI Jupiter lama
Berhubung pengapian Jupiter lama g ada limiternya, maksimalkan aja koil dan businya. Kalo ingin lebih enak dapat menggunakan merek Rextor maupun BRT.

7. Knalpot custom
Knalpot memakai standarnya hanya ganti header atau gulu banyaknya diperbesar. Suaranya ngebass dan tenaga tetap terjaga.

Minggu, 03 Februari 2013

Kelebihan Mesin dengan Kemiringan Silinder 42º

Kelebihan Mesin dengan Kemiringan Silinder 42º - Mesin yang memiliki kemiringan silinder 42º, atau mendekati 45º memiliki semua kelebihan dari silinder tegak maupun tidur. Kekurangannya pun lebih minim dibandingkan tipe mesin yang lain. Silinder seperti ini mirip dengan perosotan di Taman Kanak-Kanak atau seperti roller coaster.
kemiringan mesin berpengaruh ke performa
Coba perhatikan anak-anak TK yang lagi main perosotan! Semakin anak itu meluncur ke bawah, semakin cepat pula meluncurnya. Itu karena posisi 45-an derajat, merupakan perpaduan antara gesekan ringan dan tarikan gravitasi yang kuat (sentrifugal effect). Pada posisi ini, terjadi gaya sentripetal.

Gaya sentripetal adalah gaya yang “berusaha” menarik objek mengarah ke titik pusat (sumbu). Ketika roller coaster bergerak melalui lintasan memutar, gaya sentripental “mempertahankan” roller coaster agar tetap bergerak memutar. Jadi kesimpulannya, gerak naik-turun piston pada motor silinder 45º an, itu selain gesekkannya minim dan dibantu gravitasi bumi, dibantu pula oleh gaya sentripetal dan efek sentrifugal, sehingga POWER LOSS nya lebih kecil daripada motor yang silindernya tegak, apalagi yang selonjor.

Untuk kekurangannya, mungkin hanya bongkar-pasang yang sama ribetnya dengan silinder tegak, selebihnya hampir nggak ada.

Untuk kelebihannya, adalah gabungan dari kelebihan silinder tegak dan silinder selonjor Selain itu, keuntungan dari blok mesin 42 derajat yang belum disebutkan pada ialah hisapan nya yang kuat. Maksudnya, posisi head yang miring 42 derajat, membuat lubang isap menjadi lurus, sehingga porting model ginian bikin sedotan campuran bensin-udara ke dalam ruang bakar sangat kuat, karena minim lekukan. Di samping itu, posisi ujung lubang masuk yang mangap ke atas, membuat sedotan campuran bensin-udara ke ruang bakar dibantu oleh gravitasi bumi, sehingga kecepatan aliran bensin-udara (flow) menjadi sangat tinggi. Efeknya bikin tenaga dan torsi meningkat signifikan.

Disamping itu, masih ada lagi keuntungan dari silinder 42 derajat, yakni dapat menerapkan model porting Downdraft. Yakni porting yang lurus nyaris tanpa belokan. Sehingga flow gas bakar sangat minim hambatan. Membuat efisiensi volumetrik meningkat.
Porting hampir Downdraft

Tanda-Tanda Kampas Rem Habis, Cari Dari Banyak Indikator!

Tanda-Tanda Kampas Rem Habis, Cari Dari Banyak Indikator! - Rem komponen vital pada tunggangan. Tanpa di dukung performa bagus pada peranti ini, pengendara tidak akan nyaman selama melakukan perjalanan. Apalagi buat motor yang tidak didukung engine brake dan sistem pemidah dayanya. Kendaraan maunya nyelenong terus meski tuas rem sudah dalam ditekan.
bagian sistem rem
Nah, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, enggak ada salahnya jika mengetahui masalah pada perangkat cieet. Terutama di masing-masing jenis dan tipe motor. Triknya sangat sederhana, yaitu dengan mengetahui secara dini ciri-ciri fisik dan non fisik kalau kampas rem di motor mulai habis. Atau ada komponen yang mesti disetel dan diperbaiki jika memang harus dilakukan.

Berikut tanda-tanda rem mulai habis atau lagi bermasalah, yang mungkin bisa jadi panduan para pemilik motor. Terlebih lagi saat ini sedang musim hujan. Yuk disimak. 


1. Bisa Dari Cakram dan Teromol
Kampas rem tipis bisa dilihat dari ketebalannya. Tapi, kalau kampas rem boros, jangan salahkan kampas yang jelek. Bisa jadi piringan atau teromol roda yang memang waktunya diganti. Apalagi gesekan di kedua peranti memungkinkan lapisan teromol dan cakram ikut terkikis.

Logikanya, kampas habis permukaannya pasti lebih keras. Jika dipaksakan, bisa bikin teromol atau cakram baret. Alhasil, lapisan teromol berkurang atau diameter teromol jadi makin mekar.

Sesuai buku panduan, diameter teromol ada batasan. Rata-rata semua pabrikan merekomendasi toleransi penambahan diameter teromol antara 0,75 sampai 1 mm. Angka itu total pembesaran diameter teromol. Jadi, kira-kira pengurangan lapisan teromol akibat gesekan maksimal 0,5 mm.

2. Ciri di Rem Teromol
Meski sudah dilakukan pengecekan melalui rasa dan indikator, tapi rem motor tetap enggak mau pakem. Jalan paling aman dengan memeriksa kondisi kampas yang terpasang. Apalagi di tunggangan pada umumnya mengunakan rem hidrolik dan manual (teromol).

Untuk rem tipe teromol, indikator kampas rem mulai tipis bisa dilihat dari permukaan kampas yang bentuknya melengkung. Kalau permukaan bagian paling atas sudah tipis (tidak melengkung lagi), dan ketebalannya mendekati jarak 1,5 mm ya segera diganti. Di khawatirkan besi kampas akan bersingungan dengan teromol.

3. Lewat Rasa dan Indikator
Kampas rem tipis atau bermasalah bisa dibaca melalui rasa juga indicator penunjang kerja rem teromol atau cakram. Tentu tanpa harus buka dan lihat kondisi kampas di kaliper atau teromol, jadi nggak perlu repot kalau cuma mau tahu masalahnya.

Untuk mengetahui melalui rasa, ciri-cirinya bisa dirasakan kalau posisi tuas rem semakin dalam saat di tekan. Apalagi pada saat tuas di tekan, tunggagan sedikit mengeblong kalau nggak kuat menekannya.

Biar lebih yakin, coba lihat dari wadah minyak rem. Jika posisi minyak di bawah tulisan lower level, itu tanda kampas rem mulai tipis. Dan buat rem teromol, indikatornya bisa lihat tanda panah di dekat batang pengukit pada panel rem.

4. Rem Rem Cakram Juga Sama
Sama halnya dengan rem tipe cakram. Meski rasa dan indikator pada komponen penunjang rem bukan lagi pastokan, maka kampas rem di dalam caliper pun mesti di bongkar dari rumahnya. Dan untuk mengetahui kampas rem mulai tipis dan minta diganti, cirinya ketebalan kampas sudah mendekati angka 2 mm. Lebih mudah lagi kalau lubang (nut) penyekat sisa serbuk kampas sudah tipis.

Selain ketebalan kampas, pastikan juga permukaan warna kampas nggak mengkilap. Apalagi di gosok tetap tidak bisa hilang. Itu tanda kampas sudah keras dan tidak maksimal menjepit lantaran licin permukaannya.

Sabtu, 02 Februari 2013

Fork Brace atau Stabilizer Sokbreaker

Fork Brace atau Stabilizer Sokbreaker - Piranti fork brace mungkin kurang umum didengar. Tapi kalau disebut stabilizer sokbreker depan pasti sudah kenal. Komponen ini dipasang di tabung sokbraker depan, fungsinya agar gerakan tabung kanan dan kiri selalu seirama. Efeknya tentu untuk stabilitas.
fork brace
Ketika suspensi bergerak naik-turun as sokbreker cenderung sedikit melekung yang mengakibatkan ban depan miring kanan-kiri atau floting. Memang tidak terlihat tapi terasa saat melakukan hard braking atau menikung dalam kondisi kencang.


Buat pemilik sepeda motor baru seperti Yamaha New V-Ixion Lightning enggak perlu gigit jari, pasalnya stabilizer sokbreker depannya sudah tersedia. Ternyata kesamaan sokbraker depan V-Ixion lama dan New V-Ixion, membuatnya bisa saling tukar.

Mengaplikasikannya ke New V-Ixion tergolong mudah, tidak sampai 15 menit. Pertama, siapkan dulu stabilizer sokbreker depan berbahan dasar duralium ini. Komponen ini dilengkapi 4 baut L ukuran 10. Sedang untuk memasangnya cukup gunakan kunci L 5.

Urai terlebih dahulu pengait bagian kanan dan kiri stabilizer sokbreker depan, selanjutnya pasang bagian yang paling besar di tengah antara tabung sokbraker kanan dan kiri. Baiknya pasang semakin ke bawah hampir menempel sepatbor, karena bagian bawah tabung sok lebih padat dibanding bagian atas.

Selanjutnya tinggal pasang pengait kanan dan kirinya, lalu kencangkan ke 4 baut secara bertahap dan bergantian agar mencengkram lebih sempurna. Gimana, tampilannya jadi lebih kekar kan?

4 Cara Akali Kekerasan Sokbraker Depan

4 Cara Akali Kekerasan Sokbraker Depan - Setting suspensi depan tak boleh asal, meskipun ada 4 langkah yang biasa dilakukan mekanik harian maupun balap. Pertama tambah oli sokbreker, kecilin liang suling, ganti per keras atau ganjal per pakai ring (washer).
inner tube sok depan

  • Tambah oli sok depan ada batasnya.
    Maksimal 5 cc dari standar. Lebih dari itu bikin ruang kosong di tabung sok menyempit. Efeknya, saat dapat tekanan, cairan yang mestinya pindah ke ruang lain jadi tak bisa. Jadi, kayak suspensi mati. Tapi, pabrikan melarang ganti oli sok SAE-10 dengan oli lain lantaran kekentalannya beda. Jika terlalu kental akan sulit lewat lubang suling dan berakibat sok jadi limbung.
  • Berikutnya kecilin lubang suling buat nahan derasnya aliran oli sok.
    Ini biasa dilakukan di motor balap, efeknya bisa bikin pantulan atau rebound lebih lambat. Tapi, pekerjaan ini butuh ketelitian dan bantuan tukang las. Sebab jika lubang terlalu kecil, oli malah enggak ngalir.
  • Ganti per.
    Tapi, panjang per pengganti kudu sama, biar tak menekuk pas dipasang. Sedang kian banyak ulir rapat, maka per lebih keras. Contoh, Vario bisa pakai per sok depan Karisma atau Supra X. Panjang sama tapi per lebih keras.
  • Terakhir, ganjal ring.
    Meski tak terlalu disarankan, namun beberapa mekanik memperbolehkan dengan syarat. Yaitu, pakai ring (washer) orisinal yang tak mudah terkikis. Sebab gram-gramannya bisa menyumbat lubang suling bahkan bisa merusak sil dan as sok.

Korek Harian Suzuki Thunder 125 Standar

1. Karbu VM26 atau PE28
Bikin kan adaptor buat lubang karbunya paling sekitar 50rebu di tukang bubut, biar pas masuk ke lubang boks filternya.


2. CDI BRT Neo-Hyperband
Tipe CDI ini sebenarnya adalah TCI atau menggunakan transistor.
TCI = Transistor Control Ignition
CDI = Capacitor Discharge Ignition

TCI beda dengan CDI, TCI lebih canggih dari CDI karena TCI mengggunakan transistor sedangkan CDI menggunakan kapasitor.

3. Lepas Corong di boks filter ori.
Aliran udara jadi lebih deras, so tarikan motor lebih terasa.

4. Naikkin kompresi.
Bisa lewat jenong kan pistonnya atau papas headnya.

5. Porting polish
Lubang porting bagian atas dikikis pakai bor tuner sebanyak 2 mm, kiri kanan 1 mm untuk lubang inlet lalu untuk lubang ex nya 2,5 mm atas dan 1 mm kiri-kanan. Kulit jeruknya dihaluskan, tapi jangan sampai mengkilat kayak kaca ya, cukup mengkilat tapi rada buram, biar bensin nggak mengembun, bisa brebet ntar kalo ada bensin ngembun.

Sebelum
Sesudah

6. Pasang Klem di Intake Manifold
Untuk yang ini, banyak orang nggak tahu kalo mungkin beberapa Thunder 125 manifoldnya sedikit bocor. Itu karena klemnya terlalu kecil. Solusinya cukup diganti dengan klem radiator yang seukuran manifold Thunder 125, ini banyak kok bengkel yang jual. Motor drag pun rata-rata menggunakan klem ini, karena cukup kuat.

7. Ganjal per kopling dengan ring per 2mm. 
Ini bikin tarikan enteng (kadang ban depan sampai ngangkat kalo terlalu nafsu mbetotnya)